Anda di halaman 1dari 38

TEKNOLOGI MINYAK ATSIRI

Pertemuan-2

Feerzet Achmad
MINYAK
ATSIRI

NON
TERPENOID
TERPENOID
NON TERPENOID
Rantai pendek alifatik
Gugus aromatik
Nitrogenated
Gugus sulfur
Terbentuk melalui jalur sintesis asam sikimat,
fenilpropanoid
 Jarang digunakan dan diaplikasikan
Terpenoid
• Senyawa yang berasal dari H 3C
molekul satuan isoprena (C5H8) C CH CH 2
• Kerangka karbonnya dibangun
oleh penyambungan 2 atau lebih H2C
satuan C5 isoprena

Penggolongan berdasarkan jumlah satuan


tersebut :
dua (C10),
tiga (C15),
empat (C20),
enam (C30) atau
delapan (C40) satuan OH

 Essential oil, resin dan kandungan


aromatik
GOLONGAN UTAMA TERPENOID TUMBUHAN
Jumlah Jumlah Golongan Jenis utama dan
satuan sumbernya
Karbon
isoprena
1 C5 Isoprena • Hemiterpena dalam tumbuhan
Hamamelis japonica
2 C10 Monoterpenoid • Dalam minyak atsiri tumbuhan
(misalnya : mentol dari Menthae)
3 C15 Seskuiterpenoid • Seskuiterpena dalam minyak
atsiri.
Seskuiterpen lakton (terutama
dalam Compositae)
4 C20 diterpenoid • Asam giberelat dalam
tumbuhan giberelin , resin pinus
6 C30 triterpenoid • Sterol ( misal : sitosterol)
Triterpena ( misal : β-amirin)
Glikosida jantung
8 C40 Tetraterpenoid • Karotenoid (misal: β-karotena)
n Cn Poliisoprena • Karet (misal: dalam Hevea
brasiliensis), lateks.
Bagaimana terbentuknya Terpenoid ?

 Terpen berasal dari sejumlah


reaksi ekstensif antara 2
unit C5 : dimetilalilpirofosfat
(DMPP) dan isopentenil
pirofosfat (IPP)  produk ini Isoprena Isopentana
akan memiliki berbagai
struktur berkarbon lima.

 DMPP dan IPP dibiosintesis


dari 1 sumber yaitu
JALUR ASAM MEVALONAT OPP OPP
ATAU DEOKSISILULOSA
FOSFAT. DMPP IPP
MINYAK ATSIRI ( VOLATILE OIL)

Minyak atsiri :
adalah bahan berbau yang terdapat dalam
berbagai bagian tanaman, mudah menguap
pada suhu kamar.

Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya
komponen tanaman yang mempunyai “essences”
atau berbau (odoriferous)
PERAN MINYAK ATSIRI PADA
TANAMAN

Pengusir serangga (mencegah daun


dan bunga rusak) serta sebagai
pengusir hewan-hewan pemakan daun
lainnya
Penarik serangga untuk membantu
terjadinya penyerbukan silang dari
bunga
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI (1)

Dapat didestilasi.
Tidak meninggalkan noda.
Tidak tersabunkan.
Tidak tengik.
Tidak mengandung asam.
Bau khas.
Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter,
kloroform, dan pelarut organik lain.
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI (2)
Sebagian komponen kandungan minyak
mudah menguap.
Yang mengandung fenol dapat membentuk
garam
Dapat membentuk kristal.
Tidak berwarna sesuai dengan persyaratan
terutama waktu masih segar.
Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi
dan seperti resin sehingga warnanya  lebih
gelap
KEGUNAAN MINYAK ATSIRI
 Industri makanan  essence lemon, mint untuk membuat
permen dan coklat
 Industri farmasi  pembuatan pasta gigi (mint), analgesik
dan inhaler dekongestan (eucalyptus). Eucalyptol
digunakan dalam pengobatan gigi untuk menghilangkan
rasa tidak enak
 Industri kosmetik  parfum, sabun, make up
 Industri produk veteriner  limonene dan mentol
digunakan untuk membuat insektisida
 Pada industri cat, tekstil menggunakan essential oil untuk
menghilangkan bau pada cat dan tekstil setelah diproduksi
PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI
Harus disimpan di tempat dingin, kering,
tertutup kedap
wadah terbuat dari gelas
Terlindung dari cahaya.
Di tempat yang sejuk.
Disimpan penuh dalam wadah.
KEBERADAAN M.ATSIRI

Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis


kucing, mentha.
Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal: merica
Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal: adas.
Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara identifikasi awal minyak atsiri
Pemerian/Penjelasan umum :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml air;
rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak dengan
2 g gula

Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas airpermukaan air tidak boleh
keruh.

b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang diperoleh


dg cara penyulingan uap minyak menguap sempurna tanpa
meninggalkan noda transparan.

c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama, biarkan


memisah volume lapisan air tidak boleh memisah.
Identifikasi lebih lanjut

Bobot per ml (BJ)


Perbandingan antara berat minyak
dengan berat air pada volume air yang
sama dengan volume minyak yang sama
pula

Semakin besar fraksi berat yang


terkandung dalam minyak maka semakin
besar pula nilai densitasnya
.
Indeks bias :
Indeks bias suatu zat (n) adalah
perbandingan kecepatan cahaya dalam
hampa udara dengan kecepatan cahaya
didalam zat tersebut.

Indeks bias dapat pula didefinisikan 


perbandingan sinus sudut datang dengan
sinus sudut bias.

Kecuali dinyatakan lain indeks bias


dinyatakan dengan menggunakan sinar
natrium dengan panjang gelombang 589,3
nm pada suhu 20o.

Alat untuk menentukan indeks bias adalah


Refraktometer
Jika cahaya melewati media kurang
padat (udara) ke media lebih padat
(minyak), maka sinar akan
membelok atau membias dari garis
normal  kriteria penting dalam
menentukan titik bias dalam minyak
atsiri.
Semakin banyak kandungan airnya,
maka semakin kecil nilai indek
biasnya. Ini karena sifat dari air
yang mudah untuk membiaskan
cahaya yang datang, namun
sebaliknya jika terdapat campuran
bahan – bahan yang memiliki berat
molekul tinggi (kerapatan tinggi)
maka semakin tinggi pula indeks
biasnya.
1. Pembacaan garis harus tepat di
tengah persilangan,
2. Lihat skala yang ada dibawah
dalam penetapan ukuran indeks
bias.
3. Bila indeks bias kurang dari
standard biasanya ada 2
kemungkinan, yaitu pertama
masih terdapat kandungan air
yang terdispersi pada minyak,
yang kedua terpen rantai
panjang cenderung sedikit. Jika
indeks bias lebih besar dari
pada biasanya  pencampuran
bahan – bahan dengan rantai
karbon panjang
BILANGAN ASAM
Jumlah miligram KOH 0,1 N untuk
menetralkan asam lemak bebas yang
terdapat dalam 1 gram minyak atau lemak

Senyawa asam  mengubah bau khas


minyak atsiri  karena lama penyimpanan
minyak dan adanya kontak antara minyak
atsiri dengan udara / lembap  reaksi
oksidasi dengan udara yang dikatalisis
oleh cahaya sehingga terbentuk senyawa
asam
 ROTASI OPTIK
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran
bidang polarisasi yang terjadi jika sinar
terpolarisasi dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan
menggunakan sinar natrium pada lapisan cairan
setebal 1 dm pada suhu 20oC.

M.Atsiri ditempatkan
dalam cahaya yang
dipolarisasikan 
dextrorotary atau
levorotary
ROTASI JENIS.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang
polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan
melalui cairan setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap
ml.

[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis
d = kerapatan larutan
α = rotasi optik
p = jumlah g zat tiap 100 g larutan.
l = tebal larutan dalam dm
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu


20o C, menggunakan sinar natrium dengan panjang
gelombang 589,3.
Cara Pembuatan Minyak Atsiri
A. Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi
tanaman tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation
3. Destilasi dengan uap langsung (steam
distilation)
B. Cara peras (press)
C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
E. Cara destruksi
PRINSIP DESTILASI

Proses pemisahan komponen


berdasarkan perbedaan titik didihnya.

Prinsip dasar : cairan dirubah menjadi


uap pada titik didihnya, kemudian uap
tersebut dikondensasikan lagi ke
dalam bentuk cairan dengan proses
pendinginan
1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.


- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika
kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan
cara penyulingan lain.
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam distilation)

Bahan + air

-Bahan bercampur sempurna /sebagian dg air mendidih.


-Senyawa kandungan menguap tetap kontinu ikut terdestilasi..
-Uap berpenetrasi secara merata ke dalam jaringan bahan, suhu dapat
dipertahankan.
-Untuk bahan segar/kering yang dapat rusak bila dipanaskan tinggi.
2. Destilasi dengan air dan uap
(water & steam distilation)
-Waktu relatif lebih singkat, mutu lebih baik
daripada penyulingan dengan air.
-Pembuatan : minyak mawar, kenanga,
selasih, cempaka, cengkeh, nilam dan jahe
3. Destilasi dengan uap langsung (steam
distilation)

 Untuk bahan segar dan tanaman yang dipanen langsung


didestilasi.
 Tekanan uap dinaikkan bertahap (1 atm sampai 3 atm.)
 Suhu harus diawasi spy tidak melampaui ”super heated
steam”  dekomposisi, resinifikasi.
Destilasi dengan uap langsung
(steam distilation) skala industri
B. Cara peras (press)

 Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah


atau kulit buah dari tanaman yang termasuk keluarga
Citrus karena minyak atsirinya rusak oleh
penyulingan (tidak stabil dan tidak tahan pemanasan)
 Prinsip : tekanan pada pemerasan  sel-sel yang
mengandung minyak lemak pecah sehingga minyak
atsiri keluar dan mengalir ke permukaan.
 Metode ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang
rendamannya relatif besar.
 Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi
tanpa peruraian.
Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot
C. Enfleurage

 Prinsipnya : metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin dan


memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih aktif selama sekitar 15 hari
sejak bahan minyak atsiri dipanen.
 Metode ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik
enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri
sampai beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan
khusus secara langsung agar tidak mengubah aktivitas enzim.

 Cara pembuatan minyak atsiri dengan menggunakan penyerap


lemak atau minyak lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis
pada plat kaca.
1. Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak kemudian ditutup
beberapa jam, diganti berulang-ulang dengan bahan segar.
2. Minyak yang diserap oleh lapisan lemak diekstraksi dengan alkohol.

a. Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga
b. Digunakan untuk parfum.
PRINSIP EKSTRAKSI
Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam
simplisia dengan pelarut organik mudah menguap
yang sesuai.

Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak


atsiri yang tidak tahan dengan pemanasan.

Metode ini banyak digunakan karena rendahnya


kadar minyak dalam tanaman, selain itu cara ini
dianggap paling efektif karena sifat minyak atsiri
yang larut sempurna di dalam bahan pelarut
organik nonpolar.
D. Ekstraksi dengan pelarut organik

1. Digunakan pelarut organik eter minyak bumi atau


benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.

2. Ekstraksi dengan CO2


- Semua tanaman kering dpt langsung diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.
E. Cara destruksi

Mendestilasi tanpa air  oleum


empyrematicum kayu /resin dari suku
Pinaceae atau Cupresacae dipanaskan tanpa
air  terurai  terbentuk zat menguap.

Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :


Lap. 1  Lap. air mengandung metil alkohol
(wood nafta) dan asam pirolignat.
Lap. 2  cairan seperti ter.
Komponen Kimia Minyak atsiri

 Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung


senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer terpena.

 Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah menjadi


2 golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih 140o-180o
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200oC

 Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul dari


hidrokarbon tak jenuh isoprena (C5H8), menghasilkan
monoterpena C10H16 atau seskuiterpena C15H24.
Formula dari isoprena adalah sbb:
H 3C

C CH CH 2 isoprena

H2C

Bila dua molekul isoprena bergabung maka akan


terbentuk suatu terpena monosiklik (monoterpen).
CH3 CH3

H 2C

H 2C CH 2

H 3C CH 2 H3 C CH 2

Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan
beberapa cara :

a) Kristalisasi pada suhu rendah.


b) Fraksinasi destilasi
c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan
dalam suatu pelarut.
d) Pemisahan dengan reaksi kimia.
- Komponen dengan asam bebas dapat dipisahkan
dari minyak  natrium karbonat;
- Komponen basa dapat dipisahkan  asam
klorida;
- Fenol dengan natrium hidroksida, dan aldehida
dengan natrium bisulfit.

Anda mungkin juga menyukai