Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Testing, Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan


1. Testing
Istilah tes mengacu pada suatu alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengukur suatu kemampuan. Menurut Gronlund dan Linn, ada tiga
hal yang penting dalam pengertian tes. Pertama, tes adalah sebuah alat
pengukuran. Pemberian tes (testing) adalah bagian dari kegiatan
pengukuran (measurement). Kedua, tes adalah alat untuk mengukur
sampel pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Oleh
karena itu, pemberian tes pada dasarnya terbatas dari segi waktu
pelaksanaannya; pengetahuan dan kemampuan yang diukur bersifat luas
hampir tanpa batas, sedangkan gambaran pengetahuan dan kemampuan
yang diperoleh melalui tes merupakan sampel dari semua pengetahuan dan
kemampuan yang mungkin dimiliki oleh pembelajar. Ketiga, tes adalah
penafsiran angka yang diperoleh untuk menentukan cukup baik atau
tidaknya seseorang pembelajar dalam mencapai suatu tujuan.
Istilah tes kadang-kadang juga disepadankan atau dikontraskan
dengan istilah ujian. Istilah ujian sebetulnya bisa dimaknai sebagai
prosedur ataupun sebagai perangkat. Sebagai prosedur, ujian berarti
pengukuran; sedangkan sebagai perangkat, ujian berarti tes atau non tes.1
2. Pengukuran

Pengukuran merupakan salah satu prosedur yang dapat ditempuh


untuk melakukan evaluasi. Maksudnya, pengukuran dilakukan dalam
rangka mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan dalam rangka
membuat keputusan dalam evaluasi. Adapun istilah pengukuran
didefinisikan oleh Gronlund dan Linn berikut ini. Measurement is the
process of obtaining a numerical description of the degree to wich an
individual processes a particular characteristic. It answers the question
1
Iman Asrori dkk. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: Misykat, 2012). Hlm. 5-6
“how much?”. Artinya pengukuran adalah suatu proses untuk memperoleh
deskripsi dalam bentuk angka-angka mengenai tingkat dari sifat atau
kemampuan yang dimiliki seseorang. Pengukuran merupakan suatu konsep
yang bermakna proses menerapkan angka-angka kepada benda atau gejala
berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa pengukuran adalah suatu tindakan untuk menentukan
jumlah atau kuantitas dari sesuatu, misalnya panjang kain dan luas tanah.

Pengukuran bisa dilakukan dengan menggunakan dua jenis alat, yaitu


(a) tes dan (b) non tes. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan
menggunakan tes tentu merupakan kegiatan pengukuran. Dikatakan
demikian karena penggunaan tes selalu menghasilkan angka-angka.
Adapun pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan alat no
tes tidak tentu berupa kegiatan pengukuran, karena penggunaan alat non
tes tidak selalu menghasilkan angka-angka. Sebagai contoh, rating scale
merupakan alat non tes yang dapat menghasilkan deskripsi tentang sesuatu
dengan menggunakan angka. Sebaliknya, wawancara dan pengamatan
merupakan alat non tes yang tidak menghasilkan deskripsi dengan angka.
Kedua alat tersebut pada umumnya memberikan data yang tidak berupa
angka. Kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan
alat non tes yang tidak menghasilkan angka tersebut termasuk dalam
kegiatan non pengukuran.2

3. Evaluasi

Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang


mengandung kata dasar value “nilai”. Kata value atau nilai dalam istilah
evaluasi berkaitan dengan keyakinan bahwa sesuatu hal itu baik atau
buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau kurang, dan
sebagainya. Secara umum, evaluasi diartikan sebagai suatu proses
mempertimbangkan suatu hal atau gejala dengan mempergunakan

2
Iman Asrori dkk. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: Misykat, 2012). Hlm. 4-5
patokan-patokan tertentu yang bersifat kualitatif, misalnya baik-tidak baik,
kuat-lemah, memadai-tidak memadai, tinggi-rendah, dan sebagainya.

Untuk memberi pemahaman yang jelas tentang makna evaluasi,


Gronlund dan Linn, seorang pakar evaluasi pengajaran mengemukakan
definisi evaluasi sebagai berikut: Evaluation is a systematic process of
collecting, analyzing and interprenting information to determine the extent
to wich pupils are achieving instructional objectives. Evaluation answers
the question “How good?”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan,
menganalisis dan menafsirkan data-data untuk menentukan apakah
seorang siswa dipandang telah mencapai target pengetahuan atau
keterampilan yang dirumuskan dalam tujuan pengajaran. Dengan kata lain,
evaluasi adalah proses mengumpulkan data untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan nilai (value judgment).
Di antara pertimbangan yang digunakan dalam mengambil keputusan
adalah (a) patokan yang telah ditentukan dan (b) kriteria.

Data-data yang dikumpulkan dalam evaluasi ada dua macam, yaitu


dapat berupa (a) angka-angka dan (b) non angka. Data yang berupa angka
dikumpulkan dengan suatu proses yang disebut pengukuran
(measurement). Sebaliknya data yang berupa non angka dikumpulkan
dengan suatu proses yang disebut non pengukuran.3

Berdasarkan penjelasan tersebut diketahui, bahwa evaluasi merupakan konsep


yang lebih umum, yang didalamnya tercakup konsep pengukuran dan tes. Agar
dapat diperoleh pemahaman yang lebih jelas, berikut ini diformulasikan ulang
definisi ketiga istilah tersebut.

a) Tes adalah salah satu jenis alat untuk memperoleh data numerik atau alat
untuk melakukan pengukuran yang hasilnya dimanfaatkan sebagai salah
satu bahan pertimbangan dalam melakukan evaluasi.

3
Iman Asrori dkk. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: Misykat, 2012). Hlm. 2-3
b) Pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang berupa prosedur
pengumpulan data dan informasi numerik yang diperlukan sebagai salah
satu pertimbangan pengambilan keputusan dalam evaluasi.
c) Evaluasi adalah suatu proses penentuan keputusan tentang kualitas suatu
objek atau aktivitas dengan melibatkan pertimbangan nilai berdasarkan
data dan informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan ditafsirkan secara
sistematis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tes adalah salah satu jenis alat untuk memperoleh data numerik atau alat untuk
melakukan pengukuran yang hasilnya dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
pertimbangan dalam melakukan evaluasi.

Pengukuran merupakan bagian dari evaluasi yang berupa prosedur pengumpulan


data dan informasi numerik yang diperlukan sebagai salah satu pertimbangan
pengambilan keputusan dalam evaluasi.

Evaluasi adalah suatu proses penentuan keputusan tentang kualitas suatu objek
atau aktivitas dengan melibatkan pertimbangan nilai berdasarkan data dan
informasi yang dikumpulkan, dianalisis dan ditafsirkan secara sistematis.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan beberapa saran, yaitu untuk
materi konsep tentang testing, pengukuran dan evaluasi pendidikan ini sebaiknya
para pembaca mencari lebih banyak lagi sumber yang membahas materi konsep
tentang testing, pengukuran dan evaluasi pendidikan. Karena pada makalah ini
hanya membahas poin-poin pentingnya saja.
Daftar Pustaka
Asrori, Imam dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai