Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq, rahmat, serta ridho-Nya kepada kita semua, sehingga makalah kami dapat
terselesaikan dengan tema “Makalah Manajemen Merk Dan Kemasan”. Makalah ini
ditujukan untuk memahami lebih detail tentang teori pentingnya merk,brand equity,dan
pengertian kemasan.

Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada bapak Yoan Santosa
Putra,SE.,M.M. selaku dosen pengampu manajemen pemasaran yang telah
membimbing kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok.


Kami hanya manusia biasa, maka kami mohon maaf apabila ada kesalahan ataupun
kekurangan dalam makalah yang kami buat ini. Semoga makalah yang kami buat ini
dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita semua. Untuk tercapainya kesempurnaan
makalah ini, kami mohon kritik dan saran dari teman-teman yang membacanya.

Malang,08 Mei 2018

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1 Pentingnya Merk....................................................................................................3


2.2 Pengertian Equitas Merk (Brand Equity)..............................................................6
2.3 Pengertian Kemasan..............................................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11

3.1. Kesimpulan.........................................................................................................11

ii
i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 . LATAR BELAKANG


Munculnya fenomena aliran sesat tibaik para tokoh
pelopornya,pengikutnya serta secara keseluruhan. Problem aliran sesat
mengindikasikan adanya anomali nilai-nilai di masyarakat.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa pentingnya merek itu sendiri?


b. Apa pengertian equitas merk (brand equity)
c. Apa pengertian kemasan?

1.3 TUJUAN

Dalam membentuk makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui tentang


1. Mengetahui bagaimana Pentingnya merk terhadap suatu produk
2. Mengetahui pengertian equitas merk (brand equity)
3. Mengetahui pengertian kemasan

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Merk

Merk adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari dua atau lebih
unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi ( barang atau jasa) dari
seorang penjual atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan.
Penentuan merk dagang dari produk yang dipasarkan merupakan salah satu teknik dari
kebijakan produk yang mendasari startegi pemasaran. Hal ini karena merek dagang itu
hendaklah mudah diingat,mudah dibaca dan mudah dibedakan. Kegiatan
memperkenalkan dan mempopulerkan merek dagang suatu produk merupakan syarat
untuk berhasilnya perusahan memasarkan produk tersebut. Usaha untuk memilih merek
dagang yang tepat,sangat erat hubungannya dengan startegi promosi penjualan dan
pengemasan ( packaging).

Pemberian merk pada suatu produk bertujuan untuk beberapa alasan, yaitu

1. Untuk identifikasi, guna mempermudah penanganan (handling) atau mencari jejak


(tracing) produk dipasarkan.
2. Melindungi produk yang unik dari kemungkinan ditiru pesaing.
3. Produsen ingin menekankan mutu tertentu yang ditawaran dan untuk mempermudah
konsumen menemukan produk tersebut kembali.

Meskipun merk adalah nama atau tanda, akan tetapi merek mempunyai arti yang
penting dalam pemasaran, karena merek amatefektif sebagai alat untuk meningkatkan
atau mempertahankan jumlah penjualan. Hal ini dapat diharapkan apabila konsumen
memperoleh kepuasan dari suatu produk tertentu, sehingga dengan pemberian
merk,konsumen dapat mencari dan membeli produk yang diinginkannya tersebut, karena
selalu diingat oleh konsumen ( brand loyalty). Apabila merk telah dikenal oleh
konsumen, maka dapat diharapkan konsumen mempunyai preferensi atas merk (brand
preference)produk tersebut. Sedangkan para produsen menggunakan merk untuk
meyakinkan para konsumen bahwa suatu merk tertentu menujukkan suatu standar
kualitas/mutu tertentu, sehingga dengan demikin diharapkan dapa diperoleh jmlah
penjualan dan pengusaan (share)pasar yang stabil dan jika mungkin dapat lebih besar.

3
Selain itu, merek yang digunakan untuk membedakan produk tersebut dengan
produk lsaingan yang ada, karena seorang konsumen yang ingin membeli suatu produk
akan selalu mencoba mengenali ciri-ciri dari produk tersebut. Sehingga hal ini
menujukkan bahwa merk itu pada dasarnya mempunyai dua fungsi yaitu :

1. Memberikan identifikasi terhadap suatu produk, sehingga para kosumen mengenal


merk dagang yang berbeda dengan produk lain.
2. Untuk menarik calon pembeli.

Penggunaan merk dagang untuk produk yang dipasarkan pada akhir-akhir ini
sangat penting, terutama dikarena terdapatnya manfaat atau kegunaan dari penggunaan
merk tersebut, baik bagi produsen dan penyaluran maupun bagi konsumen.Manfaat
penggunaan merek bagi produsen adalah:

a. Untuk dasar melakukan identifikasi, sehingga mudah dalam penanganannya dan


pencariannya.
b. Untuk mencegah peniruan ciri khas dari produk.
c. Untuk menunjukan taraf mutu tertentu atas produk yang ditawarkan
d. Untuk membantu dan mempermudah konsumen dalam pencarian produk yang terbukti
memuaskan kebutuhan dan keinginanya
e. Digunakan sebagai dasar untuk membedakan harga dari produk-produknya.

Manfaat penggunaan merk bagi penyalur adalah :


a. Untuk mempermudah penanganan produknya
b. Untuk mempermudah mengetahui penawaran ( pensuplaian) nya
c. Untuk dapat mempertahankan mutu produknya
d. Untuk membina preferensi pembeli
Manfaat penggunaan merk bagi konsumen adalah mempermudah
mengidentifikasi produk yang diinginkannya.Merk dagang yang digunakan oleh suatu
perusahan dapat dibedakan atas merk dagang perusahaan (manufacturers brands) dan
merk dagang penyaluran (middleman brands) . pada dasarnya merk dagang perusahan
dapat pula dibedakan atas 4 macam, yang masing-masing akan diuraikan sebagai berikut
:

1. Nama merk untuk produk tertentu ( individual brand names). Dalam hal ini nama
merk yang digunakan khusus untuk masing-masing jenis produk, yang berbeda

4
dengan jenis produk lainnya. Sebagai contoh, Unilever memproduksi dan memasarkan
sabun mandi dengan merk lux, colibrita, lifebuoy.
2. Nama merk keluarga perusahaan yang digunakan untuk seluruh produk secara kolektif
(a blanket family names for all products). Dalam hal ini merk dagang perusahaan yang
diberikan adalah sama untuk seluruh produk yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Sebagai contoh perusahaan toshiba memberikan merk toshiba untuk seluruh hasil
produksinya
3. Nama merk keluarga yang terpisah untuk seluruh produk ( separate family names for
all products). Dalam hal ini merk yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok produk yang
dihasilakan perusahaan , misalnya merk A untuk sepatu wanita, dan merek B untuk
sepatu pria.
4. Nama merk dagang perusahaan yang dikombinasikan dengan nama merek produk
masing-masing ( company trade name combined with individual product names).
Dalam hal ini terdapat kombinasi antara merek dagang perusahaan dan nama merek
masing-masing produk yang dihasilkan , sebagai contoh misalnya johnson dan
johnson bedak biang keringat dan lainnya. Contoh lain adalah mobil dari toyota
dengan merek toyota crown, toyota corona, toyota corolla, dan toyota kijang.

Dalam pelaksanaannya dalam prakteknya dunia nyata ditemukan keadaan yang


tidak murni, tetapi kombinasi diantara masing-masing. Sebagai contoh nama merk
dagang dari produk-produk yang dihasilkan PT. Indria menggunakan kombinasi dari
jenis ataumacam yang ketiga kombinasi dengan yang keempat. Nama merek dagang
yang dinerikan perusahaan kepada beberapa produk yang dihasilkan, dibedakan menurut
kelompok kualitas dengan harga yang berbeda. Nama-nama merk yang digunakan
adalah rakoll untuk lem yang berkualitas tinggi, banteng untuk lem yang berkualitas
menengah dan fox untuk kualitas lem rendah. Kemudian tiap-tiap nama merek dagang
digunakan dikombinasikan dengan nama-nama produk masing-masing, seperti rakoll-
prima D, rakoll-prima DX, rakoll – busafix, rakoll cetila dan rakoll-ibola, disamping itu
terdapat nama merek banteng HV dan banteng PVAC, serta Fox kuning, pada setiap
produksinya, nama perusahaan PT. Indra selalu dicantumkan, dengan maksud agar
konsumen dapat mengetahui perusahaan mana yang memproduksi produk tersebut.

2.2 Pengertian Equitas Merk (Brand Equity)

Ekuitas merk atau Brand Equity adalah kekuatan dari sebuah merk. Melalui merk
yang kuat perusahaan dapat mengelola aset-aset mereka dengan baik, meningkatkan arus

5
kas, memperluas pangsa pasar, menetapkan harga premium, mengurangi biaya promosi,
meningkatkan penjualan, menjaga stabilitas, dan meningkatkan keunggulan kompetitif.
Berdasarkan perspektif konsumen, ekuitas merk merupakan suatu bentuk respon atau
tanggapan dari konsumen terhadap sebuah merk

Berikut ini adalah beberapa pengertian Ekuitas merk (Brand Equity) dari beberapa
sumber:

1. Menurut Astuti dan Cahyadi (2007), Ekuitas merk (brand equity) adalah seperangkat
asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi,
dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan,
dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing.
2. Menurut Susanto dan Wijarnako (2004:127), Ekuitas merek adalah seperangkat aset
dan liabilitas merk yang berkaitan dengan suatu merk, nama dan simbolnya, yang
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada
perusahaan atau pelanggan.
3. Menurut Kotler dan Keller (2009:263), Ekuitas merk (brand equity) adalah nilai
tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merk dapat tercermin dalam cara
konsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubungannya dengan merk, dan juga
harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang diberikan merk bagi perusahaan.
4. Menurut Supranto dan Limakrisna (2011:132), Ekuitas merk adalah nilai yang
ditentukan oleh konsumen pada suatu merk di atas dan di luar karakteristik/atribut
fungsional dari produk.
5. Menurut Tjiptono (2004:38), Ekuitas merk adalah serangkaian aset dan kewajiban
merek yang terkait dengan sebuah merk, nama, dan simbolnya, yang menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan dan atau
pelanggan perusahaan tersebut.

Fungsi dan manfaat equitas merk

Equitas merk dapat mempengaruhi kepercayaan diri konsumen dalam


mengambil keputusan pembelian baik itu dikarenakan ada pengalaman di masa lalu
dalam menggunakan merk tersebut maupun kedekatan dengan merk dan
karakteristiknyalanggan perusahaan tersebut.

Ekuitas merk memiliki beberapa fungsi dan manfaat sebagai berikut (Simamora,
2003:49):

6
1) Loyalitas memungkinkan terjadinya pembelian/transaksi berulang atau jika konsumen
tersebut merupakan commited buyer, tidak hanya terhenti pada pembelian ulang,
namun konsumen tersebut juga dapat menganjurkan atau merekomendasikannya
kepada orang lain.
2) Memungkinkan perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi (premium), yang
berarti marjin yang lebih tinggi bagi perusahaan.
3) Memberikan kredibilitas pada produk lain yang menggunakan merek tersebut.
4) Memungkinkan return yang lebih tinggi.
5) Diferensiasi relatif dengan pesaing yang jelas, bernilai dan berkesinambungan.
6) Memungkinkan fokus internal yang jelas.
7) Menciptakan toleransi konsumen terhadap kesalahan produk atau perusahaan, melalui
loyalitas yang tinggi terhadap merk tersebut.
8) Menjadi faktor yang menarik karyawan-karyawan berkualitas, sekaligus
mempertahankan karyawan-karyawan (yang puas).
9) Menarik konsumen untuk hanya menggunakan faktor merek dalam pengambilan
keputusan pembelian.

Dimensi equitas merk

Equitas merk dibentuk dari empat dimensi, yaitu: kesadaran merek (brand
awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merk (brand association), dan

7
loyalitas merk (brand loyalty).Penjelasan masing-masing dimensi merk adalah:

Equitas Merk (brand equity)

 Kesadaran Merk (Brand Awareness). Kesadaran merk adalah kemampuan pelanggan


untuk mengenali atau mengingat kembali sebuah merek dan mengaitkannya dengan
satu kategori produk tertentu.
 Persepsi Kualitas (Perceived Quality). Persepsi kualitas terhadap merk
menggambarkan respons keseluruhan pelanggan terhadap kualitas dan keunggulan
yang ditawarkan merk.
 Asosiasi Merk (Brand Associations). Asosiasi merk berkenaan dengan segala sesuatu
yang terkait dalam memori pelanggan terhadap sebuah merk.
 Loyalitas Merk (Brand Loyalty). Loyalitas merk adalah komitmen kuat dalam
berlangganan atau membeli kembali suatu merek secara konsisten di masa mendatang.

2.3. Pengertian Kemasan

Pengertian pembungkus atau kemasan menurut soehardi sigit, kemasan adalah


wadah, tempat, isi atau yang sejenisnya yang terbuat dari timah, kayu, kertas, gelas, besi,
plastik, kain, karton atau meterial lainnya yang membungkus atau mengemas suatu
8
produk yang dilakukan oleh produsen atau pemasar untuk disampaikan kepada
konsumen.

Kemudian kegiatan dalam pembungkus atau kemasan disebut pembungkusan


atau pengemasan. Pengertian pembungkusan atau pengemasan menurut William J.
Stanson, kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas umum dalam perencaraan barang atau
produk yang melibatkan penentuan dan pembuatan bungkus atau kemasan bagi suatu
barang atau produk.Dengan demikian, pembungkusan/pengemasan adalah suatu
aktivitas atau kegiatan umum dalam perencanaan barang untuk menempatkan barang
tersebut ke dalam wadah atau tempat yang memerlukan akan penentuan desaindan
pembuatan kemasan dapat berasal dari berbagai macam bahan yang dilakukan oleh
produsen untuk disampaikan kepada konsumen.

Pada dewasa ini kemasan atau pembungkus mempunyai arti yang penting,
karena kemasan tidak hanya digunakan sebagai pelindung terhadap produk, tetapi juga
digunakan untuk dapat menyenangkan dan menarik langganan. Oleh karenanya,
kemasan ini termasuk dalam startegi produk, dengan cara memperbaiki bentuk luar dari
produk, seperti pembungkus, etiket, warna dan lain-lain agar dapat menarik perhatian
para konsumen, dan dapat memberi kesan bahwa produk mutu atau kualitasnya baik.

Kemasan mempunyai arti yang penting didalam mempengaruhi para konsumen


langsung maupun tidak langsung, di dalam menentukan pilihan terhadap produk yang
akan dibelinya. Untuk itu maka bentuk luar suatu produk harus dapat dibuat semenarik
mungkin bagi konsumen. Dengan demikian, kemasaan seperti telah diutarakan tidak
dapat diabaikan, karena fungsinya bukan hanya sekedar sebagai pembungkus saja. Pada
umumnya kemasan berfungsi untuk mencegah kerusakan secara fisik,untuk mencegah
atau mempersukar pemalsuan atau peniruan. Untuk menjamin kebersihan dan sebagai
wadah “container” untuk produk yang beberapa barang cair.

Kemasaan yang dipergunakan seharusnya memenuhi syarat berikut :

1. Harus dapat melindungi produk terhadap kerusakan kehilangan dan kekotoran.


2. Haruslah ekonomis dan praktis bagi kegiatan pendistribusian produk tersebut, dalam
hal ini dimaksudkan bahwa perusahaan harus dapat memilih jenis atau cara
pembungkusan dengan biaya yang relatif murah, akan tetapi dapat memberi
kemudahan bagi konsumen untuk membawa dan menyimpannya.

9
3. Ukuran kemasan hendaklah sesuai dengan kehendak pembeli misalnya besar kecilnya,
dan bentuknya sesuai dengan unit kesatuan produk.
4. Kemasan harus lah memberi aspek deskriptif yaitu menunjukan merek, kualitas,rasa
dan campuran atau komposisi yang terdapat dalam produk tersebut.
5. Kemasan hendaklah mempunyai citra dan aspek seni.
Tentunya agar dapat menarik calon pembeli, setiap kemasan atau pembungkus
hendaklah harus dapat menimbulkan rangsangan pembeli yang mengarah kebeberapa
aspek tersebut diatas.sebagai contoh PT. Mulia Knitting Factory menggunakan
kemasaan atau pembungkus plastik transparan. Untuk setiap potong jenis produk baik
kaos singlet dan celana dalam, maupun T-shirt digunakan wadah plastik sebagai
kemasan atau pembungkus, dan untuk setiap lusin dari masing-masig produk dikemas
dengan menggunakan karton untuk memudahkan membawa atau mengangkutnya. Pada
setiap kemasan dibubuhi nama produk dengan merek , gambar, nomor patent, bahan
baku yang digunakan , ukuran dan sebagainya, demikian pula kemasan karton setiap
lusinya, mencantumkan hal-hal yang sama, disamping menggunakan warna kemasaan
yang menarik.

Sebagai contoh lain adalah kemasan produk lem PT. Indria, yang diuraikan
sebagai berikut: lem kuning dikemas dengan kaleng, karena lem ini terdiri dari bahan
kimia yang tahan disimpan dalam kaleng, sedangkan bila dimasukan dalam kemasan
yang terbuat dari plastik akan rusak, akibat campuran bahan kimia dan lem
tersebut.kemasan ini dibuat dengan ukuran yang bermacam-macam mulai dari 1/8
galon,1/4 galon,5 kg, 15 kg, sampai dengan 17 kg. Lem putih dikemas dengan plastik,
karena lem ini menggunakan campuran air sehingga tidak cepat kering, dan bila
disimpan dalam kemasan kaleng, maka kalengnya akan karatan. Kemasan lem putih ini
berupa jerigen plastik didalamnya . lem yang dipasarkan sebagai barang-barang
konsumsi, yaitu Isrplas, Retal, Super dan STIK, menggunakan kemasaan berupa tube,
sehingga dapat mudah disesuaikan dengan cara pemakain yang praktis dengan ukuran
yang kecil dan memudahkan cara penyimpanannya.

BAB III

PENUTUP

10
3.1 KESIMPULAN
Merek merupakan aset yang berharga bagi perusahaan untuk memikat hati
konsumen untuk memakai produk yang ditawarkan. Semua langkah yang dilakukan oleh
perusahaan terhadap produk yang dihasilkan merupakan bagian dari cara untuk
membangun suatu merek, dimana merek bukan lagi sekedar nama atau simbol bagi
perusahaan tetapi juga sebagai payung yang mempresentasikan produk atau jasa yang
perusahaan hasilkan dan tawarkan kepada konsumen

Sedangkan Pembungkus atau juga sering disebut kemasan adalah hal yang
melekat pada suatu produk barng. Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu
untuk memilih produk yang dicari, karena merek produk semakin banyak untuk satu
jenis produk tertentu saja, seperti: produk sabun mandi di rak-rak toko/swalayan sudah
puluhan jenisnya, minyak goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen
di rak-rak supermarket

11

Anda mungkin juga menyukai