Anda di halaman 1dari 7

Tugas kelompok 4

Resume Evaluasi Mutu

Anggota Kelompok :

Anggun Nela Akbar P05170018004


Helena Elisabet D.S P05170018013
m. wahyu Saputra P05170018019
Putri Sari Wahyuni P05170018025
Sherly Dwi Safitri P05170018031
Tri Eka Andryani P05170018037
Yesika Lustia P05170018044

Dosen Pengampu :
Hj.Sri Sumiati.,Ab,S.pd.,M.kes

PROGRAM STUDY PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2020/2021
A. Pengertian Evaluasi

evaluasi dapat dijelaskan secara bahasa maupun secara harfiah. Secara bahasa,
evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluation” yang artinya penaksiran atau
penilaian. Sedangkan secara harfiah, evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk
suatu hal atau objek berdasarkan acuan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam istilah perusahaan, evaluasi merupakan proses pengukuran akan


efektivitas strategi yang dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil dari
evaluasi selanjutnya akan digunakan sebagai analisis program selanjutnya.

Evaluasi adalah pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan, seperti


membandingkan hasil kegiatan dan menganalisanya. Evaluasi juga sering dilakuka
pada suatu organisasi, perusahaan, maupun komunitas tertentu setetelah
melaksanakan sebuah kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan mutu.

B. Pengertian Mutu

Mutu adalah suatu perkataan yang sudah lazim digunakan, baik oleh
lingkungan kehidupan akademis ataupundalam kehidupan sehari-hari. Walau
maknanya secara umum dapat dirasakan dan dipahami oleh siapapun, mutu sebagai
suatu konsep atau pengertian, belum banyak dipahami orang dan kenyataan
pengertian mutu itu sendiri tidak sama bagi setiap orang. Setiap orang atau
masyarakat akan mendefinisikan mutu itu sesuai dengan pendapat dan kebutuhannya
yang mungkin berbeda dari orang lain.

C. Pengertian evaluasi mutu

Evaluasi dalam manajemen Mutu Terpadu-MMT (Total Quality Managemen-


MMT) adalah system evaluasi yang dirancang, dikembangkan, dan dielenggarakan
secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan secara optimal manfaat sumber daya
sekolah guna meningkatkan dan menjamin mutu keluaran, proses penyelenggaraan
dan masukan sekolah.

D. Tenik Pengukuran Mutu


Mutu Layanan Kesehatan dapat dukur melalui tiga cara, yaitu :
 Pengukuran mutu prospektif
 Pengukuran mutu retrospektif
 Pengukuran mutu konkuren
a. Pengukuran mutu prospektif

Adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan yang dilakukan sebelum


layanan yang dilakukan sebelum layanan kesehatan diselenggarakan. Layanan
kesehatan harus dimiliki sumber daya tertentu agar dapat menghasilkan suatu layanan
kesehatan yang bermutu, seperti :

 Pendidikan profesi kesehatan


 Perizinan atai cerification
 Akreditasi

Pendidikan profesi kesehatan

Pendidikan profesi layanan kesehatan ditujukan agar menghasilkan


profesi layanan kesehatan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang dapat mendukung layanan kesehatan yang bermutu.

Perizinan profesi licensure

Perizinan merupkan salah satu mekanisme untuk menjamin mutu


layanan keehatan.

Standardisasi

Dengan menerapkan standardisasi dapat membangun klarifikasi


layanan kesehatan.

Sertifikat atau cerification

Sertifikat adalah langkah selanjutnya dari perizinan

Akreditasi

Akrditasi adalah pengukuran bahwa suatu institusi layanan kesehatan


seperti rumah sakit telah memenuhi beberapa standard layanan tertentu.
b. Pengukuran mutu retrospektif
Pengukuran mutu retrospektif adalah suatu pengukuran terhadap mutu
layanan kesehatan dilakukan setelah penyelenggaraan layanan kesehatan selesai
dilaksanakan.

Menilai rekam medic atau audit


Sangat berguna sebagai kegiatan awal kelompok jaminan mutu layanan
kesehatan.

Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pasien dan/atau j=keluarga/petugas kesehatan.

Pembuatan kuisioner
Kuisioner yang disusun akan dibagikan kepada pasien dan keluarga/teman
petugas kesehatan. Kusioner merupakan salah satu teknik yang sering digunakan
dalam jaminan mutu layanan kesehatan.

Penyelenggaraan pertemuan
Pertemuan diadakan antara pasien dan petus kesehatan terkait.

c. Pengukuran mutu konkuren


Adalah pengukuran terhadap mutu layanan kesehatan, yang dilakukan selama
layanan kesehatan dilangsungkan atau diselenggarakan.

Pengamatan langsung
Pengamatan langsung dapat menghindar berbagai kesulitan yang berhubungan
dengan kontruksi kejadian hasil pemeriksaan pencatatan retrospektif dan dari
jawaban terhadap wawancara atau kuisioner, pengamatan langsung mungkin
merupakan satu-satunya car untuk melihat rincian penyelenggaraan layanan
kesehatan.

Penentuan sampel
Sampel kelompok pasien dan petugas kesehatan harus dipilih dan diteliti.
E. Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan Rumah Sakit

Mutu pelayanan kesetahan di puskesmas dan rumah sakit adalahproduk akhir


dari interaksi dan ketergantungan yang rumit antara berbagai komponen atau aspek
pelayanan. Komponen pelayanam tersebut dapat terdiri dari masukan (input, disebut
juga structur), proses, dan hasil (outcome)

1. Masukan (input)
Masukan (input) yang domaksut disini adalah sarana fisik, perlegkapan
dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, serta sumber daya
manusia dan sumber daya (resources) lainnya di pskesmas dan rumah
sakit. Beberapa aspek penting yang harus mendapatkan perhatian dalam
hal ini adalah kejujuran, efektifitas dan efisiensi, serta kualitas dan kualitas
dari masukan yang ada.

2. Proses yang dilakukan


Proses adalah semua kegiatan atau aktivitas dari seluruhnya karyawan
dan tenaga profesi dalam interaksinya dengan pelanggan. Baik pelanggan
internal (sesama petugas atau karyawan) maupun pelanggan eksternal
(pasien, pemasok barang, masyarakat yang datang ke kampus atau rumah
sakit untuk maksut tertentu. Baik atau tidaknya proses yang dilakukan di
puskesmas atau di rumah sakit dapat diukur dari :
1) Relevan atau tidaknya proses yang diterimah oleh pengalaman;
2) Efektif atau tidaknya proses yang dilakukan; dan
3) Mutu proses yang dilakukan.

3. Hasil yang dicapai


Hasil (outcome) adalah tindak lanjut dari keluaran berupa hasil akhir
kegiatan dan tindakan tenaga profesi serta selruh karyawan terhadap
pelanggan.
System pelayanan kesehatan terkait dengan :
1. Perencanaan, mulai dengan apa yang harus disediakan (masukan),
apa yang harus dilakukan (proses), dan apa yang ingin dicapai
(hasil).
2. M0nitoring dan evaluasi untuk meyakinkan bahwa apa yang
direncanakan betul-betul dilaksanakan, input telah tersedia, dan
proses telah dilakukan seperti yang direncanakan untuk
memberikan hasil yang baik.

Beberepa contoh pengkajian mutu layanan kesehatan bedasarkan pendekatan


system dapat dikemukakan berikut ini.

 Pengkajian input
 Sarana pelayanan, apakah peralatan yang ada sesuai
standar ? apakah peralatan tersebut berfungsi dengan baik ?
apakah persediaan obat dan vaksin sudah cukup / dan
sebagainya.
 Lingkungan pelayanan, apakah tempat pelayanan bersih dan
nyaman ? apakah tersedia ruang tunggu yang memadai ?
apakah ada kamar kecil yang bersih ? apakah tersedia media
penyuluhan ? dan sebagainya.
 Petugas, apakah petugas rumah ? apakah petugas saking
membantu dalam melaksanakan tugas ? apakah petugas
mempunyai pengetahuan yang baik tentang pelayanan ? dan
sebagainya.
 Pengkajian proses
Apakah pelayan yang dilakukan petugas sudah sesuai dengan
standard atau prosedur tetap (protap) ? jika belum, maka cari
penyebabnya dengan menanyakan pada peugas tersebut dan orang
disekelilingnya termasuk atasannya.
Apakah catatan pada kartu kunjungan klini sesuai dengan daftar
tilik/standar pelayanan ? jika belum, tanyakan pada petugasnya atau
petugas lain ataupun atasannya.

 Pengkajian hasil
Hasil (outcome) yang dapat langsung dikaji antara lain perubahan
perilaku pasien, misalnya untuk menilai mutu layanan antenatal care
adalah pasien hamil telah empat kali memeriksakan kehamilannya,
menurunnya angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR), serta
menurunnya angka kejadian eklampsia.

Anda mungkin juga menyukai