Anda di halaman 1dari 4

Sikap Masyarakat Lampung terhadap Bahasa Nenek Moyang

Windo Dicky Irawan1


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP Muhammadiyah Kotabumi Lampung

Abstrak

This paper focuses on the attitude of the native language speakers of Lampung.
This study describes the attitude of the language of the people of Lampung to the
language of his ancestors. The results of the study found that all respondents were
not embarrassed to use their local language in their own areas, but 15% of
respondents were embarrassed to use local language outside Lampung. Based on
the integrative function, there is a tendency of people in Lampung to have a
positive attitude towards their language. Meanwhile, with reference to the
instrumental function, there is a tendency that they have a negative attitude
towards language and a positive attitude towards Bahasa Indonesia.

A. PENDAHULUAN perilaku. Sementara itu, pandangan


mentalist, yang memiliki asumsi bahwa
Sikap merupakan reaksi dari
konsep seperti “pikiran” dan “sikap”
seseorang yang dilihat, didengar, dan
memiliki beberapa realitas objektif
diamati terhadap suatu obyek. Sikap
meskipun sikap tidak dapat diamati secara
adalah cara yang efisien dan tepat untuk
langsung.
menjelaskan pola yang konsisten tentang
Dalam tulisan ini, sikap bahasa
perilaku. Sikap tidak dapat dilihat
merujuk kepada sikap satu kelompok
langsung tetapi hanya dapat di tafsirkan
masyarakat atau sesuatu komunitas
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.
terhadap sesuatu bahasa, seperti bahasa itu
Lambert & Lambert, (1973:72)
menarik, sedap didengar, mudah dipelajari
mengatakan bahwa sikap seseorang
dan sebagainya (Ghazali Yusri, Nik Mohd
merujuk kepada bentuk pemikiran,
Rahimi & Parilah M. Shah, 2010:17).
perasaan dan tindak balasnya yang
Berkembang dari itu, tulisan ini coba
tersusun dan konsisten ke atas individu,
memaparkan sikap bahasa masyarakat
kumpulan, isu-isu sosial maupun
Lampung terhadap bahasa nenek
peristiwa-peristiwa di sekitar. Dengan
moyangnya sendiri.
demikian, dapat dinyatakan bahwa pada
kajian bahasa memandang bahasa sebagai

1 Tenaga Pengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Kotabumi
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

Menurut Baker (1992: 32), begitu nampak langsung, tetapi penting


penelitian tentang sikap selama ini telah kiranya untuk mempertimbangkan situasi
menempatkan dua komponen sikap dari perspektif itu. Disamping itu, ada
bahasa, yaitu motivasi instrumental dan beberapa faktor perlu untuk
integratif. Motivasi instrumental dipertimbangkan secara bersamaan dan
mencakupi motif kebermanfaatan, juga beberapa faktor dapat saling
memusatkan perhatian pada keuntungan berpengaruh satu sama lain.
yang dapat digapai, keinginan untuk Penelitian sikap bahasa tertuju pada
mencapai pengakuan sosial atau tingkat yang berbeda-beda. Pertama, sikap
keuntungan ekonomi melalui pengetahuan bahasa terhadap bahasa atau ragam bahasa
bahasa asing, orientasi diri, peningkatan itu sendiri, misalnya mencakupi sikap
diri, atau kebutuhan untuk berprestasi. negatif atau positif. Kedua, sikap terhadap
Motivasi instrumental dapat berupa alasan bahasa/ragam bahasa dan penuturnya,
profesionalitas, status, prestasi, misalnya sikap terhadap dialek daerah;
keberhasilan pribadi, peningkatan diri, sikap terhadap aksen: ciri variabel dalam
aktualisasi diri, atau dasar keamanan dan bahasa orang itu sendiri; sikap terhadap
bertahan hidup. Sementara itu, motivasi sosiolek: usia, kelas sosial, profesi, dan
integratif mencakupi aspek sosial dan etnisitas; sikap terhadap “bahasa asli” di
interpersonal dalam orientasi, hubungan daerah tertentu; sikap terhadap bahasa
konseptual dengan kebutuhan untuk imigran. Ketiga, sikap yang
berafiliasi, keinginan menjadi anggota dimanifestasikan dalam ragam bahasa,
representatif dari komunitas bahasa lain, misalnya penggunaan bahasa lisan,
identifikasi dengan kelompok bahasa dan penggunaan bahasa tulis (keberaksaraan,
aktivitas kebudayaan mereka, dan bagian kesastraan), penggunaan bahasa publik dan
dari keinginan untuk mengetahui lebih pribadi dan lebih spesifik ranah
tentang, untuk berinteraksi dengan, dan penggunaan bahasa; penggunaan bahasa di
mungkin untuk membaurkan dirinya dunia pendidikan: bahasa pengajaran,
sendiri dalam, kebudayaan lain. pendidikan bilingual, pembelajaran bahasa
Ada beberapa faktor dalam asing; penggunaan bahasa dalam ranah
penelitian sikap bahasa, yaitu usia, status agama (Kartubi, 2010:5).
sosial, jender, jenjang pendidikan, Penelitian ini menggunakan
kompetensi, penggunaan bahasa, latar kuesioner terbuka yang berisi lima butir
kebudayaan, dan kontak bahasa. Pengaruh pertanyaan untuk mengukur data sikap
berbagai faktor tersebut memang tidak bahasa. Pengambilan data menggunakan

102
Sikap Masyarakat Lampung terhadap Bahasa Nenek Moyang (Windo Dicky Irawan)

20 responden berasal dari satu RT di 2. Bahasa apa yang Anda gunakan


kelurahan Kota Alam Lampung Utara. ketika marah?
Hasil analisis data menunjukkan
B. PEMBAHASAN
bahwa 100% responden
Di bawah ini pemaparan hasil mengatakan bahwa mereka selalu
kuesioner yang diajukan oleh penulis menggunakan bahasa daerah ketika
kepada tujuh responden terkait dengan marah. Hal itu berarti bahwa
sikap bahasa masyarakat Lampung penggunaan bahasa dalam ranah
terhadap bahasa nenek moyangnya. privat masih menggunakan bahasa
daerah.
1. Apakah Anda merasa malu
3. Bahasa apa yang Anda gunakan
memakai bahasa daerah Lampung
ketika ada sesuatu yang lucu di
dengan ragamnya?
sekitar Anda?
Hasil analisis data menunjukan
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa 100% responden tidak
bahwa 100% responden selalu
pernah berada dalam situasi yang
menggunakan bahasa daerah ketika
membuat mereka malu
menceritakan hal yang lucu atau
menggunakan bahasa Lampung di
bercanda. Hal ini memiliki
daerah sendiri. Namun di daerah
kesamaan argumen dengan
tertentu 15% responden merasa
pertanyaan kedua, yakni dalam
malu menggunakan bahasa
ranah privat mereka masih
Lampung. Bahkan berdasarkan
mempertahankan bahasa Lampung.
penelitian Kartubi (2010:5) bahwa
4. Bahasa apakah yang seharusnya
8% dari 145 responden di Jabung
anak-anak gunakan di rumah
Kotabumi Lampung Utara
maupun di luar rumah?
menyatakan bahwa mereka merasa
Hasil analisis data menunjukkan
malu menggunakan ragam bahasa
bahwa 85% responden setuju anak-
daerah mereka sendiri ketika
anak menggunakan bahasa
mereka pergi ke daerah lain.
Lampung di rumah dan di luar
Alasannya adalah “Lebih baik
dengan alasan melestarikan bahasa
menggunakan bahasa yang
daerah. Namun 15% responden
dipahami tiap orang, agar
lainnya memilih bahwa anak-anak
komunikasi dapat terjalin, yaitu
harus diajarkan menggunakan
bahasa Indonesia.”
bahasa Lampung di rumah, dan

103
Jurnal Edukasi Lingua Sastra Volume 15 Nomor 2, September 2017

menggunakan bahasa Indonesia di Lampung Utara tidak malu untuk


luar rumah dengan alasan agar menggunakan bahasa Lampung di daerah
mudah bergaul, berbaur dengan mereka sendiri, bahkan dalam keadaan
teman lainnya. marah dan sedang membicarakan sesuatu
5. Apakah Anda tertarik yang sifatnya privasi pun responden
membaca/menulis dalam bahasa memilih untuk menggunakan bahasa
daerah Anda? Lampung. Artinya sedikit sekali responden
Hasil analisis data menunjukkan yang negatif terhadap bahasa daerah
60% responden tertarik untuk mereka sendiri, hanya situasi-situasi
mengetahui atau membaca/menulis tertentu saja yang mereka tidak
dalam aksara lampung. Dengan menggunakan bahasa daerah.
alasan bahwa mereka bangga
DAFTAR RUJUKAN
dengan bahasa daerah mereka dan
malu sebagai pribumi asli Kartubi. 2010. Sikap Bahasa Penutur Jati
Bahasa Lampung. Jakarta:(PMB)-
Lampung jika tidak mengetahui
LIPI
aksara Lampung. Sementara 40%
Baker, Colin. 1992. Attitudes and
responden tidak tertarik untuk Language. Adelaide: Multilingual
membaca/menulis dalam bahasa Matters Ltd.

daerah mereka, dengan alasan Lambert, W. W., & Lambert, W. E.


(1973). Social psychology (ed. ke-2).
bahwa mereka lebih suka membaca Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall,
dan menulis dalam bahasa Inc.
Indonesia karena bahasa Indonesia Ghazali Yusri, Nik Mohd Rahimi, &
adalah bahasa nasional dan Parilah M. Shah. 2010. Sikap pelajar
terhadap pembelajaran kemahiran
memiliki pemakaian yang lebih lisan bahasa arab di Universiti
luas dibanding bahasa Lampung. Teknologi MARA (UiTM). GEMA
Online™ Journal of Language
Studies, 10(3), 15-33.
C. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang


telah dilakukan berkaitan dengan sikap
masyarakat Lampung tentang bahasa
daerah mereka sendiri ditemukan bahwa
mayoritas dari 20 responden yang diambil
dari satu RT di kelurahan Kota Alam

104

Anda mungkin juga menyukai