Kelas B
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UPN “Veteran” Jawa Timur
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat penilaian mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik.
Kami menyadari bahwa terselesainya makalah ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
terimakasih kepada:
1. Ibu Invony Dwi Aprilisanda. S.E., M.Ak selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik yang telah memberikan bimbingan serta dukungan dalam proses penyusunan
makalah ini.
2. Teman – teman sekelompok yang telah saling membantu dalam proses
penyusunanm makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
1.3 TUJUAN......................................................................................................... 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Memahami dan menjelaskan definisi APBN
2. Memahami dan menjelaskan fungsi APBN
3. Memahami dan menjelaskan kekuasaan atas pengelolaan APBN
4. Memahami dan menjelaskan penyusunan dan penetapan APBN
5. Memahami dan menjelaskan struktur APBN
6. Memahami dan menjelaskan pelaksanaan dan perubahan APBN
7. Memahami dan menjelaskan ilustrasi APBN
1
1.4 MANFAAT
2
BAB II
PEMBAHASAN
APBN merupakan singkatan dari anggaran penapatan dan belanja negara. APBN
adalah daftar lengkap yang secara sistematis memuat rencana pendapatan dan belanja
negara untuk suatu periode fiskal (1 Januari sampai dengan 31 Desember). Pengertian
APBN dan fungsi APBN dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 tentang Keuangan
Negara tahun 2003. Sebelum disahkan, APBN disebut Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau RAPBN. Kemudian, DPP dan perwakilan pemerintah akan
membahas RAPBN bersama. Siklus review APBN cukup panjang dan melibatkan banyak
aspek.
Selain fungsi APBN dari sisi kebijakan fiskal, ada juga fungsi APBN jika ditinjau dari sisi
manajemen. Berikut fungsi APBN dari sisi manajemen :
1. Pedoman Bagi Pemerintah
APBN berfungsi sebagai pedoman bagi pemerintah untuk melakukan tugasnya pada
periode mendatang. APBN yang sudah ada menjadi pedoman pemerintah ketika
hendak menyusun APBN untuk tahun ke depannya, sekaligus untuk bahan evaluasi.
Pedoman ini di harapkan agar alokasi dana yang ada bisa di tingkatkan
efektifitasnya.
3
2. Alat Kontrol Masyarakat
APBN berfungsi sebagai alat kontrol masyarakat terhadap kebijakan yang telah
dibuat oleh pemerintah.
APBN juga berfungsi untuk menilai seberapa jauh pencapaian pemerintah dalam
melaksanakan kebijakan dan program-program yang direncanakan.
• Dikuasakan kepada menteri keuangan selaku pengelola fisikal dan wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan
• Dikuasakan kepada menteri atau pimpinan Lembaga selau pengguna anggaran atau
pengguna barang kementerian negara atau Lembaga yang dipimpinnya
• Diserahkan kepada gubernur, bupai, atau wali kota selaku kepala pemerintahan
daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan
• Tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain
mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undang-undang
4
2.4 PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBN
APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun
dengan undang- undang. APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan negara.
Penyusunan Rancangan APBN, berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara.
5
2.5 STRUKTUR APBN
1. Pendapatan
Adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagi penambah kekayaan bersih yang
terdiri atas penerimaan perpajakan, penerimaan Negara bukan pajak, dan
penerimaan hibah
2. Belanja
Adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebgaai pengurang nilai kekayaan
berih yang terdiri atas belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana
desa
• Keseimbangan primer
Adalah total penerimaan dikurangi belanja tidak termasuk pembayaran bunga
• Surplus/Defisit
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melibihi
penerimaan disebut deficit, sebaliknya penerimaan yang melebihi
pengeluaran disebut surplus
3. Pembiayaan
Adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali, penerimaan kembali atas
pengeluran tahun – tahun anggaran sebelumnya, pengeluaran kembali atas
penerimaan tahun – tahun anggaran sebelumnya, penggunaan saldo anggaran
lebih, dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun tahun – tahun anggaran berikutnya.
PELAKSANAAN APBN
6
PERUBAHAN APBN
Dengan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 saat
ini, Pemerintah dan otoritas keuangan dinilai tidak akan mudah menghadapi tantangan ke
depan. Pasalnya, Pemerintah harus bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan dengan
mengandalkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 654,5 triliun.
Hal ini diungkap Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah dalam
rilisnya, Senin (11/5/2020). Defisit APBN semula dipatok pada kisaran Rp 307,2 triliun (1,76
persen), kini menjadi Rp 853 triliun (5,07 persen). Pemerintah harus menambal defesit
dengan utang, karena sempitnya ruang fiskal. “Tidak banyak yang bisa dikerjakan
Pemerintah dalam utak atik APBN,” analisa politisi PDI-Perjuangan ini.
Menurut said, bila pandemi Covid-19 mengajak “bermain panjang”, maka alokasi
anggaran penanganan Covid-19 berikut jaring pengaman sosial dan program pemulihan
ekonomi sebesar Rp 405,1 triliun berpotensi tidak mencukupi. Konsekuensinya, kebutuhan
pembiayaan akan semakin membesar. Apalagi penerimaan dari pajak dan sumber daya
alam berpotensi mengalami penurunan sebagaimana yang telah diproyeksikan.
“Dalam situasi ekonomi demestik dan global mengalami slowing down, kita berharap
masih banyak investor yang berminat dengan global bond yang diterbitkan pemerintah.
Hingga 3 April 2020, justru banyak investor non residen melepas SBN senilai Rp135,1
triliun. Keadaan ini akan menjadi tantangan pemerintah,” tutur Said.
Tercatat penerimaan negara pada Januari 2021 mencapai Rp 100,1 triliun, turun 4,8
persen dibanding Rp 105 triliun dibanding tahun 2020. Kontraksi dikontribusi oleh
penerimaan pajak yang terkontraksi 15,3 persen menjadi Rp 68,5 triliun dari Rp 80,8 triliun.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pun turun 2,9 persen menjadi Rp 19,1 triliun dari
yang tahun lalu mampu mencapai Rp 19,7 triliun. Penerimaan perpajakan dan PNBP ini
turun karena aktifitas ekonomi dan harga minyak yang belum sepenuhnya pulih. Namun dari
sisi kepabeanan dan cukai, terjadi lonjakan besar mencapai Rp 12,5 triliun dibanding Rp 4,5
triliun pada tahun lalu. Lonjakan tercatat sebesar 175,3 persen. "Cukai sendiri naiknya tinggi
cukai mencapai Rp 9 triliun dibanding tahun lalu hanya Rp 1,5 triliun. Bea keluar juga
mencapai Rp 1,1 triliun yang melonjak tinggi.
7
Tahun lalu hanya Rp 100 miliar," ungkap bendahara negara ini. Sementara itu,
belanja negara tumbuh positif didorong oleh peningkatan belanja modal dan bantuan sosial
untuk melindungi konsumsi masyarakat dari pandemi Covid-19. Sri Mulyani merinci, belanja
negara mencapai Rp 145 triliun atau tumbuh 4,2 persen secara tahunan dibanding Rp 139
triliun pada tahun lalu. "Belanja pemerintah pusat sudah mencapai Rp 94,7 triliun atau
melonjak 32 persen dibanding tahun lalu Rp 71,5 triliun. Ini menjadi daya dorong belanja K/L
yang melonjak Rp 48 triliun," ungkap Sri Mulyani. Adapun belanja non K/L sebesar Rp 46,6
triliun, naik 44,6 persen dari tahun lalu Rp 40,6 triliun. Sedangkan Transfer ke Daerah dan
Dana Desa (TKDD) menurun 25,3 persen karena penerimaan negara yang juga mengalami
penurunan. Namun jika dirinci lebih dalam, dana desa masih melonjak 126,4 persen dari Rp
300 miliar menjadi Rp 800 miliar. "Kenaikan anggaran dana desa (melonjak) karena untuk
mendukung rakyat kita untuk menghadapi Covid-19 lewat BLT desa sehingga defisit APBN
mencapai 0,26 persen," pungkas Sri Mulyani.
2.8 ISU
Jokowi: APBN 2021 Difokuskan Penanganan Covid-19, Utamanya Vaksin
"APBN tahun 2021 akan fokus kepada 4 hal. Pertama, penanganan kesehatan. Ini masih
dalam hal penanganan Covid, utamanya nanti akan fokus kepada vaksinasi,"
kata Jokowi dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari Istana
Negara Jakarta, Rabu (25/11/2020).
"Oleh sebab itu, anggaran yang berkaitan dengan penguatan sarana prasrana kesehatan,
laboratorium, penelitian dan pengembangan sangat diperlukan," lanjut dia.
Dia juga menuturkan, APBN 2021 akan fokus untuk program perlindungan sosial
bagi masyarakat terdampak Covid-19, terutama bagi kelompok yang kurang mampu dan
rentan. Lalu, untuk program pemulihan ekonomi terutama dukungan terhadap usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM), dan dunia usaha.
"Ini penting sekali. Keempat, untuk membangun fondasi yang lebih kuat kita akan
melakukan reformasi struktural baik di bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial
dan lain-lain," jelas Jokowi.
Tanggapan
Menurut kelompok kami setuju dengan adanya pengalokasian sebagaian APBN ditujukan
kepada Vaksin Covid-19 agar tidak cepat menyebar luas di negara indonesia yang membuat
perekonomian negara semakin terpuruk. Dengan mengutamakan penggunaan APBN tidak
bermasalah bagi perekonomian negara karena sebagain APBN kurang lebih sekitar 0,4
persen digunakan untuk membangun lagi perekonomian di Indonesia.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
APBN merupakan singkatan dari anggaran pendapatan dan belanja negara. APBN
adalah daftar lengkap yang secara sistematis memuat rencana pendapatan dan belanja
negara untuk suatu periode fiskal (1 Januari sampai dengan 31 Desember). Dalam
pembahasan anggaran akan disusun rencana anggaran, biasanya di tingkat panitia DPR
dengan kementerian atau lembaga negara pengguna anggaran terkait. APBN berfungsi
sebagai pedoman bagi pemerintah untuk melakukan tugasnya pada periode mendatang.
APBN yang sudah ada menjadi pedoman pemerintah ketika hendak menyusun APBN untuk
tahun ke depannya, sekaligus untuk bahan evaluasi. Sebuah negara harus memenuhi
segala kebutuhan untuk mensejahterakan rakyatnya. Kegiatan transaksi ini harus memiliki
sumber keuangan negara yang kuat. Kekuasaan pengelolaan keuangan negara dipegang
oleh presiden selaku kepala pemerintahan. APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan
negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang. Dalam hal anggaran
diperkirakan defisit, ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut.
Namun apabila DPR tidak menyetujui Rancangan UU tersebut, Pemerintah Pusat dapat
melakukan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran
sebelumnya.
3.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/01/153601169/keuangan-negara-definisi-dan-
mekanisme-pengelolaan
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2003/17tahun2003uu.htm
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/28730/t/Perubahan+APBN+2020%2C+Pemerintah+Tak+Mudah+
Hadapi+Tantangan
http://www.djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/layanan/kppn/bank-giro-pos/157-layanan/siklus-apbn/1678-
pelaksanaan-apbn.html
10