Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

“ MAKNA KATA, DIKSI DAN KALIMAT EFEKTIF”

Oleh :

ALFIN SAHRI 2010111068

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS HUKUM, JURUSAN ILMU HUKUM

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen : Bpk. Alex Darmawan S.S, M,A


A. Klasifikasi Kata Berdasarkan Bentuk Kata

Dari segi bentuknya, kata dapat dibedakan atas empat macam, yaitu : Kata Dasar, Kata
Turunan, Kata Ulang, Kata Majemuk

1. Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang tidak berimbuhan atau yang belum diberikan awalan,
akhiran, sisipan, dan penggabungan awalan akhiran. Kata-kata seperti baik, getar, kerja,
sakit, gunung disebut sebagai kata dasar karena kata-kata itu tidak berimbuhan atau
belum diberi imbuhan. Jika kata- kata itu diberi imbuhan, hasilnya antara lain terbaik,
getaran, pekerja, kesakitan, dan pegunungan. Jika sudah mengalami penambahan atau
pengimbuhan, kata tersebut sudah dikategorikan ke dalam kata turunan.

2. Kata Turunan

Sebuah kata dapat menyampaikan beberapa pengertian melalui bentukan-bentukannya.


Dari satu kata pula, kita dapat membuat atau mengembangkannya menjadi beberapa kata
turunan. Dari kata turunan tersebut, kita dapat mengungkapkan satu bahkan beberapa
ide/perasaan. Pemekaran kata dengan memberi imbuhan itu pun akan membuat kata- kata
tersebut mengalami perubahan jenis atau kelas katanya. Coba Anda amati kata satu
termasuk kata bilangan/numeralia yang berarti “bilangan asli pertama”. Kata satu diberi
awalan ber- menjadi bersatu. Kata tersebut mengalami perubahan arti, meskipun masih
memiliki arti dasar yang tetap, yaitu “satu”, bersatu artinya berkumpul atau bergabung
menjadi satu. Kata bersatu bukan merupakan kelas kata bilangan lagi, tetapi termasuk
kelas kata kerja.

Anda telah melihat bahwa dari satu kata (misalnya satu) dapat kita bentuk belasan kata
turunannya. Bentuk berimbuhan tersebut menunjukkan pertalian yang teratur antara
bentuk dan maknanya. Hal ini dapat berlaku pula pada kata-kata yang lainnya. Perhatikan
tabel berikut dengan cermat.

Kata Asal Verba Pelaku Proses Hal/Tempat Perbuatan Hasil

Asuh pengasuh pengasuhan - mengasuh asuhan

Baca pembaca pembacaan - membaca bacaan


bangun pembangun pembangunan - membangun bangunan

Buat pembuat pembuatan perbuatan membuat buatan

Cetak pencetak pencetakan percetakan mencetak cetakan

Edar pengedar pengedaran pengedaran mengedar edaran

potong pemotong pemotongan perpotongan memotong potongan

Sapu penyapu penyapuan persapuan menyapu sapuan

Tulis penulis penulisan - menulis tulisan

Ukir pengukir pengukiran - mengukir ukiran

3. Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata
maupun sebagian. Semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda penghubung (-).
lauk-pauk mondar-mandir anak-anak
porak-poranda berjalan-jalan biri-biri
gerak-gerik kupu-kupu dibesar-besarkan
Macam-macam kata ulang
a. Kata ulang dasar Contoh:
anak-anak meja-meja buku-buku
ibu-ibu main-main makan-makan
b. Kata ulang berimbuhan Contoh:
berjalan-jalan bermanja-manja dibesar-besarkan
dipukul-pukulkan berlari-larian menarik-narik
c. Kata ulang berubah bunyi Contoh:
gerak-gerik caci-maki
mondar-mandir compang-camping
huru-hara terang-benderang
bolak-balik carut-marut
d. Kata ulang semu Contoh:
anai-anai ubur-ubur kunang-kunang
lobi-lobi kupu-kupu mata-mata
e. Kata ulang sebagian Contoh:
rerumputan reruntuhan

4. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu pengertian.
Contoh:
duta besar kereta api senja utama
meja tulis guru rumah makan
terjun payung buku sejarah baru
cepat luar biasa lapangan udara
rumah sakit jiwa siap tempur

Contoh di atas menunjukkan bahwa kata dasar majemuk dapat sendiri dari gabungan dua
kata, tiga kata, empat kata, lima kata bahkan dapat lebih. Hal yang terpenting adalah
gabungan kata-kata itu harus menunjuk kepada satu arti dan tidak melebihi batas fungsi
sebagai kata.
Cara penulisan kata majemuk ada yang terpisah atas dua kata atau lebih, seperti contoh
tadi (duta besar, rumah makan) dan ada yang ditulis serangkai (jika hubungan kedua kata
sudah sangat padu).
Contoh:
matahari kacamata sapu tangan beasiswa olahraga antarkota

B. DIKSI DAN KALIMAT EFEKTIF


Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang
untuk mengungkapkan sebuah cerita. Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras
(dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu
(seperti yang diharapkan).
Fungsi dari diksi antara lain :
 Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham
terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
 Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
 Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
 Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-
nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat dikatakan singkat karena hanya
menggunakan unsur yang diperlukan saja. Setiap unsur-unsur kalimat benar-benar
berfungsi. Sedangkat siifat padat mengandung makna sarat dengan informasi yang
terkandung di dalamnya. Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-
pengulanganpengungkapaan. Ssifat jelas ditandai dengan kejelasan striktur kalimat dan
makna yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan
struktur kalimat secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang
terkandung di dalam kalimat tersebut. Kalimat efektif dapan mengomunikasikan pikiran
atau perasaan penulis atau pembicara kepada pembaca atau pendengan secara tepat.
Dengan kalimat efektif, penulis penulis dan pembaca atau pembicara dan pendengar tidak
akan menghadapi keraguan, salah komunikasi, salah informasi, atau salah pengertian.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
Ciri-ciri kalimat efektif:
1. Kesatuan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadadanan makna dan struktur,
2. Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal,
3. Kefokusan pemikiran sehingga mudah dipahami
4. Kehematan penggunaan unsur kalimat,
5. Kecermatan dan kesantunan, dan
6. Kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.

Anda mungkin juga menyukai