Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTIKUM PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KELUARGA BENCANA


PADA PASANGAN USIA SUBUR

Oleh:
TOLAK HARIS 20010137

Dosen Pengampu:
Emi Elya Astutik, S.Kep., Ns., M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNASIONAL SCHOOL (JIS)
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Keluarga Berencana (KB)


Hari, Tanggal : Senin, 20 April 2021
Waktu : 12:30-13:15 WIB
Tempat : Stikes dr. Soebandi Jember
Sasaran : Pasangan Suami Istri Usia Subur

I. Analisis Situasional
Penyuluh : Tolak Haris
Peserta : Pasangan Usia Subur yang berkunjung ke Stikes dr. Soebandi
Jember

II. Analisus Tujuan dan Karakteristik


A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam
alat kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan, keluarga dpat menjelaskan kembali:
1. Peserta dapat mengetahui pengertian KB.
2. Peserta dapat mengetahui pengertian alat kontrasepsi.
3. Peserta dapat mengetahui pertimbangan alat kontrasepsi.
4. Peserta dapat mengetahui macam-macam alat kontrasepsi.

III. Lingkup Materi Pembelajaran


A. Pengertian KB.
B. Pengertian alat kontrasepsi.
C. Pertimbangan alat kontrasepsi.
D. Macam-macam alat kontrasepsi.
IV. Analisis Sumber Belajar
Materi terlampir

V. Stretegi
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi
Media : Leaflet

VI. Susunan Organisasi


Moderator : Tolak Haris
Penyaji : Tolak Haris
Fasilitator : Tolak Haris

VII. Setting Tempat

Papan penyuluhan

Penyaji

Fasili tator
Moderator

Peserta

VIII. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Pelaksana
1. 5 menit Pendahuluan
1. Mengucapkan salam 1.Menjawab salam Moderator
pembuka.
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
beserta tim.
3. Menjelaskan kontrak 3. Memperhatikan
waktu dan tujuan
penyuluhan.
4. Menjelaskan 4. Memperhatikan
mekanisme diskusi.
5. Menjelaskan topik 5. Memperhatikan
yang akan diberikan.
2. 30 menit Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan 1. Menjawab Penyaji
awal dan pengalaman
peserta tentang
pengertian KB dan
macam-macam alat
kontrasepsi.
2. Menjelaskan materi : 2. Memperhatikan
Pengertian KB, alat
kontrasepsi,
pertimbangan alat
kontrasepsi, macam-
macam alat
kontrasepsi.
3. Mempersilahkan 3.Bertanya Moderator
peserta untuk
mengajukan
pertanyaan dan
fasilitator memotivasi
peserta untuk
bertanya. 4. Memperhatikan Fasilitator
4. Fasilitator menjawab
pertanyaan.
3. 5 menit Evaluasi
1. Mengajukan 1. Menjawab Moderator
pertanyaan kepada
peserta sebagai
review.
4. 5 menit Penutup
1. Menegaskan 1. Menjawab Moderator
kesimpulan dari topik
yang sudah dibahas
sebelumnya.
2. Mengucapkan terima 2. Mengucapkan
kasih atas waktu dan kembali
perhatian peserta. terimakasih
kepada pemberi
penyuluhan

3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam


penutup.
4. Membagikan leaflet. 4. Menerima

IX. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja
sama dengan perawat.
2. Pengorganisasian dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan
penyuluhan.
3. Kontrak waktu penyuluhan dilakukan saat pelaksanaan penyuluhan
kesehatan dan ditindak lanjuti 15 menit sebelum acara dimulai
4. Media yang digunakan sudah siap sebelum acara penyuluhan
dimulai.
B. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan penyaji.
2. Peserta tidak meninggalkan acara selama penyuluhan berlangsung
atau meninggalkan acara dengan ijin kepada panitia.
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
4. Penyuluhan berjalan sesuai rencana.
C. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan penyaji, adapun pertanyaannya adalah:
a) Apa pengertian KB?
b) Apa pengertian alat kontrasepsi?
c) Apa pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi?
d) Apa macam-macam alat kontrasepsi?
X. LAMPIRAN
ALAT-ALAT KONTRASEPSI
A. Pengertian KB
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan
pengaturan jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas.
Masyarakat diharapkan mengerti tentang bermacam – macam alat KB
agar termotivasi untuk menggunakan KB. Karena KB merupakan salah
satu cara untuk menekan angka kelahiran, sehingga dapat menurunkan
AKI dan AKB.

B. Pengertian alat-alat kontrasepsi


Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi
(bukan aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk
mencegah terjadinya suatu kehamilan.

C. Pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi


1. Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya
tinggi/kembali ke kesuburan tinggi.
2. Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah
dan reversibel/ireversibel.
3. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak mengganggu
ASI

D. Macam-macam alat kontrasepsi yang bisa digunakan


Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB
hormonal, non hormonal, dan alamiah.
1. Adapun KB hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
a) Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali
(kecuali pil).
b) Kenaikan berat badan.
c) Muncul flek hitam pada wajah.
d) Mual, pusing, atau muntah.
Cara kerja:
a) Menekan ovulasi.
b) Mencegah implantasi.
c) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma.
d) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga
terganggu.
a. Pil oral kombinasi
1) Afektif dan reversible.
2) Harus diminum setiap hari.
3) Efek samping yang serius jarang terjadi.
4) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak
perdarahan atau spotting.
5) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui.
6) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi
darurat. Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
1) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis
yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
2) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
3) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Kebihan pil oral kombinasi, yaitu:
1) Memiliki efektifitas yang tinggi.
2) Resiko terhadap kesehatan sangat kecil.
3) Tidak mengganggu hubungan seksual.
4) Siklus haid teratur, tidak terjadi nyeri haid.
5) Dapat digunakan jangka panjang selama wanita itu ingin
menggunakannya.
6) Mudah diberhentikan setiap saat dan kesuburan akan
kembali setelah diberhentikan.
7) Untuk kontrasepsi darurat
Kekurangan pil oral kombinasi, yaitu:
1) Mahal dan membosankan karena harus menggunakannya
setiap hari.
2) Mual, terutama pada 3 bulan pertama.
3) Perdarahan bercak/spotting terutama 3 bulan pertama.
4) Nyeri payudara, BB mengalami kenaikan, tidak untuk
wanita menyusui.
5) Meningkatkan TD.
b. Suntik
1) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat
dipakai oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih
lambat (4 bulan), cocok untuk masa laktasi karena tidak
mempengaruhi ASI.
Jenis-jenis suntik progestin
(1) DMPA mengandung 150 mg DMPAyang diberikan setiap
3 bulan dengan cara disuntikkan IM.
(2) Depo Noristerat yang mengandung 200 mg Noretindron
Enantat dengan cara disuntikan IM dalam.
Kelebihan suntik progestin, yaitu:
(1) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka
panjang.
(2) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri.
(3) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
pada penyakit jantung.
(4) Tidak berpengaruh terhadap ASI.
Kekurangan suntik progestin, yaitu:
(1) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus
memanjang dan memendek.
(2) Klien bergantuung pelayanan kesehatan dan tidak dapat
dihentikan sewaktu-waktu.
(3) Peningkatan BB dan terlambanya kembali ke kesuburan
setelah penghentian pemakaian
2) Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang
diberikan injeksi IM 1 bulan sekali.
Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
(1) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi
hubungan suami istri.
(2) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka
panjang.
(3) Efek samping yang kecil.
(4) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik.
Kekurangan suntik kombinasi, yait
(1) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela
sampai 10 hari.
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.
(3) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan.
(4) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya.
c. Implan
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun
untuk Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat
dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, pemasangan dan
pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan kembali
setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat
menyusui. Keuntungan implant, yaitu:
(1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun),
pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan.
(2) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari
pengarus estrogen, tidak mengganggu coitus dan tidak
mempengaruhi ASI.
(3) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat
dilakukan pencabutan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan implant, yaitu:
(1) Perubahan pola haid.
(2) Nyeri kepala dan nyeri dada.
(3) Peningkatan/penurunan BB.
(4) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan
pelepasan.

2. KB non hormonal
a) AKDR (IUD)
Cara kerja:
a. Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b. Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c. Mencegah sperma dan ovum bertemu.
Keuntungan IUD, yaitu:
a. Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
b. Meningkatkan kenyamanan hubungan seksual.
c. Tidak mempengaruhi ASI.
d. Metode jangka panjang.
e. Dapat digunakan sampai menopouse.
Efek samping penggunaan IUD:
a. Menstruasi menjadi lebih lama dan banyak.
b. Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama).
c. Perdarahan irreguler (spotting) di antara menstruasi.
d. Saat haid lebih sakit.
b) Kondom
Cara kerja:
a. Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b. Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke
pasangan lain.
Keuntungan kondom, yaitu:
a. Tidak mengganggu produksi ASI.
b. Mencegah PMS.
c. Mencegah ejakulasi dini.
d. Mencegah terjadinya kanker serviks.
e. Mencegah imunoinfertiltas.
f. Murah dan dapat diberi secara umum.
g. Memberi dorongan suami untuk ber
KB. Efek samping:
a. Kondom rusak atau bocor sebelum berhubungan.
b. Alergi.
c. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual.

3. KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


a) Coitus Interuptus (Senggama Terputus)
Coitus Interuptus (Senggama Terputus) adalah suatu metode
koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi
ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia
eksterna wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan
sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam
vagina. Dengan demikian tidak ada pertemuan antara
apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan:
a. Efektif bila dilaksanakan dengan benar.
b. Tidakk mengganggu produsi ASI.
c. Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya.
d. Tidak ada efek samping.
e. Tidak memerlukan alat
b) Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa
subur, effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan
harus ditekankan, faktor kegagalan karena salah menghitung
masa subur dan siklus haid yg tidak teratur Masa subur siklus
terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
Cara menentukan masa subur:
a. Hari pertama masa subur Anda dapat dihitung dengan cara
mengurangi siklus terpendek dengan 18. Misalnya, siklus
haid terpendek Anda adalah 28 hari, maka 28-18 = 10.
Artinya, hari pertama dalam kalender masa subur Anda
adalah hari ke-10 setelah hari pertama menstruasi.
b. Hari terakhir masa subur Anda dapat dihitung dengan cara
mengurangi siklus terpanjang dengan 11. Misalnya, siklus
haid terpanjang Anda adalah 32 hari, maka 32-11 = 21.
Artinya, hari terakhir dalam kalender masa subur Anda
adalah hari ke-21 setelah hari pertama menstruasi.
c) MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI
secara eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila:
menyusui secara penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid,
usia bayi kurang dari 6 bulan. Efektifitasnya sampai 6 bulan dan
harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi
lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan ovulasi.
Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama
setelah melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama,
tidak ada eefek samping secara sistemik, tidak perlu perawatan
medis, tidak perlu obat atau alat dan tanpa biaya.
Keterbatasannya:
a. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera
menyusui dalam 30 menit pasca persalinan.
b. Mungkin sulit dilakukan karena kondisi sosial.
c. Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai
dengan 6 bulan.
d. Tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual, termasuk
hepatitis B (HBV) dan HIV/AIDS.
e. Yang dapat menggunakan MAL adalah ibu yang menyusui
secara eksklusif, bayinya berusia kurang dari 6 bulandan
belum mendapat haid setelah melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA

Arum, DNS dan sujiyatini. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Mitra
Cendikia Press: Yogyakarta.
Hidayati, Ratna. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi.
Salemba Medika: Jakarta.
Pinem, Saroha. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Trans Info Media:
Jakarta.
LEMBAR OBSERVASI

Hari/ Tanggal : Senin, 20 April 2021


Waktu : 12:30-13:15 WIB
Tempat : Stikes dr. Soebandi Jember
Jumlah Peserta :
Topik : Keluarga Bencana (KB)

Evaluasi Struktur Evaluasi Proses Evaluasi Hasil


Panitia hadir tepat Mengucap salam dan Jumlah peserta memenuhi
waktu ( ) menanyakan kabar target ( )
peserta ( )
Perlengkapan siap Memperkenalkan diri Tidak ada peserta yang
sebelum acara beserta tim meninggalkan acara ( )
( ) ( )
Kontrak waktu Menjelaskan kontrak Peserta dapat menjawab
dilakukan 1 hari waktu dan tujuan pertanyaan review dari
sebelum pelaksanaan penyuluhan ( ) panitia ( )
( )
Peserta hadir tepat Menjelaskan mekanisme Peserta dapat melakukan
waktu ( ) dan topik yang akan redemonstrasi ( )
diberikan ( )
Menggali pengetahuan Penyuluhan berjalan sesuai
dan pengalaman peserta rencana ( )
( )
Menjelaskan materi
dengan baik, tidak terlalu
cepat ( )
Moderator komunikatif
( )
Peserta aktif bertanya
( )
Fasilitator menjawab
pertanyaan dengan baik
( )
MEDIA PENYULUHAN

TAMPAK DEPAN MEDIA LEAFLET

TAMPAK BELAKANG MEDIA LEAFLET


DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KELUARGA
BERENCA (KB)
DI STIKES dr. SOEBANDI JEMBER

NO NAMA ALAMAT TTD


Penanya:
Pertanyaan:

Jawaban :

Penanya:
Pertanyaan:

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai