Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI PROSES

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR

Disusun Oleh :
Nama : Imam Nurrahman
NIM : 14521129
Kelas/Hari : A / Rabu / 12.30 – 15.00
Asisten : 1. Anjanetta Nadya Pasha
2. Apri Wahyudi
3. Bayu Setiawan
4. Diyas Aledya Yahya
5. Evita Maulidaturrahma
6. Malik Nur Hakim
7. Muh. Reskiawan

LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1. TUJUAN
Agar mahasiswa dapat menyelesaikan sistem persamaan linear dengan menggunakan
penyelesaian numerik.

2. Dasar Teori
Suatu matrik adalah susunan segiempat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-
bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri matriks. Suatu matriks dapat dianggap
sebagai suatu table nilai yang memiliki baris dan kolom. Bentuk umum suatu matriks A
ditulis sebagai
a11 a12 … a 1n

[
A= 21
a

a22 … a 2n
⋮ … ⋮
a m 1 am 2 … amn ]
=aij,

Persamaan linear aljabar berbentuk, a 1 x 1+ a2 x 2 +a3 x 3+ …+a n x n=b


Solusi untuk persamaan ini, merupakan sesuatu yang penting untuk berbagai aplikasi. Di
dalam pemrograman MATLAB, untuk menyelesaikan persamaan ini, dibutuh setidaknya
dua metode:
1. Menggunak
an representasi matriks
2. Menggunak
an fungsi solve

Dimana i = 1,2 .. m, j = 1,2.. n. Matriks ini memiliki m baris dan n kolom, berukuran
m× n . Suatu vector merupakan kasus khusus suatu matriks, yaitu matrik yang berdimensi
satu (salah satu dari m atau n yang sama dengan I). Suatu vector baris memiliki orde
1 ×n , sedangkan vector kolom memiliki ordo m× 1. Selanjutnya, untuk scalar juga
merupakan kasus khusus matriks 1 ×1 , n=1 , m=1.

 Metode Eliminasi Gauss (EG)

Metode EG merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear. Sasaran Eliminasi Gauss adalah membuat matriks yang diperbesar
menjadi matriks segitiga atas dengan menggunakan operasi baris elementer.
Berikut diberikan operasi baris elementer:
1. Mengalikan suatu baris dengan suatu konstanta yang bukan nol.
2. Menukarkan suatu baris dengan baris yang lain.
3. Mengurankan suatu baris dengan kelipatan baris lainnya.
Pada proses penggunaan operasi baris elementer, terdapat dua langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan sistem operasi linear yaitu
1. Elimisasi 𝑥𝑥1, 𝑥𝑥2, … 𝑥𝑥𝑛𝑛
2. Substitusi ulang
Pada sistem persamaan linear dengan menggunakan eliminasi gauss, kita juga bisa
menggunakan beberapa biner syntax yang terdapat dalam MATLAB, yaitu:
 Inverse (inv)
Matriks inverse adalah kebalikan dari suatu matriks tertentu. Dalam persoalan persamaan
linear, inverse matriks dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan tersebut.
Sehingga dalam penulisannya :

>> A = inv(X)

Contoh :

>> A= [1 0 2; -1 5 0; 0 3 -9];
>> b= [2 1 2; 3 0 5; 1 2 1];
>> Y = inv(A*b)

Y =

1.3333 -0.3333 0.3889


-0.2549 0.0784 -0.1307
-0.7647 0.2353 -0.2255

 A\b (backlash), mldivide


Mldivide atau yang biasa dikenal dengan backlash (A\b) merupakan sistem persamaan
linear dengan rumus A*x = B. Matriks A dan B harus memiliki jumlah baris yang sama.
MATLAB akan tetap melakukan perhitungan dengan memberikan peringatan akan
kurangnya nilai dari (r) yang dekat dengan singularitas.
Contohnya sebagai berikut:
>> A = [1 0; 0 0];
>> b = [1; 1];
>> x = A\b

x = 2×1

1
Inf

 linsolve
linsolve adalah bentuk syntax untuk menyelesaikan sistem dengan persamaan linear.
Bentuk dari syntax linsolve adalah sebagai berikut:
>> X = linsolve(A,B)
>> X = linsolve(A,B,opts)
>> [X,r] = linsolve(___)
X = linsolve (A, B) memecahkan sistem linier AX = B menggunakan salah satu metode
berikut:
 Jika A persegi, linsolve menggunakan faktorisasi LU dengan pivot parsial.
 Untuk semua kasus lainnya, linsolve menggunakan faktorisasi QR dengan pivot
kolom
linsolve memperingatkan jika A nilai terburuk dikondisikan (untuk matriks persegi) atau
tingkatan yang tidak memenuhi (untuk matriks persegi panjang).
Contoh sebagai berikut:
>> A = hilb(20);
>> b = ones(20,1);
>> x = linsolve(A,b);
[x,r] = linsolve(A,b)

x = 20×1
108 ×

0.0000
-0.0000
0.0008
-0.0144
0.1448
-0.8567
3.1338
-7.1545
9.9712
-8.4571

r = 1.2761e-19
BAB II

PERSOALAN DAN PENYELESAIAN

A. Latihan
Soal 1.

A=(12 37 59)
0 0 5
B=(
−4 1 8 )

Tentukan nilai dari :


i. A+B
ii. A.*B
iii. A.^2 +2*B

Jawaban :
i. >> A+B
ans =
1 3 10
-2 8 17
ii. >> A.*B
ans =
0 0 25
-8 7 72
iii. >> A.^2 + 2*B
ans =
1 9 35
-4 51 97
Soal 2. 6x - 5z = 4
3x + 9y + 3z =7
3x -y =8
Selesaikan sistem persamaan linear tersebut pada matlab dengan menggunakan cara invers !
Jawaban :
>> A = [6 0 -5;3 9 3;3 -1 0];
>> B= [4;7;8];
>> x=inv(A)*B
x =
2.4226
-0.7321
2.1071
3. 8y -z =4
9x + 3y + 7z = 10
8x + y - 3z =8
Selesaikan sistem persamaan linear tersebut pada matlab dengan menggunakan linsolve!

Jawaban :
>> A = [0 8 -1;9 3 7;8 1 -3];
>> B= [4;10;8];
>> x=linsolve(A,B)
x =
0.9396
0.5007
0.0059
4. x + 2y + 3z = 5
-2x – y = -1
2y + 4z = 6
Berapakah nilai untuk variabel x,y,z !

Jawaban :
>> A=[1 2 3;-2 -1 0;0 2 4];
>> b=[5;-1;6];
>> x=pinv(A)*b
x =
0.1667
0.6667
1.1667

5. Neraca massa =
Input – output = acc,karena dianggap steady state acc=0
In – out = 0
In = out
Maka, neraca setiap komponen
I. 1F.1w1 = 2F.2w1 + 4F.4w1 + 5F.5w1
10.0,2 = x1.0,04 + x2.0,54 + x3.0,26
2 = 0,04x1 + 0,54x2 + 0,26x3

II. 1F.1w2 = 2F.2w2 + 4F.4w2 + 5F.5w2


10.0,6 = x1.0,93 + x2.0,24 + x3.0,00
6 = 0,93x1 + 0,24x2

III. 1F.1w3 = 2F.2w3 + 4F.4w3 + 5F.5w3


10.0,2 = x1.0,03+ x2.0,22 + x3.0,74
2 = 0,03x1 + 0,22x2 + 0,74x3

>> a = [0.04 0.54 0.26; 0.93 0.24 0;0.03 0.22 0.74];


>> b = [2;6;2];
>> x = a\b

x =

5.8238
2.4330
1.7433
B. Tugas
1. Tentukan nilai dari setiap masing-masing konsentrasi keluaran dari tiap reaktor (xA,xB,xC)
berikut !

Min R-3 = 195 mg/s

XA ?

Qout 1 R-1 = 80 m3/s


Min R-1 = 1320 mg/s R-1 R-3 Xc ?

Qout R-3 = 150 m3/s


XA ? XB ?

Qout 2 R-1 = 40 m3/s Qout 1 R-2 = 20 m3/s

R-2
XB ?

Qout 2 R-2 = 60 m3/s

Jawaban :
Persamaan linear didapatkan sebagai berikut:
R1 : 80 XA 1 + 40 XA 2−60 XB 2=1320
R2 : 40 XA 2−20 XB 1−60 XB 2=0
R3 : 80 XA 1 +20 XB 1−150 XC =195

LOOP 1 : 20 XB 1−60 XB 2 +150 XC =1515

LOOP2 : 80 XA 1−40 XA 2−20 XB 1 +60 XB 2=0

Input dalam MATLAB dapat ditulis sebagai berikut:


>> A= [80 40 0 -60 0;0 40 -20 -60 0;80 0 20 0 -150;0 0 20 -60
150;80 -40 -20 60 0];
>> B= [1320;0;-195;1515;0];
>> x= A\b

x =

11.0000
22.0000
22.0000
7.3333
10.1000

Diketahui analisa sambungan pipa sebagai berikut :

Jika Diketahui : Qin = 6000 L/s


Dan asumsi bahwa tidak ada elevasi yang mempengaruhi dan pipa yang digunakan sangat
halus (f=0).
Persamaan linear yang didapat sebagai berikut :
J1 ; Q3 – Q1 = 0
J2 ; Q1 + Q4 – Q 2 = 0
J3 ; Q2 + Q5 – QOUT = 0
J4 ; Q7 – Q 4 – Q 6 = 0
J5 ; Q6 + Q8 – Q 5 = 0
J6 ; QIN – Q3 – Q9 = 0
J7 ; Q9 – Q7 – Q10 = 0
J8 ; Q10 – Q8 = 0
LOOP I ; Q3 + Q1 – Q 4 – Q9 = 0
LOOP II ; Q4 + Q2 – Q 6 – Q5 = 0
LOOP III ; Q7 + Q6 – Q10 – Q8 = 0
Buatlah persamaan linear tersebut menjadi sistem persamaan 11 variabel untuk masing-
masing J (junction) dan LOOP, kemudian carilah nilai tiap Q (debit) pada sistem pipa tersebut!

Jawaban:

>> A= [-1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0; 1 -1 0 1 0 0 0 0 0 0 0; 0 1 0 0 1 0
0 0 0 0 -1; 0 0 0 -1 0 -1 1 0 0 0 0; 0 0 0 0 -1 1 0 1 0 0 0;
0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0; 0 0 0 0 0 0 -1 0 1 -1 0; 0 0 0 0 0 0
0 -1 0 1 0; 1 0 1 -1 0 0 0 0 -1 0 0; 0 1 0 1 -1 -1 0 0 0 0
0; 0 0 0 0 0 1 1 -1 0 -1 0];

>> B= [0;0;0;0;0;6000;0;0;0;0;0];

>> Q=linsolve(A,B)

Q =

1.0e+03 *

2.2909
3.1636
2.2909
0.8727
2.8364
1.2000
2.0727
1.6364
3.7091
1.6364
6.0000
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
KUALITATIF
1. Matriks memiliki m bari dan n kolom dengan ukuran m x n, dimana
persamaan linear aljabarnya berbentuk, a 1 x 1+ a2 x 2 +a3 x 3+ …+a n x n=b
2. Sistem Persamaan Linear dapat diselesaikan dengan metode Eliminasi
Gauss dan menggunakan biner syntax pada MATLAB.
3. Syntax penyelesaian Sistem Persamaan Linear pada MATLAB bisa
menggunakan perintah backlash (A\b), invers (inv(A*b)), dan linsolve.
4. Metode linsolve dan backlash dalam penyelesaiannya akan memiliki hasil
akhir yang sama, namun berbeda di kurangnya nilai dari (r) yang dekat
dengan singularitas.
5. Pada tugas 1 dan tugas 2 digunakan penyusunan sistem persamaan linear
dengan membentuk matriks dari soal yang ditentukan.

KUANTITATIF
1. Pada tugas nomor 1, persamaan dibentuk berdasarkan arah aliran
masuk, aliran loop, hingga aliran produk dengan asumsi steady state
dimana hasil Xa,Xb dan Xc yang didapatkan : 11.0000
22.0000
22.0000
7.3333
10.1000

2. Pada tugas nomor 2, Sistem Persamaan Linear dibentuk


berdasarkan 11 variabel dari 11 persamaan yang ditentukan. Persamaan
terdiri dari 8 titik dan 3 loop yang membentuk matrik dengan hasil :
Q =

1.0e+03 *

2.2909 1.2000 6.0000


3.1636 2.0727
2.2909 1.6364
0.8727 3.7091
2.8364 1.6364
B. SARAN

1. Berlatih lebih giat dalam mengoprasikan MATLAB agar


lebih tepat dan teliti.
2. Penulisan variabel dan input angka yang banyak harus lebih
diperhatikan dan ekstra teliti.
3. Lebih memperhatikan pengajar saat memberikan materi dan terus aktif disaat ada ruang
diskusi.
4. Pengerjaan perhitungan persamaan linear sebaiknya ditentukan terlebih dahulu bentuk matriks
dari persamaan dasarnya lalu dikerjakan pada MATLAB

DAFTAR PUSTAKA

 Muh Irwan. 2017. PENGANTAR MATLAB UNTUK SISTEM PERSAMAAN LINEAR.


VOL.5 NO.2. UIN Alauddin. Makassar.
 Muanalifah Any. 2013. PEMANFAATAN SOFTWARE MATLAB DALAM
PEMBELAJARAN METODE NUMERIK POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR SIMULTAN. IAIN Walisongo. Semarang.
 MUH. SAID. 2014. FISIKA KOMPUTASI (DASAR PEMROGRAMAN
MATLAB). UIN Alauddin. Makassar.

Anda mungkin juga menyukai