FISIOLOGI PENCERNAAN
DISUSUN OLEH :
YOVIANTI GEBRIELLA (C2014201093)
TINGKAT 1B
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan,yang atas kekudusannya maka saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “FISIOLOGI PENCERNAAN” tepat pada waktu.
Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam mendukung saya menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca,mengharapkan bersifat membangun penulis demi
mencapai kesempurnaan makalah berikut.
Sekian penulis saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung saya, semoga
Tuhan selalu melindungi kita semua. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………………
…….1
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………..3
BAB
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….4
1.1……………………………………………………………………………… LATAR
BELAKANG 4
1.2…………………………………………………………………………RUMUSAN
MASALAH 4
1.3……………………………………………………………………………………TUJUAN 5
BAB 2…………………………………………………………………………..PEMBAHASAN 6
BAB 3 ………………………………………………………………………………..PENUTUP
3.2……………………………………………………………………………………SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 21
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan
kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan makanan
menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di
ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami
proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-
unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada
manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan
kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses pencernaan
mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi.
Dan proses pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia
yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita
makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis),
kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon),
dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan
kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami fisiologi dari sistem pencernaan tubuh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 A. Pengertian
Sistem pencernaan adalah proses menerima makanan, merubahnya menjadi energi dan
menegeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh
manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses
penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses
penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa –
sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan
dibantu oleh enzim dan hormon yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi
masing-masing.
Berdasarkan prosesnya pencernaan makanan pada manusia terdiri dari proses pencernaaan
mekanis yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di
lambung dan proses pencernaan kimiawi yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-
enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan penting
dengan fungsi yang berbeda-beda, misalnya mulut sebagai pintu masuk makanan dimana
makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dengan unsur kimiawi yang dimiliki oleh lidah
yang mengandung enzim amylase ( Ptyalin ) akan mempermudah proses sistem pencernaan
manusia dengan menghancurkan makanan menjadi serpihan yang lebih kecil, pada tahap
berikutnya menuju lambung disini makanan akan dipecah kembali dan diproses menjadi zat-zat
gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.
Mulut merupakan organ yang pertama dari saluran pencernaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu
bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi, dan bagian
rongga mulut atau bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris,
palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Selaput lendir mulut
ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, di bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang
mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir
saraf sensoris. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu:
bibir, gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Dan di dalam ronggga mulut, makanan
menggalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
Dimana gigi berfungsi untuk mengunyah makanan, pemecahan partikel besar menjadi partikel
kecil yang dapat ditelan tanpa menimbulkan terdesak. Proses ini merupakan proses mekanik
pertama yang dialami makanan pada waktu melalui saluran pencernaan sehingga makanan
menjadi halus. Dan lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan ( proses penelanan ). Selain itu lidah juga berfungsi sebagai alat
pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit dan asam.
Sedangkan kelenjar ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah
juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Didalam ludah terdapat
enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang
mengandung zat karbohidrat ( amilum ) menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah
di cerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada PH antara 6,
8-7 dan suhu 37oC.
Proses penelanan makanan contohnya lidah terangkat sehingga menelan makanan yang telah kita
kunyah kelangit-langit lunak ( tekak ). Langit-langit lunak terangkat, menutup rongga hidung,
sedangkan lidah tetap menekan langit-langit dan menutup rongga mulut. Epiglotes terangkat
menutup lubang ke arah saluran pernapasan.
a. Fungsi faring
- Swallowing, fase involutari dari menelan menggerakkan bolus dari mulut ke
esophagus. Makanan dicegah agar tidak masuk ke dalam nasal cavity oleh soft palate
dan mencegah masuk ke dalam sistem pernafasan bagian bawah ( Mc Graw
hill,2004).
- Breathing, udara masuk melalui hidung atau mulut melewati faring menuju kesaluran
penafasan bawah.
- Protection, mukus menyediakan lubrikasi.
b. Bagian – bagian faring
Faring terdiri dari tiga bagian yaitu nasofaring,orofaring, dan laringofaring. Secara
normal, makanan dapat masuk melalui orofaring dan laringofaring. Nasofaring berfungsi
sebagai saluran dalam masuknya udara slama bernafas dan berhubungan dengan fungsi
pendengaran. Orofaring berada dibagian posterior mulut, sebagai saluran masuknya
mulut dan menuju kelambung dan juga berfungsi sebagai saluran udara untuk pernafasan.
a. Fungsi lambung
- Storage, rugae dapat membantu abdomen untuk meluaskan area perut dan menahan
(menyimpan) makanan hingga dapat dicerna.
- Distogen,terjadinya proses pencernaan dimana pencernaan protein dimulai sebagai
hasil dari proses asam hidroklorik dan pepsin.
- Absorption, kecuali untuk beberapa produk (air, alkohol,aspirin) penyerapan kecil
berada didalam lambung.
2.1.5 Usus Halus
Usus halus (Intestinum minor) adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal
pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan saluran paling
panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan.
1. Jejunum
Panjangnya 2-3 meter berkelok-kelok terdapat sebelah kiri atas dari intestinum minor dengan
perantaraan lipatan peritoneum, berbentuk kipas (mesenterium). Akar mesenterium
memungkinkan keluar masuk arteri dan vena mesenterika superior. Pembuluh limfe dan saraf ke
ruang antara lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium penampung jejunum lebih lebar,
dindingnya lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh darah.
a. Enzim amilase, enzim ini dikeluarkan untuk proses pencernaan karbohidrat yang memiliki
fungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa (monosakarida).
b. Enzim tripsinogen, enzim ini dikeluarkan untuk proses pencernaan protein serta untuk
mengaktifkan proenzim yang memiliki fungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
c. Enzim lipase, enzim ini dikeluarkan untuk mencerna lemak yang memiliki fungsi untuk
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Ileum
Ujung batas antara jejunum dan ileum tidak jelas, panjangnya kira-kira 4-5 meter. ujung bawah
ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium
ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini terdapat katup
valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens
tidak masuk kembali kedalam ileum.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim
pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna menjadi asam lemak dan
gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses
pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di selesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan
(absorpsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap
dalam bentuk glukosa
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus. Pada dinding usus penyerap terdapat
jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus
halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak
mengandung kapiler darah atau pembuluh limfe. (pembuluh getah bening usus). Agar dapat
mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya
masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukosa, Asam amino, Vitamin, dan Mineral
setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah akan dibawah oleh darah melalui pembuluh
vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada
saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam lemak dan gliserol dibawah oleh
pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah.
Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu
kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus
diangkut melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem
peredaran darah.
Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap,
secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan
seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler
dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.
Fungsi usus halus terdiri dari :
a) Menerima zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalu i kapiler- kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir akan menuju
ke usus besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri escherichia coli. Bakteri ini
membantu dalam proses pembusukan sisa makanan. Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K.
Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Didalam usus besar fases di dorong secara
teratur dan lambat oleh gerakan pristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan pristalsis
dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di
pengaruhi oleh otot lurik (otot sadar). Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan
adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter anus dan
konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.
1. Rectum propia: bagian yang melebar disebut ampula rekti. Jika ampula rekti terisi
makanan akan timbul hasrat defekasi.
2. Pars analis rekti: sebelah bawah ditutupi oleh serat-serat otot polos (M. sfingter ani
internus) dan serabut otot lurik (M sfingter ani eksterna). Kedua otot ini berperan pada waktu
defekasi. Tunika mukosa rectum banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan mukosa dan
jaringan otot membentuk lipatan disebut kolomna rektalis. Bagian bawah kolomna rektalis
terdapat pembuluh darah V. rektalis. Sering terjadi pelebaran atau varises yang disebut
hemorid (wasir).
Defekasi adalah hasil repleks apabila bahan feses masuk kedalam rectum. Dinding rectum akan
meregang dan menyalurkan impuls aferens melalui pleksus mesentrikus dan menimbulkan
gerakan peristaltic pada kolon desendens. Kolon sigmoid mendorong feses ke arah anus. Apabila
gelombang peristaltic sampai di anus, sfingter ani internus di hambat, sfingter ani eksternus
melemas sehingga terjadi defekasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan dan pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris)
sampai anus.
Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses pencernaan adalah
proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana)
sehingga dapat diserap usus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan
secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu
pencernaan dengan bantuan enzim.
Fungsi saluran pencernaan untuk memproses makanan dan memilah zat yang terkandung oleh
tubuh untuk dijadikan energi.
B.Saran
Menjaga asupan makanan penting dilakukan karena secara tidak langsung menjaga saupan
makanan menjaga sistem pencernaan dari gangguan yang timbul dari asupan makanan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA