Dosen Pembimbing :
Oleh :
I
L
M
U
H
A
D
I
S
2016
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
itu sendiri dapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan atau
lainnya sesuai dengan kebutuhan bangsa. Terkait dengan hal tersebut, Mahasiswa
bisnis maupun publik. Hanya dengan belajar dibangku kuliah, tidaklah cukup
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu bentuk belajar praktik
yang merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Program Studi Ilmu Hadis
menyelaraskan dengan teori yang sudah didapat ditiap kunjungan yang dilakukan.
Pondok Pesantren al-Markaz Darul Istiqomah Sinjai dan Pulau Sembilan yang
kegiatan KKL, karena adanya kegiatan santri dan santri wati yang berbeda dari
pesantren yang lain, serta beberapa kebiasaan masyarakat dipulau Sembilan dalam
1
B. Rumusan Masalah
Istiqomah ?
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti dalam hal ini
memiliki dua tujuan utama: pertama yaitu meneliti tentang metode pembelajaran
santri di pesantren, kedua untuk menggali nilai-nilai sunnah yang hidup dalam
sebagai Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin Filsafat dan
D. Metodel Penelitian
dan nyata, keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan bahan kajian
sebagai prosedur yang sistematis dan memiliki standar untuk menghimpun data
2
menyiapkan bahan-bahan yang mendukung kebenaran korespondensi teori yang
akan dihasilkan.
1. Observasi
2. Wawancara
Metode wawancara adalah salah satu cara para peneliti mendapatkan data
atau informasi dari sebuah persoalan, dalam hal ini peneliti melakukan tanya
jawab secara langsung kepada narasumber yang bersangkutan. Dalam hal ini
Markaz Darul Istiqomah Sinjai, seperti Pimpinan, Kepala Madrasah, Guru, dan
3. Dokumentasi
tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan, seperti
akte kelahiran, surat nikah, surat perjanjian. Dalam hal ini, peneliti memperoleh
sumber data atau keterangan melalui dokumen-dokumen yang ada pada lokasi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Istiqomah Sinjai
1. Kabupaten Sinjai
Sinjai yang berjarak sekitar ±220 km dari Kota Makassar. Kabupaten ini memiliki
luas wilayah 819,96 km2 dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 236.497 jiwa.
Tessirui No’ yakni saling menarik ke atas, pantang saling menarik ke bawah,
Sinjai di masa lalu, maka nampaklah dengan jelas bahwa ia terjalin dengan erat
oleh tali kekeluargaan yang dalam Bahasa Bugis disebut Sijai artinya sama
Sinjai di masa lalu semakin jelas dengan didirikannya Benteng pada tahun 1557.
benteng ini pun dikenal dengan nama Benteng Tellulimpoe, karena didirikan
4
secara bersama-sama oleh tiga kerajaan yakni Lamatti, Bulo-bulo, dan Tondong
Sinjai terletak di bagian pantai timur Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak
sekitar 223 km dari kota Makassar. Luas wilayahnya berdasarkan data yang ada
sekitar 819,96 km2 (81.996 ha). Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 0- ?2.871 meter diatas
Sinjai berada di sepanjang batas sebelah timur dan tergolong sempit meliputi
Kecamatan Sinjai Timur, Sinjai Utara dan kecamatan Tellu Limpoe. Pertanian
yang menonjol dari kabupaten Sinjai adalah lada dan coklat. Lada tumbuh hampir
a. Pulau Sembilan
c. Pantai Karampuang
5
i. Hutan Mangrove Tongke-tongke
Hasan pada tahun 1969 di Maccopa Kabupaten Maros dan diresmikan pada tahun
Maros dijadikan sebagai Pondok Pesantren Pusat, sehingga saat ini dikenal
sebagai Pesantren Darul Istiqamah Pusat Maccopa Maros. Pada awal berdirinya
santri dengan menjadikan gubuk bambu sebagai asrama pemondokannya. Saat ini
tengah berkembang pesat dan memiliki bangunan terbilang bagus dan tanah yang
Pada tahun 1978 K.H. Achmad Marzuki Hasan (Alm) melebarkan sayap
Cabang Puce’e (tahun 1979), kemudian pada tahun 1980 beliau memilih menetap
dan mendirikan Pesantren Darul Istiqamah Jurusan Syari’ah di Jalan Bulu Tanah
Muthahharah K, beliau membina ratusan santri putra dan putri dari berbagai
daerah tidak hanya dari dalam provinsi tapi juga dari luar provinsi Sulawesi
selatan.
masjid binaan sampai di luar kabupaten Sinjai. Disamping dari pada itu, seiring
oleh beberapa alumni yang beliau kader sendiri. Diantaranya: cabang Lappa’e
6
(1981), cabang Patohoni (1997), cabang Biroro (1997) dan cabang Tongke-
Tongke (1997).
Karena membludaknya jumlah santri dan kondisi asrama yang padat, maka
pada tahun 2000 beliau memutuskan dan atas inisiatif pemerintah daerah (saat itu
dipimpin oleh Bapak Muh. Roem, SH) untuk memperluas pesantren ke lokasi
baru yaitu di jalan Bulu Lohe Kelurahan Bongki, Lokasi seluas 1 (satu) hektar
b. Pimpinan Pesantren
dipimpin oleh K.H. Fadhlullah Marzuki, S.Pd.I, beliau merupakan putra kedua
dari K.H. Achmad Marzuki Hasan bersama Hj. A. Muthahharah K dari sembilan
c. Identitas Pesantren
085355115878
NPWP : 02-853-790-0-806-000
7
No. Rekening Pesantren : 0258-01-016769-50-2 (BRI Cab.
Sinjai)
(YPDI – Sinjai)
d. Struktur
Darul Istiqamah Sinjai ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah semacam badan
Sinjai. Untuk tugas dan kewajiban keseharian amanat ini dijalankan oleh
merupakan semacam badan eksekutif yang dipilih oleh Pendiri Pesantren dan
8
Badan Wakaf dan bertanggungjawab kepada Badan Wakaf al-Markaz al-Islamy.
Pesantren Darul Istiqamah Sinjai, juga berkewajiban mengasuh para santri sesuai
Pesantren Darul Istiqamah memiliki Visi dan Misi yang menjadi pegangan
yaitu:
9
1) Membentuk Siswa yang Kaya akan Pengetahuan Agama dengan tidak
Tekhnologi.
Bermasyarakat.
f. Ekstrakulikuler
1) Tahfidz Al-Quran
3) Pelatihan Organisasi
8) Percakapan berbahasa Arab maupun Inggris, dua kali sepekan, pada hari
9) Perlombaan pidato, drama dan cerdas cermat dalam bahasa Arab dan
Inggris.
10
13) Olahraga, meliputi lari pagi, sepak bola, bola basket, bola takraw, tenis
meja, bulu tangkis, bola voli, bela diri, senam dan futsal
g. Tujuan pendidikan
adalah membentuk pribadi beriman, bertakwa dan berakhlaq karimah yang dapat
mengabdi pada umat dengan penuh keikhlasan dan berperan aktif dalam
memberdayakan masyarakat. Untuk itu, sejak awal mula berdirinya, pesantren al-
1. Pendidikan Kemasyarakatan
bersabar dalam menghadapi mereka, lebih baik daripada muslim yang tidak
berbaur dengan manusia dan tidak bersabar atas penderitaan mereka,” pesantren
kehidupan bagi santri-santrinya. Berbagai macam hal yang akan dihadapi santri di
Islamy Pesantren Darul Istiqamah Sinjai. Santri tidak hanya diberi ilmu, tapi juga
ketat dari para guru. Bentuk penugasan dan pendidikan kemasyarakatan tersebut
Santri. organisasi itu, bukan hanya penting dalam mendidik santri, tapi bahkan
11
telah menjadi denyut kehidupan santri sendiri. Berbagai kepentingan santri
ditangani oleh santri sendiri. Para santri ditempa dalam organisasi tersebut dengan
2. Kesederhanaan
para santrinya untuk hidup dengan sederhana. Sikap kesederhanaan yang berarti
menjalani pola hidup wajar dan tidak berlebihan. Sederhana tidak berarti pasif
atau nerimo, tidak juga berarti miskin atau melarat. Justru dalam jiwa
miskin dan tidak berarti mendidik untuk menjadi miskin, bahkan sebaliknya,
kesederhanaan memungkinkan santri untuk hidup jujur serta bersih, qanaah, dan
sehat secara jasmani dan rohani. Allah berfirman dalam QS. Al-Furqon: 67.
Dari musnad Ahmad no. 6408. “ Telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Harun telah mengkhabarkan kepada kami Hammam dari Qotadah dari 'Amru
bin Syu'aib dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata; bahwa Rasulullah
berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-
12
lebihan." Kesempatan lain Yazid berkata: "dengan tidak isrof (berlebihan), dan
tidak sombong."
Kerja Lapangan (KKL) di Sinjai. Dalam hal ini. peneliti membagi atas sepuluh
Pada hari Jum’at tanggal 19 Juli 2019, tepatnya pukul 14:00 WITA
Filsafat dan Politik, yang sebelumnya telah disampaikan lebih awal melalui media
group whatshapp.
M.Th.I. Ketua Program Studi Ilmu Hadis (sekarang Dekan Fakultas Ushuluddin
hadir terkait dengan tujuan dan teknis selama pelaksanaan KKL, dilanjutkan
KKL.
13
ketika hendak pemberangkatan, seperti mengatur barang di mobil. Pelepasan ini
dihari oleh wakil dekan tiga Ustadz Dr. Abdullah Thalib, M.Ag. dan Ustadz Dr.
Muhsin Mahfudz, M.Th.I. Ketua Program Studi Ilmu Hadis (sekarang Dekan
S.Thi.,M.hum. dan Ustadz Radi Munardi S.Pd.i,.M.Ag. dosen ilmu hadis, dua
pembimbing yang hebat dan selalu kompak dalam setiap hal. Acara pelepasan ini
melaksanakan sholat Jum’at, setelah itu kami makan siang dan duduk melingkar
kami melanjutkan perjalanan, kami pun terus didampingi oleh dosen pembimbing.
Sekitar pukul 04.30 sore, tiba di rumah keluarga Ikhwan salah satu anak
dari pimpinan PP tersebut. Keluarganya pun menyambut kami dengan baik dan
sudah menyediakan hidangan berupa es buah dan kue-kue. Setelah makan kami
pantai, muara Sungai bahkan ada yang tumbuh di Rawa Gambut. Hutan
yakni dapat mencegah abrasi dan tsunami, serta peresapan Air Laut kedaratan.
14
Kami mengabadikan moment bertepatan dengan matahari terbenam
bersama seluruh peserta KKL dan pembina kami yang gagah dan cerdas. Salah
Mangrove atau hutan bakau karena beliau berasal dari daerah tersebut. Kemudian
Magrib dan Isya. Masjid ini terletak di Sinjai Utara dengan luas tanah 1000 m2
dengan daya tampung jama’ah 2000 jama’ah. Di masjid ini juga, dijadikan pusat
Setelah salat Isya dan dilanjutkan dengan makan malam, kami bergegas ke
dilakukan oleh pihak pesantren. Dalam ruangan tersebut semua santri dan satri
wati ikut hadir dalam acara tersebut. Acara pertama penyampaian sepatah kata
oleh pembina KKL Ilmu Hadis angkatan 2016, kemudian dilanjutkan sepatah
kata oleh pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqomah yakni ustad Marzuki.
senang dengan kehadiran mahasiswa Ilmu Hadis UINAM dan pihak pesantren
bersedia membantu dalam kegiatan KKL tesebut. Setelah acara sepakat kata
15
foto bersama peserta KKL dan pimpinan pesantren. Setelah acara selesai, kami
pun istirahat.
45 derajat.
30 derajat.
c) Pulau Kambuno, pulau tersebut adalah ibu kota dari kepulauan sembilan,
terhadap warga di pulau tersebut. Di pulai ini, kami disambut hangat oleh
mencari ikan dan rumput laut harus menggunakan alat bantu perahu dan
16
Punggawa adalah seseorang yang menyediakan modal untuk masyarakat
setempat yang mencari ikan dan rumput laut dengan syarat bagi hasil “
oleh saudara Yunus “ kejadian apa yang pernah dialami masyarakat ketika
mencari ikan dan rumput laut dan bagaimana solusinya ?”: “ salah satu
kejadian yang dialami masyarakat kami adalah mati rasa (tubuh tidak bisa
berkurang, maka ketika penyelam berada dalam waktu yang lama dapat
pada organ tubuh yang lain. Adapaun solusinya adalah penyelam tersebut
penjelasan dari kepala Desa terkait pulau tersebut, kamipun bergegas untuk
f) Pulau Larea-Rea, merupakan salah satu pulau yang kami singgahi, pulau ini
waktu sekitar 1-2 jam, namun kalau memakai speed boat hanya butuh waktu
15 menit. Pulau ini merupakan salah satu objek wisata dengan keindahan
makan siang di warung, dengan makanan yang telah dipersiapkan dari awal
17
keberangkatan. Setelah makan siang, kami kembali menikmati suasan di
pulau tersebut, ada yang mandi-mandi, berfoto-foto dan ada pula yang
istrihat (tidur santai) sambil menikmati kesejukan di pulau itu. Sampai pada
Pada pukul 20:05 kami tiba di pesnatren, setiba di pesantren kami kembali
menikmati hidangan makan malam yang telah disiapkan oleh ibu dari saudara
Ikhwan dan beberapa keluarganya. Setelah makan malam, kami diarahkan oleh
pembimbing untuk berdiskusi atau melakukan interaksi tanya jawab dengan santri
dan santri wati, terkait kegiatan mereka dalam menjalankan rutinitas keseharian
Adapun hasil dari wawancara terkait kegiatan yang dilakukan oleh para
salat tahajjud pada pukul 04:00 WITA, setalah itu dilanjutkan salat
Satri : ” Masih ada kak. Kami harus setor hafalan, tetapi khusus satri atau satri
wati yang penghafal al-Qur’an wajib setor hafalan setiap hari dan satri
atau satri wati yang tidak menghafal al-Qur’an tetap juga harus setor
18
wajib menghafal al-Quran dipondok pesantren ini akan tetapi ada yang
kegiatan kami selama subuh sampe sore hari. Satri ddan satri wati yang
Ahad, 28 Juli 2019 adalah hari terakhir kami di pesantre. Sama seperti
hari-hari sebelumnya, pagi hari kami disuguhkan makanan untuk sarapan pagi
oleh pihak keluarga. Setelah itu, kami berpamitan kepada para santri dan pihak
keluarga untuk kembali ke kampus. Dalam perjalanan pulang , kami melewati rute
Malino. Kami memulai perjalanan pulang pukul 09. 00 WITA, dalam perjalanan
ini kami singgah ke salah satu toko pusat oleh-oleh yang ada di kabupaten Sinjai,
tempat tersebut, kami seperti melihat lukisan nyata yang sangat indah karena
lokasi tahura ini berada di atas bukit dengan ketinggian 1.360 mdpl.
Tahura ini merupakan tempat pelestarian flora dan fauna yang dilindungi,
aneka jenis tumbuhan alami seperti bunga, pepohonan dan tanaman tropis bisa
dijumpai di tempat ini . Kami shalat dzuhur di mushallah yang ada di tahura dan
berwudhu dengan air yang sangat dingin bagaikan air es yang baru diambil dari
dalam kulkas. Kemudian kami makan siang sambil menikmati pemandangan yang
indah. Pukul 16.00 WITA, kami melanjutkan perjalanan melewati Sinjai Selatan,
Sinjai Tengah, Sinjai Barat. Pukul 19.14 memasuki Malino, waktu semakin larut
19
maka kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dan beristirahat saat
Makassar, kami beristirahat sejenak di Masjid kampus, shalat dan makan malam,
Mahasiswa Ilmu Hadis angkatan 2016. Dalam waktu tiga hari KKL kami telah
mewati semua kecamatan yang ada di Sinjai dengan rute perjalanan yang cukup
Saat mengikuti pembekalan KKL yang dibawakan oleh Bapak Dr. Muhsin
Amrullah Harun, S.Thi., M.Th.I suasana saat itu sangat mendebarkan hati kami.
Karena kegiatan KKL adalah sebuah kegiatan yang baru dan harus kami lalui
yang kami dapatkan dari pembekalan ini salah satunya adalah bagaimana
Saat ini, di kampus mahasiswa hanya mendapat teori dari dosen-dosen yang
membawakan mata kuliah, namun khusus pada kegiatan KKL ini, mahasiswa
sebagian besar tidak akan sampai pada pengetahuan yang dimiliki oleh
mahasiswa, olehnya itu setelah di lokasi nanti ketika berinteraksi secara langsung
20
keluarganya sangat menghormati tamu-tamunya, memberikan ruang kepada
memberikan fasilitas kebutuhan kami seperti tempat istirahat, kamar tidur, toilet
dan lain-lain. Memuliakan tamu adalah perintah Nabi Muhammad saw. inilah
kecantikan surga-Nya. Tentu saja pasti lebih indah dan memanjakan mata.
Sungguh Maha Suci bagi Allah swt. Tuhan Seluruh Alam. Dengan ini patutlah
manusia meyakini dan menghayati ciptaan tersebut, tidak mungkin ada pencipta
selain Dia. Boleh jadi kunjungan kami menambah rasa iman kami kepada Allah
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
karena masyarakat sebagian besar tidak akan sampai pada pengetahuan yang
B. Saran
tidak bisa diselesaikan dengan teori, tetapi dapat diselesaikan dengan kebiasaan
mahasiswa tidak boleh dihabiskan waktunya hanya untuk mengurus tugas dan
22
DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN KKL
-Pelepasan peserta KKL (Jum’at, 26 Juli 2019) Oleh Dr. Abdullah Thalib,
23
-Singgah sholat dan foto bersama depan Masjid Agung Nujumul Ittihad
Sinjai
24
-Hasil Panen Rumput Laut Oleh Masyarakat Pulau Sembilan Yang Siap
Untuk Dijemur
25
-Foto Bersama Setelah Wawancara Dengan Bapak Makmur
Dipulau Sembilan
26
-Wawancara Peserta KKL dengan Santriwati Pondok Pesantren Darul
Istiqomah
27
-Penyerahan Cendramata Kepada Pembina Pondok Pesantren Darul Istiqomah
28
-Jalan-Jalan ke Taman Hutan Raya Abd Latief Sinjai Borong.
29