Anda di halaman 1dari 1

Tujuan Umum Program Bimbingan

1) agar siswa dapar memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam kemajuannya
disekolah
2) agar siswa dapat memperkembangkan pengatahuan tetang dunia kerja, kesempatan kerja serta
rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan kerja tertentu.
3) agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan untuk memilih dan mempertemukan
pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang kesempatan yang secara tepat dan
bertanggung jawab.
4) agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga diri orang lain. Menurut Dewa Ketut Sukardi
Dan Desak Made Sumiati (
2008) tujuan program
Tujuan Khusus Program Bimbingan
1) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
bimbingan dan konseling
disekolah terdiri dari :
NO. ABSENSI: 45 Prinsip merupakan paduan hasil kajian teoretik dan
2) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulotan dalam memahami lingkungannya.
3) agar siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan
(1) Tujuan umum, dan NAMA: ULFI LATIFAH telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan. Dalam
(2) Tujuan Khusus.
memecahkan masalah yang dihadapinya.
4) agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengastasi dan menyalurkan potensi-potensi yang
Tujuan NIM: 19076075 pelayanan bimbingan dan konseling prinsip-prinsip
yang digunakannya bersumber dari kajian filosofis,
dimilikinya dalam pendidikan dan lapangan kerja secara tepat. hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang Prinsip Umum
hakikat manusia, perkembangan dan kehidupan a. Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.
Menurut Dewa Ketut Sukardi (2008) terdapat 2 permasalahan, yaitu: manusia dalam konteks sosial udayanya, pengertian, b. Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang dibimbing mampu mengarahkan dirinya
Bimbingan dan konseling berurusan dengan hal-hal yang menyangkut tujuan, fungsi dan proses penyelenggaraan bimbingan dan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidupnya.
pengaruh kondisi mental/fisik individu terhadap penyesuaian dirinya di rumah, dan konseling. (Prayitno, 2013:218) c. Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
di sekolah, serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan Pengertian Prinsip d. Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. e. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan individu
Kesenjangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya yang dibimbing.
masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan
bimbingan dan konseling.
Prinsip Bimbingan Menurut Tohrin (2013),
f. Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel.
g. Program bimbingan dan konseling harus dirumuskan sesuai dengan program pendidikan dan pembelajaran di
Permasalahan
dan Konseling terdapat prinsip
umum dan prinsip
sekolah yang bersangkutan.
h. Implementasi program bimbingan dan konseling harus dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian dalam
khusus bimbingan dan bidang bimbingan dan konseling dan pe;laksanaannya harus bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait,
konseling, yaitu: seperti dokter psikiater, serta pihak-pihak yang terkait lainnnya.
Menurut Sugiyo (2011) pengorganisasian bertujuan untuk meningkatkan Prinsip Umum dan Khusus i. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari upaya pelayanan bimbingan dan konseling, harus diadakan
efektifitas dan efesiensi pelaksanaan bimbingan dan konseling, penilaian atau ekuivalensisecara teratur dan berkesinambungan.
meningkatkan pemahaman terhadap stakeholderdalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling, membangun komunikasi dari berbagai
petugas bimbingan dan konseling sehingga terjadi persepsi yang sama,
dan membangun dan menetapkan akuntabilitas dalam layanan
bimbingan dan konseling Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan Dengan Siswa
Pengorganisasian a. Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
Referensi Pustaka:
d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
Prayitno dan Erman Amti. 2013. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Reneka Cipta : Jakarta
individu yang bersangkutan beragam dan luas.
Sukardi, Ketut Dewa. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
e. Keputusan akhir dalam proses BK dibentuk oleh siswa sendiri.
Tohrin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.
f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan, harus secara berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
Sugiyo, 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya.

Anda mungkin juga menyukai