Anggota Kelompok :
Dosen Pengampu :
Hj.Sri Sumiati.,Ab,S.pd.,M.kes
evaluasi dapat dijelaskan secara bahasa maupun secara harfiah. Secara bahasa,
evaluasi berasal dari kata bahasa inggris “evaluation” yang artinya penaksiran atau
penilaian. Sedangkan secara harfiah, evaluasi adalah proses menentukan nilai untuk
suatu hal atau objek berdasarkan acuan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Pengertian Mutu
Mutu adalah suatu perkataan yang sudah lazim digunakan, baik oleh
lingkungan kehidupan akademis ataupundalam kehidupan sehari-hari. Walau
maknanya secara umum dapat dirasakan dan dipahami oleh siapapun, mutu sebagai
suatu konsep atau pengertian, belum banyak dipahami orang dan kenyataan
pengertian mutu itu sendiri tidak sama bagi setiap orang. Setiap orang atau
masyarakat akan mendefinisikan mutu itu sesuai dengan pendapat dan kebutuhannya
yang mungkin berbeda dari orang lain.
Standardisasi
Akreditasi
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pasien dan/atau j=keluarga/petugas kesehatan.
Pembuatan kuisioner
Kuisioner yang disusun akan dibagikan kepada pasien dan keluarga/teman
petugas kesehatan. Kusioner merupakan salah satu teknik yang sering digunakan
dalam jaminan mutu layanan kesehatan.
Penyelenggaraan pertemuan
Pertemuan diadakan antara pasien dan petus kesehatan terkait.
Pengamatan langsung
Pengamatan langsung dapat menghindar berbagai kesulitan yang berhubungan
dengan kontruksi kejadian hasil pemeriksaan pencatatan retrospektif dan dari
jawaban terhadap wawancara atau kuisioner, pengamatan langsung mungkin
merupakan satu-satunya car untuk melihat rincian penyelenggaraan layanan
kesehatan.
Penentuan sampel
Sampel kelompok pasien dan petugas kesehatan harus dipilih dan diteliti.
E. Mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan Rumah Sakit
1. Masukan (input)
Masukan (input) yang domaksut disini adalah sarana fisik, perlegkapan
dan peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, serta sumber daya
manusia dan sumber daya (resources) lainnya di pskesmas dan rumah
sakit. Beberapa aspek penting yang harus mendapatkan perhatian dalam
hal ini adalah kejujuran, efektifitas dan efisiensi, serta kualitas dan kualitas
dari masukan yang ada.
Pengkajian input
Sarana pelayanan, apakah peralatan yang ada sesuai
standar ? apakah peralatan tersebut berfungsi dengan baik ?
apakah persediaan obat dan vaksin sudah cukup / dan
sebagainya.
Lingkungan pelayanan, apakah tempat pelayanan bersih dan
nyaman ? apakah tersedia ruang tunggu yang memadai ?
apakah ada kamar kecil yang bersih ? apakah tersedia media
penyuluhan ? dan sebagainya.
Petugas, apakah petugas rumah ? apakah petugas saking
membantu dalam melaksanakan tugas ? apakah petugas
mempunyai pengetahuan yang baik tentang pelayanan ? dan
sebagainya.
Pengkajian proses
Apakah pelayan yang dilakukan petugas sudah sesuai dengan
standard atau prosedur tetap (protap) ? jika belum, maka cari
penyebabnya dengan menanyakan pada peugas tersebut dan orang
disekelilingnya termasuk atasannya.
Apakah catatan pada kartu kunjungan klini sesuai dengan daftar
tilik/standar pelayanan ? jika belum, tanyakan pada petugasnya atau
petugas lain ataupun atasannya.
Pengkajian hasil
Hasil (outcome) yang dapat langsung dikaji antara lain perubahan
perilaku pasien, misalnya untuk menilai mutu layanan antenatal care
adalah pasien hamil telah empat kali memeriksakan kehamilannya,
menurunnya angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR), serta
menurunnya angka kejadian eklampsia.