Anda di halaman 1dari 7

operatif (tonsilektomi), perlu dilakukan oral hygiene untuk menghindari

perluasan infeksi, sedangkan untuk mengubahnya dapat diberikan antibiotic, obat

kumur dan vitamin C dan B.

Pemantauan pada penderita pasca tonsilektomi secara kontinu diperlukan

karena resiko komplikasi hemorraghi. Posisi yang paling memberikan

kenyamanan adalah kepala dipalingkan kesamping untuk memungkinkan

drainage dari mulut dan faring untuk mencegah aspirasi. Jalan nafas oral tidak

dilepaskan sampai pasien menunjukkan reflek menelanya telah pulih.

Jika pasien memuntahkan banyak darah dengan warna yang berubah atau

berwarna merah terang pada interval yang sering, atau bila frekuensi nadi dan

pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter bedah. Perawat

harus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa temapt operasi terhadap

perdarahan, sumber cahaya, cermin, kasa, nemostat lengkung dan basin


pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien dibawa ke ruang operasi,

dilakukan anastesi umur untukmenjahit pembuluh yang berdarah. Jika tidak

terjadi perdarahan berlanjut beri pasien air dan sesapan es. Pasien diinstruksikan

untuk menghindari banyak bicara dan bentuk karena hal ini akan menyebabkan

nyeri tengkorak.

Setelah dilakukan tonsilektomi, membilas mulut dengan alkalin dan larutan

normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang kental yang

mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama beberapa hari serbet

dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan. Makanan pedas, panas, dingin,

asam atau mentah harus dihindari. Susu dan produk lunak (es krim) mungkin

dibatasi karena makanan ini cenderung meningkatkan jumlah mucus yang

terbentuk.
1. Penatalaksanaan tonsilitis akut

operatif (tonsilektomi), perlu dilakukan oral hygiene untuk menghindari

perluasan infeksi, sedangkan untuk mengubahnya dapat diberikan antibiotic, obat

kumur dan vitamin C dan B.

Pemantauan pada penderita pasca tonsilektomi secara kontinu diperlukan

karena resiko komplikasi hemorraghi. Posisi yang paling memberikan

kenyamanan adalah kepala dipalingkan kesamping untuk memungkinkan

drainage dari mulut dan faring untuk mencegah aspirasi. Jalan nafas oral tidak

dilepaskan sampai pasien menunjukkan reflek menelanya telah pulih.

Jika pasien memuntahkan banyak darah dengan warna yang berubah atau

berwarna merah terang pada interval yang sering, atau bila frekuensi nadi dan

pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter bedah. Perawat

harus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa temapt operasi terhadap
perdarahan, sumber cahaya, cermin, kasa, nemostat lengkung dan basin

pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien dibawa ke ruang operasi,

dilakukan anastesi umur untukmenjahit pembuluh yang berdarah. Jika tidak

terjadi perdarahan berlanjut beri pasien air dan sesapan es. Pasien diinstruksikan

untuk menghindari banyak bicara dan bentuk karena hal ini akan menyebabkan

nyeri tengkorak.

Setelah dilakukan tonsilektomi, membilas mulut dengan alkalin dan larutan

normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang kental yang

mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama beberapa hari serbet

dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan. Makanan pedas, panas, dingin,

asam atau mentah harus dihindari. Susu dan produk lunak (es krim) mungkin

dibatasi karena makanan ini cenderung meningkatkan jumlah mucus yang

terbentuk.
1. Penataloperatif (tonsilektomi), perlu dilakukan oral hygiene untuk menghindari

perluasan infeksi, sedangkan untuk mengubahnya dapat diberikan antibiotic, obat

kumur dan vitamin C dan B.

Pemantauan pada penderita pasca tonsilektomi secara kontinu diperlukan

karena resiko komplikasi hemorraghi. Posisi yang paling memberikan

kenyamanan adalah kepala dipalingkan kesamping untuk memungkinkan

drainage dari mulut dan faring untuk mencegah aspirasi. Jalan nafas oral tidak

dilepaskan sampai pasien menunjukkan reflek menelanya telah pulih.

Jika pasien memuntahkan banyak darah dengan warna yang berubah atau

berwarna merah terang pada interval yang sering, atau bila frekuensi nadi dan

pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter bedah. Perawat

harus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa temapt operasi terhadap

perdarahan, sumber cahaya, cermin, kasa, nemostat lengkung dan basin

pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien dibawa ke ruang operasi,

dilakukan anastesi umur untukmenjahit pembuluh yang berdarah. Jika tidak

terjadi perdarahan berlanjut beri pasien air dan sesapan es. Pasien diinstruksikan

untuk menghindari banyak bicara dan bentuk karena hal ini akan menyebabkan

nyeri tengkorak.

Setelah dilakukan tonsilektomi, membilas mulut dengan alkalin dan larutan

normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang kental yang

mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama beberapa hari serbet

dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan. Makanan pedas, panas, dingin,

asam atau mentah harus dihindari. Susu dan produk lunak (es krim) mungkin

dibatasi karena makanan ini cenderung meningkatkan jumlah mucus yang


terbentuk.

1. Penatalaksanaan tonsilitis akutoperatif (tonsilektomi), perlu dilakukan oral hygiene untuk


menghindari

perluasan infeksi, sedangkan untuk mengubahnya dapat diberikan antibiotic, obat

kumur dan vitamin C dan B.

Pemantauan pada penderita pasca tonsilektomi secara kontinu diperlukan

karena resiko komplikasi hemorraghi. Posisi yang paling memberikan

kenyamanan adalah kepala dipalingkan kesamping untuk memungkinkan

drainage dari mulut dan faring untuk mencegah aspirasi. Jalan nafas oral tidak

dilepaskan sampai pasien menunjukkan reflek menelanya telah pulih.

Jika pasien memuntahkan banyak darah dengan warna yang berubah atau

berwarna merah terang pada interval yang sering, atau bila frekuensi nadi dan

pernafasan meningkat dan pasien gelisah, segera beritahu dokter bedah. Perawat

harus mempunyai alat yang disiapkan untuk memeriksa temapt operasi terhadap

perdarahan, sumber cahaya, cermin, kasa, nemostat lengkung dan basin

pembuang. Jika perlu dilakukan tugas, maka pasien dibawa ke ruang operasi,

dilakukan anastesi umur untukmenjahit pembuluh yang berdarah. Jika tidak

terjadi perdarahan berlanjut beri pasien air dan sesapan es. Pasien diinstruksikan

untuk menghindari banyak bicara dan bentuk karena hal ini akan menyebabkan

nyeri tengkorak.

Setelah dilakukan tonsilektomi, membilas mulut dengan alkalin dan larutan

normal salin hangat sangat berguna dalam mengatasi lender yang kental yang

mungkin ada. Diet cairan atau semi cair diberikan selama beberapa hari serbet

dan gelatin adalah makanan yang dapat diberikan. Makanan pedas, panas, dingin,

asam atau mentah harus dihindari. Susu dan produk lunak (es krim) mungkin

dibatasi karena makanan ini cenderung meningkatkan jumlah mucus yang


terbentuk.

1. Penatalaksanaan tonsilitis akut

a) Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat

kumur atau obat isap dengan desinfe7

a) Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat

kumur atau obat isap dengan desinfe7

aksanaan tonsilitis akut

a) Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat

kumur atau obat isap dengan desinfe7

a) Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat

kumur atau obat isap dengan desinfe7

Anda mungkin juga menyukai