Anda di halaman 1dari 9

Kajian 4.

PELINGKUPAN ( Scoping )
Pelingkupan adalah suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan
dan mengidentifikasi DAMPAK PENTING (hipotetik) yang terkait dengan rencana kegiatan.

 DAMPAK adalah:
1) Suatu perubahan kondisi lingkungan dalam kurun waktu tertentu (t) akibat adanya
suatu aktivitas/kegiatan pembangunan (proyek). D = R0 - Rt R0 = Rona lingkungan
awal (sebelum ada proyek) Rt = Rona lingkungan dalam kurun waktu tertentu
(sesudah ada proyek)
2) Sifat Dampak:
a. Dampak Penting adalah Perubahan mendasar (kriteria dampak penting: KepKa.
Bapedal No. 056/1994
b. Dampak Tidak Penting adalah Ada dampak tetapi tidak mendasar
3) Arah Dampak Ada yang Positif ada yang Negatif.

 Tujuan Pelingkupan:

1. Mengidentifikasi dampak penting hipotetik

2. Menentukan isu pokok (main issues) suatu kegiatan

3. Menentukan batas wilayah studi AMDAL

4. Menentukan tingkat kedalaman Studi AMDAL dengan sumberdaya yang tersedia:


waktu, dana dan tenaga

5. Menetapkan lingkup studi dan rancangan/metodologi yang akan digunakan

6. Menelaah kegiatan/ proyek lain yang terkait dan terletak di wilayah studi.

 MANFAAT PENAPISAN

1. Penyusunan ANDAL dapat langsung diarahkan pada hal-hal yang menjadi pokok
bahasan secara mendalam

2. Menghidari terjadinya konflik dan tertundanya kegiatan pembangunan proyek

3. Efisiensi (biaya, waktu, dan tenaga) karena terfokusnya studi ANDAL hanya pada
dampak penting.

4. Penyusunan ANDAL dapat lebih terarah berkat adanya kejelasan.


 KRITERIA DAMPAK PENTING (BAPEDAL NO. 056 TAHUN 1994)

 Jumlah manusia yang terkena dampak.

 Luas wilayah (persebaran dampak)

 Lamanya dampak berlangsung

 Intensitas dampak

 Banyaknya komponen yang terkena dampak

 Sifat komulatif dampak

 Berbalik/ tidaknya dampak

 Prosedur Pelingkupan:
a. Langkah
1. Identifikasi Dampak Potensial : Mengidentifikasi segenap dampak potensial (primer
maupun sekunder) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana
kegiatan/proyek.
Metode:
• Konsultasi dan diskusi dengan para pakar serta instansi yang berwenang
• Pengamatan lapangan
Susun segenap dampak potensial:
• Matrik
• Bagan alir (network)
b. Langkah
2. Evaluasi Dampak Potensial dan Pemusatan
- Evaluasi : menghilangkan atau meniadakan dampak yang dipandang tidak relevan
atau tidak penting sehingga diperoleh seperangkat dampak penting hipotetik.
Metode :
• Rapat dengan pakar
• Telaahan pustaka
* Evaluasi derajat kepentingan dampak setiap komponen/parameter lingkungan yang
secara potensial akan terkena dampak dengan mengacu pada Kep. BAPEDAL No.
056 Tahun 1994.

- Pemusatan (Scoping) : mengorganisir dampak penting hipotetik selanjutnya


disintesis keterkaitannya sehingga diperoleh beberapa kelompok dampak penting
yang akan menjadi fokus bahasan (“main issues”=issu pokok) dan diurut berdasarkan
tingkat kepentingannya, baik dari segi ekonomi maupun ekologis.
Lebih mengandalkan “Expert Judgement
c. Langkah
3. Perumusan Lingkup dan Kedalaman ANDAL
• Ruang lingkup
• Kedalaman
• Strategi pelaksanaan (metodologi)
Aspek-aspek yang dijabarkan antara lain:
1. Batas wilayah studi dan batas/ horison waktu untuk memperkirakan dampak
penting yang akan timbul.
2. Jenis dan informasi yang perlu dikumpulkan agar dampak penting yang menjadi
fokus bahasan dapat ditelaah secara mendalam.
• jenis data
• jumlah sampel
• lokasi pengumpulan sampel
4. Jenis tenaga ahli yang diperlukan, serta jangka waktu yang tersisa untuk penyusunan
AMDAL.
 Waktu Pelaksanaan Pelingkupan

a.Saat Penapisan Proyek : perlu AMDAL atau tidak (Permen LH No. 11/2012)

b.Saat Penyusunan KA-ANDAL

 Metode Pelingkupan

a. Metode identifikasi dampak

b. Pengamatan lapangan

c. Penelaahan Pustaka

d. Analisis Isi (Content Analysis)

e. Interaksi grup “Brain Storming”

f. “Professional Judgement”

 BATAS WILAYAH STUDI

Merupakan integrasi (bukan resultante) dari empat batasan sebagai berikut :

1. Batas Proyek : batas area tempat berlangsungnya kegiatan yang direncanakan yang
akan menjadi sumber dampak
2. Batas areal wilayah sebaran dampak yang diperkirakan terjadi dalam ekosistem
tertentu 2. Batas Ekologi:
3. Batas berlangsungnya interaksi sosial antar komunitas yang berada di sekitar lokasi
proyek yang direncanakan Batas Sosial :
4. Batas Administrasi : Batas wilayah sebaran dampak yang mengenai wilayah
administrasi tertentu
 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Suatu proses pendugaan terhadap jenis dan besarnya perubahan komponen


lingkungan yang akan terjadi akibat dari suatu kegiatan yang direncanakan oleh manusia.

 PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Dampak lingkungan yang dikaji adalah dampak lingkungan yang timbul akibat
adanya kegiatan atau aktivitas suatu proyek yang direncanakan manusia.

Metode Yang Dapat Digunakan Di Dalam Prakiraan Dampak,

1. Metode formal : metode yang terurai dengan jelas sehingga dapat diulang atau dipakai
oleh orang lain.
a. Model
 Model Fisik : Miniatur, Foto
 Model Matematik : Persamaan Gauss

b. Percobaan
 Laboratorium : Bioassay
 Lapangan : test farm
2. Metode non formal : metode pendugaan dampak yang tidak termasuk ke dalam
metode formal.
 Profesional Judgement
 Analogi
 Pembandingan dengan baku mutu lingkungan
 EVALUASI DAMPAK PENTING

Hasil telaah dampak penting dari rencana usaha atas kegiatan yang akan dilaksanakan
terhadap lingkungan, sebagai hasil dari pendugaan dampak lingkungan.

Di dalam evaluasi dampak penting termasuk di dalamnya antara lain :

 Telaah terhadap Dampak Penting


 Telaah secara holistik atas berbagai komponen lingkungan yang diperkirakan
mengalami perubahan yang mendasar sebagaimana yang dikaji dalam pendugaan
dampak, dengan menggunakan kriteria dampak penting, sesuai dengan Keputusan
Bapedal No. 56 tahun 1994.

 Dampak-dampak penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak


penting yang harus dikelola.
 Telaah sebagai Dasar Pengelolaan
Hubungan sebab akibat (kausatif) antara rencana usaha atau kegiatan dan rona
lingkungan dengan dampak positif dan negatif yang mungkin timbul.
Sifat dampak penting perlu dikembangkan dengan jelas, apakah merupakan dampak
penting yang positif atau negatif. Selanjutnya apah antara dampak yang satu dengan
lingkungan terdapat hubungan timbal balik yang antagonistik atau sinergistik dan
berapa lama berlangsungnya dampak tersebut.
Kemungkinan seberapa luas daerah yang akan terkena oleh dampak penting, apakah
dampaknya akan dirasakan secara lokal, regional, nasional atau internasional.
Perlu diuraikan pula dalam evaluasi dampak ini adalah usulan pengendalian dan
penanganan dampak penting tersebut.
 Metode Matriks
 Metode Network
 Metode Overlay
 dan Lain-lain
DOKUMEN AMDAL I

KERANGKA ACUAN (KA) :

I. PENDAHULUAN
II. PELINGKUPAN,
III. METODE STUDI,
IV. DAFTAR PUSTAKA DAN
V. LAMPIRAN

DOKUMEN AMDAL II

DOKUMEN ANDAL :

I. PENDAHULUAN,
II. DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL,
III. PRAKIRAN DAMPAK PENTING,
IV. EVALUASI SECARA HOLISTIC TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN,
V. DAFTAR PUSTAKA VI.LAMPIRAN.

DOKUMEN AMDAL III :

DOKUMEN RKL- RPL :

I. PENDAHULUAN
II. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
III. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
IV. JUMLAH DAN JENIS IZIN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP YANG DIBUTUHKAN;
V. PERNYATAAN KOMITMEN PEMRAKARSA UNTUK MELAKSANAKAN
KETENTUAN YANG TERCANTUM DALAM RKL-RPL
VI. DAFTAR PUSTAKA VII.LAMPIRAN.

 Pihak-pihak yang terlibat dalam proses penyusunan AMDAL :

1. Pemrakarsa/ Proponen (Penanggungjawab Kegiatan)

2. Konsultan Lingkungan

3. Komisi Penilai AMDAL (Pusat, Propinsi, Kab./Kota)

4. Masyarakat
 Komisi Penilai AMDAL terdiri atas :

1.Instansi yang bertanggungjawab (bidang LH)

2.Instansi terkait

3.Wakil Pakar

4.Wakil Masyarakat
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
 TUJUAN
 Merumuskan langkah-langkah atau tindakan pencegahan, penanggulangan dan
pengendalian dampak negatif, serta meningkatkan dampak positif
 Merumuskan institusi yang dipandang berwenang untuk menangani pengelolaan
lingkungan berikut dengan instansi pengawas pengelola lingkungan
 MANFAT

 Sebagai pedoman bagi pemrakarsa kegiatan untuk mencegah, menanggulangi dan


mengendalikan dampak negatif serta mengembangkan dampak positif.

 Sebagai pedoman bagi pemrakarsa kegiatan untuk melaksanakan pengelolaan


lingkungan secara terpadu dan terencana.

 TIGA PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

1. Pendekatan teknologi Aplikasi teknologi yang bersifat ekonomis dan sesuai dengan
karakteristik dampak yang muncul

kolam pengendapan lumpur (setling pond), bak-bak sedimentasi, teknik sanitasi


lingkungan dan penyiraman jalan.

b. Pendekatan Sosial Ekonomi Upaya penanggulangan suatu dampak lingkungan tertentu


terkadang ditempuh melalui mekanisme pasar dan atau penanggulangan masalah-
masalah sosial

Misal : Tenaga kerja lokal setempat yang terkena dampak negatif diberikan prioritas
utama untuk mengembangkan kemampuan mengatasi perubahan yang timbul.

c. Pendekatan Institusional

Misal : Kerjasama antara instansi yang berkepentingan dan berkaitan dengan


pengelolaan lingkungan hidup.
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

 TUJUAN

Merekombinasikan seperangkat kegiatan pemantauan lingkungan yang dianggap


perlu dan tepat dilaksanakan oleh berbagai pihak, pada ruang dan waktu tertentu, sebagai
konsekuensi logis akibat adanya rencana kegiatan tertentu

 MANFAT

1. Sebagai uji atas hipotesis dampak lingkungan yang dirumuskan dalam laporan
ANDAL.

2. Sebagai sarana untuk menguji efektivitas kegiatan atau teknologi yang digunakan
dalam pencegahan/ pengendalian dampak negatif.

3. Sebagai isyarat dini perihal adanya perubahan lingkungan yang tidak dikehendaki
sehingga langkah-langkah penanggulangan dampak dapat secara efektif dilaksanakan.

4. Sebagai sarana untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan untuk kasus-kasus


penuntutan dan pembelaan diri.

Anda mungkin juga menyukai