Anda di halaman 1dari 5

RISET MINI

Aliran Logisisme, Formalisme, dan Intuisionisme dalam


Buku Matematika Sekolah

MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Oleh:

DWI ARDY DERMAWAN


8166172016
Pendidikan Matematika B-2 2016

PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
1. Aliran Logisisme
Menurut Ernest (1991) Logisisme adalah aliran yang menganggap
matematika murni sebagai bagian dari logika. Menurut Logisisme, Semua konsep
matematika pada akhirnya bisa diturunkan ke konsep logika, dengan catatan
bahwa ini diambil untuk mencakup konsep dari teori himpunan atau beberapa
sistem dari kekuatan yang mirip, seperti model teori Russell dan semua kebenaran
matematika bisa dibuktikan dari aksioma-aksioma dan aturan-aturan dari
kesimpulan logika sendiri.
Buku yang digunakan adalah buku Matematika Kelas X Kurikulum 2013
EDISI REVISI 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini

Dalam buku matematika sekolah ini, hal ini dapat dilihat bahwa dari
gambar hanya dengan diketahui bahwa siku-siku di titik B, dan jumlah sudut
segitiga = 180o, lalu dapat ditemukan bahwa A+ = 90o yang selanjutnya

diturunkan lagi menjadi persamaan-persamaan, dengan konsep logika. Seperti


yang dimaksud oleh aliran logisisme.

2. Aliran Formalisme
Aliran formalisme menurut Ernest (1991) menganggap bahwa matematika
adalah permainan formal yang dimainkan dengan tanda di atas kertas,
mengikuti aturan.
Buku yang digunakan adalah buku Matematika Kelas X Kurikulum 2013
EDISI REVISI 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini

Dapat dilihat bahwa pada buku tersebut, untuk mencari nilai sinus,
cosinus, dan tangen dari suatu sudut kita bisa melihat dan menggunakan sifat
relasi antar sudut, seperti yang dimaksud aliran formalisme.
Materi lain yang dipaparkan dengan menunjukkan aliran formalisme
adalah seperti yang tertera pada gambar dibawah ini

Pada gambar diatas terlihat bahwa untuk menentukan nilai dari variabel z
pada SPLTV, dapat menggunakan cara dan aturan yang diberikan, begitu juga
untuk menentukan nilai dari variabel x dan y.

3. Aliran Intuisionisme
Brouwer (dalam Ernest, 1991) menyatakan bahwa matematika terjadi
terutama dalam pikiran, dan matematika tertulis adalah sekunder.
Buku yang digunakan adalah buku Matematika Kelas X Kurikulum 2013
EDISI REVISI 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini

Dapat dilihat bahwa pada buku tersebut, dalam mempelajari konsep


trigonometri, diberikan cerita bergambar atau ilustrasi yang dapat membuat siswa
membayangkan dan memahami konsep trigonometri, seperti yang dimaksud
aliran intuisionisme.

Materi lain yang dipaparkan dengan menunjukkan aliran intuisionisme


adalah seperti yang tertera pada gambar dibawah ini

Dapat dilihat bahwa pada buku tersebut, dalam mempelajari konsep nilai
mutlak, diberikan cerita bergambar atau ilustrasi yang dapat membuat siswa
membayangkan dan memahami konsep.

Sumber :
Ernest, Paul. 1991. The Philosophy Of Mathematics Education. London: The
Falmer Press

Sinaga, Bornok,. dkk. 2016. Matematika Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X


Semester 1 (Buku Siswa). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai