Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“GIZI SEIMBANG BAGI BAYI”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. FIRA RISANTY (105019026)
2. WULAN TRESANDA (105019025)
3. NI MADE DENI SEKARDANI (10501916)
4. DESTIEN AUDREY NATALIA LAGONDA (105019003)

YAYASAN PENDIDIKAN CENDRAWASIH


AKADEMI KEBIDANAN PALU TAHUN AJARAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami naikkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nimat jasmani dan rohani kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah Gizi seimbang bagi bayi. Makalah ini
tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan dan pengarahan dari
semua pihak untuk pada kesempatan kali ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................... 3

A. Pengertian...................................................................................... 3
B. Prinsip Gizi Bagi Bayi.................................................................. 3
C. Macam-macam Makanan Bagi Bayi.......................................... 4-5
D. Cara Pengelolaan Makanan Bayi............................................... 6-7
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian
Makanan....................................................................................... 8-9
F. Pengaruh Status Gizi Terhadap Pertumbuhan dan
Perkembangan............................................................................. 10

BAB 3 PENUTUP................................................................................... 11

A. Kesimpulan ................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA
1.

BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara


normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi (Proverawati A, 2009, p.1).

Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya,


bayi mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya
harus disesuaikan dengan keadaannya. Kebutuhan zat gizi pada bayi
disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan disesuaikan dengan
kelompok umur dan kemampuan anak menerima makanan yang diberikan. Bayi
yang berusia 0-12 bulan termasuk golongan yang mudah terkena penyakit.
Pertumbuhan dan perkembangan pada golongan bayi dipengaruhi oleh
keturunan dan faktor lain yang terkait seperti faktor lingkungan, penyakit,
keadaan gizi dan sosial ekonomi.

Pertumbuhan otak yang menentukan tingkat kecerdasan setelah menjadi


dewasa, sangat ditentukan oleh pertumbuhan waktu bayi. Gagal tumbuh yang
terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa ini akan berakibat buruk pada
kehidupan berikutnya yang sulit diperbaiki. Konsumsi makanan berpengaruh
terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi baik dapat dicapai bila tubuh
memperoleh cukup zat-zat yang akan digunakan secara efisien, sehingga
memungkinkan terjadinya pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan
kerja untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
2.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi bayi ?


2. Bagaimana prinsip gizi bagi bayi ?
3. Sebutkan macam-macam makanan bagi bayi
4. Bagaimana cara pengelolaan makanan untuk bayi ?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pemberian makanan bagi bayi ?
6. Apa pengaruh status gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi ?

C.TUJUAN

1. Untuk mengetahui definisi bayi.


2. Untuk mengetahui prinsip gizi bagi bayi.
3. Untuk mengetahui macam-macam makanan bagi bayi.
4. Untuk mengetahui cara pengelolaan makanan untuk bayi.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian makanan
pada bayi.
6. Untuk mengetahui pengaruh status gizi bagi pertumubuhan dan
perkembangan bayi.
3.

BAB 2

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung


zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan dan berat badan (BB) ideal.

Jika seseorag mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi
di bawah kebutuhan, maka ia akan rentan terkena penyakit dan kurang produktif.
Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi akibat asupan gizi yang melebihi
kebutuhan, serta pola makanan yang padat energi (kalor) maka ia akan beresiko
terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit
jantung.

B.PRINSIP GIZI BAGI BAYI

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya


umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang
melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan / pendamping
ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan
tambahan sewaktu hamil/ menyusui, stres mental dan sebagainya. Dianjurkan
untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/hari. Oleh karena itu, susu bayi
mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc
susu tiap kg BB.
4.

C.MACAM-MACAM MAKANAN BAGI BAYI

1. ASI
Gunakan saat pertama menyusui untuk membiasakan diri dengan teknik
menyusui daripada sekadar untuk memenuhi perut bayi. Pada hari
pertama menyusui, tiap kali ibu menyusui, sususi tak lebih dari 5 menit di
setiap sisi. Lalu 10 menit pada hari kedua dan 15 menit atau lebih pada
hari ketiga. Sejumlah ahli setuju, sejak awal bayi boleh menyusui selama
ia suka. Berapa lama ibu akan memberinya ASI merupakan keputusan
pribadi ibu. Idealnya, ASI diberikan secara ekslusif selama 4 bulan. Akan
lebih baik sampai usia 2 tahun.

2. Makanan padat
Pemberian makanan padat biasanya dimulai usia 4-5 bulan. Makanan
padat pertama yang diperkenalkan harus dalam bentuk lunak sehingga
mudah dicerna bayi, biasanya berupa bubur susu. Makanan padat
berikutnya nasi tim, terdiri dari bubur beras ditambah daging/ ikan/ ayam/
hati dan sayuran seperti wortel dan bayam. Mulai diperkenalkan pada
usia 6 bulan, tapi nasi tim ini harus diblender dulu atau diulek hingga
halus di atas saringan, sebelum diberikan pada bayi. Setelah bayi usia 10
bulan , baru nasi tim tidak perlu dihaluskan lagi.

3. Buah-buahan
Buah-buahan merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat. Sejak usia
3 bulan, bayi boleh diberikan buah-buahan seperti jeruk, pepaya, pisang
dan tomat. Buatlah dalam bentuk jus. Khusus tomat, rebus lebih dulu
setelah dicuci bersih, lalu disaring untuk diambil airnya.

4. Susu Formula
Mulai usia 6 bulan, bayi perlu tambahan susu lanjutan. Diberikan 2 kali
180-200 ml, karena ia sudah mulai mendapatkan makanan setengah
padat (nasi tim disaring). Sekali lagi, jadwal ini tak bersifat kaku. Begitu
pun takarannya. Yang paling baik, sesuaikan dengan kebutuhan bayi.
5.

Jika ibu mengkombinasikan ASI dengan susu formula, sebaiknya pilih


susu formula yang komposisinya paling mirip ASI. Mintalah petunjuk
dokter. Begitu pun cara meramu formula dan berapa banyak formula yang
akan diberikan pada bayi.

FREKUENSI MAKAN :
Bayi memerlukan sesuatu untuk dimakan setiap 2 jam, begitu ia
terbangun. Menurut Departemen Kesehatan RI, anjuran pemberian
makanan bayi usia 6-12 bulan adalah sebagai berikut :
1. Beri ASI setiap kali bayi menginginkan.
2. Beri bubur nasi 3 kali sehari, setiap kali diberi makan sesuai dengan
umur.
a. 6 bulan :6 sendok
b. 7 bulan :7 sendok
c. 8 bulan :8 sendok
d. 9 bulan :9 sendok
e. 10 bulan :10 sendok
f. 11 bulan :11 sendok
Untuk mencegah kekurangan gizi dan sekaligus mempertahankan
gizi bayi di keluarga miskin, program jaringan pengamanan Sosial
Bidang Kesehatan (JPS-BK) tahun 2002 telah mendistribusikan
MP-ASI dengan sasaran bayi usia 6-12 bulan yang berasal dari
keluarga miskin di Indonesia.
6.

D.CARA PENGELOLAAN MAKANAN BAYI

Tabel 2. Definisi pemberian Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan


makanan Bayi pemberian ASI atau minuman lain termasuk air putih, kecuali
eksklusif obat, vitamin dan mineral dan ASI yang
diperas.
Pemberian ASI predominan Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit
air minum, atau minuman cair lain, misal air
teh.
Pemberian ASI penuh Bayi mendapat salah satu ASI eksklusif atau
ASI predominan
Pemberian susu botol Cara pemberian makan bayi dengan susu
apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan
botol.
Pemberian ASI persial Sebagai menyusui dan sebagai lagi susu
buatan atau formula, sereal atau makanan
lain.
Pemberian makanan Memberikan bayi makanan lain di samping
pendamping ASI (MPASI) ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6
tepat waktu bulan.

Tabel.3 Rekomendasi pemberian Dalam waktu 30-60 menit setelah


makanan bayi mulai menyusui . melahirkan

Menyusui eksklusif Umur 0-6 bulan pertama


Makanan pendamping ASI Mulai diberikan pada umur antara 4-6
bulan (umur yang tepat bervariasi,
atau bila menunjukkan kesiapan
neurologis dan neuromuskuler).

Berikan MPASI Pada semua bayi yang telah berumur


lebih dari 6 bulan

7.
Tabel 4. Jadwal
Pemberian makanan
pada bayi Macam makanan Pemberian selama 24
Umur jam
1-2 minggu ASI atau formula Sesuka bayi 6-7 kali 90
adaptasi ml.
3 mg s/d 3 bulan ASI atau formula 6 kali 100-150 ml
adaptasi
3 bulan ASI atau formula Sesuka bayi 5 kali 180
adaptasi jus buah 1-2 kali 50-75 ml
4-5 bulan ASI atau formula Sesuka bayi 4 kali 180
adaptasi bubur susu jus ml 1x40-50 gram bubuk
buah 1x50-100 ml
6 bulan ASI atau formula Sesuka bayi 3 kali 180-
adaptasi bubur susu jus 200 ml 2x40-50 gram
buah bubuk 1x 50-100 ml
7-12 bulan ASI atau formula Sesuka bayi
adaptasi bubur susu nasi 2 kali 200-250 ml
tim jus buah 2 kali 40-50 g bubuk
1 kali 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml

8.

E.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN BAYI


Hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makanan untuk bayi dan
anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Kerja sama ibu dan anak


Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu
makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu.
Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan
untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses
metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, untuk menciptakan
hubungan dekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia,
hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
3. Mengatur diri sendiri
Pada awal kehidupan nya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur
keperluan akan makannya. Keuntungan nya untuk mengatur dirinya
sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
4. Peran Ayah dan anggota keluarga lain
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi
6. Umur
7. Berat badan
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan)
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makanan (kesukaan, ketidaksukaan dan aseptabilty dari jenis
makanan dan toleransi dari anak terhadap makanan yang diberikan).
(Lusa, 2009).

9.

Pengaruh status gizi seimbang bagi bayi tumbuh kembang anak


selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga jadi pengaruh oleh faktor
lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masuknya
makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan
keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik
menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat
terbebas dari penyakit. Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan
digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan
dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak.
Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS.

Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau
muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5%
perubahan baku. Diatas kurve 100% adalah status gizi lebih. Diatas 80% sampai
dengan batas 100% adalah status gizi normal. Kebiasaan makan dibentuk sejak
bayi. Begitu juga dengan kesehatan pada usia anak-anak, remaja, dewasa dan
lanjut usia ditentukan sejak bayi. Departemen Kesehatan RI (1995) menjelaskan
bahwa kebiasaan memberi makanan pada bayi juga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan tempat bayi itu dilahirkan. Pengaturan pemberian makanan yang
baik, kasih sayang yang diterima dan lingkungan yang sehat akan menjadikan
bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dua kegunaan makanan bagi bayi adalah memenuhi zat gizi untuk
tumbuh kembang dan kesehatan makan di kemudian hari. Indra pengecap
berkembang sejak bayi berusia 0-12 bulan. Oleh karena itu, mereka perlu
diberikan bermacam-macam.

10.
F. PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PERTUMBUHAN dan
PERKEMBANGAN

Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh terlebih pada bayi yang masih
dalam masa pertumbuhan. Dimasa tumbuh kembang bayi yang berlangsung
secara tepat dibutuhkan makanan dengan kualitas dan kuantitas yang tepat dan
seimbang. Gizi meliputi pengertian yang luas, tidak hanya mengenai jenis-jenis
pangan dan gunanya bagi badan melainkan cara-cara memperoleh dan
mengolahnya. Gizi adalah suatu proses menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Keadaan gizi adalah
keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan gizi dan
penggunaan zat gizi tersebut atau keadaan fisiologi akibat dari tersedianya zat
gizi dalam sel tubuh. Jadi, status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi.

11.
BAB 3

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Bayi adalah masa dimana ia membutuhkan gizi dan nutrisi yang cukup
sesuai dengan usianya, guna memenuhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Adapun kalsifikasi bayi sesuai usianya berbeda-beda dalam jenis asupan yang
akan kita berikan diantaranya yaitu, bayi berusia 0-6 bulan cukup hanya dengan
memberikan asupan ASI eksklusif yang akan membantu bayi dalam memperkuat
sistem imun dan menjalin kasih sayang dengan sang ibu. Klasifikasi berikutnya
adalah bayi usia 6-9 bulan pada usia ini, bayi diberikan asupan makanan berupa
bubur tim yang sudah diolah dengan cara disaring, hal ini berguna bagi gizi bayi
karena selain lebih lengkap asupan yang diberikan juga bertambah, selain itu
dapat melatih indra pengecap pada bayi agar dapat merasakan berbagai rasa
dalam makanan namun tetap mudah dicerna.

Usia 9-12 bulan mulai diberikan bubur dilengkapi rasa dengan tidak
disaring lagi, hal ini akan menambah nutrisi bayi, dan melatih proses
menelannya. Dalam mengolah makanan juga terdapat faktor yang akan
mempengaruhi asupan, jika olahan sudah baik, cara memberikan pun haruslah
pandai sehingga membuat bayi menyukai makanannya, sehingga nutrisinya
terpenuhi dan gizinya seimbang.

B.SARAN

Agar setiap orang tua memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan


bayinya, serta berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi si bayi,
guna memenuhi kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Baliwati, Y.F. dan E. Sunarti. 1994.

Departemen Kesehatan RI. 1992. Program peminat Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Emilia. 1994. Promosi Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Gadjah Mada


University Press.

Hidayat, R.S. 2007. Teknik Penulisan Buku Ajar Program Vokasional. Jakarta:
Universitas Indonesia.

Nurtang. 2012. Tanda-tanda Anak Gizi Baik.

Anda mungkin juga menyukai