Anda di halaman 1dari 21

MODUL II

METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN KESEHATAN


Skenario 2 :
TB Paru Dokter Koko merupakan satu-satunya dokter daerah terpecil di
daerah Aceh Utara. Didapatkan kasus TB Paru meningkat dikecamatan
tersebut dalam satu tahun terakhir. Dimana terdapat minimal 1 kasus TB Paru
dalam satu keluarga terdiagnosis TB Paru, Untuk menanggulangi agar tidak
semakin meningkatnya kasus ini, dokter Koko akan melakukan beberapa
kegiatan. Salah satunya dengan metode pendidikan kesehatan yaitu
memberikan penyuluhan memakai flip chart dan video mengenai TB Paru. Agar
penyuluhan yang dilakukan dapat lebih efektif sebelum melakukan
penyuluhan, dr. Koko mempelajari bagaimana teori belajar sosial dan sebuah
perilaku dapat terjadi pada manusia dewasa yang dimulai dari proses belajar
sampai terjadinya perilaku tersebut. Penyuluhan tersebut berisi pengetahuan
dasar tentang TB Paru, seperti bagaimana cara penularan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis, gejala serta pengobatan
farmakologi dan nonfarmakologi dari TB Paru. Bagaimana dr. Koko dapat
melakukan penyuluhan tersebut?

Jump 1 terminologi
1. Metode pendidikan: kesehatan :pendekatan untuk menyampaikan
pesan kepada individu atau kelompok masyarakat
2. Flip chart : skema gambar yang disusun secara berurutan yang berkaitan
dengan topik pembelajaran
3. Media pendidikan kesehatan: alat bantu pendidikan , untuk menyalur
pesan pesan kesehatan semua sarana untuk menampilkan informasi
yang akan di sampaikan komunikator
4. Teori belajar sosial : teori belajar prilaku yang menekan kan tentang
teori mental , teori yang menjelaskan teori kongnitif lingkungan

Jump 2 dan 3 (Rumusan Masalah Dan Hipotesa)


1. Apakah Metode Pendidikan Kesehatan dengan menggunakan Media Flip
Chart dan Video
tersebut cocok dan tepat untuk memberikan Pemahaman kesehatan
kepada masyarakat yang ada di wilayah kerja dr.Koko tersebut ?
Metode Yang di pilih oleh dr.Koko tersebut dalam memberikan
pendidikan kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya dengan
menggunakan Video dan Flip Chart tersebut adalah sudah tepat di
mana dengan memberikan atau menyampaikan suatu materi dengan
video memberikan beberapa manfaat di antaranya Proses Pendidikan
Kesehatan Tampak Menjadi Menarik Sehingga hal tersebut dapat
menarik minat bagi Penduduk yang ada untuk mengikuti Program
Pendidikan Kesehatan yang di lakukan oleh dr.Koko tersebut di
samping itu Proses Pendidikan Kesehatan dengan menggunakan
Video dan Flip Chart ini akan memberikan Pengalaman Konkret yang
Bersifat Abstrak bagi Penduduk di Wilayah kerja
-dr.Koko yang mengikuti program tersebut,di sisi lain Metode ini di nilai
tepat dikarenakan dengan metode ini dapat untuk menghindari audiens
menjadi jenuh dan pemahaman lebih mudah di capai dikarenakan
materi di sampaikan secara ringkas melalui paduan Flip Chart
- flipchart mampu memberikan pesan dengan praktis , dan dapat
digunakan di luar maupun di dalam ruangan , dan dapat di gunakan di
berbagai tempat karena mudah di bawa kemana saja

2. Metode pendidikan apa sajakah yang dapat di gunakan dokter koko


selain flipchart untuk pasien dokter koko ?
1. Individual : berupa bimbingan penyuluhan secara intensif dan
Wawancara
2. Kelompok : di lihat besar atau tidak kelompok nya di bagi menjadi:
-Kelompok besar menggunakan ceramah, seminar
-Kelompok kecil menggunakan diskusi kelompok , dengan di pimpin
ketua diskusi dan semua anggota di berikan untuk dapat
menyampaikan pendapat
Dapat menggunakan brainstroaming , bola salju ( secara
berpasangan )
Metode Memainkan peran , metode simulasi ,
3. Metode massa cakupan yang lebih luas Bentuk pendekatan secara
langsung ( ceramah , seminar, koran , billboard ,) yang berisi tentang
informasi kesehatan

3. Media apa saja yang dapat di gunakan penyalur informasi tentang


kesehatan ?
- Media cetak : koran , poster . majalah , pamflet stiker
Elektronik : radio fillm, kaset,
Online:
Luar ruangan : billboard, spanduk dan bannner

Berdasarkan bentuk umum pergunaan nya


Bahan bacaan : modul , buku rujukan , majalah buletin
Bahan peragaan : poster , flipchart , film

4. Apa sajakah manfaat dari media kesehatan ?

Untuk menimbulkan minat dan sasaran lebih baik membantu untuk


merumuskan pesan pesan yang akan di sampaikan ke masyarakat

5. Apa aja kelebihan dr media penyuluhan video dan flip chart ?


. Kelebihan(video)
• Memberikan informasi, mengangkat masalah, memperlihatkan
keterampilan
• Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat
memperoleh informasi dari ahli – ahli / spesialis.
• Cocok untuk sasaran dalam jumlah sedang dan kecil
• Dapat untuk belajar mandiri dan memungkinkan penyesuaian
klien

Kelebihan (flip chart)


• Mampu menyajikan pesan pembelajaran atau informasi secara
ringkas praktis dan bertahap.
• Apabila informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukkan
dalam selembar chat (bagan), maka bagan balikan (flip chart) dapat
dipakai (Sadiman, 1993:37).
• Penyajian dengan flip chart (bagan balikan) sangat
menguntungkan untuk informasi visual seperti kerangka pikiran,
diagram, bagan/chart, atau grafik karena dengan mudah karton-karton
lebar yang disusun sebelum penyajian dibuka dan dibalik dan jika perlu
dapat ditunjukkan kembali kemudian (Arsyad, 2004:40).
• Bahan pembuatan relatif lebih murah.
• Dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan

6. Mengapa dokter koko sebelum melakukan pendidikan sebelum nya


melakukan teori belajar sosial terebih dahulu ?
dr.Koko pada Skenario tersebut memulai teori pembelajaran sosial
sebelum melakukan Proses Pendidikan Kesehatan di wilayah kerjanya
tersebut adalah bertujuan untuk memahami dan mengenali
karakteristik terhadap perilaku dan budaya yang ada di wilayah
kerjanya tersebut agar dapat memilih dan menyesuaikan terhadap
Metode Proses Pendidikan yang akan di lakukan nantinya agar dapat
menyamakan persepsi yang ada dengan penduduk di wilayah kerja
dr.Koko Tersebut

7. Apa outcome yang akan di dapat pendidikan kesehatan yang di lakukan


dokter koko ?
Outcome :dapat memberikan suatu pemahaman kesehatan di
wilayah kerjanya dan dapat menekan dari angka tb paru dan
mencegah masyarakat terkena Tb paru

8. Bagaimana proses terbentuk nya prilaku ?


- Menurut rogers dalam Notoatmodjo sebelum orang mengadopsi
perilaku baru atau berperilaku baru di dalam diri orang tersebut
dapat terjadi proses yan berurutan yaitu :
a. Awareness : orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
stimulus atau objek terlebih dahulu
b. Interess : orang mulai tertarik pada stimulus
c. Evaluation : orang menimbang nimbang baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya hal ini berarti sikap seseorang sudah baik lagi
d. Trial : orang mulai mencoa perilaku baru
e. Adoptio orang lebih berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan
kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus
9. Bagaimana pendekatan teori belajar sosial terhadap pengetahuan
masyarakat ?

a. Conditioning. Prosedur belajar dalam mengembangkan perilaku sosial


dan moral pada dasarnya sama dengan prosedur belajar dalam
mengembangkan perilaku-perilaku lainnya, yakni dengan reward dan
punishment untuk senantiasa berpikir dan memutuskan perilaku sosial
mana yang perlu ia perbuat.
b. Imitation. Proses imitasi atau peniruan. Dalam hal ini, orang tua dan
guru seyogianya memainkan peran penting sebagai seorang model atau
tokoh yang dijadikan contoh berperilaku sosial dan moral bagi siswa.
Sebagai contoh, seorang siswa mengamati gurunya sendiri menerima
seorang tamu, lalu menjawab salam, menjabat tangan, beramah tamah,
dan seterusnya yang dilakukan guru tersebut diserap oleh memori siswa.
Semakin piawai dan berwibawa seorang model, semakin tinggi pula
kualitas imitasi perilaku sosial dan moral siswa tersebut.
Imitasi /peniruan seperti guru dan orang tua memerankan peran penting
: seperti mencontohkan menerima tamu

10.Bagaimana variabel yang yang pengaruhi belajar sosial ?


1) Atensi atau Perhatian
Memberikan perhatian pada orang yang ditiru. Sebagai pengamat orang
tidak dapat belajar melalui observasi kecuali kaku ia memperhatikan
kegiatan-kegiatan yang diperagakan oleh model itu sendiri dan benar-
benar memahaminya. Mencakup peristiwa peniruan (adanya kejelasan,
keterlibatan perasaan, tingkat kerumitan, kelaziman, nilai fungsi) dan
karakteristik pengamatan (kemampuan indera, minat, persepsi,
penguatan sebelumnya).
2) Retensi
Seorang pengamat harus dapat mengingat apa yang yang telah
dilihatnya. Dia harus mengubah informasi yang diamatinya menjadi
bentuk gambaran mental, atau mengubah simbol-simbol verbal, dan
kemudian menyimpan dalam ingatannya. Mencakup kode pengkodean
simbolik, pengorganisasian pikiran, pengulangan simbol, pengulangan
motorik.
3) Reproduksi Gerak
Reproduksi motorik yaitu proses peniruan adalah mengubah ide
gambaran, atau ingatan menjadi tindakan. Mencakup kemampuan fisik,
kemampuan meniru, keakuratan umpan balik. Waktu fakta-fakta dari
tindakan baru disandikan dalam memori, mereka harus dirubah kembali
dalam tindakan yang tepat. Rangkaian tindakan baru merupakan symbol
pertama pengaturan dan berlatih, semua waktu dibandiungkan dengan
ingatan/memori dari perilaku model. Penyesuaian dibuat dalam
rangkaian tindakan baru, dan rangkaian perilaku awal.
4) Penguatan dan Motivasi
Pokok persoalan dari atensi, retensi, dan reproduksi gerak sebagian
besar berhubungan dengan kemampuan orang untuk meniru perilaku
penguatan menjadi relevan. Ketika kita mencoba menstimulus orang
untuk menunjukkan pengetahuan pada perilaku yang benar. Walaupun
teori belajar sosial mengandung penguatan untuk tidak menambah
pengetahuan guna “mengecap dalam perilaku”, itu peran utama
memberi penguatan (hadiah & hukuman) seperti seorang motivato

Jump 4 Skema :

Jump 5 Learning objective


1.pembelajaran
A. teori belajar
B. teori sosial
2. metode pendidikan kesehatan
3. media pendidikan kesehatan

Jump 7 Sharing Information


1. Pembelajaran
Menurut Pribadi (2009:10) menjelaskan bahwa, “Pembelajaran adalah
proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas
belajar dalam individu”.
Menurut Gegne (dalam Pribadi, 2009:9) menjelaskan “pembelajaran
adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan debgan maksud untuk
memudahkan terjadinya proses belajar.”
Menurut Depdiknas (dalam Warsita, 2008:85) “Dalam UU No.20 Tahun
2003 tentang Sikdiknas Pasal 1 Ayat 20, Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.”

A. Teori Belajar
a. Pengertian Teori

Hoover (1984) teori adalah seperangkat proposisi yang dihubungkan untuk


menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi dalam cara yang dilakukan.
Proposisi membangun suatu teori yang berisi konsep-konsep dan berkaitan
atau berhubungan di antara mereka.

Snelbecker, yang dikutip Dahar (1989), Teori adalah sekumpulan dalil yang
mengikuti aturan-aturan tertentu. Aturan tersebut dapat menghubungkan
secara logis dalil satu dengan yang lain dan pada data yang dinanti serta
digunakan untuk memprediksi dan menjelaskan peristiwa-peristiwa yang
diamati.

b. Fungsi Teori Belajar

Mulyati (2005) mengemukakan ada dua fungsi teori:

Fungsi pertama teori belajar adalah menyistematisasikan penemuan


peristiwa-peristiwa dari pengamatan dan penelitian yang sangat kompleks
dan mungkin tampak berlawanan, melalui perumusan, kompleksitas dapat
disederhanakan dan tidak hanya mengumpulkan fakta-fakta yang kadang
berbeda dan berulang. Contohnya suatu teori menyatakan kebiasaan-
kebiasaan yang kompleks merupakan kumpulan sejumlah refleks bersyarat.

Fungsi kedua adalah menjelaskan mengapa proses berakibat demikian,


peristiwa satu mengapa diikuti yang lain dan seterusnya. Jadi teori belajar
menjelaskan tentang apa dan bagaimana belajar terjadi menurut tokoh atau
pakar tertentu.

Dahar (1996) mengemukakan ada empat fungsi teori yaitu:

1. Mensistematiskan penemuan-penemuan. Suatu teori data digunakan


untuk mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian dan memberi arti
pada peristiwa-peristiwa yang kelihatannya saling tidak ada hubungannya.

2. Melahirkan hipotesis-hipotesis suatu teori merupakan suatu generator


yang tidak ternilai dari hipotesis-hipotesis penelitian. Salah satu kegunaan
teori adalah untuk menyampaikan pada para ilmuwan dimana mencari
jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

3. Membuat prediksi
Suatu teori dapat digunakan untuk melakukan prediksi. Suatu teori bukan
hanya membawa ilmuan pada pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin akan berguna, melainkan juga teori itu dapat memperlihatkan apa
yang dapat diharapkannya untuk ditemukan, bila ia telah melakukan
eksperimen atau penguatan.

4. Memberikan penjelasan.

Suatu teori dapat digunakan untuk menjelaskan. Fungsi teori dalam hal ini
adalah untuk menjawab pertanyaan "mengapa" terjadi peristiwa-peristiwa
tertentu dan mengapa manipulasi suatu variable menghasilkan perubahan
pada variabel yang lain.

c. Macam – macam teori belajar

1. Teori Belajar Behaviorisme

Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan olch Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan teori dan praktik Pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik
dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya
perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang
bila dikenai hukuman.

- Prinsip-Prinsip Teori Belajar Behaviorisme


Prinsip-prinsip teori belajar behaviorisme yang banyak diterapkan didunia
pendidikan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Proses belajar dapat terjadi dengan baik, bila peserta didik ikut terlibat

aktif di dalamnya;

2. Materi pelajaran disusun dalam urutan yang logis supaya peserta didik

mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respon tertentu;

3. Tiap-tiap respon harus diberi umpan balik secara langsung supaya peserta

didik dapat mengetahui apajkah respon yang diberikannya telah benar,

4. Setiap kali peserta didik memberikan respon yang benar perlu diberi

penguatan.

- Aliran-Aliran Dalam Teori Belajar Behaviorisme

Berikut ini teori-teori belajar yang termasuk ke dalam kelompok behaviorisme

yaitu:

1. Teori Connectionisme dari Thorndike

Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-


asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan
respon(R).

Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut :

a. Hukum Kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme

memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku

tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung.


b.Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin sering tingkah laku
diulang /dilatih (digunakan), maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.

c.Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung

diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika


akibatnya tidak memuaskan

2.Teori Classic Conditioning dari Pavlov

Classic conditioning ( pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses

yang dikemukakan Pavlov. Menurut teori pembelajaran ini, belajar atau

pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu.

3. Teori operant conditioning dari B.F.Skinner

Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant (penguatan positif

atau negative) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang


Kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.

2. Teori Belajar kognitivisme

Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai


protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya.
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses
infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana
informasi diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah
Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki
penckanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja
pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu
jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.

3. Teori Belajar Konstruktivisme

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat


pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun
tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang
siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan
itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori
konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari
idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka
terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham
dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep.

4. Teori Belajar Humanistik

Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan


manusia. Proses balajar dianggap berhasil jika seorang pelajar telah
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya
harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan
sebaik- baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari
sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Peran
guru dalam teori ini adalah sebagai fasilitator bagi para siswa sedangkan guru
memberikan motivasi,kesadaran mengenai makna kehidupan siswa. Guru
memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa
untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku
utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.

5. Teori Belajar Gestalt

Menurut pandangan teori gestalt seseorng memperoleh pengetahuan


melaui sensasi atau informasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh
kemudian menyusunya kembali dalam struktur yang sederhana sehungga
lebih mudah dipahami.

Manfaat dari beberapa teori belajar adalah :

a. Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar

b. Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses


pembelajaran

c. Memandu guru untuk mengelola kelas

d. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta


hasil belajar siswa yang telah dicapai

e. Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif

f. Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa


sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.

6. Teori Pembelajaran Sosial

Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku


yang memperoleh penguatan(reinforcement)di masa lalu lebih memiliki
kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh
penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam
kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori
perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah belajar untuk
mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang
diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).

7. Teori Belajar Sosial

B. Teori sosial
- Teori Sosial Menurut Emile Durkheim
Teori sosial menurut Emile Durkheim adalah bahwa ketika kita ingin melihat
suatu kebudayaan, maka dapat dilihat pula institusi dan norma yang ada dalam
kebudayaan tersebut. Sebab masyarakat terbentuk dari institusi dan norma-
norma tersebut.
Max Weber dalam (J Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2006:18)
mengklasifikasikan empat jenis tindakan sosial yang mempengaruhi sistem dan
struktur sosial masyarakat yaitu;
2. Rasionalitas instrumental
Yaitu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan
dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan
ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.
3. Rasionalitas yang berorientasi nilai
Alat-alat yang ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang
sadar, sementara tujuan- tujuannya sudah ada didalam hubungannya dengan
nilai-nilai individu yang bersifat absolut.
4. Tindakan tradisional
Seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh
dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.
2. Metode pendidikan kesehatan
Menurut Notoatmodjo (2003) metode pendidikan kesehatan dibagi
menjadi :
1) Metode pendidikan individu. Metode ini bersifat individual digunakan untuk
membina perilaku atau membina seseorang yang mulai tertarik untuk
melakukan sesuatu perubahan perilaku.
Bentuk pendekatan ini antara lain:
a) Bimbingan dan penyuluhan (guidance dan councellin)
Dengan cara ini kontak antara keluarga dengan petugas lebih intensif. Klien
dengan kesadaran dan penuh pengertian menerima perilaku tersebut.
b) Wawancara (interview)
Wawancara petugas dengan klien untuk menggali informasi, berminat atau
tidak terhadap perubahan untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau
akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian atau dasar yang kuat.
2) Metode pendidikan kelompok
Metode tergantung dari besar sasaran kelompok serta pendidikan formal dari
sasaran.
a) Kelompok besar
Kelompok besar di sini adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang.
Metode yang baik untuk kelompok besar adalah
- Ceramah, yaitu metode yang baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
atau rendah,
- Seminar yaitu metode yang baik untuk sasaran dengan Pendidikan menengah
keatas berupa presentasi dari satu atau beberapa ahli tentang topik yang
menarik dan aktual.
b) Kelompok kecil
Jumlah sasaran kurang dari 15 orang, metode yang cocok untuk kelompok ini
adalah:
- Diskusi kelompok, kelompok bisa bebas berpartisipasi dalam diskusi sehingga
formasi duduk peserta diatur saling berhadapan.
- Curah pendapat (brain storming) merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. Usulan atau komentar yang diberikan peserta terhadap tanggapan-
tanggapannya, tidak dapat diberikan sebelum pendapat semuanya terkumpul.
- Bola salju, kelompok dibagi dalam pasangan kemudian dilontarkan masalah
atau pertanyaan untuk diskusi mencari kesimpulan.
- Memainkan peran yaitu metode dengan anggota kelompok ditunjuk sebagai
pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan.
- Simulasi merupakan gabungan antara role play dan diskusi kelompok.
3) Metode pendidikan massa
Metode ini menyampaikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan untuk
masyarakat umum (tidak membedakan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
sosial ekonomi dan sebagainya). Pada umumnya pendekatan ini tidak
langsung, biasanya menggunakan media massa, beberapa contoh metode ini
antara lain:
- Ceramah umum, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
maupun rendah.
- Pidato atau diskusi melalui media elektronik.
- Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter/petugas kesehatan tentang
suatu penyakit.
- Artikel/tulisan yang terdapat dalam majalah atau Koran tentang kesehatan.
- Bill board yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster dan sebagainya.

 Metode Ceramah
Ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seseorang pembicara
didepan sekelompok pengunjung. Ada beberapa keunggulan metode
ceramah :
1) Dapat digunakan pada orang dewasa.
2) Penggunaan waktu yang efisien.
3) Dapat dipakai pada kelompok yang besar.
4) Tidak terlalu banyak melibatkan alat bantu pengajaran.
5) Dapat dipakai untuk memberi pengantar pada pelajaran atau suatu
kegiatan.
 Metode Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok adalah percakapan yang direncanakan atau
dipersiapkan di antara tiga orang atau lebih tentang topik tertentu dengan
seseorang pemimpin. Ada beberapa keunggulan metode kelompok:
1) Memberi kemungkinan untuk saling mengemukakan pendapat.
2) Merupakan pendekatan yang demokratis, mendorong rasa kesatuan.
3) Dapat memperluas pandangan atau wawasan.
4) Problem keschatan yang dibadapi akan lebih menarik untuk dibahas karena
proses diskusi melibatkan semua anggota termasuk orang-orang yang tidak
suka berbicara.
 Metode panel
Panel adalah pembicaraan yang sudah direncanakan di depan
pengunjung tentang sebuah topik dan diperlukan tiga panelis atau lebih serta
diperlukan seorang pemimpin. Beberapa keunggulan metode panel:
1) Dapat membangkitkan pemikiran.
2) Dapat mengemukakan pandangan yang berbeda-beda.
3) Mendorong para anggota untuk melakukan analisis.
4) Memberdayakan orang yang berpotensi.
 Metode Forum Panel
Forum panel adalah panel yang didalamnya individu ikut berpartisipasi
dalam diskusi. Ada beberapa keunggulan metode forum panel :
1) Memungkinkan setiap anggota berpartisipasi.
2) Memungkinkan peserta menyatakan reaksinya terhadap materi yang sedang
didiskusikan.
3) Membuat peserta mendengar dengan penuh perhatian.
4) Memungkinkan tanggapan terhadap pendapat panelis.
 Metode permainan Peran
Permainan peran adalah pemeran sebuah situasi dalam kehidupan
manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk dipakai sebagai bahan analisa oleh kelompok. Ada beberapa keunggulan
dari metode permainan peran:
1) Dapat dipakai pada kelompok besar dan kecil.
2) Membantu anggota untuk menganalisa situasi/masalah.
3) Menambah rasa percaya diri peserta.
4) Membantu anggota mendapat pengalaman yang ada pada pikiran orang
lain.
5) Membangkitkan semangat untuk pemecahan masalah.
 Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menyajikan
suara prosedur atau tugas, cara menggunakan alat, dan cara berinteraksi.
Demonstrasi dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan media,
seperti radio dan film. Keunggulan metode demonstrasi adalah :
1) Dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret.
2) Lebih mudah memahami sesuatu karena proses pembelajaran
menggunakan prosedur atau tugas dengan dibantu dengan alat peraga.
3) Peserta didik dirangsang untuk mengamati.
4) Menyesuaikan teori dengan kenyataan dan dapat melakukan sendiri
(rekomendasi).

3. Media Pendidikan Kesehatan


Media pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan.
Alat- alat tersebut merupakan alat untuk memudahkan penyampaian dan
penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat. Berdasarkan fungsinya
sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media) maka dibagi menjadi 3
(Fitriani, 2011), yakni:
a. Media cetak seperti booklet, leaflet, flyer (selebaran), flipchart (lembar balik,
rubrik, poster, foto.
1) Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar
dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat
pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter.
Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan
banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai
daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat
mendorong untuk bertindak (Notoatmodjo, 2010).
2) Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat- kalimat
yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk
memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi
pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan
penecegahannya, dan lain- lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada
saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD (Focus Group
Discution) , pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet
dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy
(Notoatmodjo, 2010).
3) Booklet, media cetak yang berbentuk buku kecil. Ciri lain dari booklet adalah
berisi informasi pokok tentang hal yang dipelajari, ekonomis dalam arti waktu
dalam memperolch informasi, yang memungkinkan seseorang mendapat
informasi dengan caranya sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dengan booklet antara lain booklet itu sendiri, kondisi lingkungan dan
kondisi individual penderita (Notoatmodjo, 2010).
4) Flipchart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau informasi
kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya didalam setiap lembaran
buku berisi gambar peragaan dan dibaliknya terdapat kalimat yang berisi
pesan-pesan dan informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut (Fitriani,
2011).
5) Rubrik adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah mengenai bahasan
suatu masalah kesehatan atau hal yang berkaitan dengan Kesehatan (Fitriani,
2011).
6) Brosur adalah suatu alat publikasi resmi dari perusahaan yang berbentuk
cetakan, yang berisi berbagai informasi mengenai suatu produk, layanan,
program dan sebagainya. Brosur berisi pesan yang selalu tunggal, dibuat untuk
menginformasikan, mengedukasi, dan membujuk atau mempengaruhi orang.

b. Media elektronik yaitu televisi, film atau video dan radio.


1) Televisi yaitu media penyampaian pesan atau informasi melalui media
televisi dapat bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab yang
berkaitan dengan masalah kesehatan, pidato, TV spot, cerdas cermat atau kuis
dan sebagainya (Fitriani, 2011).
2) Radio yaitu penyampaian pesan atau informasi melalui berbagai obrolan
seperti tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot dan sebagainya (Fitriani,
2011).
3) Film atau video yaitu merupakan media yang dapat menyajikan pesan
bersifat fakta maupun fiktif yang dapat bersifat informatif, edukatif maupun
instruksional (Fitriani, 2011).

C. Media papan seperti billboard


Media papan disini mencakup berbagai pesan yang ditulis pada kain, papan
yang ditempel tempat-tempat umum (Fitriani, 2011).

 Adapun tujuan dari penggunaan media promosi kesehatan adalah


(Notoatmodjo, 2005)
1. Media dapat mempermudah penyampaian infomasi
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3. Media dapat memperjelas informasi yang disampaikan
4. Media dapa mempermudah pengertian
5. Media dapat mengurangi komunikasi yang verbalistik
6. Media dapat menampilkan objek yang dapat ditangkap dengan mata
7. Media dapat memperlancar komunikasi, dan lain- lain
 Pada penggunaanya, media promosi keschatan memiliki beberapa
prinsip. Prinsip tersebut dianataranya adalah (Notoatmodjo, 2005)
1. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima pesan dan
informasi kesehatan dari sebuah media, maka semakin tinggi atau jelas dalam
memahami pesan yang diterima
2. Setiap jenis media yang digunakan sudah pasti memiliki kelemaban dan
kelebihan
3. Perlu digunakannya berbagai macam variasi media namun tidak perlu
berlebihan dalam penggunaannya
4. Pengguna media dapat memotivasi sasaran untuk berperan aktif dalam
penyampaian informasi atau pesan
5. Rencanakan secara matang terlebih sebelum media digunakan atau
dikonsumsi olch sasaran
6. Hindari penggunaan media sebagai selingan atau pengisi waktu kosong saja
Persiapan yang cukup dalam penggunaan media
 Kriteria media promosi keschatan antara lain yaitu :
1. Technology Keterscdiaan teknologi dan mudah menggunakan
2. Access
Media promosi keschatan harus mudah diakses oleh sasaran
3. Cost Petimbangan biaya yang digunakan pada media promosi keschatan
4. Interractivity Menimbulkan interaksi olch pengguna media
5. Organization Dukungan organisasi atau instansi
6. Novelty Kebaruan media yang digunakan, semakin baru media maka akan
semakin menarik

Pada suatu media, pesan yang disampaikan haruslah efektif dan kreatif, maka
dari itu harus memenuhi hal-hal berikut :
1. Command attention, adalah mengembangkan satu ide/pesan pokok yang
dapat direfleksikan menjadi suatu pesan
2. Clarify the massage, pesan yang digunakan haruslah mudah dimengerti,
sederhana dan jelas

Anda mungkin juga menyukai