Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN OBSETRI & GINEKOLOGI LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN 2020


UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERSALINAN NORMAL

Disusun Oleh:
Andi Muhammad Zharfan
C014182156

RESIDEN PEMBIMBING
dr. Nuraeni

SUPERVISOR PEMBIMBING
dr. Syahruni Syahrir, Sp.OG(K)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Andi Muhammad Zharfan


Stambuk : C014182156
Judul Lapsus : Persalinan Normal

Telah menyelesaikan tugas Laporan Kasus pada bulan Agustus tahun 2020 dan
telah mendapatkan perbaikan. Tugas ini dalam rangka kepaniteraan klinik pada
Departemen Obsetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin.

Makassar, Agustus 2020

Co-Assistant

(Andi Muhammad Zharfan)

Supervisor Pembimbing

(dr. Syahruni Syahrir, Sp.OG) (dr. Nuraeni)

2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………...
…………………………………………...2
DAFTAR ISI………………...…………………………………………………….3
BAB I : LAPORAN KASUS
1.1 IDENTITAS PASIEN......………………………………………...……....4
1.2 ANAMNESIS…………………………………….……………………….4
1.3 PEMERIKSAAN FISIS……………………….…………………………..5
1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG……………..……………………...…....7
1.5 DIAGNOSIS………………………………………………………………8
1.6 PENATALAKSANAAN...………………………………………………..8
1.7 FOLLOW UP/……………………………………………………….……8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA


2.1 DEFINISI……..........………………………….…………………...….....12
2.2 FAKTOR PERSALINAN…………....……….…………...…………......12
2.3 TAHAPAN PERSALINAN.………....……….…………...……..…........18
2.4 DIAGNOSIS .…….…………….....................………….
…………..........23
2.5 KOMPLIKASI....…….……………...............………….…………..........23

DAFTAR PUSTAKA…….………...………………………………………........24

3
BAB I
LAPORAN KASUS
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 29 Tahun (21-10-1990)
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Toddopuli raya 10
Rumah Sakit : RSKDIA Pertiwi
MR : 266602
Tanggal Masuk : 06-08-2020, Pukul 18.00 wita
Status Pelayanan : BPJS

1.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri perut tembus belakang
Anamnesis terpimpin :
Nyeri perut dirasakan sejak 3 jam sebelum masuk Rumah Sakit, nyeri
perut dirasakan tembus hingga kebelakang dan terjadi terus menerus. Nyeri
perut disertai dengan adanya pelepasan lendir dan darah dari jalan lahir.
Pelepasan air tidak ada. Gerakan janin aktif.
Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada, riwayat operasi tidak ada, riwayat
demam tidak ada, riwayat batuk tidak ada.
Riwayat Obsetri :
1. Riwayat Kehamilan Sekarang G3P2A0
 HPHT : 4/11/2019
 ANC : 4 kali di bidan
 Imunisasi TT : 1 kali
2. Riwayat Haid
 Menarche : 14 Tahun
 Lamanya : 7 Hari

4
 Siklus : 28 Hari, Teratur
 Banyaknya : 3-5x ganti pembalut
 Dismenorhoe : Tidak ada

3. Riwayat Kehamilan, nifas, dan persalinan yang lalu


Hamil Jenis Penyulit Anak Nifas
Tgl Partus UK Penolong
ke Partus kehamilan JK BB PB ASI Penyulit
1. 08/07/2016 38 Normal Bidan - P 3,2 48 Ya -

2. 13/02/2019 39 Normal Bidan - P 3,5 46 Ya -

3. Sekarang

4. Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit lainnya : Asma tidak ada, Hipertensi tidak
ada, Diabetes Melitus tidak ada
 Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
 Riwayat Operasi : Tidak ada
5. Riwayat KB
 Kontrasepsi dipakai/lalu : Kontrasepsi Injeksi 12 Minggu
 Keluhan :-
 Lamanya Pemakaian : 1 Tahun
 Alasan Berhenti :-

1.3 PEMERIKSAAN FISIS


 Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
Status gizi : BB = 64 kg TB = 162 cm
 Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 kali/menit

5
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36.6 °C
 Head to Toe Examination
Kepala dan Leher : Konjungtiva anemis tidak ada
Thorax : Cor : Bunyi jantung normal
Pulmo : Rhonki dan wheezing tidak ada
Abdomen :
- Liver/Spleen : Tidak teraba
- Bising Usus : Normal
Ekstremitas : dalam batas normal
 Pemeriksaan Luar
Inspeksi
Bentuk : Cembung
Striae : Ada
Bekas Luka Oprasi : Tidak ada
Palpasi
TFU : 34 cm
Lingkar Perut : 96 cm
TBJ : 3246 gram
Leopold I : Teraba bokong
Leopold II : Situs memanjang punggung kiri
Leopold III : Bagian terbawah kepala
Leopold IV : 4/5
Tunggal/gemelli : Tunggal
Kontraksi uterus : His 3 x 10 (30-35’)
Auskultasi DJJ : 142 kali/menit
 Pemeriksaan Genitalia Luar
Bentuk : Tidak ada kelainan
Varices : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
Massa/Kista : Tidak ada
 Pemeriksaan dalam vagina

6
Vulva/vagina : Tidak ada kelainan
Portio : Lunak, sedang
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : Menonjol
Bagian Terdepan : Kepala
Ubun-Ubun Terkecil : Arah jam 3
Penurunan kepala : Hodge 1
Panggul : Kesan cukup
Pelepasan : Lendir (+), Darah (+), Air (-)

1.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG


 Pemeriksaan Laboratorium [06/08/2020]
Jenis
Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
Darah Rutin
WBC 11.5 4,00 - 10,00 10^3/uL.
RBC 4,30 4,00 – 6,00 10^6/uL.
HBG 11.5 12,0 – 16,0 g/dL.
HCT 36.6 37,0 - 48,0 %
MCV 85.1 80,0 – 97,0 fL.
MCH 26.7 26,5 – 33,5 pg.
MCHC 31.4 31,5 – 35,0 g/dL.
PLT 227 150 – 400 10^3/uL.
NEUT 72.4 50,0-70,0 %
LYMP 21.9 20,0-40,0 %
MONO 5.7 2,00 - 8,00 %
Kimia Darah
GDS 96 <140 mg/dl
Imunoserologi
HBs Ag (ICT) Non Reactive Non Reactive ICT
Homeostasis
Waktu
Perdarahan 3m 3-7 Menit
(BT)

7
Waktu
8m 50s 4-10 Menit
Pebekuan (CT)

 Pemeriksaan urine : Tidak ada


 USG (ultrasonografi) : Gravid tunggal hidup intrauterin, presentasi
kepala, punggung kiri, plasenta di fundus Grade III, Biometri janin
sesuai usia kehamilan 38 Minggu 5 Hari. EFW 3.500 SDP 3,4 Cm

1.5 DIAGNOSIS
G3P2A0 Gravid 39 minggu 2 hari inpartu kala I Fase Aktif

1.6 PENATALAKSANAAN
 Planning :
Observasi HIS, Denyut Jantung Janin,
Observasi kemajuan persalinan,
VT Kontrol 4 jam berikutnya

1.7 FOLLOW UP

8
Waktu Subjektif Objektif Assessment Plannig
Kamis Nyeri perut DJJ : 144 x/m Inpartu kala Obs. his,
06/8/2020 tembus HIS : 3 x 10 (30-35”) 1 fase Aktif DJJ,
18.00 kebelakang, PDV kemajuan
Perawatan keluar Vulva : tak ada persalinan
Kamar lenidr darah kelainan VT kontrol
Bersalin Portio : lunak,
sedang
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : (+)
Kepala : H.I
Panggul : kesan
cukup
Lendir (+)
Darah (+)
Air (-)
Kamis Nyeri perut DJJ : 142 x/m Inpartu kala Obs. his,
06/08/2020 tembus HIS : 3 x 10 (40-45”) 1 fase aktif DJJ,
22.00 belakang PDV kemajuan
Perawatan Vulva : tak ada persalinan
Kamar kelainan VT kontrol
Bersalin Portio : lunak, tipis
Pembukaan : 7 cm
Ketuban : (+)
Kepala : H.II
Panggul : kesan
cukup
Lendir (+)
Darah (+)
Air (-)
Jumat Nyeri perut DJJ : 140 x/m Inpartu kala Pimpin
07/08/2020 tembus HIS : 4 x 10 (40-45”) II persalinan
00.00 belakang, PDV
Perawatan ketuban Vulva: tak ada
Kamar pecah kelainan
Bersalin spontan Portio: melesap
Pembukaan: 10 cm
Ketuban:Pecah,jernih
UUK: arah jam 12 9
Kepala : H.IV
Panggul kesan cukup
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
1. Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif
dan diakhiri dengan kelahiran plasenta.1
2. Persalinan Normal
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam tanpa
komplikasi baik bagi ibu maupun janin .2

2.2 FAKTOR MEMPENGARUHI PERSALINAN


1. Faktor Power
Power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong Janin keluar.
Kekuatan tersebut meliputi his, dan mengejan.3,4
A. His (kontraksi uterus)
Adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot polos rahim bekerja
dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah kontraksi
simetris, fundus dominan, terkoordinasi dan relaksasi.
B. Mengejan
Mengejan merupakan gaya yang terbentuk oleh kontraksi otot-otot
abdomen secara bersamaan melalui upaya pernapasa paksa dengan
glotis tertutup. Mengejan merupakan bantuan tambahan yang
diperlukan untuk kontraksi uterus.

10
2. Faktor Passanger
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
Posisi dan besar kepala dapat memengaruhi jalan persalinan. Kepala janin
banyak mengalami cedera pada saat persalinan sehingga dapat
membahayakan kehidupan janin.4

Pada persalinan, karena tulang-tulang masih dibatasi fontanel dan


sutura yang belum keras, maka pinggir tulang dapat menyisip antara
tulang satu dengan tulang yang lain (molase), sehingga kepala bayi
bertambah kecil. Biasanya jika kepala janin sudah lahir maka bagian-
bagian lain janin akan dengan mudah menyusul

11
3. Faktor Passages/Lintasan
Diameter rongga panggul merupakan salah satu yang
mempengaruhi persalinan. Apabila diameter rongga panggul dan besar
bayi tidak sesuai maka dpat menimbulkan komplikasi Cephalopelvic
Disproportion .3,4

Faktor Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi 2 yaitu:


I. Bagian Tulang
A. Tulang panggul: Os coxae: os illium, os ischium, os pubis. Os
Sacrum: promontorium. Os coccygeus
B. Artikulasi: Simfisis pubis, di depan pertemuan os pubis. Artikulasi
sakro-illiaka, yang menghubungkan os sacrum dan os ilium
Artikulasi sakro-koksigium yang menghubungkan os sacrum dan
os illium
C. Ruang panggul: Pelvis mayor (False pelvis) dan Pelvis minor (True
pelvis)
D. Pintu panggul

12
E. Pintu atas panggul: Inlet, batas-batasnya adalah promontorium,
lineaterminalis (lineainominata), sayap sakrum, ramus superior
ossispubis dan pinggir atas simfisis.
F. Bidang luas panggul: Bidang terluas panggul perempuan
membentang antara pertengahan simfisis menuju pertemuan tulang
belakang (os sacrum) kedua dan ketiga, ukuran muka belakangnya
12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Karena tidak ada ukuran
yang kecil, bidang ini tidak menimbulkan kesulitan dalam
persalinan.
G. Bidang sempit panggul: Bidang sempit panggul mempunyai ukuran
terkecil jalan lahir, membentang setinggi tepi bawah simfisis,
spinaisciadika, dan memotong tulang belakang (os sacrum) setinggi
1-2 cm di atas ujungnya.
H. Pintu bawah panggul (PBP): Pintu Bawah Panggul (PBP) bukan
berupa satu bidang, tetapi berdiri sendiri dari dua segitiga dengan
dasar yang sama yaitu garis yang menghubungkan kedua
tuberischidicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga bagian
belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah ligamentum
sacrotuberosum kiri dan kanan. Segitiga depan dibatasi oleh
arcuspubis.
I. Sumbu panggul
 Sumbu panggul: Sumbu panggul adalah garis yang
menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang
melengkung ke depan (sumbu carus).
 Ukuran-ukuran Panggul
J. Ukuran luar panggul

13
 Distansia Cristarum (± 28 cm – 30 cm); jarak terpanjang antara
dua tempat yang simetris pada crista iliaca sinistra dan dextra.
 Distansia Spinarum (± 24 cm - 26 cm); jarak antara kedua
spina iliaca anterior superior sinistra dan dextra.
 Distansia intertrokanterika (± 30 cm); jarak antara kedua
trochanter mayor.
 Conjugata EksternaI (± 18 cm); jarak antara bagian atas
simfisis ke processus spinosus lumbal V.
 Distantia Oblique Externa (ukuran miring); jarak antra spina
iliaca posterior sinistra dan spina iliaca anterior superior dextra
dan dari spina iliaca posterior dextra ke spina iliaca anterior
superior sinistra.
K. Kedalaman panggul (dinilai saat Periksa Dalam Vagina)
 Conjugata diagonal (± 12,5 cm); jarak dari pinggir bawah
simfisi pubis ke promontorium
 Conjugata vera/konjugata obsetrik (± 11 cm); jarak bagian
tengah simfisis ke promontorium
 Conjugata transversa (± 12 cm); jarak antara dua linea
innominate
 Conjugata oblique (± 13 cm)

14
L. Jenis panggul :5
 Gynecoid: Paling ideal, bentuk hampir bulat. Panjang
diameterantero-posterior kira-kira sama dengan diameter
transversal. Jenis ini ditemukan pada 45% wanita.
 Android: Bentuk hampir segitiga. Umumnya laki-laki
mempunyai jenis panggul ini. Panjang diameter
anteroposterior hampir sama dengan diameter transversal, akan
tetapi yang terakhir jauh lebih mendekati sacrum. Jenis ini
ditemukan pada 15% wanita.
 Antrhopoid: Bentuknya agak lonjong seperti telur. Panjang
diameter anteroposterior lebih besar dari pada diameter
transversal. Jenis ini ditemukan pada 35 % wanita
 Platypeloid: Jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka
belakang. Ukuran melintang jauh lebih besar daripada ukuran
muka belakang. Jenis ini ditemukan pada 5% wanita.

15
II. Jalan lahir lunak
Jalan lahir lunak yang berperan pada persalinan adalah segmen
bawah rahim, serviks uteri dan vagina pada saat kala II (pengeluaran).
Di samping uterus dan vagina terdapat otot-otot yang menahan dadsar
panggul di bagian luar, yaitu muskulus sfingter ani eksternus,
muskulus bulbokavernosus yang melingkari vagina, dan muskulus
perinei transversus superfisialis .3-5

2.4 TAHAPAN PERSALINAN


I. Kala I
Kala I atau kala pembukaan adalah periode persalinan yang dimulai dari
his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap.
Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi atas 2 fase, yaitu :
A. Fase laten : fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 0 sampai
3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam.
B. Fase aktif : fase pembukaan yang lebih cepat yang terbagi lagi
menjadi :
 Fase akselerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai
4 cm yang dicapai dalam 2 jam.
 Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm
yang dicapai dalam 2 jam.
 Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9 cm
sampai 10 cm selama 2 jam.

16
Untuk mengukur kemajuan persalinan, terdapat beberapa pengukuran
yaitu stasion, bidang hodge dan perlimaan:

A. Station dalam Persalinan

Station dalam persalinan adalah Ketinggian bagian terbawah janin


pada jalan lahir yang digambarkan dalam hubungannya dengan spina
ischiadika yang terletak ditengah-tengah antara PAP (Pintu Atas
Panggul) dan PBP (Pintu Bawah Panggul).5
Pada pemeriksaan VT derajat desensus ditentukan berdasarkan
"zero station". Zero point berada pada posisi setinggi dengan spina
ischiadika (panggul tengah) dan derajat desensus diperkirakan berada pada
beberapa cm diatas atau dibawah zero point. Bila bagian terendah janin
sudah berada pada titik zero, maka disebut sudah engage.3-5
B. Bidang Hodge
 Bidang Hodge I: Jarak antara promontorium dan pinggir atas simfisis,
sejajar dengan PAP
 Bidang Hodge II: Sejajar dengan PAP, melewati pinggir bawah
simfisis.
 Bidang Hodge III: Sejajar dengan PAP, melewati spina ischiadika.
 Bidang Hodge IV: Sejajar dengan PAP, melewati ujung coccygeus.

17
C. Perlimaan dalam persalinan

Mengetahui penurunan kepala dengan metode perlimaan ini dapat


dilakukan dengan palpasi abdominal atau leopold, dengan menggunakan
tekhnik jari tangan seorang pemeriksa untuk meraba kepala janin berada
pada station atau hodge berapa.
Adapun penurunan kepala janin menurut metode perlimaan adalah
sebagai berikut :
 5/5 : Ketika dilakukan VT teraba kepala janin diatas PAP, kepala
mudah digerakkan atau digoyangkan dengan palpasi abdominal.
 4/5 : Ketika dilakukan VT teraba H I-II, dan kepala sulit
digerakkan atau digoyangkan, bila dilakukan perabaan palpasi
abdominal bagian terbesar kepala belum masuk panggul
 3/5 : Ketika dilakukan VT teraba H II-III, dan ketika dilakukan
palpasi teraba bagian terbesar kepala belum masuk panggul
 2/5 : Ketika dilakukan VT teraba H III +, dan ketika dilakukan
palpasi teraba bagian terbesar kepala sudah masuk panggul
 1/5 : Ketika dilakukan VT teraba H III-IV dan kepala sudah di
dasar panggul
 0/5 : Kepala janin telah berada pada posisi H IV dan sudah terlihat
di perineum.

18
II. Kala II
Kala II atau Kala Pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari
pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Proses persalinan normal,
kepala bayi akan melakukan gerakan-gerakan utama atau yang biasa
dikenal dengan Seven Cardinal Movements yang meliputi Engaged,
Descent, Flexion, Internal rotation, Extension, External Rotation,
Expulsion.

III. Kala III


Kala III atau Kala Uri adalah periode persalinan yang dimulai dari
lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta.
IV. Kala IV
Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plasenta lahir. Dalam
klinik, atas pertimbangan-pertimbangan praktis masih diakui adanya Kala
IV persalinan meskipun masa setelah plasenta lahir adalah masa
dimulainya masa nifas (puerperium), mengingat pada masa ini sering
timbul perdarahan

2.4 DIAGNOSIS INPARTU

19
Menegakkan Diagnosis pasien inpartu dibutuhkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik sebagai berikut :4-5
a. Anamnesis

Identitas
⁃ Nama
⁃ Umur
⁃ Pekerjaan
⁃ Suku
⁃ Agama,
⁃ Alamat.

Riwayat Obstetri
Terdiri dari:
⁃ Keluhan yang diderita atau keluhan utama selama kehamilan (jika
ada)
⁃ Riwayat Haid
⁃ Riwayat pernikahan
⁃ Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya
⁃ Kehamilan Sekarang
⁃ Riwayat kontrasepsi
⁃ Riwayat ANC

Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dahulu adalah penyakit yang diderita klien
sebelum hamil, utamanya penyakit yang harus mendapatkan
pengobatan rutin (Diabetes Melitus, Hipertiroid, Hipotiroid,
Hiperlipidemia, dll), riwayat hipertensi, riwayat penyakit infeksi yang
pernah dialami pasien, riwayat penyakit ginekologi yang pernah
diderita pasien, dan riwayat penyakit menular seksual. Penting
ditanyakan obat obatan apa yang rutin ataupun sedang dikonsumsi
pasien hingga saat datang ke dokter.
Hal lain yang harus ditanyakan adalah mengenai riwayat operasi
dan tindakan medis lainnya, utamanya operasi maupun tindakan medis
yang berhubungan dengan ginekologi pasien.

20

Riwayat keluarga dan psikososial
Terdiri dari:
⁃ Riwayat keluarga
⁃ Riwayat Psikososial
b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik umum, yaitu mencakup:
⁃ Keadaan umum pasien
⁃ Penilaian status gizi pasien
⁃ Tanda-tanda vital
⁃ Pemeriksaan kepala-leher
⁃ Pemeriksaan Thorax
⁃ Ekstremitas (tangan dan kaki)

Pemeriksaan khusus Obstetri
Pemeriksaan khusus obstetri, dibagi menjadi 2 pemeriksaan yaitu
pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam.
⁃ Pemeriksaan obstetri luar terdiri dari inspeksi, palpasi, dan
auskultasi:
L. Inspeksi, khusus dibagian abdomen ibu diperhatikan bentuknya, lihat
apakah ada striae atau tidak, dan perhatikan adanya luka bekas operasi
atau tidak.
M. Pemeriksaan Palpasi, dilakukan pemeriksaan Leopold 1-4:3-5
 LEOPOLD 1

Leopold 1 dilakukan untuk menentukan Tinggi


Fundus Uteri (TFU),Bagian Janin yang terletak di fundus.
 LEOPOLD 2

21
Pemeriksaan leopold 2 dilakukan untuk menentukan
situs janin dan letak punggung apabila janin situs
memanjang.

 LEOPOLD 3

Pemeriksaan Leopold 3 dilakukan untuk


menentukan bagian terendah janin.
 LEOPOLD 4

Pemeriksaan Leopold 4 dilakukan untuk menilai


penurunan bagian terendah janin.
- Pemeriksaan auskultasi untuk mengukur denyut berguna dalam
mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan hipoksia
janin. Terdapat berbagai alat yang dapat digunakan dalam
menilai denyut jantung janin, seperti:
 Laennec Stethoscope
Merupakan alat pengukur denyut jantung janin
yang sederhana, dengan penggunaan yang menyerupai
stetoskop modern yang seting ditemukan saat ini.

22
 Fetal Doppler
Merupakan alat pemeriksaan yang umum yang
digunakan pada fasilitas kesehatan untuk mengukur
denyut jantung janin dengan menggunakan prinsip
ultrasonografi.

 Kardiotokografi
Merupakan alat pengukuran yang digunakan untuk
melihat denyut jantung janin, irama jantung serta kontraksi
uterin

⁃ Pemeriksaan Dalam

23
Pemeriksaan dalam adalah pemeriksaan rutin yang dilakukan pada
pasien yang datang saat inpartu. Indikasi lain untuk dilakukan pemeriksaan
dalam antara lain
 Jika pada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat
ditentukan.
 Jika ada kemungkinan ibu memiliki panggul sempit atau
Cephalo Pelvic Disproportion (CPD).
 Untuk melakukan penilaian servix: Pendataran serviks,
Pembukaan serviks, Konsistensi serviks.
 Saat persalinan sudah memasuki fase aktif (lakukan
Pemeriksaan dalam/ VT per 4 jam terutama untuk menentukan
turunnya bagian terbawah janin menurut hodge)

2.6 KOMPLIKASI PERSALINAN


Masalah baik itu sebelum persalinan namun tidak terdeteksi, maupun saat
persalinan, maka dapat menimbulkan komplikasi. Masalah tersebut diantaranya:
• Persalinan lama
• Perdarahan pasca persalinan
• Malpresentasi dan malposisi
• Distosia bahu
• Distensi uterus
• Persalinan dengan parut uterus
• Gawat janin

24
DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, F.G., Leveno, K.J, Bloom, S.L., Dashe, J.S., Hoffman, B.L.,
Casey,
B.M., Spong, C.Y. 2018. Williams Obstetric 25th Ed. New York: Mc Graw Hill
Education.
2. Sulistyawati, A., dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta: Salemba Medika.
3. Prawiroharjo, S. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Purwono.

4. Gabbe, S. G., Niebyl, J. R., Simpson, J. L., & Anderson, G. D. 2017.


Obstetrics: Normal and problem pregnancies. New York: Churchill Livingstone.

5. Dutta,D.C., Konar,H.2015. DC Dutta's Textbook Of Obstetrics 8th ed. New


Delhi: Jaypee Brothers Medical Publishers.

25

Anda mungkin juga menyukai