Anda di halaman 1dari 6

1.

Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas munisa terhadap lingkungan biofisik. Isu


permasalahan lingkungan menjadi penting karena kualitas lingkungan akan memengaruhi kualitas hidup
manusia secara langsung. Selain itu, kualitas lingkungan juga memengaruhi kualitas hidup manusia di
masa mendatang. Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau makhluk
hidup sekitar kita diantarnya punahnya spesies,peledakan hama,gangguan keseimbangan
lingkungan,kesuburan tanah berkurang,keracunan dan penyakit,pemekatan hayati,terbentuknya lubang
ozon dan efek rumah kaca,munculnya berbagai kerawanan social,menurunnya tingkat kesejahteraan
masyarakat,penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan,kerusakan lingkungan yang
berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material maupun jiwa. Kerusakan lingkungan juga
mengakibatkan kerusakan kehidupan, contohnya smog, asap menyerupai kabut yang berasal dari
buangan mobil dan pabrik yang kemudian bereaksi dengan matahari, akan menganggu kesehatan
(sistem pernafasan). Juga pengaruh logam berat air raksa (Hg) yang menyebabkan penyakit Minamata
serta Iimbah logam kadmium (Cd) yang menyebabkan penyakit Itai-itai, keduanya di Jepang. Beberapa
hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas
negara.

Terdapat 3 jenis masalah lingkungan :

1. Masalah lingkungan lokal adalah kondisi dimana alam sekitar tidak berfungsi sebagaimana
mestinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah faktor manusia. Berikut adalah contoh kecil
masalah lingkungan lokal yang sering kita jumpai yaitu masalah pengelolaan limbah rumah tangga yang
belum maksimal.

2. Masalah Lingkungan Secara Global


Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu isu yang paling sering dibahas baik oleh pemerintah,
peneliti maupun badan organisasi di level internasional maupun lokal.

3. Masalah Lingkungan Secara Nasional


Masalah lingkungan secara nasional tidak jauh berbeda dengan masalah lingkungan secara global.
Bedanya terletak pada corak, bobot besaran masalahnya. Masalah lingkungan secara nasional
mempunyai persamaan yang jelas bila dibandingkan dengan masalah lingkungan di negara-negara
berkembang dalam lingkup nasional. Keadaan dan masalah lingkungan pada tingkat nasional didahului
oleh uraian mengenai keadaan dan masalah kependudukan yang secara global merupakan penyebab
utama dan munculnya masalah lingkungan tersebut.

2. Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti
iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai
menyadari bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara signifikan. Ambilah
contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan curah hujan secara lokal. Ketika area
hutan yang hilang semakin luas, maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala
regional. Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia yang membuat mereka
menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk skala negara, negara membutuhkan devisa untuk
menjalankan roda pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa
diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian yang dibutuhkan untuk
menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan? Menjadi masalah global yang mempengaruhi
lingkungan juga misalnya pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk
memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi
ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.

Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan pertanian. Pemenuhan kebutuhan
ini akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang,
akibatnya terjadi krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi
rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah semakin berkurang.
Kemudian karena resapan air ke tanah berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika
kondisi ini beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir. Banjir akan
membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya korban jiwa dan harta. Masalah tidak
langsungnya misalnya mewabahnya berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.

Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia misalnya masih sangat
bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan
masyarakat akibat masalah minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena
besarnya pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab kenaikan harga minyak memililiki
efek berantai pada kenaikan harga barang-barang di lapangan.

3. 5 Juni dijadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (The Environment Day), selain itu pula didirikan badan
PBB yang mengurus masalah lingkungan yaltu United Nation Environmental Programme (UNEP).

4. Berlubangnya lapisan ozon sebagian besar disebabkan oleh CFC (Chlorofluorocarbons), HCFC
(Hydrochlorofluorocarbons), HFC (Hydrofluorocarbons), dan PFC (Perfluorocarbon). Gas-gas ini biasanya
digunakan pada AC dan lemari es, emisi dari industri energi, semen, pulp dan kertas. Peristiwa
berlubangnya ozon karena CFC melalui urutan sebagai berikut: CFC terlepas dari sumber dan naik ke
stratosfer, sinar matahari memecah CFC sehingga menjadi atom klorin yang kemudian menjadi
penyebab rusaknya lapisan ozon.

Akibat :

Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan semakin banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi.
Untuk manusia, paparan sinar UV yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan
memperlemah sistem kekebalan tubuh. Peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan berkurangnya hasil
panen dan gangguan pada rantai makanan di laut.
5. Penanggulangan penipisan lapisan ozon dapat dilakukan dengan cara:

1. Penghapusan penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon)

2. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi

3. Di bidang pertanian, hindari penggunaan pestisida

4. Gunakan pendingin ruangan atau AC sesuai dengan kebutuhan

5. Jangan biarkan lampu atau peralatan listrik dalam keadaan menyala atau standby

6. Menanam tanaman peneduh sebagai pendingin alami

6. Sebab :

Menurut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC), perubahan iklim adalah
perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat
diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu. Pemanasan global sendiri terjadi ketika
meningkatnya suhu rata-rata global atau permukaan bumi.

Hal tersebut disebabkan karena karbon dioksida (CO2), dan polutan udara lainnya serta gas rumah kaca
berkumpul di atmosfer kemudian menyerap sinar matahari dan radiasi matahari yang memantul dari
permukaan bumi.

Akibat :

Perubahan pola iklim, sebagai misal, mengancam produksi pangan melalui meningkatnya curah hujan
yang tidak normal, meningkatnya permukaan air laut mengkontaminasi persediaan air tawar di pesisir
dan meningkatnya resiko bencana banjir, dan menghangatnya atmosfer juga membuat penyebaran
hama dan penyakit tropis ke daerah lain.

Beberapa efek lain dari perubahan iklim antara lain:

1. Meningkatnya suhu bumi. Rata-rata kenaikan suhu global sekitar 0,74o C selama abad 20 ini. Kenaikan
selama 50 tahun terakhir ini hampir 2 kali lebih tinggi dibanding 100 tahun sebelumnya.

2. Terdapat karbon dioksida lebih banyak di atmosfer. Karbon dioksida adalah penyumbang utama
terjadinya perubahan iklim.
3. Banyak curah hujan dan banyak terjadi kekeringan. Terjadi curah hujan yang lebih tinggi pada daerah
timur Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa Utara, Asia Utara dan Asia Tengah selama dekade
belakangan ini. Tetapi di Mediterania, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami kekeringan.

4. Kenaikan permukaan air laut. Total kenaikan permukaan air laut selama abad 20 sekitar 0,74 meter
dan ini jauh lebih besar dibandingkan kenaikan selama 2000 tahun sebelumnya.
5. Berkurangnya lapisan es, terutama pada musim panas.

7. Cara menanggulangi pemanasan global :

1. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor.

2. Menggunakan energi alternatif misal pemanfaatan sinar matahari.

3. Tidak menebang pohon di hutan sembarangan.

4. Melakukan reboisasi (penanaman pohon kembali di lahan gundul).Menghemat pemakaian listrik.

5. Tidak menggunakan peralatan yang menghasilkan gas CFC.

8. Kerusakan Hutan Tropis


Kerusakan disebabkan penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan menyebabkan hutan-hutan
rusak parah. Disamping penjarahan kerusakan juga diakibatkan karena kebakaran baik karena faktor
alam maupun ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.

9. Ada dua jenis terumbu karang yaitu :

1.      Terumbu karang keras (seperti brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang
keras yang membentuk terumbu karang. Karang batu ini menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu
karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan
sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

2.      Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat
beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental
shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak
lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan
terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.

Tipe- Tipe Terumbu Karang Berdasarkan Bentuknya


Terumbu karang umunya dikelompokkan ke dalam empat bentuk, yaitu :

1.   Terumbu karang tepi (fringing reefs)

Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau
besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah
luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai
dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai
yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau
Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

2.  Terumbu karang penghalang (barrier reefs)

Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52 km ke arah laut lepas
dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom
air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang
tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-
putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan
Banggai (Sulawesi Tengah).

3.       Terumbu karang cincin (atolls)

Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulaupulau vulkanik yang tenggelam
sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.

4.      Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini
tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu
pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal dengan
kedalaman relatif dangkal. Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu.

10. Fungsi terumbu karang sebagai :


1. Penahan gelombang sehingga erosi tepi pantai dapat dikurangi

2. Tempat tinggal tetap atau sementara bagi berbagai jenis hewan serta tempat, persembunyian yang
paling aman bagi hewan-hewan kecil
3. Tempat tumbuhnya berbagai macam zooxantellae dan alga, sehingga pada siang hari menghasilkan
O2 yang diperlukan ikan dan mahluk hidup di bumi,serta dapat dijadikan taman laut yang paling
mengesankan.

4. Sumber penghasilan dan makanan bagi masyarakat pesisir karena potensi perikanan terumbu karang
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi

5. Bahan obat-obatan penyakit kanker berasal dari biota terumbu karang

6. Tujuan pariwisata yang indah dan unik

Kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan terumbu karang antara lain penangkapan udang atau
ikan dengan merusak karang, pengambilan karang untuk bangunan, pembersihan karang dari perairan
pantai untuk keperluan pariwisata. Dengan rusaknya terumbu karang maka fungsi terumbu karang
sebagai penahan gelombang, tempat tinggal banyak organisme, potensi ekonomi dan pariwisata jelas
terganggu.

11. Hutan bakau atau lebih dikenal dengan mangrove adalah hutan yang tumbuh sepanjang daerah
pantai atau sekitar muara sungai dan sangat dipengaruhi pasang surut air laut. Ekosistem hutan
mangrove tumbuh di daerah pantai yang landai dan terlindung.

Fungsi hutan bakau (Reksodihardjo dan Lilley, 1996) adalah sebagai berikut:

1. Hutan bakau merupakan sumber daya yang kaya baik dalam hal penyedia tempat tinggal bagi
binatang air seperti ikan, udang dan penyedia kayu atau pemanfaatan daun bakau bagi binatang ternak.

2. Selama proses pembusukan, hutan bakau menjadi sumber makanan utama untuk moluska, kepiting,
cacing dan binatang-binatang kecil lainnya.
3. Sebagai pelindung dan stabilisator garis pantai dan bahaya abrasi.
4. Sebagai pengikat lumpur dalam pembentukan lahan.

5. Sebagai lahan yang digunakan untk berbagai kegiatan manusia, seperti tempat pemancingan atau
tempat wisata.

6. Buah dan daun beberapa tumbuhan bakau dapat dimanfaat nelayan sebagai makanan dan obat,
seperti di Asia Tenggara, abu rebung, dan daun nipah sudah lama digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan herpes, sakit gigi dan sakit kepala.

7. Tanaman mangrove juga merupakan penghasil madu meskipun hal ini belum tersebut dimanfaatkan
secara sempurna

Anda mungkin juga menyukai