Anda di halaman 1dari 6

UAS MANAJEMEN STRATEJIK

JAWABAN UAS ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi perkuliahan mata kuliah
Manajemen Stratejik

Disusun oleh :

H. AMAN
NIM : 12A019059

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2019/2020
SOAL DAN JAWABAN
2. (Strategic Management and Strategic Competitiveness. Jelaskan tentang konsep stakeholder?
Tunjukkan 2 (dua) kelompok stakeholder yang sangat berpengaruh terhadap organisasi?
Menggunakan contoh perusahaan tertentu, jelaskan masing-masing 2 unsur stakeholder dari
setiap group, berpengaruh terhadap perusahaan tersebut ?

Jawab:
Dalam sebuah organisasi bisnis yang ada terdapat sebuah pihak yang disebut dengan stakeholder.
Pihak stakeholder ini merupakan pihak pemangku kepentingan dalam suatu organisasi bisnis
yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan dari bisnis secara keseluruhan.
Stakeholder perusahaan adalah pihak-pihak yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
tindakan dari bisnis secara keseluruhan dan memiliki hubungan serta kepentingan terhadap
perusahaan
Terdapat 2 (dua) kelompok stakeholder yang sangat berpengaruh memberikan dorongan dan
saling berkontribusi timbal balik terhadap organisasi yaitu antara lain :
1. Stakeholders Internal (Pemegang saham, Manajemen dan Top Executive, Karyawan dan
Keluarga Karyawan)
2. Stakeholders External (Konsumen, Penyalur, Pemasok, Bank, Pemerintah, Pesaing,
Komunitas dan masyarakat umum, Pers )

4. (Business Level Strategy) Apa hubungan antara kastamer (customer) dan strategy tingkat
bisnis (business level strategy) perusahaan dalam konteks menjawab pertanyaan who, what
dan how ? Mengapa hubungan ini menjadi penting bagi pengambil keputusan ?

Jawab :
Era persaingan yang sangat tinggi khususnya dalam industri jasa, pengelolaan relasi dengan
pelanggan merupakan factor kritikal pada kesuksesan perusahaan. Penghantaran kualitas jasa dan
pencapaian kepuasan pelanggan yang tinggi akan berkaitan erat dengan perolehan laba,
penghematan biaya, dan peningkatan pangsa pasar.
Daya saing strategi berhasil hanya ketika perusahaan mampu memuaskan sekelompok
pelanggan dengan menggunakan keunggulan kompetitif sebagai dasar untuk bersaing dala
pasar produk. Alasan kunci perusahaan harus memuaskan kebutuhan pelanggan dengan
business level strategy mereka adalah untuk mendapatkan return dari hubungannya
dengan pelanggan yang menjadi sumber hidup organinasi.
Menjalin hubungan dengan pelanggan berarti mendapatkan dan mempertahankan hubungan
dengan pelanggan secara berkesinambungan. Paradigma tersebut dinamakan relationship
marketing (Basu Swastha, 1997). Dasar pemikiran dalam praktek pemasaran tersebut adalah
bahwa jalinan hubungan dengan pelanggan itu dianggap sangat menghemat biaya dibandingkan
dengan mencari pelanggan baru atau mendapatkan pelanggan lama yang sudah putus hubungan.
Memang terjalinnya hubungan jangka panjang antara pemasar dengan pelanggan itu bermula
dari terciptanya transaksi, kemudian transaksi-transaksi serupa diulang kembali sehingga
akhirnya menjadi jalinan hubungan jangka panjang.

6. (Functional Level Strategy) Secara teori ada 4 (empat) pilar utama yang harus dicapai agar
perusahaan mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) yakni superior efficiency
(menghasilkan produk dengan biaya rendah), quality (kualitas produk baik), innovation
(mengedepankan inovasi), dan customer responsiveness (daya tanggap baik terhadap dinamika
pelanggan). Jelaskan hubungan antara keempat unsur ini dalam mencapai keunggulan
bersaing.

Jawab :
Didalam strategi fungsional adalah bagaimana perusahaan melakukan aktivitasnya dan
mendapatkan keuntungan atau keunggulan perusahaan. Strategi tingkat fungsional bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, kualitas barang/jasa yang dihasilkan, kemampuan inovasi, dan
daya tanggap terhadap kastamer (customer responsiveness). Perlu diingat sebagai dasar
pemahaman konsepsi tersebut tentang hubungan antara strategi fungsional, kompetensi yang
unggul (distinctive competencies), diferensiasi, low cost, penciptaan nilai (value creation), dan
profitabilitas.
Kompetensi yang unggul (distinctive competencies) membentuk strategi tingkat fungsional
yang dapat dilaksanakan perusahaan. Para manajer yang memilih strategi tersebut, dapat
menciptakan sumber daya dan kapabilitas untuk meningkatkan kompetensi. Perlu juga diingat 
bahwa kemampuan perusahaan mencapai efisiensi, kualitas, inovasi, dan customer
responsiveness yang super akan menentukan produk yang ditawarkan kepada customer akan
berbeda dengan yag mampau dilakukan oleh pesaing, apalagi jika disertai dengan struktur biaya
produksi rendah (low cost). Hal ini merupakan nilai tersendiri di mata konsumen sehingga
menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage), serta pertumbuhan keuntungan
tinggi. 
Penggunaan operasi tingkatan operasional untuk mecapai keunggulan efisiensi, kualitas,
inovasi dan menanggapi pelanggan. Strategi ini dipusatkan pada fungsi tertentu, setiap kali
operasi tidak hanya memadukan dua atau lebih fungsi yang memerlukan kerjasama antar fungsi
secara tertutup bahkan mempertahankan efisiensi perusahaan secara luas. Mutu, inovasi dan
kemampuan menanggapi pelanggan ditunjukan untuk mencapai keunggulan efisiensi. Nah
keunggulan keunggulan tersebut harus terus-menerus diciptakan dan diwujudkan melalui
pemanfaatan sumberdayanya dan sebagai pemicunya adalah sumber daya mausia yang  memiliki
kualifikasi serta kualitas untuk menjalankan aktivitas manajemen seperti yang diinginkan oleh
stakeholder. Keberhasilan manajemen sumber daya manusia disetiap lini dan fungsi memenuhi
seluruh tugas dan tanggung jawab nya beserta target yang diembannya harus dipastikan bisa
unggul dalam segala sisi. Apabila kemampuan internalnya lebih besar dibandingkan kemampuan
eksternalnya maka dapat dipastikan perusahaan akan semakin unggul dan maju, tetapi tidak
sebaliknya.
4 (empat) kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kapabilitas (capabilities)
perusahaan menjadi kompetensi inti (core competencies). Kriteria tersebut di
antaranya:
1. Valuable Capabilities, kapabilitas yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan
peluang dan meminimalkan ancaman eksternal.
2. Rare Capabilities, kapablitas yang dimiliki oleh sangat sedikit pesaing.
3. Imperfectly Imitable Capabilities , kapabilitas yang tidak mudah dikembangkan oleh
perusahaan lain.
4. Nonsubtitutable Capabilities, kapabilitas yang tidak dapat disubtitusikan
Keberadaan ke 4 faktor tersebut dianggap penting bagi perusahaan untuk
mengembangkan kapabilitas karena bisa menentukan competitive implications dari
resources & capabilities.

8. (Business Level Strategy) Low cost strategy dan differentiation strategy bisa menjadi
pelindung perusahaan terhadap kekuata-kekuatan persaingan yang berpengaruh terhadap
eksistensi perusahaan dalam industri. Jelaskan bagaimana hal tersebut bisa bekerja !

Jawab :
Low cost strategy dan differentitation strategy bisa menjadi pelindung perusahaan terhadap
kekuatan-kekuatan persaingan yang berpengaruh terhadap eksistensi perusahaan dalam industry,
hal tersebut dapat dijelaskan sbb :

1. Low Cost Leadership Strategy


Ini adalah strategi yang fokus utamanya adalah pada penyediaan produk yang murah ketimbang
yang ditawarkan oleh pesaing. Ini kerap dilakukan oleh perusahaan yang pangsa pasarnya cukup
luas dengan jenis usaha yang sudah cukup umum.
Sebagai contohnya adalah BukaBuku.com, toko buku online yang menghadapi persaingan
dengan cara memberikan diskon untuk semua koleksi bukunya, baik buku lokal maupun impor.
Hal yang sama juga dilakukan Maxi, jaringan supermarket yang menjual berbagai barang seperti
layaknya supermarket besar, namun dengan harga yang lebih murah.

Strategi biaya rendah berdasarkan kualitas tertentu melaksanakan strategi biaya rendah, melalui
peningkatan efisiensi dan pemanfaatan situasi eksternal. Ada 3 nilai manfaat yang dihasilkan:
a. Benefit parity, dimana perusahaan menghasilkan produk yang menghasilkan manfaat atau
kualitas yang sama, tetapi dengan biaya rendah, karena perusahaan mencapai skala ekonomis.
b. Benefit proximity, dimana perusahaan menghasilkan manfaat/kualitas yang sedikit lebih
rendah, tetapi dengan biaya yang lebih murah, karena mempergunakan otomatisasi atau
tenaga kerja yang lebih murah, dan bahan baku lebih murah.
c. Menghasilkan produk yang kualitasnya berbeda atau lebih rendah dibandingkan dengan
produk pesaingnya tetapi dengan biaya yang lebih murah.

2. Differentiation Strategy
Ini adalah strategi yang fokus utamanya adalah menyediakan produk unik yang kemungkinan
tidak dimiliki oleh pesaing. Sasaran utama strategi ini adalah memenangkan hati konsumen lewat
jenis produk atau layanan yang belum ada di pasaran.
Contohnya adalah The Body Shop yang membidik masyarakat pecinta produk kecantikan serta
kesehatan yang alami dan organik. Walaupun dari segi harga rata-rata produknya cukup mahal,
merk The Body Shop berhasil menjaring banyak pelanggan setia dari pangsa pasar yang cukup
sempit (bandingkan dengan, misalnya, Unilever yang memproduksi produk kecantikan murah).
Kedua jenis strategi ini biasa dilakukan berbagai perusahaan baik yang pangsa pasar usahanya
tinggi maupun rendah. Akan tetapi, di antara keduanya, terdapat strategi ideal yang menerapkan
kedua kualitas baik dari kedua strategi tersebut, yaitu strategi biaya terbaik. Akan tetapi, strategi
ini bisa dibilang banyak resikonya.
Strategi differensiasi yaitu serangkaian tindakan integratif yang dirancang untuk
memproduksi dan menawarkan barang yang dianggap oleh para pelanggan dengan berbeda
dalam hal-hal penting dan dianggap unik bagi para konsumen.
Strategi diferensiasi menciptakan nilai atau memberikan manfaat bagi konsumen,
sehingga bersedia membeli dengan harga premium (di atas biaya produk). Strategi memiliki 2
aspek yaitu:
1. Aspek penawaran (produk) yaitu kapasitas menghasilkan penawaran (produk) atau dikatakan
aspek berwujud (tangible) yang meliputi ukuran, warna, lokasi, kualitas bahan baku dan
intensitas pemasaran).
2. Aspek permintaan yaitu karakteristik dari pelanggan sesuai permintaannya atau aspek tidak
berwujud seperti hanya dapat merasakan (pelayanan).

Anda mungkin juga menyukai