ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model
pembelajaran Problem based learning pada materi ekosistem di SMA Negeri 11 Banda Aceh.
Penelitian ini telah dilaksanakan bulan April – Agustus 2017, lokasi penelitian pada sekolah SMA
Negeri 11 Banda Aceh.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode eksprerimen
(exprerimental research) dengan desain penelitian, Pretest-Postest. Sebagai populasi ditetapkan
seluruh siswa kelas X. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XiA1 sebagai
kelas eksperimen dan siswa kelas XiA2 sebagai kelas kontrol yang di pilih berdasarkan random
sampling. Kelas eksperimen diajarkan dengan mengggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL), sedangkan Kelas kontrol diajarkan dengan model konvensional. Kedua
kelas ini di berikan materi dan butir soal yang sama Instrument dalam penelitian ini adalah soal
tes sebanyak 25butir soal, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar Kerja Siswa
(LKS) hasil belajar Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji-t pada taraf
signifikan 0,05 diperoleh harga t-hitung sebesar 2,54 sedangkan nilai t-tabel 1,68 sehingga t-hitung> tt-
tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerapan problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan memberikan manfaat langsung kepada guru
Biologi akan dapat mengetahui konsep ekosistem melalui strategi pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Kata kunci : Pembelajaran Problembased Learning, hasil belajar, ekosistem,
199 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
mengajar yang efektif dan efesien dapat mengaktifkan siswa, salah satunya
untuk materi tertentu. dengan model pembelajaran Problem Based
Pada dasarnya biologi bukanlah ilmu Learning (PBL), yaitu pembelajaran yang
yang sulit untuk dipelajari, karena pada dapat memberikan motivasi /dorongan
hakikatnya dengan belajar biologi bearti belajar kepada siswa agar dalam melakukan proses
belajar mengenai diri sendiri dan lingkungan pembelajaran dapat lebih aktif, dengan
yang ada di sekitar. konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
banyak masalah dalam kehidupan Dalam hal ini siswa dituntut untuk
sehari-hari yang dapat dipecahkan dengan terlibat dala penelitian yang mengharuskan
menggunakan ilmu biologi. Namun, karena siswa untuk mengidentifikasi permasalahan,
proses pembelajarannya biologi cenderung mengumpulkan data, dan menggunakan data
hanya menghafal, maka hal tersebut menjadi tersebut untuk memecahkan masalah.
kendala bagi siswa dalam memahami materi Diharapkan dengan menggunakan model
peljaran biologi. Biologi berkaitan dengan cara pembelajaran ini dapat meningkatkan
mencar tahu dan memahami alam secara partisipasi dan hasil belajar siswa. Selain itu
sistematis, sehingga biologi bukan hanya diharapkan bisa membantu siswa dalam
penguasaan dan pengumpulan pengetahuan memahami suatu pelajaran sehingga output
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, yang dihasilkan menjadi output yang
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu berkualitas, baik dalam ranah kognitif,
proses penemuan (Depdiknas, 2004:35) afektif, psikomotorik (Syaiful, 2006).
Hasil belajar adalah kemampuan- Model pembelajaran ini banyak
kemampuan yang dimiliki siswa setelah diadopsi untuk menunjang pembelajaran
pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut learning centered dan yang memberdayakan
Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana pembelajaran berdasarkan masalah (Amir,
(2005, 14) membagi tiga macam hasil belajar 2009:89). Dalam model ini pembelajaran ini,
(1). Ketrampilan dan kebiasaan. (2). pembelajaran didesain dalam bentuk
Pengetahuan dan pengarahan. (3). Sikap dan pembelajaran yang diawali dengan struktur
cita-cita. Mengacu pada filsafat konstruktivisme, masalah real yang berkaitan dengan konsep-
siswa merupakan pembelajar aktif yang konsep biologi yang diajarkan, permasalahan
mengkontruksi sendiri pengetahuannya. pada konsep ekosistem bagaimana siswa
Anni (2006:4) prestasi belajar memahami komponem-komponen satuan
merupakan perubahan prilaku yang diperoleh dalam ekosistem yang terdiri dari, individu,
pembelajaran setelah mengalami aktivitas populasi, komunitas, ekosistem, dan
belajar, atau kemampuan yang diperoleh siswa komponen penyusun ekosistem, bagaimana
setelah melalui kegiatan belajar dan terjadinya komponen abiotik dan biotic yang saling
perubahan dari hasil masukan pribadi berupa berkaitan, serta bagaiamana permasalahan
motivasi dan harapan untuk berhasil dan peran aliran energy dalam suatu ekosistem.
masukan dari lingkungan berupa rancangan dan Semua informasi akan mereka
pengelolaan motivasional berpengaruh terhadap kumpul-kan melalui penelaah materi ajar,
besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa kerja praktik laboratorium, ataupun diskusi
untuk mencapai tujuan belajar (Nashar, dengan teman sebayanya, untuk dapat
2004:77). digunakan untuk memecahkan masalah yang
Siswa diberi kesempatan untuk ber- dihadapainya.
interaksi langsung dengan objek belajar, Beberapa teori mengemukakan bahwa
mengamati, mengembangkan pertanyaan, pembelajaran berbasis masalah dapat mening-
meng-hubungkan fakta dengan sumber katkan kemampuan siswa dalam memecahkan
pengetahuan, mengambil kesimpulan dan masalah, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.
mengkomunikasikan. Guru menjadi fasilitator Berhubungan dengan berpikir kritis Liliasari
agar pengalaman belajar di atas dapat berhasil (2000) mengemukakan bahwa berpikir kritis
dilaksanakan Poedjiadi dalam (Sutrisno, 2008, terbukti mempersiapkan peserta didik berpikir
63). pada berbagai disiplin ilmu, menuju
Salah satu upaya untuk mengem- pemenuhan sendiri akan kebutuhan intelektual
bangkan kualitas pembelajaran adalah dengan dan mengembangkan peserta didik sebagai
menggunakan model pembelajaran yang individu berpotensi. Dengan demikian
200 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
201 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
Berdasarkan Tabel 1.2 . hasil belajar sedangkan nilai rata-rata ( ̅ post-test adalah
siswa kelas eksperimen, dapat dilihat bahwa 80,76. Nilai rata-rata ( ̅ gain adalah 16,71
nilai rata-rata ( ̅ pre-test adalah 64,04 sedangkan n-gain 0,55.
Berdasarkan Tabel 1.3. Hasil Belajar 61,15. Nilai rata-rata ( ̅ gain adalah 14,25
Siswa Kelas Kontrol, dapat dilihat bahwa sedangkan n-gain 0,67.
nilai rata-rata ( ̅ pre-test adalah 46,9 Dari data yang diperoleh, maka
sedangkan nilai rata-rata ( ̅ post-test adalah penulis menganalisa dengan menggunakan
202 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
203 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
Tabel 1.4. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Eksperimen
Frekuensi Titik tengah
Nilai tes xi2 fixi fixi2
(fi) (xi)
6-10 4 8 64 32 256
11-15 6 13 169 78 1014
16-20 5 18 324 90 1620
21-25 2 23 529 46 1058
26-30 4 28 784 112 3136
Jumlah 21 358 7084
Sumber : Data diolah pada tahun 2017
∑
Rata-rata ̅ Rentang (R) Nilai tertinggi – Nilai
terendah
̅ 30–7
̅ 23
Tabel 1.5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol
Frekuensi Titik tengah
Nilai tes xi2 fixi fixi2
(fi) (xi)
7-11 7 9 81 63 567
12-16 6 14 196 84 1176
17-21 5 19 361 95 1805
22-26 1 24 576 24 576
27-30 1 29 841 58 841
Jumlah 20 295 4965
Sumber : Data diolah pada tahun 2017
204 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
S22
S22 √
S2 √
S2
√
Berdasarkan hasil perhitungan nilai
selisih tes awal (pre-test) dan test akhir (post-
test) pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol di peroleh rata-ratanya
yaitu, untuk kelas eksperimen rata-ratanya ̅ = 2,544
= 17,04 dan varians S12 = 49,04. Sedangkan
untuk kelas kontol diperoleh nilai rata- Berdasarkan perhitungan di atas,
ratanya ̅ = 14,75 dan varians S22 = 32,30, maka diperoleh standar deviasi gabungan
sebelum dicari t-hitung terlebih dahulu dicari adalah 3,06 dan nilai uji-t adalah 2,54.
standar deviasi gabungan (s). Untuk Berdasarkan hipotesis dilakukan
menghitung deviasi gabungan (s) digunakan pada taraf signifikan α =0,05 dan berdasarkan
rumus sebagai berikut: hasil penelitian diperoleh t= 2,54 dan t (1-α=
1,68. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
S2 diperoleh harga t-hitung sebesar 2,54sedangkan
nilai t-tabel 1,68 sehingga t-hitung> tt-
S2 tabel.sehingga hipotesis alternative (h0) yang
berbunyi‟ diduga ada pengaruh penerapan
S2 strategi problem based learning (PBL) sangat
S2 signifikan terhadap hasil belajar siswa pada
materi ekosistem, dapat diterima dengan
S2 baik, sedangkan hipotesis nol (h0) yang
S2 = 9,41 berbunyi diduga ada pengaruh penerapan
S √ strategi problem based learning (PBL) yang
S signifikan terhadap kemampuan kemampuan
hasil belajar siswa pada materi ekosistem
Langkah selanjutnya adalah ditolak.
menghitung dan membandingkan kedua hasil
perhitungan tersebut. Adapun nilai rata-rata, Hasil observasi terhadap pembelajaran
varians, dan simpangan baku sebagai berikut: Berdasarkan hasil pengumpulan data
X1 = 17,04 dengan lembaran observasi terhadap kegiatan
S12 = 49,04 yang dilakukan oleh guru dan siswa selama
S1 = 7,00 berlangsungnya proses pembelajaran yang
X1 = 14,75 diajarkan dengan materi ekosistem dapat
S22 = 32,30 dilihat pada tabel 1.6 berikut ini.
S2 = 6,68 Berdasarkan tabel 1.6 dibawah
menunjukkan rata-rata aktivitas siswa selama
Sehingga dapat ditentukan nilai pembelajaran dengan menggunakan model
varians gabungan, yaitu = 3,06 pembelajaran problem based learning (PBL)
pada konsep ekosistem sudah termasuk dalam
katagori baik, Berdasarkan tabel 1.6 dibawah
√ menunjukkan rata-rata aktivitas siswa selama
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL)
√ pada konsep ekosistem sudah termasuk dalam
katagori baik,
205 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
Tabel 1.6 Aspek Pengamatan Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran konsep Ekosistem
Skor
Aktifitas Siswa
Baik Cukup Kurang
1. Ketika guru masuk kelas siswa sudah siap dengan √
peralatan dan sumber belajar yang berhubungan dengan
materi
2. Sikap duduk yang baik, teratur dan siap menerima √
pelajaran
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan siswa √
mencatat hasil penjelasan guru
4. Siswa mengikuti saran guru dan duduk sesuai kelompok √
yang telah ditentukan oleh guru kelompok heterogen
yang beranggotakan 5 – 6 orang
5. siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam masing- √
masing kelompok mereka untuk menguasai materi
ekosistem
6. Siswa melakukan kegiatan diskusi dalam kelompok √
7. Setelah memahami materi, setiap kelompok √
mengintruksikan dua orang dari masing-masing
kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamau
ke kelompok lain, kemudian orang yang tinggal dalam
kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
memberikan informasi kepada tamu mereka
8. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja √
mereka
9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja √
mereka
10. Guru membimbing siswa √
Jumlah 8 2 0
Persentase 80% 20% 0%
dengan perolehan nilai sebagai berikut ekosistem di SMA Negeri II Banda Aceh.
: aktivitas siswa pada katagori baik 8 (80%), Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
kategori cukup 2 (20%), sedangkan katagori hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
kurang tidak ada atau (0%). Jadi berdasarkan model problem based learning lebih baik dari
perolehan nilai di atas dapat disimpulkan hasil pembelajaran dengan menggunakan
bahwa pengaruh penerapanproblem based konvensional.
learning (PBL) pada konsep ekosistem dapat Proses pembelajaran dengan
membuat siswa menjadi aktif dan semangat menggunakan model problem based learning
dalam belajar dapat membuat siswa lebih mengingat pada
materi yang diajarkan untuk jangka waktu
Pembahasan yang lebih lama, hal ini dikarenakan siswa
Pembahasan hasil pembelajaran terlibat lebih aktif dalam memahami materi
Hasil pengujian hipotesis memberikan pada proses pembelajaran yang menggunakan
makna uji-t pada taraf signifikan 0,05 model problem based learning atau
diperoleh harga t-hitung sebesar 2,54sedangkan pembelajarn berbasis masalah. Hal ini
nilai t-tabel 1,68 sehingga t-hitung> tt-tabelbahwa menyebabkan siswa tidak mudah lupa materi
pengaruh problem based learning terhadap yang diajarkan. Karena pada proses
hasil belajar siswa pada konsep sistem
206 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
207 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 199-208
208 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)