Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya suatu pemerintahan mengurus tata tertib serta
keselamatan kelompok.

Negara adalah suatu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat
masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa ketertiiban sosial, Masyarakat ini berada dalam suatu
wilayah tertentu yang membedakannya dari kondisi masyarakat lain dari luarnya.

1. Teori terbentuknya Negara

a) Teori Hukum Alam. Teori ini menyatakan bahwa tumbuhnya manusia adalah awal mula
berkembangnya sebuah negara.

b) Teori Ketuhanan. (Islam + Kristen) Teori ini menyatakan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan
Tuhan.

c) Teori Perjanjian. (Thomas Hobbes). Manusia menghadapi kondisi alam dan timulah kekerasan.
Manusia akan musnah apabila ia tidak akan mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu untuk
mengatasi tangtangan untuk menggunnakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama.

2. Proses Terbentuknya Negara di Zaman Moderen

Proses tersebut dapat berupa penaluknya, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas negara
atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

Banyak dijumpai teori tentang terbentuknya sebuah negara. Di antara teori-teori tersebut adalah:

a. Teori kontrak sosial (Sosial Contract)

Teori kontrak sosial atau teori perjanjian masyarakat beranggapan bahwa negara dibentuk berdasarkan
perjanjian-perjanjian masyarakat dalam tradisi sosial masyarakat.

b. Teori Ketuhanan (Teokrasi)

Teori ketuhanan dikenal juga dengan istilah doktrin teokratis. Teori ini ditemuka baik di Timur maupun
di belahan dunia Barat. Doktrin ketuhanan ini memperoleh bentuknya yang sempurna dalam tulisan-
tulisan para sarjana Eropa pada Abad pertengahan yang menggunakan teori ini untuk membenarkan
kekuasaan mutlak para raja. Doktrin ini memiliki pandangan bahwa hak memerintah yang dimiliki para
raja berasal dari Tuhan. Mereka mendapat mandat Tuhan untuk bertakhta sebagai penguasa. Para raja
mengklaim sebagai wakil Tuhan di dunia yang mempertanggungjawabkan kekuasaannya hanya kepada
Tuhan, bukan kepada manusia.
Teori ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi menjadi negara tirani, karena keberlangsungannya
bersandar pada kontrak-kontrak sosial antara warga negara dengan lembaga negara. Penganut mazhab
pemikiran ini antara lain Thomas Hobbes, Jhon Locke, dan J.J. Rousseau.

B. Hakikat Negara

, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara
berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan
pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah
terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama itu.

1. Unsur Negara

Adapun unsur – unsur Negara mempunyai beberapa sifat yaitu :

a. Bersifat Konstitutif, berarti bahwa negara tesebut dapat wilayah yang meliputi udara, darat, dan
perairan, rakyat, atau masyarakat dan pemerintah yang berdaulat.

b. Bersifat Deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan negara, undang - undang dasar
pengakuan dari negara lain baik secara “de Jure’ maupun “de facto” dan maksudnya negara dalam
penghimpunan bangsa-bangsa misalnya PBB.

2. Sifat-Sifat Negara

1. Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan untuk memaksa agar peraturan di taati

2. Monopoli yaitu negara menetapkan tujuan bersama dari masyarakat

3. Menyeluruh/mencakup semua (all embresing) yaitu peraturan perundang-undangan yang dibuat


negara berlaku untuk semua warga negara tanpa kecuali.

C. Bentuk Negara

Bentuk negara adalah Negara Kesatuan, Negara Serikat, Perserikatan Negara (Konfederasi), Uni, dibagi
menjadi 2 yaitu Uni Riil dan Uni Personil, Dominion, Koloni, Protektorat, Mandat, Trust, Bentuk
Pemerintahan Berdasarkan jumlah orang yang memegang kekuasaan adalah :

a. Monarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang satu orang

b. Oligarkhi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang banyak orang

c. Demokrasi yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang semua orang

Berdasarkan cara penunjukan kepala negara adalah :


a. Kerajaan yaitu kepala negara (Raja) memperoleh kedudukannya berdasarkan hak waris turun
temurun

b. Republik yaitu kepala negara memperoleh kedudukannya melalui pemilu.

a) Negara Kesatuan

Negara kesatuan merupakan negara yang bersusun tunggal, artinya hanya ada satu pemerintahan pusat
yang memiliki kekuasaan untuk mengatur seluruh daerah dan tidak ada negara – negara bagian ataupun
daerah yang bersifat negara. Pemerintah menduduki tingkat tertinggi dan dapat memutuskan segala
sesuatu yang terjadi dalam negara. Negara kesatuan disebut juga sebagai negara bersusunan tunggal
sehingga hanya ada satu kepala negara, satu undang-undang dasar, satu kepala pemerintahan, dan satu
parlemen yang mewakili seluruh rakyat.

Adapun penyelenggaraan negara kesatuan dapat dilakukan melalui dua cara sebagai berikut.

1) Sistem Sentralisasi

Dalam sistem ini, segala sesuatu dalam negara langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
sedangkan daerah tinggal melaksanakan.

2) Sistem Desentralisasi

Dalam sistem ini, daerah diberi kesempatan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,
yang berarti bahwa daerah memiliki hak otonomi untuk menyelenggarakan kekuasaan. Ciri-ciri negara
kesatuan adalah sebagai berikut :

a. Negara hanya memiliki satu undang-undang dasar, satu satu kepala negara, satu dewan menteri, dan
satu Dewan Perwakilan Rakyat.

b.Hanya terdapat satu kebijakan yang menyangkut persoalan politik, ekonomi, sosial budaya, serta
pertahanan dan keamanan.

c.Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan ke luar yang ditangani pemerintah pusat.

Contoh negara yang berbentuk kesatuan adalah Indonesia, Jepang, Italia, Filipina, dan Belanda.

b) Negara Serikat

Negara serikat atau sering juga disebut negara federasi merupakan negara yang bersusunan jamak, yaitu
terdiri dari beberapa negara yang disebut negara bagian. Tiap-tiap negara bagian memiliki kedaulatan
dan merupakan negara yang merdeka. Mereka bergabung membentuk negara serikat dengan
pemerintahan tersendiri yang disebut pemerintahan federal sehingga dalam negara serikat terdapat dua
pemerintahan, yaitu pemerintahan negara bagian dan pemerintahan negara federal. Perlu untuk
dipahami bahwa hubungan antara negara bagian dan negara federal adalah independen, yaitu merdeka
dan tidak dibawah kekuasaan dengan sifat hubungan koordinatif.

D. Tujuan dan Fungsi Negara

1. Tujuan Negara

Sebagaimana kita ketahuai bahwa setiap negara mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Apa yang menjadi
tujuan bagi suatu negara, ke-arah mana suatu organisasi negara ditunjukan merupakan masalah penting
sebab tujuan inilah yang akan menjadi pedoman betapa negara disusun dan dikendalikan dan
bagaimana kegidupan rakyatnya diatur sesuai dengan tujuan itu. Secara umum tujuan terahir setiap
negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya. Tujuan kebahagian itu pada garis besarnya dapat
disederhanakan dalam dua hal pokok yaitu :

a. Keamanan dan keselamatan

b. Kesejahtraan dan kemakmuran

Pada umumnya tujuan negara adalah untuk menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
rakyatnya. Menurut Charles E. Merriam, tujuan negara dalah :

a. Menciptakan keamanan ekstern

b. Memelihara ketertiban intern

c. Mewujudkan keadilan

d. Mewujudkan kesejahteraan yang meliputi ; keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan

e. Memberikan kebebasan kepada individu

E. Fungsi Negara

Fungsi Negara terlepas dari tujuan negara yakni:

1. Melaksanakan penertiban, untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrtokan bentrokan
dalam masyarakat maka negara harus melaksankan penertiban.

2. Mengusahakan kesejahtraan dan kemakmuran rakyat nya.

3. Perthanan, yakni untuk menjaga segala kemungkinan serangan dari luar.

Menegakan keadilan, yakni dilaksanakan melalui badan badan pengadilan.

Warga negara Indonesia

warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
(asing) yang disahkan dan ditetapkan dengan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
Asas-Asas Kewarganegaraan

Asas Ius-Sanguinis (Berdasarkan Keturunan)

Ius dalam bahasa Latin berarti hukum dan Sanguinis artinya darah. Dengan demikian Ius
Sanguinis diartikan sebagai bentuk kewarganegaraan seseorang yang diperoleh dan ditentukan
berdasarkan garis keturunan orang tersebut.

Asas Ius Soli (Tempat Kelahiran)

Ius Soli merupakan istilah dalam asas penentuan kewarganegaraan seseorang yang diambil dari
bahasa latin, Ius artinya hukum/pedoman sedangkan Soli dari kata Solum yang berarti
negara/tanah/daerah. Dalam asa Ius Soli, kewarganegaraan seseorang ditetapkan berdasarkan
tempat kelahirannya.

Status Kewarganegaraan

Apatride

Apatride merupakan sebuah konsep mengenai adabya seseorang penduduk yang sama sekali
tidak memiliki kewarganegaraan.

Bipatride

Bipatride merupakan sebuah konsep mengenai adanya seorang penduduk yabg memiliki dua
kewarganegaraan sekaligus (dwi kewarganegaraan).

Multipatride

Multi artinya banyak dan patride berarti kewarganegaraan. Dengan kata lain multipatride
menunjuk pada konsep mengenai seseorang yang memiliki banyak kewarganegaraan.

Warga Negara Indonesia

Negara Republik Indonesia memiliki konsep yang sangat jelas dalam penentuan warga negara
Konstitusi Indonesia menegaskan secara jelas yang disebut sebagai warga negara Indonesia
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh
undang-undang sebagai warga negara (Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945).
Sementara ketentuan Pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 menegaskan bahwa yang dimaksud penduduk Indonesia adalah warga negara Indonesia
dan orang-orang asing yang bertempat tinggal diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketentuan mengenai warga negara dan penduduk Indonesia secara lebih rinci diatur dalam
undang-undang.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang menjadi warga
negara Indonesia adalah mereka bangsa Indonesia asli dan orang asing/bangsa lain yang
disahkan oleh undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
Syarat-Syarat dan Permohonan Menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)

Sah tidaknya dalam hal pengangkatan anak ditentukan sesuai aturan hukum yang mengangkat
anak.

Dikabulkannya permohonan, seperti halnya seorang anak yang dilahirkan diluar perkawinan dari
ibu dengan status warga negara Indonesia ataupun seorang anak yang dilahirkan dari perkawinan
sah akan tetapi orang tuanya telah bercerai dan anak itu hidup bersama ibunya yang
berkewarganegaraan Indonesia. Setelah berumur 18 tahun, anak tersebut dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia kepada menteri melalui pengajuan
dipengadilan negeri dimana ia tinggal.

Pewarganegaraan (naturalisasi) adalah proses pewarganegaraan atau proses pengajuan yang


dapat ditempuh orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia.

Akibat perkawinan, seorang warga negara asing (WNA) yang menikah dan kawin secara sah
dengan seorang warga negara Indonesia (WNI) dapat memperoleh status kewarganegaraan
Indonesia setelah menyampaikan sebuah pernyataan menjadi warga negara dihadapan pejabat.

Turut atau mengikuti ayah/ibu, biasanya setiap anak yang belum berumur 18 tahun atau belum
kawin dan mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan sang ayah (sebelum mendapat
kewarganegaraan Indonesia) turut/ikut mendapatkan kewarganegaraan Indonesia setelah
bertempat tinggal dan berada diwilayah negara Republik Indonesia. Status kewarganegaraaan
yang dimiliki sang ibu juga berlaku bagi anak-anaknya yang belum berusia 18 tahun atau belum
menikah.

Permohonan kewarganegaraan dapat diajukan apabila telah memenuhi persyaratan anatara lain
sudah berusia 18 tahun atau sudah menikah/kawin, ketika mengajukan permohonan telah
bertempat tinggal diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sekurang-kurangnya lima
tahun berturut-turut atau paling singkat selama sepuluh tahun tidak berturut-turut, sehat secara
jasmani dan rohan, mampu berbahasa Indobesia, serta mengakui dan menjungjung dasar negara
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Tidak pernah melakukan tindak pidana ataupun dijatuhi hukuman pidana dengan ancaman
pidana penjara satu tahun atau lebih. membayar biaya/uang pewarganegaraan kepada kas negara.
Prosedur selanjutnya adalah pengajuan permohonan harus dilakukan secara tertulis
menggunakan Bahasa Indonesia pada kertas bermaterai.

Keputusan final atas permohonan pewarganegaraan merupakan hak prerogratif dari presiden.
Apabila Peran Warga Negara

Peranan warga negara dalam bidang hukum

Peran serta warga negara dalam bidang hukum ini merupakan konsep yang sesuai dengan asas
hukum atau aturan yang beraku yaitu jaminan persamaan dihadapan hukum atau dikenal dengan
istilah equality before the law.

Peran warga negara dalam bidang politik

Peranan warga negara dalam bidang politik salah satunya dalam bentuk partisipasi politik.
Demokrasi politik memberikan jaminan kepada setiap warga negara untuk turut berpartisipasi
aktif di bidang politik.

Peran warga negara dalam bidang sosial budaya

Dengan konsepsi persamaan kedudukan dan peranan warga negara dalam bidang sosial dan
budaya diharapkan masyarakat dapat saling memahami berbagai bentuk keanekaragaman di
tengah masyarakat yang multikultur.
Peranan warga negara dalam bidang ekonomi

mewujudkan pengembangan ekonomi pancasila yang berlandaskan asas kekeluargaan;


controlling kinerja pemerintah mengenai kebijakan ekonomi; dan pembangunan sistem
perekonomian nasional yang berlandaskan prinsip demokrasi ekonomi yang berkeadilan,
berkelanjutan, dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai