Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 5 :

1. Muhammad Wahyudin (2018130020)


2. Lisa Lestari (2018130022)
3. Galuh Cahyaning Putri (2018130026)
4. Ariane Putri Azhari (2018130028)
Defisiensi
Hormon
pendahuluan
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang bekerja dan
menimbulkan usaha yang diumpamakan seperti mesin. Organ – organ tubuh
merupakan komponen – komponen yang saling mempengaruhi untuk
bekerja sama secara terpadu. Apabila ada salah satu komponen yang tidak
bekerja dengan baik, maka keseluruhan sistem akan merasakan dampaknya.
Disamping itu tubuh manusia tidak terlepas dari pengaruh lingkungan luar
seperti cuaca panas atau dingin karena adanya bahaya yang mengancam
rangsangan untuk berproduksi pada hewan yang merupakan tanda – tanda
yang diterima melalui sistem syaraf, misalnya : mata, telinga, raba dan lain
– lainnya. Tubuh juga harus mampu memberikan reaksi atau tanda – tanda
dari dalam tubuh sendiri, misanya : rasa lapar, haus, lelah dan sebagainya.
Untuk dapat melakukan kegiatan dan dapat memberikan reaksi terhadap
perubahan – perubahan eksternal maupun internal dan juga diperlukan
adanya koordinasi yang tepat diantara kegiatan organ – organ tubuh.

https://www.academia/HORMON

Dalam hal ini sistem endokrin merupakan suatu sistem yang
dapat menjaga berlangsungnya integrasi kegiatan organ tubuh.
Hormon yang dihasilkan oleh sistem endokrin ini memegang
peranan yang sangat penting. Sistem endokrin yang terdiri atas
kelenjar – kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem
syaraf yang mempunyai peranan penting dalam mengendalikan
kegiatan organ – organ tubuh kita. Untuk itu kelenjar endokrin
mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon. Kelenjar endokrin
tidak mempunyai saluran, jadi hormon yang dihasilkan diangkut
melalui sistem peredaran darah ke sel – sel yang dituju guna
melangsungkan proses yang di perlukan oleh tubuh.

https://www.academia/HORMON
DEFINISI
Growth Hormone Deficiency (GHD) merupakan sindrom
endokrin yang kompleks, secara umum diketahui sangat
mempengaruhi populasi anak. GHD saat ini semakin diakui
terkait dengan kematian prematur. Tumor pada hipofisis
menjadi penyebab paling umum GHD. Kekurangan hormon
pertumbuhan (GHD) telah dikaitkan dengan neuropsikiatri –
kognitif, kardiovaskular, neuromuskular, metabolisme, dan
kelainan tulang. GHD menyebabkan kelainan pada
metabolisme substrat, komposisi tubuh, fisik dan fungsi
psikososial. Dewasa ini GHD dapat terjadi pada anak-anak
dengan defisiensi hormone pertumbuhan (GH) transisi kemasa
dewasa atau defisiensi GH diperoleh selama masa dewasa
(struktural atau idiopatik).

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
GHD dapat terjadi pada anak usia dini ketika kelenjar
pituitari berhenti memproduksi GH dan hormon pituitari lainnya.
Penyebab kelenjar pituitari berhenti memproduksi pada
kelompok usia ini berhubungan dengan kelainan genetik. Anak
yang lebih tua dengan GHD di dapat akibat dari terapi iradiasi
pada leukimia atau kerusakan yang disebabkan oleh tumor di
dalam atau di sekitar kelenjar pituitari. Terapi tersebut dapat
merusak hipotalamus dan kelenjar pituitari yang berefek pada
produksi dan sekresi dari GH, GHD dari beberapa penyebab
akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Penyebab GHD pada
orang dewasa bisa karena tumor didalam atau disekitar kelenjar
pituitari. GHD muncul sebagai efek langsung dari tumor
tersebut, hasil dari operasi, atau radioterapi yang digunakan
sebagai terapi dari tumor tersebut.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
Hormon merupakan getah yang dihasilkan oleh
suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus
dan disebut sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar
buntu. Kata hormon berasal dari kata hormaein yang
yang berarti memacu atau menggiatkan. Hormon
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi
mempunyai pengaruh yang amat besar. hormon
memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk
mengatur kadar air(homeostatis), berfungsi untuk
memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, dan
tingkah laku.

https://www.academia/HORMON
STH (SOMATOTROF HORMONE) / GH
(GROWTH HORMON) / SOMATOTROPIN

 Hormon ini berfungsi:


a. Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise.
b. Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat
 Hipersekresi
Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan
pertumbuhan yang tidak terkendali atau menjadi lebih cepat. Pertumbuhan yang
seperti ini dikenal dengan gigantisme. Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi
pada masa dewasa akan mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada
beberapa bagian organ tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari
tangan yang tidak normal, seperti membesar, bengkok, serta raut wajah yang
kelihatan lebih tebal kulitnya dan dagu memanjang. Pertumbuhan yang seperti ini
dikenal dengan akromegali.

SISTEM-HORMON-MANUSIA
DEFISIENSI GROWTH HORMON

Secara etiopatogenetis, defisiensi GH dapat terjadi akibat


gangguan terhadap poros hipotalamus-hipofisis-GH-IGF-1.
Defisiensi GH idiopatik terjadi akibat defisiensi GH releasing
Hormone (GHRH). Pada tumor hipofisis dan agenesis
pituitari tidak terdapat produksi GH. Mutasi atau tidak adanya
gen – gen tertentu dapat menyebabkan defisiensi GH.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
DEFISIENSI GH KONGENITAL

> Pasien biasanya pendek, gemuk, muka dan suara


imatur, pematangan tulang terlambat, lipolisis berkurang,
terdapat peningkatan kolesterol total / LDL dan
hipoglikemia. Apabila disertai defisiensi ACTH, gejala
hipoglikemia lebih menonjol, apabila disertai defisiensi
TSH akan terdapat gejala-gejala hipotiroidisme. Biasanya
IQ normal, kecuali apabila telah sering mengalami
serangan hipoglikemia berat.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
DEFISIENSI GH DIDAPAT

> Biasanya keadaan ini bermula pada penghujung


masa kanak – kanak atau pada masa pubertas, tersering
akibat tumor – tumor pada hipotalamus – pituitari,
sehingga sering disertai defisiensi hormon – hormon
tropik lainnya (gonadotropin, TSH, dll) bahkan dapat
disertai defisiensi hormon pituitari posterior. Tumor –
tumor tersebut antara lain adalah kraniofaringioma,
germinoma, glioma, histiositoma. Iridasi kronis
terhadap hipotalamo – hipofisis juga dapat
menyebabkan defisiensi GH.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
DEFISIENSI GH LAIN
> Termasuk kelompok ini adalah sindrom Laron dan suku Pygmi (Afrika). Pada
sindrom Laron, sudah terlihat perawakan sejak dari lahir oleh karena tidak adanya respon
terhadap GH. Keadaan ini merupaka defek reseptor/post reseptor GH yang diturunkan
secara autosom resesif. Akibatnya, terjadi peningkatan GH serum, sebaliknya IGF-I
hampir tidak ada. Pada Pygmi, GH serum normal, IGF-I menurun, dan IGF-II normal.
> Diagnosis defisiensi GH ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan
laboratorium. Prinsip pemeriksaan diagnostik secara laboratorium adalah kurangnya
respon sekresi GH terhadap stimulus provokatif (latihan jasmani, insulin, dll) serta
rendahnya kadar IGF-I dan IGFBP-3. Pemeriksaan yang banyak dilakukan adalah
pemeriksaan kadar GH pada keadaan hipoglikemia setelah pemberian insulin.
> Pengobatan perawakan pendek oleh karena defisiensi GH pada umumnya dengan
suntikan GH rekombinan satu kali dalma seminggu atau preparat depot satu kali dalam 2
– 4 minggu. Biasanya terlihat hasil pertambahan TB paling besar dalam tahun pertama
setelah suntikan. Makin dini terapi diberikan akan makin besar kemungkinan tercapai
tinggi akhir yang normal. Untuk menilai keberhasilan pengobatan perlu dilakukan
monitoring terhadap kecepatan pertumbuhan, umur tulang, IGF-I, IGFBP-3 dan fosfatase
alkali. Pengobatan psikologis dibutuhkan pada pasien-pasien dengan masalah-masalah
emosi dan personaliti.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
PERAWAKAN PENDEK PSIKOSOSIAL

Dalam hal ini defisiensi GH adalah bersifat fungsional


yang berhubungan dengan kelainan psikiatrik anak,
akibat kerusakan interaksi secara kronis dengan keluarga
/ orang tuanya. Secara klinis terlihat pertumbuhan yang
kurang, perut buncit dan imatur. Keadaan ini dapat
disembuhkan (reversible) dengan mengeluarkan pasien
dari lingkungan keluarganya dan terapi keluarga,
sehingga tidak dianjurkan pengobatan dengan GH.[1]

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
PANHIPOPITUITARISME

Istilah ini berarti penurunan sekresi seluruh


hormon hipofisis anterior. Berkurangnya sekresi ini
dapat kongenital (timbul sejak lahir), atau dapat
timbul secara mendadak atau perlahan pada masa
kehidupan, paling sering disebabkan oleh tumor
hipofisis yang merusak kelenjar hipofisis. Manifestasi
klinis dari panhipopitutarisme merupakan gabungan
metabolik akibat berkurangnya sekresi masing-masing
hormon hipofisis.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
DWARFISME

Sebagian besar dwarfisme disebabkan oleh defisiensi


sekresi kelenjar hipofisis anterior yang menyeluruh
(panhipopituitarisme) selama masa kanak-kanak. Pada
umumnya, pertumbuhan bagian-bagian fisik tubuh sesuai satu
sama lainnya, namun kecepatan pertumbuhannya sangat
menurun. Seorang anak yang sudah berumur 10 tahun dapat
mempunyai pertumbuhan tubuh seorang anak berumur 4
sampai 5 tahun, sedangkan bila orang yang sama mencapai 20
tahun dapat mempunyai pertumbuhan tubuh seorang anak
yang berumur 7 sampai 10 tahun.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
Pasien dwarfisme panhipopituitarisme tidak melewati
masa pubertas dan pasien tersebut tidak pernah
menyekresi hormon gonadotropin dalam jumlah yang
cukup guna pertumbuhan fungsi seksual dewasa. Akan
tetapi, sepertiga pasien dwarfisme hanya mengalami
defisiensi hormon pertumbuhan saja; pasien seperti ini
mengalami pematangan seksual dan adakalanya dapat juga
bereproduksi. Pada satu tipe dwarfisme (yakni pada suku
pigmi Afrika dan Levi-Lorain dwarf), kecepatan sekresi
hormon pertumbuhannya normal atau tinggi, namun
pasien mengalami ketidamampuan herediter untuk
membentuk somatostatin C, yang merupakan langkah
kunci untuk meningkatkan pertumbuhan melalui hormon
pertumbuhan.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
PANHIPOPITUTARISME PADA ORANG
DEWASA

Panhipopitutarisme yang pertama kali timbul pada


masa dewasa sering kali disebabkan oleh salah satu
dari tiga kelainan yang umum : Dua tumor, yaitu
kraniofaringioma dan tumor kromofob, dapat menekan
kelenjar hipofisis sehingga fungsi sel-sel hipofisis
anterior rusak seluruhnya atau hampir seluruhnya.
Penyebab ketiga adalah trombosis pembuluh darah
hipofisis. Kelainan ini kadangkala timbul pada ibu
yang menderita syok sirkulasi sesudah melahirkan
bayi.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
“ Efek kelainan panhipopituitarisme pada orang
dewasa umumnya adalah hipotiroidisme,
berkurangnya produksi glukokortikoid oleh kelenjar
adrenal, dan tertekannya sekresi hormon gonadotropin
sehingga fungsi seksual hilang. Jadi pasien tampak
letagik (karena hormon tiroidnya kurang) dan berat
badannya bertambah (karena pengangkutan lemak
oleh hormon pertumbuhan, adrenokortikotropin,
adrenokortikal dan hormon tiroid menurun) serta
semua fungsi seksualnya hilang. Kecuali kelainan
fungsi sesksualnya, biasanya pasien ini dapat diobati
secara memuaskan dengan pemberian hormon
adrenokortikal dan hormon tiroid.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
ETIOLOGI
Ada beberapa kemungkinan penyebab kekurangan
hormon pertumbuhan terjadi, yaitu:
> Kekurangan hormon pertumbuhan yang congenital
(bawaan)
> Kekurangan hormon pertumbuhan yang didapat
> Lesi dekstruktif
> Jaringan tidak responsif terhadap GH, seperti pada
kasus dwarfusme Laron, dimana respon GH tidak
peka terhadap hormon
> Kadar GH adekuat, responsivitas reseptor normal,
namun keberadaan somatomedin tidak ditemui
> Idopatik

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
 Efek congenital
Hipoplasia kelenjar pituitari bisa terjadi sebagai fenomena
tersendiri atau bersama dengan kelainan perkembangan yang lebih
luas, seperti an-ensefali, holoprosensefali.
 Lesi destruktif
setiap lesi yang merusak hipotalamus, tangkai kelenjar pituitari
atau kelenjar pituitari anterior bisa menyebabkan defisiensi hormon
kelenjar pituitari. Karena lesi tersebut tidak selektif, biasanya
ditemukan defisiensi hormon multiple.lesi yang paling lazim adalah
kraniofaringioma, Germinoma, granuloma eosinofilik, tuberculosis,
sarkoidosis, toksoplasmosis dan aneurisma sistem saraf sentral juga
bisa menyebabkan destruksi hipotalamus hipofisis.
 Hipopituitarisme Idiopatik
kebanyakan penderita dengan hipopituitarisme tidak dapat
menunjukkan lesi kelenjar pituitari atau hipotalamus. Pada
kebanyakan, defek fungsional adalah hipotalamus bukannya
kelenjar pituitaria. Defisiensi mungkin hanya GH atau hormon
multiple.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
 Bentuk Genetik Hipopituitarisme
dikenali dengan baik karena setidaknya merupakan 5% kasus.
Seperti pada hipopituitarisme idiopatik, defek bisa terbatas pada GH
atau melibatkan multiple hormon. Pada klasifikasi defisiensi GH murni
(isolated GH deficiency [IGHD]) eKusiek, tipe I bersifat autosom
resesif, tipe II adalah autosom dominan, dan tipe III adalah terkait X,
demikian juga defisiensi hormon kelenjar pituitari multiple autosom
resesif adalah I dan bentuk X adalah tipe III.
 Defek Reseptor Hormon Pertumbuhan
anak dengan syndrom Laton memiliki semua tanda klinis penderita
hipopituitarisme namun anak ini mengalami peningkatan kadar GH
dalam sirkulasi, kadar faktor-I pertumbuhan seperti insulin (insulin like
growth factor-I [IGF-I]) adalah amat lamban dan gagal berespon
terhadap hGH eksogen. Tidak adanya aktivitas ikatan GH memperkuat
diagnosis dan menunjukkan suatu kelainan reseptor GH.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
1. Ukuran badan pendek dan gemuk, namun proporsional.
2. Bentuk muka dan suara imatur (tampak seperti anak kecil)
3. Terdapat penipisan tulang
4. Pematangan tulang terlambat
5. Bentuk kepala mikrochepal
6. Lipolisis (proses pemecahan lemak tubuh) berkurang
7. Ada kemungkinan dislokasi sendi
8. Terdapat peningkatan kolesterol total/LDL
9. Biasanya terdapat hipoglikemia
10. Biasanya intelegensia/ IQ tetap normal kecuali sering terkena
serangan hipoglikemia berat yang berulang

MANIFESTASI KLINIS

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
PATOFISIOLOGI
Sekresi hormon pertumbuhan hipofisis dirangsang oleh hormon
pelepas hormon pertumbuhan (GHRH) dari hipotalamus dan mungkin oleh
sinyal lain, yang mungkin dirangsang oleh hormon pertumbuhan yang
melepaskan peptida (GHRP) tertentu. Reseptor untuk GHRP telah
diidentifikasi, dan ligan alami untuk reseptor ini telah ditentukan sebagai
ghrelin.
Somastotatin yang dikeluarkan oleh hipotalamus menghambat sekresi
hormon pertumbuhan. Ketika pulsa hormon pertumbuhan disekresikan ke
dalam sirkulasi istemik, faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1)
dilepaskan, baik secara lokal atau ditempat tulang tumbuh. Hormon
pertumbuhan mengikat protein spesifik pengikat hormon pertumbuhan
(GHBP) dan bersikulasi. GHBP ini adalah bagian ekstraseluler dari respon
hormon pertumbuhan. IGF-1 berikatan dengan salah satu dari beberapa
protein pengikat IGF (IGFBPs) dan beredar hampir seluruhnya (> 99%)
dalam keadaan terikat. IGFBP-3 menyumbang sebagian besar pengikatan
IGF-I dan protein pengikat ini secara langsung tergantung pada hormon
pertumbuhan.

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Growth-Hormon
Obat Obat untuk
penambah tinggi
badan:

1. Zevit Grow
2. Curcuma Plus Grow
3. Biolysin Emulsion

https://www.academia.edu/ASUHAN.KEPERAWATAN.Tn.D.dengankasuspenyakitJantungKoroner
GHD ↓IGF-1

Central Dyslipoproteine ↓NO production


adioposity mia Endothelial dysfunction

Insulin
Altheroscletosis
resistance

https;//id.scribd.com/doc-Defisiensi-Hormon-Pertumbuhan
PATHWAY
Kelebihan hormon hipofise pada hipotalamus
hipofise interior post parfume

Hipofisis Endokrin

Primer sekunder (hipofisis) (hipotalamus)

Penyakit autoimun kelebihan hormon (hipofisi


Limfosid Autoimun)

Perubahan Struktur Kronisitas Penampilan Transmisi


Perubahan Fungsi Tubuh Penyakit Tubuh Impils Status
Kesehatan

https://www.slideshare. Defisiensi-Hormon-Pertumbuhan

Anda mungkin juga menyukai