Analisa Pola Operasi Terhadap Kanal Peng
Analisa Pola Operasi Terhadap Kanal Peng
RIZKY UTAMA
09 0404 019
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan
dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban
manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu
pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia
(Sunaryo, dkk,).
Saat ini kerusakan lingkungan telah mengarah pada keadaan sector sumber daya
air yang kritis dan konflik penggunaan untuk berbagai keperluan seperti air minum, air
irigasi, pembangkit listrik tenaga air, air industry untuk mencapai pemecahan yang efektif
dan berkelanutan atas permasalahan air, antara lain adalah banjir, kekurangan air
(kekeringan), air tercemar dan alokasi air, diperlukan suatu studi analisa dalam
pengelolaan sumber daya air termasuk di antaranya pengelolaan banjir.
Untuk mengembangkan sumber daya air serta mengendalikan banjir maka
diperlukan suatu system pengendalian banjir, Dalam perencanaan bangunan pengendali
banjir (saluran drainase, tanggul, dll) data masukan curah hujan sangat
diperlukan.Intensitas curah hujan adalah ketinggian curah hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu di mana air tersebut terkonsentrasi (JoesronLoebis 1992).
Pelimpah merupakan suatu bangunan yang digunakan sebagai saluran
pengeluaran air berlebih dari suatu bendungan atau tanggul ke area di hilirnya. Pelimpah
akan melepaskan debit air lebih sehingga air tidak meluap mengakibatkan overtoping dan
menggerus lereng hilir atau bahkan menghancurkan bendungan tipe urugan.
di kota Medan dan sekitarnya melintas beberapa sungai, yaitu :
1. sungai deli dengan anak sungainya yaitu, sungai Babura, sikambing dan
sungai putih.
2. Sungai kera.
3. Sungai precut.
4. Sungai belawan dengan anak sungai yaitu sungai badera.
5. Sungai serdang dengan anak sungainya, sungai belumai, dan sungai
kualanamu.
6. Sungai tuan.
7. Sungai pantai labu.
Sungai deli adalah sungai yang sering mengalir membelah inti kota medan, sungai ini
sering mengalami banjir dan melimpasi areal disekitarnya. Tidak jarang memakan korban
jiwa, kejadian banjir di kota medan hampir rata-rata10-12 kali/tahun sangat dipengaruhi
oleh kondisi DAS sungai deli dan DAS belawan di daerah hulu. Serta disebabkan oleh 2
hal yaitu :
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya peningkatan kapasitas sungai deli karena
banyaknya bangunan, baik perumahan, perkantoran, maupun industry di sepanjang
sungai. Penampang sungai/anak sungai melalui daerah tersebut semakin kecil
diakibatkan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, bertambahnya aliran
permukaan, kerusakan daerah tangkapan air di hulu sungai, dan kurangnya kesadaran
masyarakat dimana sering membuang sampah ke anak sungai dan sangat minimnya
biaya operasi serta pemeliharaan untuk bangunan drainase yang sudah ada.
Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan air meluap di beberapa sungai di Medan
diantaranya adalah Sungai Belawan yang terletak di sebelah barat kota Medan. Sungai
Deli yang terletak di tengah-tengah kota Medan dan yang terakhir dari ketiga sungai itu
adalah Sungai Percut yang juga berada di tengah-tengah kota Medan.
Penyebab lain terjadinya banjir Medan adalah karena curah hujan yang cukup tinggi
atau cuaca ekstrim, drainase kota yang belum sepenuhnya berfungsi. Terlebih di inti kota
seluruh drainase tertutup, serta minimnya bangunan infrastruktur sungai. Selain itu,
kurangnya kesadaran masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai dalam menjaga
lingkungan. Kurangnya sosialisasi dari Pemerintah mengenai larangan mendirikan
bangunan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), juga ditengarai sebagai penyebab
banjir tersebut..
masalah bangunan liar yang makin hari makin bertambah saja di bantaran sungai
membuat lebar sungai semakin menyempit. Keadaan sungai yang terus memprihatinkan
ini diperparah dengan kebiasaan masyarakat membuang sampah secara sembarangan.
Akibatnya sungai semakin sempit dan alirannya terhambat karena volume sampah yang
terus meningkat.
Dalam penelitian ini ada beberapa permasalahan yang di evaluasi Antara lain :
1. Studi yang dilaksanakan berasal dari kawasan hulu sungai deli dan sekitarnya
2. Data jumlah air hujan yang turun akan di analisa dan dihitung dengan bantuan
program computer Microsoft excel yang akan menjadi acuan untuk melakukan
perhitungan pola operasi.
3. System analisa yang dipakai adalah analisa hidrologi termasuk metode penelusuran
banjir, dan sedimentasi tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah mencakup manfaat bagi ilmu
pengetahuan, sebagai masukan dalam melakukan kajian ilmiah bidang sumber daya air
mengkaji pengaruh kemampuan tingkat kanal banjir dalam menampung debit air sungai
yang berasal dari hulu sungai deli dan air hujan, serta sebagai bahan masukan untuk
mengetahui keberadaan kanal banjir pada sungai deli pada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :Y = Debit kanal banjir
B0 = konstanta persamaan
B1 = koefesien debit air dari hulu sungai
B2 = koefesien debit air dari air hujan
E = galad
X1 = Debit air dari hulu sungai deli
X2 = Debit air dari air hujan
3.3 Dimensi Saluran Pelimpah
Q = C . L . H3/2 …………………
Dimana :Q = Debit (berupa banjir rencana) (m3)