Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

Paper Komite Audit

Matakuliah Good Corporate Governance

Nama : Chika Aisya Herlina

NIM : 2018420146

Kelas : Reguler Malam


1. Bagaimana komunikasi audit dengan:
a. Pemegang saham
Jawab :
. Effendy (2007) menyatakan komite audit perlu menjalin komunikasi
dengan:
Dewan komisaris salah satu fungsi pokok komite audit adalah
membantu tugas komisaris dalam aspek pengendalian perusahaan. Dalam
rapat internal yang diselenggarakan secara rutin, komite audit melaporkan
hasil tugas yang dibebankan oleh komisaris dalam bentuk laporan berkala.
Selain itu apabila ditugaskan secara khusus oleh komisaris, maka komite audit
akan membuat laporan khusus yang ditujukan kepada komisaris.
b. Manajemen dan Direksi
Jawab :
Manajemen Komunikasi antara komite audit dengan manajemen
memegang peranan yang cukup penting dalam rangka meningkatkan
pengendalian perusahaan. Tanggung jawab yang dimiliki oleh komite audit
memerlukan interaksisecara signifikan dengan manajemen secara efektif,
namun kehadiran manajemen tidak diharuskan dalam tiap rapat. Praktek yang
baik membutuhkan partisipasi aktif dari manajemen dalam rapat komite.
Laporan atas beberapa aktivitas manajemen yang krusial terhadap komite
merupakan salah satu tanggungjawabnya.

Sumber : http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/Bernadinus-Univ-Surabaya.pdf

2. Bagaimana pendapat anda peran komite audit pada BUMN yang terdaftar di bursa
efek
a) PT.Telkom,Tbk
Jawab :
Kasus audit PT. Telkom yang melibatkan KAP Haryanto Sahari, akan
tetapi karena ada suatu hal KAP Haryanto Sahari mundur dan digantikan oleh
KAP Eddy Pianto. KAP Haryanto Sahari dengan sengaja memberi interpretasi
yang salah terhadap PT. Telkom, PT. Telkomsel dan United States Securities
and Exchange Commission mengenai ketentuan standar audit Amerika yang
berakibat laporan keuangan auditan PT. Telkom tidak diakui oleh Securities
and Exchange Commission (pemegang otoritas pasar modal di Amerika
Serikat), sehingga mengharuskan dilakukan audit ulang terhadap PT. Telkom
oleh KAP pengganti yaitu KAP Eddy Pianto. Proses audit KAP Eddy Pianto
tidak semulus yang diharapkan. KAP Haryanto Sahari menolak memberi tahu
hasil audit yang telah dilakukan dan tidak memberi izin kepada KAP Eddy
Pianto untuk mengacu pada hasil audit sebelumnya. PT. Telkom berpendapat
tidak memerlukan izin dari KAP Haryanto Sahari untuk melampirkan
opininya. Penolakan izin tersebut membuat KAP Eddy Pianto kesulitan dalam
mendapatkan opini hasil keuangan sebelumnya dan harus memulai lagi proses
audit dari awal tanpa tahu dokumen-dokumen apa saja yang pernah diaudit.
Hal ini akan menambah fee audit yang ditanggung oleh PT. Telkom. Tindakan
KAP Haryanto Sahari mencoba untuk menyesatkan dan merugikan para
pemegang saham.
Menurut saya atas terjadinya masalah tersebut menunjukkan KAP
Haryanto tidak mengedepankan sisi profesionalitasnya sebagai seorang
auditor yang seharusnya bisa bertindak saling membantu dan menghargai
sesama profesi auditor, sehingga tidak memberatkan KAP Eddy Pianto dalam
melaksanakan kegiatan audit di PT. Telkom yang membutuhkan berkas-
berkas dokumen penunjang dalam pelaksanaan proses audit.

Sumber : http://eprints.ums.ac.id/42908/3/BAB%20I.pdf

b) PT. Garuda Indonesia,Tbk


Jawab :
Tugas Unit Internal Audit:
 Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT), yang berbasis risiko,
termasuk anggaran kegiatannya;
 Menyampaikan Draft PKAT kepada Dewan Komisaris cq. Komite Audit
untuk memperoleh pertimbangan dan saran.
 Melaksanakan tugas pengawasan sesuai PKAT yang telah disahkan Direksi.
 Melakukan Audit dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya sesuai dengan POT;
 Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perusahaan;
 Melakukan audit atas badan usaha afiliasi atau anak perusahaan, atas
permintaaan Direktur Utama dan dilaksanakan sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
 Meminta, melalui Direktur Utama, Unit Internal Audit badan usaha afiliasi
atau anak perusahaan untuk melakukan audit dengan sasaran dan ruang
lingkup tertentu guna mendukung kegiatan audit Unit Internal Audit, dan
dilaksanakan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
 Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan
yang diaudit pada semua tingkat manajemen;
 Melakukan audit investigatif, apabila diperlukan atas permintaan Direktur
Utama atau sebagai pengembangan hasil audit sebelumnya.
 Melakukan kegiatan konsultasi berkaltan dengan pengelolaan risiko, sistem
pengendalian intern, serta praktik GCG dalam upaya meningkatkan kinerja
dan nilai perusahaan secara berkesinambungan.
 Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris cq Komite Audit;
 Memantau dan menganalisis pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
telah disarankan olehYnit Internal Audit, dan atau auditor eksternal dan
melaporkannya kepada Direktur Utama, dengan tembusan kepada Dewan
Komisaris cq. komite Audit ,
 Bekerja sama dengan Komite Audit;
 Menyusun Program untuk mengevaluasi mułu kegiatan audit internal yang
dilakukan;
 Meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil Unit Internal Audit
baik melalui pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi keahlian profesi
maupun in house training (pelatihan di kantor sendiri).
 Melaporkan, secara bulanan, tingkat capaian kinerja pengawasannya
kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris cq.
Komite Audit.
 Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/content/dam/garuda/files/pdf/investor-
relations/corporate-
governance/Piagam%20Internal%20Audit%20Feb%202020%20for%20Web%20GIAA.PD
F

c) PT. Bank Rakyat Indonesia


Jawab :
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan
memastikan efektivitas pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor
internal dan auditor eksternal meliputi :
 Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh
auditor internal maupun auditor eksternal.
 Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem
pengendalian internal serta pelaksanaannya.
 Memastikan Direksi melakukan tindak lanjut atas hasil temuan auditor
internal, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan terhadap Perusahaan.
 Me-review penunjukan auditor eksternal dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukan calon
auditor eksternal.
 Memastikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku di Indonesia dan ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang perasuransian.
 Mengevaluasi piagam Komite Audit secara berkala disesuaikan
dengan perkembangan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Melakukan identifikasi hal-hal lain yang menurut Komite Audit
memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
 Melakukan penugasan lain dari Dewan Komisaris sepanjang
penugasan tersebut telah ditetapkan dalam piagam Komite Audit.

Sumber : http://brilife.co.id/oldweb/pdf/3.%20PIAGAM%20KOMITE%20AUDIT.pdf

Anda mungkin juga menyukai