Anda di halaman 1dari 8

DIGITAL RIGHT MANAGEMENTS (TEKNOLOGI PENGAMAN)

DALAM PERLINDUNGAN TERHADAP HAK CIPTA DI ERA DIGITAL


Irawati.,SH.,MH
Dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro
Email : Irawati.Irawati08@gmail.com

ABSTRAKSI

Era digital telah mendorong segala perubahan perilaku masyarakat di setiap sektor
kehidupan. Perkembangan teknologi telah melahirkan suatu fenomena baru dalam bidang
perlindungan Hak Cipta yang merupakan salah satu ruang lingkup Kekayaan Intelektual
(KI). dalam perlindungan Hak Cipta ,para ahli teknologi internet dan Hak Cipta berupaya
menciptakan berbagai teknologi yang diharapkan dapat memberikan perlindungan Hak
Cipta di Internet yang disebut sebagai Teknologi Pengaman. Salah satu istilah baku dari
Teknologi Pengaman dikenal dengan sebutan Digital Right Management (DRMs)
Keberadaan Teknologi Pengaman (DRMs) sudah diakomodir di dalam Undang – Undang
Hak Cipta No.28 Tahun 2014. Teknologi Pengaman merupakan Software, komponen atau
alat lain yang dapat digunakan oleh pemilik Hak Cipta untuk melindungi karya ciptanya.
Teknologi Pengaman dapat berupa suatu enkripsi dari Software,password,dan kode akses.
Teknologi Pengaman dapat menjamin hak eksklusif yang terdapat di dalam Hak Cipta bagi
pencipta.

Kata Kunci : Karya Digital, Teknologi Pengaman, Hak Cipta, Perlindungan Hak Cipta.

ABSTRACT

The digital age has driven all changes in people's behavior in every sector of life. The
development of technology has given birth to a new phenomenon in the field of Copyright
protection which is one of the scope of Intellectual Property (KI). in copyright protection,
internet technology experts and Copyright seek to create a variety of technologies that are
expected to provide Copyright protection on the Internet, which is called Security
Technology. One of the standard terms of Safety Technology is known as Digital Right
Management (DRMs) The existence of Safety Technology (DRMs) has been accommodated in
the Law No.28 of 2014. Safety Technology is software, components or other tools that can be
used by Copyright owners to protect their works. Security technology can be an encryption
from Software, a password, and an access code. Security Technology can guarantee exclusive
rights contained in Copyright for creators.

Keywords: Digital Work, Copyright, Safety Technology,Copyright Protection.

382
Digital Right Managements (Teknologi Pengaman) Dalam Perlindungan Terhadap Hak Cipta Di Era Digital

A. PENDAHULUAN Aspect of Intellectual Property Rights


Era digital telah mendorong segala (TRIPs) yang merupakan perjanjian Hak-
perubahan perilaku masyarakat di setiap Hak Milik Intelektual berkaitan dengan
sektor kehidupan. Perkembangan teknologi perdagangan dalam Badan Perdagangan
telah melahirkan suatu fenomena baru. Dunia (WTO), Hak Kekayaan Intelektual
Hal ini tidak terkecuali dalam bidang ini meliputi copyrights (hak cipta), dan
perlindungan Hak Cipta yang merupakan industrial property (paten, merek, desain
salah satu ruang lingkup Hak Kekayaan industri, perlindungan sirkuit terpadu,
Intelektual (KI). rahasia dagang dan indikasi geografis asal
Era digital telah ditandai dengan barang). Diantara hak-hak tersebut, Hak
hadirnya teknologi internet yang saat ini Cipta yang semula bernama hak pengarang
juga menjadi asalah satu bukti bahwa (author rights) merupakan kajian Hak
situasi masyarakat semakin kompleks. Kekayaan Intelektual yang bertujuan untuk
Internet dianggap sebagai suatu teknologi melindungi karya kreatif yang dihasilkan
yang tidak hanya membawa manfaat tetapi oleh penulis, seniman, pengarang dan
juga “ancaman dan tantangan”. Seringkali pemain musik, pengarang sandiwara, serta
dapat dilihat berbagai macam bentuk pembuat film dan piranti lunak
aktivitas pemanfaatan internet yang dapat (software).22
berdampak pada perlindungan hak cipta. Disamping memberikan manfaat,
Tindakan download,upload,file sharing tingginya penggunaan internet justru telah
dan sejenisnya telah menjadi sebuah memberi akibat berupa ancaman terhadap
realitas sehari – hari di era digital saat ini. eksistensi karya cipta dan invensi yang
Adapun praktek – praktek ditemukan oleh para penghasil Hak
download,upload,file sharing pada Kekayaan Intelektual. Internet memiliki
hakekatnya berhubungan dengan berbagai beberapa karakteristik teknis yang
karya digital yang terdapat di internet. membuat masalah-masalah KI tumbuh
Karya digital merupakan dengan subur. 23 Salah satu masalah yang
terjemahan dari istilah digital works. timbul adalah berkaitan dengan
Istilah digital works sendiri bukan pembajakan Hak Cipta. Hak Kekayaan
merupakan satu - satunya perisitilahan Intelektual memang berperan penting
yang dikenal dalam hal karya digital. dalam kehidupan dunia modern dimana di
Istilah lain yang dapat ditemukan dan dalamnya terkandung aspek hukum yang
memiliki pengertian yang sama seperti berkaitan erat dengan aspek teknologi,
digital content,digital information,digital aspek ekonomi, maupun seni budaya. Hak
copyrights.Dalam konteks ini teknologi Kekayaan Intelektual adalah sistem
internet memiliki berbagai macam karya hukum yang melekat pada tata kehidupan
digital,seperti gambar digital,buku modern terutama pada perkembagan
elektronik (e – book) hukum Hak Cipta terhadap produk digital.
,grafik,tabel,film,musik dan lagu dan jenis Persoalan yang dihadapi bangsa
– jenis karya digital lainnya. Indonesia dalam upaya perlindungan Hak
Salah satu implikasi dari Cipta atas karya cipta digital ini adalah
perkembangan teknologi informasi yang masalah proses penegakan hukum dan
saat ini menjadi perhatian penting adalah perlindungan hukum terhadap karya cipta
pengaruhnya terhadap eksistensi Hak Atas
Kekayaan Intelektual (KI). Hak Kekayaan 22
Avelyn Angelita P.Manurung, ‘Perlindungan
Intelektual merupakan bagian hukum yang
Hukum Terhadap Hak Cipta Atas Karya Cipta
berkaitan erat dengan perlindungan usaha- Digital Di Indonesia’.
usaha kreatif dan investasi ekonomi dalam 23
Sutan Remy Syahdeini, Kejahatan Dan Tindak
usaha kreatif. Berdasarkan Trade Related Pidana Komputer (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,
2009).

383
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 4 NO. 1 FEBRUARY 2019

yang yang dihasilkan dari proses alih sebagai pembatasan terhadap bagian
media/digitalisasi dan yang dibuat tertentu dari suatu karya atau alat digital.
langsung dalam format digital disertai Dalam pandangan umum DRMs
masalah - masalah seperti kesadaran dimaknai sebagai suatu sistem keamanan
masyarakat terhadap pentingnya Hak Cipta atau enkripsi yang digunakan untuk
itu sendiri dan kondisi ekonomi bangsa melindungi creative works . Dapat juga
Indonesia yang secara tidak langsung diartikan sebagai sebuah usaha untuk
mendukung tindakan pelanggaran Hak mengkontrol penggunaan media digital
Cipta.24 dengan mencegah akses,penggandaan atau
Perkembangan teknologi internet di konversi ke format lain oleh pengguna.26
satu sisi menyajikan berbagai Berdasarkan penjelasan diatas
permasalahan hukum tetapi disisi lain maka perlu diketahui bagaimana peranan
dengan teknologi internet para ahli internet Digital Right Managements (DRMs)
maupun hukum berupaya memberikan sebagai upaya perlindungan hukum
solusi – solusi terhadap permasalahan terhadap Hak Cipta khsususnya terkait
hukum tersebut. Khusus dalam dengan karya digital.
perlindungan Hak Cipta ,para ahli
teknologi internet dan Hak Cipta berupaya B. PEMBAHASAN
menciptakan berbagai teknologi yang 1. Hak Eksklusif atas Karya Cipta
diharapkan dapat memberikan Digital.
perlindungan Hak Cipta di Internet. Hak Cipta adalah Hak alam dan
Teknologi ini kita kenal dengan sebutan menurut prinsip ini bersifat absolut, dan
Teknologi Pengaman. dilindungi haknya selama si pencipta
Lahirnya teknologi pengaman tidak hidup dan beberapa tahun
lepas dari permasalahan hukum Hak Cipta setelahnya.Sebagai hak absolut,maka hak
yang timbul akibat dimanfaatkannya itu pada dasarnya dapat dipertahankan
teknologi internet. Praktek penyimpanan terhadap siapapun,yang mempunyai hak
,penyebaran,dan pemanfaatan karya digital itu dapat menuntut tiap pelanggaran yang
di internet telah sedemikian mudah. dilakukan oleh siapapun.Dengan demikian
Bahkan praktek – praktek suatu hak absolut mempunyai segi balik
penyimpanan,penyebaran,dan pemanfaatan (segi pasif),bahwa bagi setiap orang
karya digital di internet ini terkadang terdapat kewajiban untuk menghormati
dilakukan dengan tidak memperhatikan hak tersebut.27
perlindungan Hak Cipta dari pemilik karya Dari pengertian Hak Cipta yang
digital sendiri.25 diatur dalam Pasal 1 angka 1 Undang –
Istilah Teknologi Pengaman di Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014
lingkungan ahli teknologi internet tidak dapat diketahui bahwa Hak Cipta
merupakan istilah yang baku. Istilah yang merupakan Hak Eksklusif. Keberadaan
baku dikenal dengan sebutan Digital Right Hak eksklusif melekat erat kepada
Management (DRMs) adalah hiponim pencipta atau pemegangnya yang
yang merujuk kepada teknologi pengaturan merupakan kekuasaan pribadi atas ciptaan
akses yang digunakan oleh para penerbit yang bersangkutan. Hak Eksklusif
atau pemegang hak cipta untuk membatasi pencipta atau Pemegang Hak Cipta
penggunaan suatu media atau alat dimaksdkan bahwa tidak ada orang lain
digital.Istilah ini juga dapat diartikan

26
Ibid,Hal 155.
24 27
Avelyn Angelita P.Manurung.Op.cit, Hal 4 Muhamad Djumhana dan R Djubaedilah, Hak
25
Budi Agus Riswandi, Doktrin Perlindungan Hak Milik Intelektual Sejarah,Teori Dan Prakteknya Di
Cipta Di Era Digital (Yogyakarta: FH UII Pres, Indonesia (Bandung: Citra Aditya Bhakti,
2016).hal 154. 1997).Hal 55.

384
Digital Right Managements (Teknologi Pengaman) Dalam Perlindungan Terhadap Hak Cipta Di Era Digital

yang boleh melakukan hak itu,kecuali Distribusi (distribution right), Hak


dengan izin pencipta. Pertunjukan (public performance right),
Hak cipta mengandung dua macam Hak Penyiaran (broadcasting right), Hak
hak,yakni hak moral dan hak ekonomi. program kabel (cable casting right) ,Droit
Hak moral sebagaimana dimaksud dalam de Suite ,Hak pinjam masyarakat (public
Pasal 4 merupakan hak yang melekat landing right).
secara abadi pada diri Pencipta untuk: Menurut Civil Law System,
a. tetap mencantumkan atau tidak perlindungan Hak Cipta memberikan Hak
mencantumkan namanya pada salinan Eksklusif bagi Pencipta yang memberikan
sehubungan dengan pemakaian kemampuan Pencipta berbuat apa saja
Ciptaannya untuk umum; terhadap ciptaanya, kecuali yang
b. menggunakan nama aliasnya atau ditentukan dalam aturan pembatasan
samarannya; (limitation). 28 Perlindungan Hak Cipta
c. mengubah Ciptaannya sesuai dengan berdimensi Hak Moral (moral right) yang
kepatutan dalam masyarakat; ditimbulkan dari hubungan pribadi dan
d. mengubah judul dan anak judul intelektual Pencipta dengan ciptaannya,
Ciptaan; dan dan dimensi Hak ekonomi (economic
e. mempertahankan haknya dalam hal right) terkait dengan pemanfaatan atau
terjadi distorsi Ciptaan, mutilasi pengeksploitasian ciptaannya.
Ciptaan, modifikasi Ciptaan, atau hal Dengan adanya kemajuan
yang bersifat merugikan kehormatan teknologi digital ternyata telah berdampak
diri atau reputasinya. terhadap peningkatan pelanggaran Hak
Hak moral sebagaimana dimaksud Cipta digital di Indonesia. Khususnya
pada Undang – Undang Hak Cipta Pasal 5 terhadap karya cipta digital berupa
ayat (1) tidak dapat dialihkan selama program komputer, musik digital, film
Pencipta masih hidup, tetapi pelaksanaan digital, buku digital (e-book), dan lainnya.
hak tersebut dapat dialihkan dengan Perlindungan hukum atas karya cipta yang
wasiat atau sebab lain sesuai dengan berbasis teknologi digital di Indonesia
ketentuan peraturan perundang-undangan mengacu pada Undang-Undang Nomor 28
setelah Pencipta meninggal dunia. Dalam Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Melihat
hal terjadi pengalihan pelaksanaan hak kasus pelanggaran Hak Cipta karya digital
moral sebagaimana dimaksud pada ayat yang terjadi di Indonesia, Undang-Undang
(2), penerima dapat melepaskan atau Hak Cipta pada dasarnya telah
menolak pelaksanaan haknya dengan mengakomodir perkembangan teknologi
syarat pelepasan atau penolakan di Indonesia tetapi penegakan hukum yang
pelaksanaan hak tersebut dinyatakan tegas untuk kasus yang berbasis teknologi
secara tertulis. digital menjadi perhatian penting.
Sedangkan Hak ekonomi adalah Sudah menjadi kewajiban dari
hak yang dimiliki oleh seseorang pencipta negara untuk mampu melindungi hasil
untuk mendapatkan keuntungan atas karya cipta terutama berbasis digital
ciptaannya. Hak ekonomi ini pada setiap dengan melakukan penegakan hukum dan
Undang – Undang Hak Cipta selalu perlindungan hukum terhadap para pelaku
berbeda, baik terminologinya, jenis hak pelanggaran. Kehadiran teknologi bukan
yang diliputinya dan ruang lingkup dari berarti merevolusi semua produk hukum
setiap jenis hak ekonomi tersebut. yang berlaku saat ini. Aturan hukum juga
Beberapa hak ekonomi terhadap karya harus ditetapkan dan diterapkan secara
digital yang biasanya diatur di setiap tepat, untuk memastikan bahwa teknologi
negara meliputi : Hak Reproduksi atau
penggandaan ( reproduction right), Hak 28
Rahmi Jened, Hukum Hak Cipta (Copyright’s
Adaptasi (adaptation right), Hak Law) (Bandung: PT.Citra Aditya Bhakti, 2014).Hal
123.

385
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 4 NO. 1 FEBRUARY 2019

digital yang terus berkembang tidak norma tersebut secara rinci.Sebagaimana


merusak prinsip dasar Hak Cipta. tertuang dalam Pasal 6 Undang – Undang
Perkembangan produk digital Hak Cipta yang menyatakan bahwa :
sendiri tidak lepas karena efisiensi dan Untuk melindungi hak moral sebagaimana
praktisnya dibanding dengan produk fisik dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Pencipta
yang membutuhkan perlakukan khusus dapat memiliki:
seperti ruang penyimpanan, packaging dan a. informasi manajemen Hak Cipta;
pengiriman yang harus dilakukan secara dan/atau
konvensional. 29 Berbeda dengan produk b. informasi elektronik Hak Cipta.
digital yang tidak memerlukan ruangan
fisik untuk menyimpan dan untuk Informasi yang dilindungi oleh hak
pengirimannya biasanya melalui digital cipta dalam bentuk analog terus dilindungi
download via internet. Berikut ini adalah ketika pencipta atau pemegang Hak Cipta
beberapa contoh dari produk-produk merubahnya menjadi bentuk digital.
digital lainnya : 30Ebook (biasanya dalam Sebagai contoh, suatu artikel, lagu,
format PDF atau Kindle), video (biasanya gambar, ataupun foto yang pengedaran
dalam format MP4 atau FLV), software atau penyebarannya dilakukan melalui
(biasanya dalam format exe atau air), media internet akan tetap mendapatkan
Musik MP3 (dalam format MP3), Tiket perlindungan sebagai Ciptaan.
Online (dalam format kode atau email), Ketentuan pada Pasal 5 Undang –
Aplikasi (Android apps atau iPhone apps). Undang Hak Cipta diperjelas dengan Pasal
Berikut ini adalah beberapa marketplace 7 yang menjelaskan bahwa informasi
yang khusus menjual produk dalam manajemen Hak Cipta meliputi informasi
bentuk digital: Play Store, Apps Store, tentang metode atau sistem yang dapat
iTunes, Spotify dan Joox. mengidentifikasi orisinalitas ciptaan serta
Kemajuan teknologi justru kode informasi dan kode akses. Sedangkan
dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak informasi elektronik Hak Cipta meliputi
bertanggung jawab dengan membajak suatu ciptaan yang muncul dan melekat
yang tentunya akan merugikan pencipta secara elektronik dalam hubungan dengan
karya cipta. Pembajakan di dunia digital kegiatan pengumuman ciptaan. Informasi
ataupun pembajakan bidang selain digital manajemen dan informasi elektronik Hak
pada prinsipnya adalah memperbanyak Cipta yang dimiliki Pencipta dilarang
produk tanpa seijin orang atau pihak yang untuk dihilangkan atau dirusak.
memiliki Hak Cipta. Pengaturan pada Pasal diatas
diperkuat lagi dengan ketentuan sanksi
2. Peran Teknologi Pengaman dalam pidana pada Pasal 112 Undang – Undang
Perlindungan Hak Cipta di Internet. Hak Cipta yang menyatakan terhadap
a. Pengaturan Teknlogi Pengaman perubahan,perusakan atau menghilangkan
dalam Undang – Undang Hak Cipta suatu informasi manajemen dan informasi
Keberadaan norma teknologi ciptaan untuk kepentingan komersial,maka
pengaman sebenarnya bukan merupakan dapat dijatuhi pidana maksimal dua tahun
hal baru. Meskipun demikian,Undang – penjara dan atau denda paling banyak
Undang Hak Cipta mampu menjabarkan Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
Namun berdasarkan Pasal 120
Undang – Undang Hak Cipta sanksi pidana
29
Rindia Fanny Andry Setiawan and Ivan Bhakti terkait dengan tindakan diatas merupakan
Yudistira Kusumaningtyas, ‘Diseminasi Hukum
delik aduan,sehingga kedudukannya
Hak Cipta Pada Produk Digital Di Kota Semarang’,
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia (Indonesian menjadi kurang kuat dalam melindungi
Journal of Legal Community Engagement) JPHI, Teknologi Pengaman (Digital Right
01 (1) (2018), 53–66. Managements). Namun norma
30
Loc.CIt

386
Digital Right Managements (Teknologi Pengaman) Dalam Perlindungan Terhadap Hak Cipta Di Era Digital

perlindungan terhadap karya cipta digital b. Peran dan Manfaat Teknologi


dengan teknologi pengaman sudah dapat Pengaman bagi pencipta dan
dikatakan mengakomodasi hak moral Pemegang Hak Cipta.
sebagai perlindungan Hak Cipta dengan Pengaturan teknologi pengaman
Doktrin Personality. dalam ketentuan Hak Cipta telah menjadi
Terkait dengan Hak Ekonomi bagi sebuah strategi dalam perlindungan Hak
Pencipta dan Pemegang Hak Cipta, Cipta di internet. Strategi ini diambil
Undang – Undang Hak Cipta mengatur di dikarenakan adanya fungsi dari teknologi
dalam Pasal 52 yang menjelaskan bahwa pengaman sebagai sarana perlindungan
setiap orang dilarang merusak serta Hak Cipta, di satu sisi ,sementara disis lain
memusnahkan sarana teknologi yang fungsi teknologi pengaman menjadi hilang
digunakan sebagai Teknologi Pengaman dalam konteks perlindungan Hak Cipta
terhadap karya cipta kecuali untuk ketika fungsi teknologi tersebut
kepentingan pertahaman dan keamanan dihilangkan atau ditiadakan. Teknologi
negara atau sebab lain sesuai dengan pengaman mencakup pada elemen teknis
peraturan perundang – undangan. yang dimasukkan ke dalam format digital
Undang – Undang Hak Cipta juga yang disimpan didalam suatu medium
menjelaskan dalam Pasal 53 bahwa yang dimana information goods dituangkan agar
termasuk sebagai sarana produksi dan atau membatasi akses pada information goods
teknologi tinggi antara lain cakram optik, tersebut. 31 Teknologi Pengaman untuk
server,komputasi awan (cloud), kode dapat efektif digunakan maka harus
rahasia, password, barcode, serial number, mempertimbangkan faktor Trust, Security,
teknologi deskripsi (descryption) dan Usability, Scalability, dan Interoperability.
enkripsi (encryption) yang digunakan Teknologi Pengaman telah
untuk melindungi ciptaan. Ketentuan pada berkembang dalam dua hal yaitu yang
Pasal 53 tidak diperkuat dengan ketentuan pertama meliputi sistem keamanan demi
pidana,maka demi kepentingan publik mencegah tindakan penyalinan tanpa hak,
yang sangat luas terkait dengan pengaturan sedangkan pengembangan yang kedua
teknologi pengaman terhadap suatu karya tidak hanya untuk keamanan tetapi juga
cipta sebaiknya Pasal 6,7,52,53 dan 112 dapat digunakan untuk indentifikasi
Undang – Undang Hak Cipta dapat pengguna ,perdagangan,penjualan,dan
diterapkan secara utuh dan satu kesatuan tindakan pengawasan lainnya. 32
agar hak moral dan hak ekonomi pencipta Dalam penjelasan diatas maka
maupun pemegang hak cipta dapat Teknologi Pengaman merupakan sebuah
terakomodir dengan baik. usaha yang diwujudkan dalam suatu sistem
yang mengadopsi teknologi yang tidak

31
Jose Miguel Azpurua - Alfonzo, ‘An Assessment
Of Technological Protection Measures :The DVD
Industry’, in The Technological Impact on
Contracts In The Digital World, 2006, p. 4.
32
Budi Agus Riswandi.Op.Cit Hal.159

387
DIPONEGORO PRIVATE LAW REVIEW• VOL. 4 NO. 1 FEBRUARY 2019

hanya untuk melindungi suatu karya cipta


tetapi juga dapat digunakan untuk tidak sah (tanpa seizin pencipta dan
melakukan identifikasi terhadap pengguna pemegang hak cipta).
maupun tindakan pengawasan.Secara Selanjutnya DRMs juga berperan
umum, tidak ada standar tertentu dalam untuk memungkinkan dilakukannya
penggunaan Teknologi Pengaman. Dalam identifikasi karya cipta. Idnetifikasi ini
praktek Teknologi Pengaman lebih dikenal tujuannya adalah untuk melacak tindakan –
dengan Digital Right Managements tindakan yang tidak sah dilakukan terhadap
(DRMs). karya cipta. Dengan DRMs ,pencipta dapat
Teknologi Pengaman merupakan menentukann syarat bagi pengguna jika
Software, komponen atau alat lain yang ingin menggunakan atau menyalin karya
dapat digunakan oleh pemilik Hak Cipta cipta. Sehingga pengguna dapat
untuk melindungi karya ciptanya. mengidentifikasi Haknya melalui teknologi
Teknologi Pengaman dapat berupa suatu tersebut.
enkripsi dari Software, password, dan kode Seperti di Indonesia, di beberapa
akses. Teknologi Pengaman dapat terdiri negara teknologi pengaman yang akrab
dari dua hal yaitu: disebut DRMs atau ERMs telah diatur
1. Teknologi Pengaman Kontrol Akses dalam ketentuan dalam peraturan Hak
(Acces Control) Cipta. Negara – negara tersebut adalah
Teknologi pengaman ini dimaksudkan Amerika Serikat, Jerman, Australia,Jepang
agar pencipta dapat melakukan kontrol dan negara lainya yang ikut serta
akses terhadap karya cipta yang meratifikasi WIPO Internet Treaties.
dimilikinya. Misalnya penggunaan Artinya sudah merupakan kesepakatan
Password,izin membuka file atau bersama dari berbagai negara untuk
enkripsi pada file.Teknologi Pengaman mengakomodir ketentuan tentang
ini memiliki fungsi sebagai pembatas teknologi pengaman (Digital Right
terkait dengan reproduksi karya Managements) dalam upaya memberikan
cipta,misalnya membatasi jumlah file perlindungan terhadap Hak Cipta.
yang dapat disalin oleh konsumen.
2. Teknologi Pengaman Kontrol (Use C. SIMPULAN
control) 1. Hak Cipta merupakan Hak Eksklusif.
Teknologi memperbolehkan melakukan Keberadaan Hak eksklusif melekat
kontrol atas penggunaan karya cipta, erat kepada pencipta atau
meskipun akses telah diperoleh.33 pemegangnya yang merupakan
kekuasaan pribadi atas ciptaan yang
Dengan perkembangan teknologi bersangkutan. Informasi yang
yang semakin maju ,keberadaan teknologi dilindungi oleh hak cipta dalam bentuk
pengaman yang dalam prakteknya lebih analog terus dilindungi ketika pencipta
dikenal dengan istilah Digital Right atau pemegang Hak Cipta
managements (DRMs) memberi manfaat merubahnya menjadi bentuk digital.
bagi pencipta dan pemegang hak cipta. Keberadaan Teknologi Pengaman
DRMs dapat menjamin hak eksklusif yang sudah diakomodir di dalam Undang –
terdapat di dalam Hak Cipta bagi Undang Hak Cipta No.28 Tahun 2014
pencipta.Namun di sisi lain DRMs juga dalam Beberapa Pasal yang
membatasi pengguna dalam mengakses diantaranya yaitu Pasal 6,7,52,53,dan
dan menggunakan karya cipta. Pembatasan 112.
ini ditujukan agar tidak terjadi perbanyakan 2. Teknologi Pengaman merupakan
dan penyalinan terhadap karya cipta yang Software, komponen atau alat lain
yang dapat digunakan oleh pemilik
Hak Cipta untuk melindungi karya
33
Budi Agus Riswandi.Op.Cit,hal 172.

388
Digital Right Managements (Teknologi Pengaman) Dalam Perlindungan Terhadap Hak Cipta Di Era Digital

ciptanya. Teknologi Pengaman dapat dapat membatasi pengguna dalam


berupa suatu enkripsi dari mengakses dan menggunakan karya
Software,password,dan kode akses. cipta. Pembatasan ini ditujukan agar
Teknologi Pengaman dapat menjamin tidak terjadi perbanyakan dan
hak eksklusif yang terdapat di dalam penyalinan terhadap karya cipta yang
Hak Cipta bagi pencipta. Di sisi lain tidak sah (tanpa seizin pencipta dan
Teknologi Pengaman (DRMs) juga pemegang hak cipta).

DAFTAR PUSTAKA

Andry Setiawan, Rindia Fanny, and Ivan Industry’, in The Technological


Bhakti Yudistira Kusumaningtyas, Impact on Contracts In The Digital
‘Diseminasi Hukum Hak Cipta Pada World, 2006, p. 4
Produk Digital Di Kota Semarang’, Muhamad Djumhana dan R Djubaedilah,
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia Hak Milik Intelektual Sejarah,Teori
(Indonesian Journal of Legal Dan Prakteknya Di Indonesia
Community Engagement) JPHI, 01 (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1997)
(1) (2018), 53–66 Rahmi Jened, Hukum Hak Cipta
Avelyn Angelita P.Manurung, (Copyright’s Law) (Bandung:
‘Perlindungan Hukum Terhadap Hak PT.Citra Aditya Bhakti, 2014)
Cipta Atas Karya Cipta Digital Di Sutan Remy Syahdeini, Kejahatan Dan
Indonesia’ Tindak Pidana Komputer (Jakarta:
Budi Agus Riswandi, Doktrin Pustaka Utama Grafiti, 2009)
Perlindungan Hak Cipta Di Era Sidharta,Abdul Rasyid,Ahmad Sofian,
Digital (Yogyakarta: FH UII Pres, 'Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis'
2016) (Jakarta : Prenamedia Group,2018)
Jose Miguel Azpurua - Alfonzo, ‘An Toman Sony Tambunan,Wilson R.G
Assessment Of Technological Tambunan, ' Hukum Bisnis' (Jakarta:
Protection Measures :The DVD Prenanda Media Group, 2019)

Peraturan Perundang – Undangan


Undang – Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Undang – Undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Undang – Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

389

Anda mungkin juga menyukai