Anda di halaman 1dari 9

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia Pada Ibu Hamil

A. Judul Penyuluhan : Anemia Pada Ibu Hamil


B. Pengantar
Hari/Tanggal : Rabu, 28 November 2012
Waktu : 09.00 WIB – 09.20 WIB (20 menit)
Tempat :
Sasaran : Ibu hamil
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang anemia pada ibu hamil, di harapkan ibu
dapat menambah pengetahuan tentang anemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 x 45 menit, diharapkan ibu hamil di
Desa pakukerto kec. Sukorejo dapat mengerti tentang :
a) Akibat anemia pada ibu hamil
b) Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
c) Macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya
d) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
e) Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f) Menjelaskan cara minum tablet zat besi yang benar
D. Materi
Terlampir
E. Metode
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
3) Praktek dengan alat (tablet zat besi)
F. Media
1) Leaflet
2) Power Point
3) Laptop
4) LCD
5) Alat praktek (tablet zat besi)
G. Kegiatan Pembelajaran
H. Evaluasi
Pertanyaan lisan :
1. Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil ?
2. Apa saja ciri-ciri ibu hamil dengan anemia ?
3. Sebutkan macam-macam anemia pada ibu hamil dan penyebabnya ?
4. Apa akibat anemia pada ibu hamil ?
5. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil ?
6. Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar ?
I. Lampiran Materi
Anemia Pada Ibu Hamil
1. Pengertian
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di bawah
normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Anemia adalah kondisi ibu dengan
kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro,
2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada
trimester II (Saifuddin, 2002).
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-
ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam
darah. Ciri-ciri tersebut antara lain :
a.    Konsentrasi hilang
b.    Lemah, letih, lesu, dan lunglai
c.    Mual dan muntah
d.   Nafas terengah-engah dan nyeri dada
e.    Nafsu makan turun
f.     Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
g.    Pusing/ Sakit kepala
h.    Pandangan mata berkunang- kunang
3.   Macam-macam anemia pada ibu hamil
a) Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi. Penyebab tersering
anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi dan
kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena
pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan
terkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab
penting anemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnya. Status gizi yang
kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi (Scholl, 1998). Pada
gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh
kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk
ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus,
urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada
sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi
ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas
dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadianemia
defisiensi besi.
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester
kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam
konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan
volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena
peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang
disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah
yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak
menderita anemia defisiensi besi ( Arisman, 2007 ).
b) Anemia karena perdarahan
Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat
menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran.
Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan sering terjadi pada kasus-
kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih
membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi
di organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak
mengatasi difisit hemoglobin akibat perdarahan secara tuntas, secara umum
apabila hipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai,
anemia yang tersisa seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan
anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak
lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa
memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya 3
bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah
(Sarwono, 2005 ).
c) Anemia karena radang/ keganasan
Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak
jaman dulu dikenal sebagai ciri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama
infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan
kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan
mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atau
esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara
bermakna menurunkan insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal
ginjal kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia
(HIV), dan peradangan kronik merupakan penyebab tersering anemia bentuk
ini.
Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia.
Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit
peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik,
infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya
semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi
massa sel darah merah. Wanita dengan pielonefritis akut berat sering
mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya
destruksi eritosit dengan produksi eritropoietin normal (Cavenee dkk,2001). 

d) Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang


Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu
penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya
disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat
hiposeluler (Marsh dkk, 1999). Sekitar sepertiga kasus, anemia dipicu oleh
obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan imunologis.
Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel
induk yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa
penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis (Young dan Maciejewski,
1999). Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai hiposelularitas
sumsum tulang yang kurang dari 25%, angka kelangsungan hidup 1 tahun
hanya 20 %.(Suhemi, 2007).
e) Anemia hemolitik karena usia sel darah merah yang pendek
Anemia hemolitik disebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah yang
lebih cepat dari pembuatannya. Ini dapat disebabkan oleh :
 Faktor intra korpuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,
talasemia, anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan
paraksismal nokturnal hemoglobinuria.
 Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat
logam, dan dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan
lain-lain. Gejala utama adalah anemia dengan kelainan-kelainan
kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi bila terjadi kelainan
pada organ-organ vital. Pengobatan bergantung pada jenis anemia
hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka
infeksinya di berantas dan diberikan obat-obat penambah darah.
Namun, pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberikan
hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita
ini. 
f) Anemia megaloblastik karena gangguan pencernaan
Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama
kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap
vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit
autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi
vitamin B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumpai pada mereka yang
menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit
Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus
halus. Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama
kehamilan, kadar non hamil karena berkurangnya konsentrasi protein
pengangkut B12 transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi
total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap
bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan
terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak
ada alasan untuk menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya
karena kekhawatiran bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita
yang mungkin hamil dan secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa
Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak diobati).
g) Anemia karena penyakit keturunan misalnya anemia sel sabit
Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang
ditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik
kronik. Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein
pengangkut oksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga mengurangi jumlah
oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti sabit. Sel
yang berbentuk sabit menyumbat dan merusak pembuluh darah terkecil dalam
limpa, ginjal, otak, tulang dan organ lainnya; dan menyebabkan berkurangnya
pasokan oksigen ke organ tersebut. Sel sabit ini rapuh dan akan pecah pada
saat melewati pembuluh darah, menyebabkan anemia berat, penyumbatan
aliran darah, kerusakan organ dan mungkin kematian.
Anemia sel sabit adalah kondisi serius di mana sel-sel darah merah menjadi
berbentuk bulan sabit, seperti huruf C. Sel darah merah normal berbentuk
donat tanpa lubang (lingkaran, pipih di bagian tengahnya), sehingga
memungkinkan mereka melewati pembuluh darah dengan mudah dan
memasok oksigen bagi seluruh bagian tubuh. Sulit bagi sel darah merah
berbentuk bulan sabit untuk melewati pembuluh darah terutama di bagian
pembuluh darah yang menyempit, karena sel darah merah ini akan tersangkut
dan akan menimbulkan rasa sakit, infeksi serius, dan kerusakan organ tubuh.

3. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil


Akibat anemia pada ibu hamil antara lain :
a.    Abortus/ keguguran
b.    Bayi lahir prematur
c.    Bayi lahir cacat
d.   Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
e.    Kekurangan cadangan besi
f.     Kematian ibu dan janin
g.    Payah jantung
h.    Perdarahan setelah persalinan
i.      Persalinan preterm/sebelum waktunya
j.      Proses persalinan lama
k.    Syok
4. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan pemberian
suplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama masa
kehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan
ANC pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan
anemia berikan tablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap
minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil
trimester  3 dengan anemia perlu diberi zat besi dan asam folat secara IM dan
disarankan untuk bersalin di rumah sakit.
Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan memperbanyak
konsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam
(disarankan hati ayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-
buahan (disarankan hati hewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi
semua makanan tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah
dapat terpenuhi secara maksimal dan dapat terhindar dari. Periksakan sedini
mungkin apabila terdapat tanda-tanda anemia, agar langkah-langkah antisipasi
bisa segera dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai