Anda di halaman 1dari 95

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324774004

MATERI PESANTREN KILAT Bagi Pelajar Muslim Tingkat Pemula

Book · June 2017

CITATIONS READS

0 8,822

1 author:

Yoke Suryadarma
University of Darussalam Gontor
22 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Yoke Suryadarma on 26 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MATERI
PESANTREN KILAT
Bagi Pelajar Muslim Tingkat Pemula

Oleh :
Yoke Suryadarma, M. Pd.I

2|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


MATERI
PESANTREN KILAT
Bagi Pelajar Muslim Tingkat Pemula

Penulis:
Yoke Suryadarma, M. Pd.I

ISBN : 978-602-50106-0-6

Editor:
Agus Budiman, M.Pd.

Penyunting Bahasa
Aufa Alfian Musthofa, M.A

Desain Sampul & Tata Letak:


M. Amiruddin Dardiri, S.Pd.I

Penerbit:
UNIDA GONTOR PRESS

Redaksi:
Lembaga Penerbitan Universitas Darussalam Gontor
Jl. Raya Siman Km. 6, Siman, Ponorogo, Jawa Timur, 63471
Telp. : +62 352 3574562
Fax. : +62 352 488182
Email : press@unida.gontor.ac.id

Cetakan Pertama, Juni 2017

Hak cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan
cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

3|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


PENGANTAR PENULIS
Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah SWT, yang telah

memberikan segala daya dan kekuatan kepada penulis untuk

menyelesaikan buku materi pesantren kilat ini di Bulan Ramadhan

yang Mulia. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para sahabatnya semua

sampai akhir zaman.

Seiring dengan geliat semangat keislamaan yang semakin

meningkat di belahan bumi, terutama di Indonesia, maka semangat

itu perlu dibekali dengan ilmu yang akan menjadi minimal landasan

dalam berfikir dan pegangan dalam berbuat. Sehingga benar-benar

menjadi kesatuan kaffaah yang memiliki dasar ilmu, bukan hanya

sekedar ikut-ikutan semangat saja.

Untuk itu lha, buku ini hadir di tengah-tengah khalayak

pembaca di bulan yang sangat mulia, Ramadhan Al-Mubarok guna

minimal mengisi semangat tersebut dengan pemahaman-

pemahaman dasar akan agama Islam sehingga dapat menjadi pijakan

berpikir dan berbuat.

Buku Materi Pesantren Kilat ini sebenarnya adalah sebuah

kumpulan materi sederhana mengenai materi agama Islam yang

ditulis berdasarkan hasil pemahaman, pengalaman dan “ngaji”

4|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


penulis terhadap Al-Qur’an, Al-Hadist, kumpulan Mahfudzot,

bacaan buku, telaah kitab-kitab turots, kajian-kajian keIslaman serta

diskusi renyah mengenai Islam dengan para Kiai, Ulama, Guru, dan

para Asatidz lainnya.

Pemilihan judul ini tentu bukan tanpa alasan. Buku ini

sebenarnya ditulis sebagai modul pengantar materi-materi keislaman

bagi para pelajar muslim yang masih belia di sekolah-sekolah atau

madrasah-madrasah non pesantren yang “diharuskan” mondok

sebentar (biasanya hanya 2-3 hari) di sekolah mereka untuk mengisi

kegiatan di bulan Ramadhan.

Namun penulis tidak ingin kumpulan materi ini hanya sebagai

modul biasa yang dipakai untuk suatu acara tertentu saja, tapi dapat

dipakai dan dibaca oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.

Sehingga kebermanfaatan buku yang sederhana ini menjadi lebih

luas dan menyeluruh. Semuanya diniatkan dalam rangka Tholabul

Ilmi dan li i’lai kalimatillah.

Dalam penulisan buku yang sederhana ini, tentunya banyak

pihak yang telah membantu penulis yang tidak mungkin dituliskan

satupersatu. Oleh karena itu penulis ingin memberikan rasa

terimakasih kepada mereka semua yang telah membantu penulis,

terutama kepada Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Iman Putra,

tempat penulis menimba ilmu dan mengaji bersama para Asatidz

5|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


yang ada di dalamnya, yang tidak mungkin disebutkan satu persatu,

Jajaran Fungsionaris Fakultas Tarbiyah UNIDA Gontor yang telah

memberikan dorongan kepada penulis untuk menulis buku

sederhana ini.

Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak

sekali kekurangan disana-sini, oleh karena itu penulis memohonkan

maaf dari lubuk hati terdalam. Kritik dan saran yang membangun

selalu penulis harapkan dari khalayak pembaca sekalian, dan jangan

ragu untuk menghubungi penulis di yoke013@gmail.com.

Akhirnya, semoga buku kilat yang ditulis di bulan Ramadhan

nan mulia ini senantiasa bermanfaat bagi para pembacanya,

menambah amal jariyah bagi penulisnya dan dapat menambah

pengetahuan, keilmuan dan “semangat” baru bagi para pelajar

muslim untuk terus mempelajari Agama Islam yang mulia ini.

Sehingga menjadikan harian diri kita laksana berada dalam sebuah

pesantren, ya pesantren kilat.

Ponorogo, 5 Ramadhan 1438 H,

Hamba-Nya yang terus belajar,

Yoke Suryadarma, M. Pd.I

6|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


DAFTAR ISI

Pengantar penulis ........................................................................ 1


Daftar Isi ........................................................................................ 5
Pendahuluan ................................................................................. 6

A. Ruhut - Ta'allum
1. Ruhut - Ta'allum {Al- Qur'an litholabil ilmi} ................... 10
2. Ruhut - Ta'allum {Al- Hadist litholabil ilmi} .................. 15
3. Ruhut Ta'allum {Al-Mahfudzot Litholabil Ilmi} ............. 21
4. Ruhut Ta'allum {Kisah Ulama Muslim yang Ilmuwan}.. 27

B. Qur’an Hadist
1. Al-Qur’anul Karim { Keutamaan Al-Qur’an } .................. 33
2. Hadist {Keutamaan Sholawat Kepada Rasulullah SAW}..40

C. Akhlak
1. Akhlak {Etika / Adab Pergaulan Kepada Orang Tua} .... 44
2. Akhlak {Etika / Adab pergaulan kepada guru} ................. 51
3. Akhlak {Tarkul Ma’ashi }..................................................... 55

D. Aqidah
1. Aqidah { Makna Aqidah Islam } ................................... 61
2. Aqidah { Kewajiban menjauhi Syirik } ......................... 68

E. Al-Fiqh
1. Al-Fiqh { Urgensi Shiyamu Ramadhan } ..................... 73
2. Al-Fiqh { Urgensi Thoharoh & Mandi Wajib } ............. 84

7|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


PENDAHULUAN
Ketika terdengar kata pesantren kilat, pasti terbenak di

benak kita, tentang bulan Ramadhan, kajian keislaman ala

pesantren dan puasa. Ya karena istilah pesantren kilat sangat

identik dengan pembelajaran materi islam di bulan Ramadhan

saat ketika sedang berpuasa. Pemaknaan tersebut tidak

sepenuhnya salah, meskipun bisa dibilang juga tidak

sepenuhnya benar.

Pengajaran di Pesantren kaya akan materi kajian

keislaman yang sudah berumur ratusan tahun lamanya.

Didalamnya terdapat khazanah keilmuan Islam yang

sedemikian luasnya. Demikianlah pesantren yang sampai detik

ini selalu menjadi buah bibir banyak orang. Baik itu kekurangan

maupun kelebihannya.

Namun tho begitu, kelebihannya tentu jauh lebih banyak

daripada kekurangannya, terlebih dalam bidang kajian

terhadap keilmuan Islam, sungguh sangat banyak dan tidak

ada yang sangsi terhadapnya.

Sifat yang dimiliki oleh pesantren inilah yang seyogyanya

ingin dimiliki oleh buku yang sedang ditangan pembaca ini.


8|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im
buku ini ingin merangkum ajaran-ajaran atau lebih enaknya

disebut dengan materi kajian keIslaman secara renyah, santai,

tapi mengandung unsur-unsur penekanan yang menekankan

pada kualitas praktek, bukan hanya sekedar doktrinas biasa

yang hanya menekankan pada dalil-dalil yang sepertinya kaku

dan baku.

Namun penulis menyadari, tentu tidak mungkin

merangkum seluruh keilmuan pesantren dalam buku yang

ringan ini. Oleh karena itu penamaan “pesantren kilat” kiranya

sangat tepat disandang oleh buku ini. Karena memang materi

yang dikupas hanyalah materi yang kilat dan cepat, dan

mampu dibaca dalam waktu yang singkat. Namun In Sya Allah,

penjelasannya di dalamnya jelas dan terang seperti kilat di

waktu mendung.

Buku ini sengaja dipertujukan bagi para pelajar muslim

yang pemula. Pelajar muslim yang pemula itu tidak harus

mereka yang berumur 6 – 18 tahun saja, tapi mereka yang haus

akan penimbaaan ilmu Islam di umurnya yang sudah dewasa

atau malah senja. Karena dalam Islam tidak ada istilah tua

dalam belajar, dimana para Ulama Islam selalu mengatakan,

9|M at e ri Pe san t re n Kila t b a gi Pe l aj ar M usl im


“Ta’allamil ilma minal mahhdi ilal lahdi”, atau istilah

kerennya, There is No Old to Learn.

Tapi bagi para pemula, mereka pemuda-pemudi yang

masih remaja, yang masih menikmati umurnya yang belia,

maka buku ini merupakan buku wajib yang harus dibaca,

diresapi dan diamalkan dalam sehari-hari. Agar minimal,

pengetahuan dasar terhadap Agama Islam ini benar dan

tertancap dengan baik.

Dalam buku yang kilat ini, pembaca akan menemukan

pentingnya semangat mencari ilmu (ruhut ta’alum), yang

sebenarnya mencari ilmu itu bukan saja suatu yang mutlak

untuk memperkaya khazanah diri, tapi juga merupakan ibadah

yang bernilai pahala yang besar jika kita benar dalam niat,

pelaksanaan dan pengamalannya.

Selain itu, pembaca juga akan menemukan beberapa

pelajaran mengenai Akhlak, Shiyam, Thoharoh, Sejarah,

keutamaan Al-Qur’an, Sholawat, Ramadhan dan kajian dasar

Islam lain, yang semuanya berbalutkan Al-Qur’an, Al-Hadist

dan juga kata-kata bersihir atau mahfudzot.

10 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Penulis berharap buku ini dapat memberikan wawasan

singkat serta mampu meniupkan semangat baru kepada para

pembacanya. Akhirnya, Selamat menikmati materi pesantren

kilat ini dengan penuh rasa sukacita.

Ponorogo, 5 Ramadhan 1438 H.

11 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Ruhut - Ta'allum
{ Al- Qur'an litholabil Ilmi }

Al-Qur’an merupakan sumber segala ilmu. Semua ilmu

ada di dalam Al-Qur’an. Hanya saja, kita terkadang tidak

mampu menelaah Al-Qur’an itu sendiri. Begitu juga dengan

Hadist Rasulullah SAW. Ada banyak sekali pengetahuan yang

harus nya bisa kita gapai dan dapati jika kita mempelajarinya.

Lebih dari itu, dalam Al-Qur’an dan Hadist juga, jika kita

benar-benar kita cermati, ada banyak sekali ayat-ayat

Qur’aniyah dan Hadist-hadist Rasulullah Saw yang

memerintahkan kita sebagai umat muslim untuk menuntut

ilmu.

Artinya, menuntut ilmu disamping ibadah tapi juga

merupakan suatu kewajiban yang bersumber dari Al-Qur;an

dan Al-Hadist. maka wajib bagi kita untuk terus menuntut ilmu

dan belajar serta belajar. Berikut penjabaranya;

Dalam Al-Qur’an, wahyu pertama yang turun adalah

surat Al-‘Alaq 1- 5, berikut redaksi ayat tersebut;

12 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
َ ِّ َ ْ ْ َ ْ
َ‫ك الَِّذي َخلَق‬
ِ ِ‫اقرأ بِاس ِم رب‬
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

َ َ َ ْ ََ َ
menciptakan,
‫نسان ِم ْن َعلق‬‫خلق ال ِإ‬

َ ُِّّ َ َ ْ َ ْ
ُّ‫ك الْأَ ْك َرم‬
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
‫اقرأ ورب‬
َ َ ْ َِّ َِّ
Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
‫ال ِذي َعل َم بِالقل ِم‬

َ َ ْ َ َِّ َ
ْ‫ان َما ل َ ْم َي ْعلَم‬
Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
‫علم ال ِإنس‬
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
{QS. Al-‘Alaq : 1 – 5 }

Dari kelima ayat tersebut, setidaknya ada beberapa

pelajaran yang bisa kita ambil, diantaranya :

1. Sesungguhnya Allah SWT telah menyuruh umat Islam


ْ ْ
َ
untuk membaca. Kata ‫( اقرأ‬bacalah) dalam wahyu pertama

tersebut, terulang sebanyak dua kali. Artinya, benar-benar

Allah SWT menyuruh kita semua untuk membaca,

membaca dan membaca. Maka sangat merugilah kita jika

13 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
tidak kita pakai umur hidup kita ini untuk selalu membaca

dan belajar, apalagi diumur kita yang masih muda belia ini.
ْ ْ
2.
َ
Kata ‫اقرأ‬ (bacalah) dalam ayat diatas, tidak hanya berarti

membaca, tetapi bisa juga diartikan dengan Belajarlah, atau

menuntut Ilmulah. Artinya ayat tersebut merupakan

perintah Allah SWT kepada seluruh Umat Islam untuk

selalu membaca, belajar, menuntut imu, mempelajari ilmu

dan menghafalkan Ilmu.

3. Tentu kita bertanya, lalu apa yang kita baca? Apa yang kita

pelajari?. Maka jawaban dari itu adalah membaca Ayat-ayat

Allah melalui Al-Qur’an dan juga ayat-ayat kauniyah, yaitu

alam dan Isinya, termasuk semua ilmu yang sudah ada dan

selama ini kita pelajari di sekolah atau madrasah. Kesemua

ayat-ayat tersebut mengajak semua manusia untuk beriman

kepada Allah SWT.

4. Seyogyanya kita wajib belajar Al-Qur’an, termasuk bahasa

Arab dan ilmu-ilmu Kauniyah lainnya seperti Ilmu IPA,

IPS, Matematika, Bahasa Inggris, dan sebagainya. Sehingga

tidak ada dualisme dalam ilmu itu, alias tidak ada

14 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
pembagian antara Ilmu agama atau ilmu umum. Karena

ilmu –ilmu tersebut saling berhubungan. Namun Al-Qur’an

dan Ilmu Syariat harus menjadi pondasi utama sebelum

mempelajari ilmu-ilmu kauniyah lainnya.

5. Belajar dan membaca sesuai dengan ayat pertama dari ayat-

ayat diatas, haruslah dimulai dengan menyebut nama Allah

SWT atau bahasa mudahnya harus selalu dimulai dengan

membaca Bismillahirrohmaanirrohim. Agar kegiatan

belajar, pembelajaran dan membaca kita bernilai ibadah.

Karena sejati ibadah itu bukan saja sholat, puasa, zakat dan

haji saja, tetapi membaca dan belajar juga termasuk ibadah,

asalkan diniati untuk Allah SWT dan dimulai dengan

menyebut nama Allah SWT.

Itulah diatas penjelasan mengenai perintah Allah SWT

yang memewajibkan kita semau untuk selalu membaca, belajar,

mengaji dan mempelajari semua ilmu pengetahuan, bukan saja

untuk menambah pengetahuan kita saja, melainkan ibadah

kepada Allah SWT, dan sarana untuk menguatkan keimanan

dan keesaan Allah SWT.

15 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Karena sesungguhnya Ilmu yang benar dan bermanfaat

akan mengantarkan pemiliknya kepada Allah SWT. Tapi jikalau

sebaliknya, semakin bertambahnya ilmu, semakin menjauhkan

kita kepada ALLAH SWT dan Syariat Islam yang dibawa Nabi

Muhammad SAW, maka ilmu tersebut adalah ilmu yang

bermasalah dan tidak bermanfaat.

Karena dalam Islam Ilmu yang bermanfaat itu adalah ilmu

yang dapat memberikan manfaat yang besar bagi manusia

lainnya dan mengantarkan pemiliknya dan yang orang-orang

yang diajarkannya itu untuk menjadi orang yang bertaqwa

kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, dalam Al-Qur’an kita diajari untuk selalu


berdoa,
ْ ْ ُّ
‫َوقل َِّر ِِّب ِزدنِي ِعل ًما‬
dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu”.
{QS. Thahaa: 114}

16 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Ruhut - Ta'allum
{ Al- Hadist Litholabil Ilmi }

Al-Hadist merupakan apa-apa yang disandarkan kepada

Nabi Muhammad SAW, baik itu ucapan, perbuatan,

persetujuan ataupun sifat beliau. Al-hadist merupakan salah

satu pedoman hidup bagi umat Muslim selain Al—Qur’an.

Seorang muslim disebut dengan ideal jika sudah bisa

mengamalkan syariat Islam dan mengikuti Teladan Rasulullah

SAW. Salah satu teladan dari Rasulullah SAW adalah semangat

untuk menuntut ilmu.

Ada banyak hadist Rasulullah SAW yang berbicara

mengenai menuntut ilmu, salah satunya adalah ;


ِّ ُّ َ َ ْ ُّ َ‫َطل‬
‫ب ال ِعل ِم ف ِريْ َضة َعلى ك ِل ُّم ْس ِلم‬
Menuntut/mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim

{HR. Ibnu Majah}

Dalam hadist tersebut, Rasulullah SAW, memerintahkan

seluruh muslim baik laki-laki maapun perempuan untuk

mencari/menuntut ilmu.

17 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Dan ilmu pertama yang harus dipelajari adalah ilmu al-

Qur’an, Bahasa Arab, dan ilmu-ilmu syariat lainnya. Lalu

kemudian ilmu-ilmu kauniyah lainya yang memang sangat

bermanfaat bagi kita semua di zaman modern ini, seperti Ilmu

Berhitung (Matematika), Ilmu Alam (IPA), Ilmu Sosial (IPS),

Ilmu Bahasa (Bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, dll), Ilmu

Sastra, Ilmu Tata Negara, Ilmu Pancasila, dan lain sebagainya.

Selain hadist diatas, ada juga hadist yang menjelaskan

tentang keutamaan bagi orang yang mencari ilmu, salah

satunya adalah sepertinya yang disabdakan oleh Baginda

Rasulullah SAW,

‫هلل َحتَِّى يَ ْر ِج َع‬ َ ‫َم ْن َخ َر َج في َطلَب العلْم َف ُّه َو في‬


ِ ‫يل ا‬‫ب‬
ِ ِ ‫س‬ ِ ِ ِ ِ ِ
Barang siapa yang keluar/pergi untuk mencari ilmu, maka dia itu

berada di Jalan Allah sampai dia kembali. {HR. Timirdzi}

Hadist ini memberikan gambaran yang sangat luar biasa

kepada kita, karena ternyata, orang yang menuntut ilmu itu

kedudukannya sama dengan orang yang berjuang (berperang)

di Jalan Allah SWT, dan umpama orang tersebut meninggal

18 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
dalam pencariannya akan Ilmu, maka ia disebut syahid. Dan

tidak ada pahala orang Syahid selain Syurga.

Sungguh betapa mulia orang yang mencari ilmu, karena

sudah pasti ganjarannya adalah Syurga. Hal ini ditegaskan

kembali oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya,


َ ً َ ُّ َ ُّ َ َِّ َ ً ْ ُّ َ َْ ً َ َ َ َ ْ َ
‫من سلك ط ِريقا يلت ِمس ِفي ِه ِعلما سهل اهلل له ط ِريقا إِلى‬
ِّ َ
‫الجنَ ِة‬
Barang siapa yang menempuh suatu jalan, dimana di jalan tersebut

ia menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan

menuju syurga. {HR. Tirmidzi}

Hadist diatas, merupakan hadist yang sangat luar biasa.

Karena dalam hadist tersebut, Allah berjanji bahwa seseorang

yang menempuh jalan atau pergi ke suatu tempat, baik itu

sekolahan, madrasah, pesantren, rumah guru dan sebagainya

guna berniat belajar, mengaji, dan sejenisnya yang termasuk

dalam bagian mencari ilmu, Maka Allah akan mudahkan

baginya jalan menuju syurgaNya. Yang jelas tidak hanya syurga

di dunia, tapi juga syurga di akhirat.

19 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Syurga di dunia, maksudnya adalah kebahagian

(alhasanah), kenyamanan, ketenangan dan ketentraman di

dunia. Ketika hidup seorang sudah berilmu, maka

1. Ia akan merasakan ketentraman dalam hidupnya, karena

Ia tahu Allah akan menjamin kehidupannya,

2. Hidupnya tenang karena Ia yakin Allah bersamanya,

3. Ia tidak pernah takut untuk hidup di dunia ini, karena ia

tahu mana yang benar dan mana yang salah,

4. Ia tidak akan tersesat dalam kelamnya dunia, karena ia

tahu jalan mana yang harus ditempuh.

Sedangkan syurganya akhirat, jelas tidak diragukan lagi,

itulah Syurga yang Allah Janjikan di dalam al-Qur’an, yaitu

kesenangan dan kebahagian (al-hasanah) yang tiada tara dan

tiada bandingan. Terlebih ridhonya Allah SWT.

Oleh karena itu sangat jelas bahwa sebenarnya Ilmu yang

benar akan menguatkan keimanan seorang muslim kepada

Allah SWT dan juga RasulNya. Jadi Ilmu tidak bisa dipisahkan

dari Iman sebagaimana Iman tidak bisa dilepaskan dari Ilmu.

20 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Iman dan ilmu itulah yang harusnya ada dan dimiliki oleh

Umat Muslim untuk menjadi Muslim yang ideal, yang didamba

oleh Allah dan RasulNya dan akan dimudahkan olehNya

menuju syurgaNya.

Dan itu bisa ditempuh melalui Jihad Ilmu, yaitu melalui

belajar, mengaji, mengajar, menulis, berdakwah dan jenisnya.

Maka belajarlah dengan sungguh-sungguh, jangan malas,

dan jangan terlena, niatkan belajar dan menuntut ilmu karena

Allah, nanti Allah yang akan membahagiakan kita di dunia dan

di akhirat. Jangan diniati hanya sekedar mencari jabatan atau

pekerjaan, karena itu teralalu kecil dimata Allah SWT.

Akhirnya marilah kita merenungi hadist yang panjang

dibawah ini, sebagai beberapa keutamaan orang yang

menuntut ilmu karena Allah SWT, berikut hadistnya ;


ً َ َ َ ًْ ُّ ُّ‫يقا َي ْطل‬
ً َ َ َ َ ْ َ
‫اهلل بِ ِه َط ِريقا ِم ْن ُّط ُّر ِق‬
ُّ ‫ك‬ ‫ب ِفي ِه ِعلما سل‬ ‫من سلك ط ِر‬
َِّ َ ْ ْ َ ً َ َ َ ْ َ ُّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َِّ َ َِّ َ ْ
‫ب ال ِعل ِم وإِن‬ ِ ‫الجن ِة و ِإن الملائِكة لتضع أج ِنحتها ِرضا ِلطا ِل‬
ُّ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ِّ ْ َ ُّ َ ُّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ
‫ات ومن فِى الأر ِض وال ِحيتان‬ َ ِ ‫العالِم ليستغ ِفر له من فِى السمو‬
ََ َ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َِّ ْ
‫ِفى َج ْو ِف ال َما ِء َو ِإن فضل ال َعال ِ ِم َعلى ال َعابِ ِد كفض ِل الق َم ِر ليْلة‬

21 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
َ َ
َ ‫ك َوا ِكب َوإ َِّن الْ ُّعلَ َم‬
َ‫اء َو َرثَ ُّة الأنْبيَا ِء َوإ َِّن الأنْبيَاء‬ َ ْ
‫ال‬ ‫ر‬ ‫ئ‬‫ا‬‫س‬َ ‫الْبَ ْدر َعلَى‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ َ
ِّ َ َ َ ُّ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ ُّ َِّ َ ً َ ْ َ َ ً َ ُّ َ
‫حظ َوافِر‬ ‫ل ْم يُّ َو ِِّرثوا ِدينارا ولا ِدرهما ورثوا ال ِعلم فمن أخذه أخذ ِب‬
Barang siapa yang menempuh suatu jalan, dimana di jalan tersebut
ia mencari ilmu, maka Allah akan menunjukan baginya suatu jalan
dari jalan-jalan syurga. Dan sesungguhnya para malaikat akan
menaruh sayap-sayapnya karena Ridho kepada orang yang menuntut
ilmu. Dan sesungguhnya orang yang Alim (berilmu), maka seluruh
makhluk yang ada di langit dan di bumi bahkan sampai plankton
yang ada di dalam air yang dalam, akan memintakan ampun
(beristighfar) untuknya. Sesungguhnya perumpamaan keutamaan
orang yang Alim (berilmu) dibandingkan seorang hamba yang hanya
beribadah (‘Abid) itu laksana keutamaan rembulan atas benda langit
lainnya. Dan sesungguhnya Ulama (orang-orang yang berimu) itu
adalah pewaris para Nabi, dan sesungguhnya para Nabi tidak
mewariskan dinar atau dirham (Harta benda) akan tetapi mewaris
ILMU. Maka barang siapa yang telah mengambil ilmu tersebut, ia
telah mengambil keberuntungan yang tidak terkira (besar). {HR.
Abu daud}

Dan semoga kita semua tergolong sebagai hambaNya

yang Alim (Berilmu) dan bertaqwa (Muttaqin). Rabbi Zidni

Ilman war Zuqni Fahman.

Ruhut Ta'allum
22 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
{ AL-Mahfudzot Litholabil Ilmi }

Ada pepatah lama berbahasa Arab berbunyi,


ُّ َ ْ ُّ َ ْ َ َ َ ‫َت َعلَِّ ْم فَلَي ْ َس‬
‫الم ْر ُّء يُّول ُّد َعال ِ ًما َولي َس أخ ْو ِعلم ك َم ْن ه َو َجا ِهل‬
Belajarlah, karena manusia itu tidak dilahirkan pintar, dan orang
yang memiliki ilmu tentulah tidak seperti orang yang bodoh.

Dari pepatah diatas, tentu akan terbesit dibenak kita,

apakah ada perbedaan antara orang yang mempunyai ilmu

dengan orang yang tidak memiliki ilmu? Semua orang pasti

akan mengatakan Iya. Pasti ada perbedaan yang mencolok

antara orang yang mempunyai ilmu dengan orang yang tidak

memiliki ilmu.

Orang yang memiliki ilmu hidupnya pasti akan bahagia,

nyaman dan sentosa, sebaliknya orang yang tidak memiliki

ilmu, hidupnya akan sengsara, penuh derita dan tidak nyaman.

Oleh karena itu, sekarang pilihan ada ditangan Kita. Kita

inginkan menjadi orang yang berilmu atau orang yang tidak

memilki ilmu? Jika pilihan pertama, yaitu memiliki ilmu, maka


ْ َِّ َ َ
kita harus ‫( تعلم‬belajar lha) dan terus belajar.

23 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Belajar itu harus dimulai sedari kecil dan selagi muda,
karena ;
‫الح َج ِر‬ ِّ ‫التَ َعلُِّّ ُّم في‬
َ ‫الص َغر َكالنَ ْقش َعلَى‬ ِّ
ِ ِ ِ ِ
Belajar di waktu muda, seperti mengukir diatas batu

Artinya adalah belajar di waktu umur yang masih muda

merupakan umur yang sangat pas dan sangat baik untuk

menuntut ilmu, untuk mempelajari pengetahuan, untuk

menghafalkan ayat-ayat Allah, Hadist-hadist Rasulullah SAW,

pelajaran-pelajaran disekolah, nasehat-nasehat guru dan lainya.

Karena di umur itu, otak kita masih sangat baik, atau

istilah motor itu masih original, masih asli alias encer untuk

mencerna sesuatu dan daya ingatnya masih sangat kuat dan

tajam persis seperti mengukir diatas Batu. Tidak hilang, tapi

akan melekat selamanya. Oleh karena itu sangat sayang jika

tidak digunakan untuk belajar ilmu.

Contoh nyata, Ulama Islam yang belajar sedari kecil

adalah Imam Syafi’i RA. Beliau adalah orang yang sangat rajin

dan ulet. Walaupun yatim sejak kecil, tidak menyurutkan

langkah beliau untuk menuntut ilmu. Semenjak umur 3 tahun

24 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
beliau sudah belajar Al-Qur’an dan bahasa Arab. kemudian di

umurnya yang ke 7, beliau sudah hafal Al-qur’an. Lalu umur 9

tahun beliau hafal kitab Muwatha’ yaitu kitab hadist miliknya

Imam Malik bin Anas RA. Dan puncaknya umur 16 thn, beliau

sudah menjadi Mufti atau orang yang berhak mengeluarkan

fatwa.

Berbeda dengan yang ada di Indonesia saat ini, dari umur

7 tahun anak sudah dikenalkan dengan gadget atau

smartphone, maka tidak heran ketika umur 10 tahun mereka

lebih suka game online. Puncak nya umur 16 tahun mereka

tidak paham agama Islam bahkan tidak bisa sholat dan mengaji

Al-Qur’an. Naudzubillah.

Oleh karena ini, diumur kalian yang muda ini, taruhlah

kisaran umur 11 – 15 tahun, belajarlah.. belajarlah, tinggalkan

semua yang menghalangi kalian dari belajar. Ingatlah,

mahfudzot berikut ini ;


ُّ َ ُّ ُّ َ َ َ َ ْ َ ُّ
‫بَا ِد ِر الف ْر َصة َواحذ ْر ف ْوت َها فبُّلوغ ال ِع ِّ ِز فِي نيْ ِل الف َر ِص‬
Bergegeslah di dalam mempergunakan waktu, dan berhati-
hatilah atas hilangnya waktu. Karena sesungguh tercapainya suatu

25 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
kesuksesan dan kemuliaan itu adalah dengan mengatur waktu secara
optimal.

Belajarlah sebelum kalian menyesal di kemudian hari.

Mungkin sekarang belum teras, tapi nanti 10 atau mungkn 20

tahun lagi. Belajarlah dari sekarang, dari mulai saat ini. Karena

sesungguhnya,
ْ ‫اض‬
َ ‫التي َم‬
ِّ ‫ام‬ َ َ َْ ْ َ
ُّ َِّ‫الأي‬
‫ت‬ ِ ‫لن تر ِجع‬
Tidak akan pernah kembali hari-hari yang telah berlalu

Oleh karena itu, maka belajarlah dengan sungguh-

sungguh dan penuh perhatian, jangan sekali-kali malas atau

lalai, ingatlah untuk selalu,


ُّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُّ ُّ َ َ َ ً َ ُّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ
‫اسل‬ ‫ فندامة العقبى لِمن يتك‬،‫اجهد ولا تكسل ولا تك غافِلا‬
Bersungguh-sungguh lha dalam menuntut ilmu, dan
janganlah lalai. Sesungguhnya penyesalan itu datang bagi orang
yang malas.
Mengapa demikian? Karena hari-hari yang kalian lalai di

dalamnya, hari –hari yang kalian tidak belajar di dalamnya,

tidak akan pernah kembali.

Kemudian, Janganlah pernah melihat seseorang itu hanya

dari fisiknya saja tapi lihatlah amal perbuatannya. Seseorang


26 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
yang berilmu itu mampu mengamalkan apa yang ia miliki dari

ilmunya. Karena sesungguhnya, Ilmu tanpa amal yang nyata

itu laksana pohon yang tidak berbuah, Persis dikatakan dalam

baitan mahfudzot,
َ َ َ َِّ َ َ َ َ ُّ ْ
‫ج ِر بِلا ث َمر‬‫ال ِعلم بِلا عمل كالش‬
Ilmu Tanpa Amal Ibarat Pohon tanpa Buah

Ketika Ilmu itu telah dimiliki dan kemudian diajarkan

kembali atau dilaksankan dalam kehidupannya, maka itulah

yang disebut dengan ilmu yang bermanfaat. Dan Ilmu yang

bermanfaat akan terus mengalir pahalanya sepanjang zaman.

Dan terakhir niatkanlah selalu dalam menuntut ilmu

apapun tujuannya adalah Allah SWT, Tujuannya adalah

Ridhonya Allah SWT.


ُّ ُّ َ
‫هلل غايَة ُّعل ِو ِمنَا‬ َ
ِ ‫ِرضا ا‬
Keridhoan Allah adalah Puncak Akhir Ilmu kita

Dengan begitu, In Sya Allah, Allah Ridho kepada kita dan

menjadikan ilmu kita bermanfaat tidak hanya di dunia tapi juga

diakherat kelak. Amin. Karena dalam Islam al’Alim huwa


27 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
almuttaqi billah, orang yang berilmu adalah orang yang

bertaqwa kepada ALLAH SWT. Rabbi Zinii Ilman war Zuqni

Fahman.

28 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Ruhut Ta'allum
{ Kisah Ulama Muslim yang Ilmuwan }

Jika kita membaca sejarah emas peradapan Islam di paruh

Abad Pertengahan, abad dimana ketika itu bangsa Barat sedang

dalam zaman kebodohan, dan Umat Islam sedang dalam zaman

keemasan, pasti kita akan menemukan bahwa para ulama-

ulama kita itu sunguh sangat luar biasa.

Karena mereka bukan saja telah menghafal al-Qur’an,

hadist dan menguasai bahasa Arab serta ilmu-lmu syariat Islam

lainya, tetapi mereka juga menguasai beragam keilmuan lainya,

seperti ilmu astronomi, fisika, biologi, kedokteran,

berbintangan, falak, geografi, kimia, matematika, bottani, optik,

dan lain sebagainya.

sebut saja Ibnu sina (Avicenna) beliau tidak saja hafal Al-

Qur’an dan filsasat Islam saja, tapi juga beliau menguasai ilmu

kedokteran modern, ilmu matematika, ilmu obat-obatan, ilmu

kimia dan lainnya. Bahkan beliau mempunyai sebuah kitab

kedokteran yang sampai abad ke 15 masih dipakai di sekolah-

29 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
sekolah Eropa sana, kitab itu bernama Al-Qonun Fi At-thibbi (al-

canon dalam bahasa Inggris).

Kemudian ada Al-Khawarizmi, beliau itu ahli sastra Arab,

hafal al-Qur;’an serta menguasai ilmu matematika modern,

karena beliaulah yang menemukan angka “0” jauh sebelum

dipergunakan angka tersebut oleh bangsa barat. Beliau juga

yang menemukan rumus optik dan meletakkan prinsip-prinsip

teori pantulan cahaya.

Dalam bidang sejarah dan kelautan, ulama Islam ada yang

bernama Ibnu Batutah. Beliaulah yang pertama kali

mengelilingi dunia jauh sebelum marcopolo mengelilingi

dataran Eropa, jauh sebelum Colombus datang ke benua

Amerika. Ibnu batutah sudah menginjakan kakinya disana,

bahkan beliau juga telah berhasil membuat peta dunia pertama

kali lalu diberikan kepada khalifah abassyiah ke 13 di baghdad.

Kemudian ada lagi Al-Biruni, yang patungnya masih

diabadikan di negara India sana. Beliau ini merupakan orang

yang pertama kali menghitung ukuran luas bumi, yang mana

hanya berbeda 7 Mil dari perhitungan modern sekarang. Tidak

hanya itu di Eropa, beliau disebut sebagai master of Experiment,

30 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
karena banyak menemukan penemuan-penemuan yang sangat

berguna di tahun 1100 M, yang sampai sekarang masih

dipergunakan oleh para scientist (ilmuwan).

Kemudian ada lagi ibnu Faris, sebagai orang yang

pertama menemukan konsep pesawat terbang, bukan Wright

bersaudara.

Sayang sejarah-sejarah ini tidak banyak yang mengetahui,

hanya segelintir orang saja. Karena memang sumber rujukan

primer sejarah-sejarah ini adalah manuskrip-manuskrip kuno

yang berumur ratusan tahun dan tersimpan bukan di negara

muslim tapi sebagian di perpustakaan Oxford Inggris dan

sisanya bertebaran di musium-musium besar di seluruh

dataran Eropa. Dimana bahasa yang digunakan adalah bahasa

Arab.

Sebenarnya, masih banyak lagi tokoh-tokoh yang tidak

mungkin disebut disini semuanya.

Hanya saja kita sebagai generasi muda Islam masa kini,

haruslah mau mengambil pelajaran dari sejarah ini dan

menerapkannya dalam hidup kita.

31 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Mungkin kita bertanya, bagaimana mungkin para ulama

itu bisa menguasai sekian banyak ilmu? Jawabannya adalah

sangat mungkin. Hanya saja kita yang belum tahu caranya.

Namun ada satu kesamaan dari para ulama kita dahulu,

yaitu

1. Mereka semua belajar membaca Al-Qur’an dan ilmu

tajwid dengan sangat baik, hingga kemudian hafal Al-

Qur’an dan mampu menguasainya dengan sangat baik.

Bahkan dulu di zaman kekhalifahan ustmaniyah di Turki

dan sekitarnya, ada suatu tempat khusus bernama al-

Kuttab, yaitu tempat untuk belajar dan mempelajari serta

menghafal Al-Qur’an. Anak umur 3 tahun – 7 tahun wajib

belajar di Al-Kuttab tersebut. Maka tidaklha heran pada

umur rata-rata 7 tahun, para ulama kita dulu sudah

mampu membaca Al-Qur’an dan bahkan hafal Al-Qur’an

secara keseluruha.

2. Yang mereka pelajari dahulu adalah bahasa Arab secara

tuntas. Lengkap dengan berbagai ilmu di dalamnya,

seperti : Nahwu, Shorof, Balaghoh, Adab, dan lainya.

Kenapa bahasa Arab? karena sesungguhnya seluruh Ilmu

32 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
syariat dasarnya adalah bahasa Arab. bahkan dalam hal

ini, Amirul Mukminin Umar bin Khattbab, khalifah kedua

setelah Abu Bakar As-shiddiq, pernah berkata;


ُّ َِّ َ َ َ ُِّّ َِّ َ َ َ ُّ ِّ َ
‫الع َربِ ِّيَة ف ِإن َها ُّج ْزء ِم ْن ِدي ْ ِنك ْم‬ ‫ح ِرصوا على تعل ِم‬

Bergegaslah untuk segara belajar dan mepelajari bahasa Arab,

karena sesungguhnya bahasa Arab itu Merupakan separuh

dari agama kalian.

3. Kemudian, mereka juga memepelajarai Ilmu Sejarah

Islam atau At-Tarikh Al-Islamy. Dengan mempelajari

ilmu ini, mereka menjadi tahu bagaimana sejati agama

Islam itu, bagaimana kisah perjuangan Rasulullah SAW

dalam membela, memperjuangkan, dan

mempertahankan Agama Islam yang mulia ini. juga

bagaimana kisah-kisah heroik lainya dari para sahabat,

tabiin, ulama-ulama muslim lainya yang telah gugur

membela agama Islam dengan darah dan jiwa mereka.

sehingga lahirlah semangat identitas Islami dalam diri

mereka. dan mereka tahu apa yang harusnya dilakukan

untuk agama Islam.

33 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
4. Lalu dilanjutkan dengan penguasaan pada ilmu-ilmu

syariat seperti fiqh, ushul fiqh, hadist, ulumul Qur’an,

ulumul hadist, faroidh, dan lainnya,

Keempat hal diata itu mereka lalukan jauh sebelum

mereka belajar ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Subhanallah...

Maka sebagai generasi masa kini, selain kita semua belajar

Ilmu-ilmu yang ada disekolah, pergilah juga ke madrasah

diniyah atau TPA atau sejenisnya untuk menimba Ilmu Al-

Qur’an, Ilmu Bahasa Arab, Ilmu Sejarah Islam, dan Ilmu Syariat

Islam mulai dari sedini mungkin.

Dan jangan sampai kita terlena dengan keadaan, ingatlah

selalu bahwa;
َ‫غ َوالج َد َة َم ْف َس َدة للْ َم ْرء أَ َي َم ْف َسدة‬
َ َ َ َ َ َ َ َِّ
ِ ِ ِ ‫ِإن الشباب والفرا‬
Sesungguhnya masa muda, waktu kosong dan harta benda yang

dimiliki oleh seorang pemuda itu adalah sumber segala kerusakan

Oleh karena itu, tidak ada jalan lagi selain memanfaatkan

waktu sedini mungkin untuk belajar dan terus belajar.

34 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Al-Qur’anul Karim
{ Keutamaan Al-Qur’an }

Al-Qur’an merupakan kitab Suci bagi Umat Islam. Disebut

suci karena ia merupakan Kalam Ilahi atau Firman Allah SWT

yang diwahyukan kepada Rasulullah, Muhammad SAW

melalui malaikat Jibri As. Proses turunnya wahyu tersebut

berlangsung selama 22 Tahun 2 Bulan 22 Hari.

Selain itu Al-Qur’an juga merupakan kitab yang

mempunyai kedudukan yang mulia bagi umat Islam. Disebut

mulia karena ia merupakan Kalam Allah yang maha Mulia (Al-

Kariem) yang diturunkan kepada Rasul yang Mulia,

Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat yang Mulia,

Jibril As, diturun di bulan yang Mulia, syahru Ramadhan, dan

terus diajarkan oleh para sahabat Nabi yang Mulia, dilanjutkan

secara turun temurun oleh para Ulama-ulama Muslim yang

Mulia, sampai kepada kita semua.

35 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Itulah kemulian Al-Qur’an yang tidak mungkin dimiliki

oleh kitab-kitab agama lainnya. Dan sebagai salah satu bukti

akan kebenaran Al-Qur’an.

Disamping itu, bagi Umat Islam membaca Al-Qur’an,

merupakan suatu ibadah yang sangat tinggi nilainya dimata

Allah dan RasulNya. Oleh karena itu kitab suci Al-Qur’an ini

selalu dibaca, dipelajari dan dihafalkan oleh Umat Muslim.

Mengapa harus membaca Al-Qur’an? Al-Qur’an bukan

sjaa kita suci biasa, tapi di dalamnya terdapat keutamaan-

keutamaan yang membuat seluruh umat Muslim sangat

dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an dalam kesehariannya,

diantaranya;

1. Perintah Allah dalam Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an merupakan perintah Allah

SWT, dimana Allah berfirman,

...‫آن‬ ْ ‫فَاقْ َر ُّءوا َما تَيَ َِّس َر ِم َن الْ ُّق‬...


‫ر‬
ِ
karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran.
{QS. Al-Muzammil : 20}

36 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
ayat tersebut memerintahkan kita agar membaca

ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan kita dan

apa yang kita anggap mudah dari ayat-ayat Al-Qur’an

tersebut. Artinya walaupun belum lancar dalam

membacanya, tetaplah membaca, seraya berusaha untuk

terus membenarkan bacaan.

karena sesungguhnya, bacaan Al-Qur’an yang baik

itulah yang utama, sebagaimana FirmanNya,


ً َ َ ُّ ْ ِّ
‫َو َرتِ ِل الق ْرآن ت ْر ِتيلا‬
Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil.
{QS. Al-Muzammil : 4}

Tartil mengandung maksud bacaan sesuai dengan

makhrojul huruf (tempat keluarnya huruf), jelas,

perlahan dan tidak tergesa-gesa. Begitulah seharusnya

kita membaca Al-Qur’an.

2. Perintah Rasulullah SAW

Membaca AL-Qur’an merupakan Perintah dan

Sunnah Rasulullah SAW, dimana beliau bersabda;

37 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
َِّ َ ُّ ْ َِّ َ ُّ َ
‫خيْ ُّرك ْم َم ْن ت َعل َم الق ْرآن َو َعل َم ُّه‬
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar AL-Qur’an dan
mengajarkannya. {HR. Al-Bukhori}

Artinya dari hadist diatas adalah, sebaik-baiknya

kalian umat Islam adalah orang muslim yang belajar Al-

Qur’an, membacanya, mempelajari, menghafalkan,

mentadabburinya serta mengajarkannya kepada orang

lain. Itulah sebaik-baiknya umat muslim. Oleh karena

itu, janganlah malas untuk belajar Al-Qur’an, selagi

muda dan belia. Kemudian Beliau juga bersabda,


ْ ُّ ْ َ َ َ َ َِّ ْ ُّ َ َ َ ُّ ِّ َ
‫آن‬
ِ ‫ازلكم بِالصلا ِة وقِراء ِة القر‬
ِ ‫ن ِوروا من‬
Cahayailah Rumah-rumah kalian dengan sholat dan membaca
Al-Qur’an. {HR. Al-Baihaqi}

Artinya adalah, janganlah biarkan rumah kita hampa

dari Al-Qur’an. Bacalah al-Qur’an dan laksanakanlah

sholat-sholat sunnah di dalam Rumah kita, agar rumah

kita penuh dengan cahaya, cahaya yang tergambarkan

dengan kondisi rumah yang senantiasa teduh, nyaman,

38 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
tenang, harmonis dan aman, serta terlepas dari segala

macam ketidaknyamanan termasuk di dalamnya

pertengaran, perselisihan yang disebabkan oleh

gangguan manusia dan jin.

3. Dalam al-Qur’an terdapat petunjuk hidup

Al-Qur’an bukan saja kitab suci yang berisi

pedoman-pedoman hukum syariat Islam secara umum

saja, tapi ia juga merupakan petunjuk yang langsung

Allah berikan kepada Umat Islam. Dalam hal ini, Allah

SWT berfirman,

َ‫آن َي ْه ِدي لِلَِّتي ِه َي أَقْ َو ُّم َويُّبَ ِّش ُّر ال ْ ُّم ْؤ ِمنين‬
َ ْ ُّ ْ َ َٰ َ َِّ
‫ِإن هذا القر‬
ِ ِ ِ
ً‫ج ًرا َكبيرا‬ ْ َ ْ ُّ َ َِّ َ َ َ ِّ َ ُّ َ ْ َ َ َِّ
ِ ‫ات أن لهم أ‬ ِ ‫ال ِذين يعملون الصا ِلح‬
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada
orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar. {Al-Isra’ : 9 }

4. Al-Qur’an memberikan rahmat, keberkahan dan

ketenangan hidup.

39 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Orang yang sering membaca Al-Qur’an dan

melaksanakan apa-apa yang ada di dalamnya, akan

merasakan kenikmatan, keberkahan dan ketenangan

dalam hidupnya.

5. Al-Qur’an merupakan surat cinta dari Allah SWT yang

akan mengobati semua gundah gulana kehidupan

karena ia merupakan syifa’ yaitu penyembuh atau obat

bagi orang-orang yang berimaan dan membacanya. Hal

ini sesuai dengan firman Allah SWT,

َ ‫َو ُّننَ ِّز ُّل ِم َن الْ ُّق ْرآن َما ُّه َو ِش َفاء َو َر ْح َمة ِلِّلْ ُّم ْؤ ِمن‬
‫ين‬ ِ ِ ِ
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi
penawar (obat) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
{Qs. Al-Isra’ : 82}

6. Ibadah yang mempunyai nilai pahala yang Tinggi,

Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang

mempunyai nilai pahala yang tinggi, hal itu sesuai

dengan sabda Rasulullah SAW,

40 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
ُّ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُّ ََ َ ْ ً ْ َ َََ ْ َ
‫هلل فله بِ ِه حسنة والحسنة‬ ِ ‫اب ا‬
ِ ‫من قرأ حرفا ِمن ِكت‬
ْ َ َ ْ َ ْ َ ُّ ُّ َ َ َ َ ْ َ ْ َ
‫كن أ ِلف حرف‬ َ
ِ ‫بِعش ِر أمثالِها لا أقول الم حرف ول‬
ْ َ َ ْ َ ََ
‫ولام حرف و ِميم حرف‬
Barang siapa yang membaca satu huruf saja dari Kitabullah
(Al-Qur’an), maka baginya 10 pahala kebaikan. Dan aku
tidak mengatakan bahwa ‫ الم‬itu satu huruf, tetapi alif itu
satu huruf, laam itu satu huruf, dan Miim itu satu huruf.
{HR. Tirmidzi}

Dari keutamaan – keutamaan diatas, jelaslah bahwa

membaca Al-Qur’an itu merupakan ibadah yang sangat dicintai

Oleh Allah dan Rasul-Nya. Selain sangat bernilai pahala tinggi,

membaca Al-Qur’an juga memberikan kebahagian tersendiri

bagi para pembacanya.

Maka sangatlah rugi bagi orang yang enggan membaca

Al-Qur’an dengan alasan apapun. Terlebih di bulan yang mulia

ini, marilah terus kita tingkat bacaan Al-Qur’an, banyak

tadarrus, mengkhatamkan Al-Qur’an dan mempelajarinya

lebih dalam sampai menghafalkanya ayat demi ayat.

Allahummaj’alna mimman huyibbuunal Qur’an. Amin.


41 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Hadist Nabawi
{Keutamaan Sholawat Kepada Rasulullah SAW }

Sholawat kepada nabi Muhammad SAW adalah suatu

ibadah yang sangat ringan namun banyak orang yang

melupakannya. Padahal ia merupakan ibadah yang langsung

diperintahkan oleh Allah SWT seperti yang tertulis dalam Al-

Qur’an,

َ‫النَب ِّي ۚ يَا َأ ُِّّي َها الَِّ ِذين‬


ِّ
‫ى‬
َ َ َ ُِّّ َ ُّ ُّ َ َ َ َ َ َ َِّ
‫ِإن اهلل وملائِكته يصلون عل‬
ِِ
ً ‫آمنُّوا َصلُِّّوا َعلَيْه َو َسلِّ ُّموا ت َ ْسل‬
‫يما‬ َ
ِ ِ ِ
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk

Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk

Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

{ QS. Al-Ahzab : 56 }

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memberitahukan kepada

kita, bahwa Allah SWT bersama para malaikatNya bersholawat

kepada Nabi Muhammad SAW. Diwaktu yang bersamaan,

42 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Allah juga memerintahkan kita semua untuk bersholawat

kepada Nabi Muhammad SAW.

Lalu bagaimanakah lafadz sholawat itu?

Ada banyak lafadz sholawat, namun yang paling

sederhana adalah ucapan :


َ ِّ َ ُّ َ َ َ َِّ َ ُّ َ َ ِّ َ َِّ ُّ َِّ
‫آل محمد‬ ِ ‫اللـــهـم ص ِل على محمد و على‬
Selain merupakan perintah Allah SWT, ternyata banyak

sekali keutamaan-keutamaan sholawat ini, seperti yang

tertuang dalam beberapa hadist berikut :


ً‫امة أَ ْكثَ ُّر ُّه ْم َعلَ َِّي َصلَاة‬ ِّ َ ْ َ َِّ
َ َ‫النَاس بي يَ ْو َم الْقي‬
ِ ِ ِ ِ ‫ِإن أوَل‬
Sesungguhnya, Mereka yang lebih dekat denganku di hari kiamat

telak, adalah mereka yang banyak bersholawat kepadaku.

{HR. Baihaqi}

َ َ َ َ َ ً ْ َ َ ْ َ َ ُّ َِّ َ َ َِّ
‫ب ل ُّه‬ ‫َم ْن َصلى َعل َِّي َصلا ًة َصلى اهلل علي ِه بِها عشرا وكت‬
ْ
‫َعش َر َح َسنَات‬
Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali saja, maka Allah

akan bersholawat kepadanya sepuluh kali, dan menuliskan baginya

sepuluh kebaikan (pahala). {HR. Tirmidzi}


43 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
ْ َ َِّ ً َ‫َم ْن َصلَِّى َعلَ َِّي َصل‬
‫ َصلى اهلل َعليْ ِه َعش َر‬،‫اح َد ًة‬
ِ ‫و‬َ ‫اة‬
َ َ َ ْ َ ُّ ْ َ َِّ َ َ َ َ َ
‫ وحط عنه عشر خ ِطيئات‬،‫صلوات‬
Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali saja, maka Allah

akan bersholawat kepadanya sepuluh kali, dan menghapuskan

baginya sepuluh kesalahan (dosa). {HR. Ahmad}

Kesimpulan dan sedikit penjelasan dari ketiga hadist

diatas, sebagai berikut :

1. Sholawat merupakan cara terbaik agar kita dekat dengan

Rasulullah SAW nanti di akherat kelak.

2. Dengan sholawat, akan memberikan keberkahan dalam

hidup di dunia ini, karena ketika kita bersholawat

kepada Rasulullah SAW, Allah pun akan bersholawat

(melimpahkan kesejahteraan dan keberkahana) kepada

kita 10 kali lipat lebih banyak.

3. Dengan sholawat kepada Baginda Rasulullah SAW,

dosa-dosa kita akan diampuni dan kebaikan kita akan

ditambah oleh Allah SWT.

44 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Dari sini, maka sudah sepantasnya kita semua sebagai

generasi muda untuk selalu bersholat kepada Baginda Agung,

Nabi Muhammad SAW, setiap saat, setiap hari, setiap menit

bahkan setiap detik. Agar kelak kita dapat mendapatkan tempat

yang terbaik di sisi beliau ketika di hari kiamat dan

mendapatkan limpahan banyak berkah di dunia ini.

Dan janganlah menjadi orang yang dikatakan oleh

Rasulullah SAW sebagai orang yang pelit, yaitu orang yang

ketika disebutkan nama Nabi Muhammad SAW, dia diam saja,

tidak menjawab atau mengucapkan salam penghormatan

kepada beliau dengan cara bersholawat kepada beliau. Hal ini

sebagai yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,


َ ِّ َ ُّ ْ ُّ ْ ُّ ْ َ ُّ َ ْ
‫ ث َِّم ل ْم يُّ َص ِل َعل َِّي‬،‫ت ِعن َد ُّه‬‫الب ِخيل من ذ ِكر‬
Orang yang pelit itu adalah orang yang ketika disebut namaku, dia

tidak bersholawat kepadaku. {HR. Ahmad}

{....Allahumma Sholli wa Sallim Wa Baarik Ala Sayyidina


Muhammadin wa Ala Ali Sayyidina Muhammadin.... }

45 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Akhlak

{ Etika / Adab Pergaulan Kepada Orang Tua}

Berakhak yang baik atau beretika serta beradab yang

sopan dan santun kepada orang tua kita merupakan perkara

yang sangat-sangat diperintahkah Oleh ALLAH SWT. Bahkan

Allah memerintahkan untuk memuliakan mereka berdua.

Sebagaimana Firmannya ;
َ‫ك َألَِّا َت ْعبُّ ُّدوا إلَِّا إيَِّاهُّ َوبال ْ َوال َديْن إ ْح َسانًا ۚ إ ِّما‬ َ ُِّّ َ َٰ َ َ َ
‫وقضى رب‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ِّ ُّ َ ُّ َِّ ُّ َ َ َ َ ُّ َ ْ َ َ ُّ ُّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ِّ ‫َيبْلُّ َغ‬
‫كبر أحدهما أو ِكلاهما فلا تقل لهما أف‬ ِ ‫ال‬ ‫ك‬ ‫ند‬ ‫ع‬
ِ ‫ن‬
ً ‫َولَا َتنْ َه ْر ُّه َما َوقُّل ل َِّ ُّه َما قَ ْولًا َكر‬
‫يما‬ ِ

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan


menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
{ QS.Al-Isra’ :23 }

46 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Terkadang ada saja hal yang menghalangi kita untuk

berbuat Ihsan (baik) kepada orang tua kita. Namun apakah kita

itu sadar, bahwa Ketika kita kecil, orang tua kita menjaga kita,

Ibu kita merawat kita memberikan kasih sayangnya secara utuh

dan ikhlas, bapak ibu kita memberikan kita makan,

memberikan kita pakaian, bahkan sampai kita besar seperti ini.

itu semua dilakukan tanpa meminta imbalan sepeserpun

kepada kita.

Maka seharusnya, dari kenyataan diatas, kedua orang tua

kita adalah orang yang pertama kali harus mendapatkan ihtiram

atau penghormatan, birrun atau (bakti), ihsan (berbuat baik) kita

kepada beliau berdua.

Seperti yang tertulis dalam ayat diatas tersebut, bahwa

sebaik-baiknya ibadah setelah menyembah secara penuh

kekhusyukan dan Ikhlas Kepada Allah SWT adalah berbuat

Ihsan (berbuat baik) kepada kedua orang tua kita, maka kita

harus berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat baik

kepada beliau berdua sekaligus memuliakannya.

Lantas, bagaimanakah akhlak kita agar dapat

memuliakan kedua orang tua, berikut diantaranya :

47 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
1. Senantiasa mendoakanya disetiap selesai sholat. Baik itu

sholat lima waktu ataupun sholat sunnah, dengan lafadz

minimal

ً ‫وار َح ْم ُّه َما َك َما َر َِّبيَانِي َص ِغ‬ َ َِّ ُّ َِّ


ْ ‫اغف ْر لي َول َوال َد َِّي‬
‫يرا‬ ِ ِ ِ ِ ‫اللـــهم‬

Ya Allah, Ampunilah dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku,

dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku

sedari kecil.

2. Berbuat baik (Ihsan) pada ibu bapakmu dengan sebaik-

baiknya, ini dapat dilaksanakan melalui :

a) Selalu membuat orang tua tersenyum,

b) Ucapkan selalu salam (assalamua’laikum) kepada

keduanya.

c) Mematuhi seluruh perintah dan larangan beliau

berdua.

d) Bersikap yang sopan santun dan bermartabat kepada

kedua orang tua

e) Mencium tangan kanan kedua orang tua, sebagai

bentuk KHIDMAH, setiap saat kita hendak pergi

atau pulang ke rumah.

48 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
f) Turutilah semua yang mereka inginkan, karena tidak

ada orang tua yang hendak menyengsarakan

anaknya.

3. Janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan

"ah", maksudnya yaitu ;

a) jangan sampai ketika disuruh sesuatu oleh orang tua

kita, terlebih ibu, sampai mengatakan, kata “ah ibu,

nanti aja”,

b) ada lagi, “ah pak.. ne lagi ngerjain PR”,

c) “ah bu, lagi enak-enak main game juga”

d) dan “ah” - “ah” lainnya, yang bersifat tidak menuruti

perintah dari kedua orang tua, hanya karena ketika

itu kita sedang menonton TV, atau membaca buku,

bermain atau aktivitas lainya.

Karena tentunya itu akan menyakiti perasaan orang tua

kita. Ketika hati orang tua tersakiti. Berarti Allah pun

tersakiti. Klo Allah Sudah tersakiti, maka tunggulah adzab

Allah SWT.

4. Janganlah kamu membentak mereka, namun ucapkanlah

kepada mereka perkataan yang mulia. Maksudnya adalah

49 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
terkadang, ada ucapan atau perbuatan orang tua yang tidak

pas di mata kita atau tidak pas dengan suasana hati kita,

maka sebagai anak yang berbakti, kita tidak boleh

membentak alias berkata keras kepada mereka, terlebih

kepada Ibu, sampai menyakiti hati mereka. Contohnya :

a) “saya kan gak suka bu.. udah sana pergi aja! “,

b) “ itu lagi-itu lagi, ah ibu neh jadul”,

c) “bisa ngepel gak seh bu, masa gini tumpah kan saya

kepeleset”,

d) “Disuruh lagi disuruh lagi, kapan dong saya maen!,

ah ibu neh gimana seh.. ! “

Contoh perkataan diatas adalah perkataan yang

mungkin pernah kita ucapkan kepada orang tua kita baik

sadar maupun tidak sadar, Naudzubillah. sadarkah kita,

bahwa sesungguh perkataan diatas merupakan perkataan

yang sangat kejam. Perkataan yang tidak pantas diucapkan

oleh anak yang dilahirkan dan dirawat oleh orang tua kita

dengan penuh kasih sayang. Ibarat air susu dibalas dengan

air tuba. Alias kebaikan dibalas dengan kedurhakaan. Maka

50 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
harus segara kita tinggalkan dan ganti dengan ucapan yang

baik lagi menyenangkan.

Lalu bagaimana jika kita berbicara kepada orang tua, atau

ingin menolak keinginan, perintah atau permintaan orang tua ?

Al-Qur’an telah menjawabnya dengan lafadz,


ً‫َوقُّل ل َِّ ُّه َما قَ ْولًا َكريما‬
ِ
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

artinya, ucapkanlah kepada kedua orang tua kita

perkataan yang baik, sopan, dengan tidak meninggikan suara,

dengan menggunakan bahasa jawa kromo inggil, dengan ucapan

yang bisa menyenangkan hati mereka dan tidak membuat hati

mereka sakit, contohnya;

a) maaf ya bu, ananda sedang ada tugas ini, in sya allah

klo sudah selesai, nanti ananda belikan,

b) maaf ya pak, lum bisa bantu, ne harus ke rumah bu

guru sekarang ini

c) nun sewu bu, kulo botten purun ageman meniko,

tumbas liyane mawon nggiih.

51 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
d) maaf bu, sepertinya kita cari baju yang lain saja yah,

ananda lum pas dengan baju ini.

e) dll.

Akhirnya, berbuat baiklah kepada Orang tua kita. Dan

janganlah kita semua sampai dicap oleh Allah menjadi orang

yang durhaka kepada kedua orang tua kita. Ingatlah selalu

bahwa;
ْ َ َ َ َ ْ َ َْ َ
‫هلل ِفي َسخ ِط ال َوا ِل َدي ْ ِن‬ ُّ ‫خ‬ َ
ِ ‫ا‬ ‫ط‬ ‫ وس‬،‫هلل ِفي ِرضا الوا ِلدي ِن‬
ِ ‫ِرضا ا‬

Keridhoan Allah itu terletak para Ridhonya Orang Tua. Dan

Murkanya Allahpun terletak pada Murkanya kedua orang tua.

{HR. Al-Baihaqi}

52 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Akhlak
{ Etika / Adab pergaulan kepada guru }

Dalam Islam, Ilmu tidaklah berdiri sendiri. Namun ia

mempunya hubungan yang sangat erat dengan penyampainya

(guru/ulama) dan juga para pencarinya (santri/pelajar).

Sebagaimana para pencari ilmu itu dituntut untuk mempelajari

ilmu dari para guru/ulama, maka para pencari ilmu itu juga

dituntut untuk menunaikan Hak kewajiban terhadap pemilik

ilmu itu sendiri, yaitu Adab.

Adab berarti etika, atau bisa juga disebut sebagai akhlak.

Akhlak kepada guru/ulama merupakan salah satu penentu

berkah atau tidaknya suatu ilmu. Manfaat atau tidaknya suatu

ilmu. Berapa banyak pelajar yang akhirnya ilmunya tidak

berkah dan tidak membawa kebermanfaatan bagi dirinya

karena tidak mempunya adab, etika dan akhlak kepada

gurunya.

Padahal jelas bawah menghormati guru/ulama adalah

sebuah akhlak yang sangat mulia. Dan telah dicontohkan oleh

53 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
para sahabat Nabi serta para ulama-ulama muslim lainya sejak

dahulu.

Guru adalah orang yang banyak berjasa kepada kita, para

pelajar/pencari ilmu. Tanpa kehadiran guru, maka tidak

mungkin kita bisa menjadi seperti kita sekarang ini. Oleh karena

itu maka wajib bagi kita untuk menghormatinya, menghargai

jerih upayanya dalam mengajar, dan memberikan rasa sayang

kita kepada beliau.

Menurut ahli hikmah, orang tua itu ada tiga, yaitu orang

tua yang melahirkan kita, mertua kita, dan guru kita. Maka

guru itu adalah orang tua kita. Dan harus diperlakukan secara

hormat dan dipatuhi segala ucapannya, selama tidak keluar

dari koridor syariat Islam.

Saking pentingnya penghormatan kepada guru, banyak

sekali para ulama Muslim yang menulis kitab tentang adab

murid/pelajar kepada guru, diantaranya; Syeikh Ahmad

Nawawi dengan kitabnya Jawahirul Adab, Sheikh Az-Zarnuji

dengan kitabnya Ta’limul Muta’alim dan lainya.

54 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Sebagai pelajar yang baik, tentu kitapun harus

menghormati para guru kita dengan adab/etika yang mulia.

Diantara adab/etika mulia kepada guru, adalah sebagai berikut;

1. Taat kepada guru terhadap apa yang diperintahkan di

dalam perkara yang halal dan tidak keluar dari syariat

Islam.

2. Menyapa guru dengan mengucapkan salam ketika

bertemu dengan guru

3. Mencium tangan beliau dengan tangan kanan dengan

penuh ta’dzim

4. Hendaknya menyiapkan tempat duduk guru sebelum

guru datang.

5. Ketika duduk di hadapan beliau haruslah sopan, salah

satunya dengan menundukkan kepala.

6. Ketika hendak berbicara dengan beliau, berbicaralah

dengan ucapan yang sopan, lembut dan tidak keras.

7. Memperhatikan penjelasan guru dengan saksama dan

mencatat penjelasannya agar ilmu tidak lekas hilang.

55 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
8. Senantiasa mendoakannya semoga diberi pahala atas ilmu

yang sudah ia ajarkan. Serta diberikan ampunan dosa-

dosanya.

9. Mengambil manfaat dari kebaikan guru dan meneladani

akhlak mulia yang dilakukannya.

10. Tidak menjelek-jelekannya atau menghinanya dengan

hinaan apapun.

Semoga dengan bentuk adab/etika kita diatas kepada para

guru kita, Allah SWT menjadikan ilmu yang diajarkan oleh

guru kita menjadi barokah dan bermanfaat minimal untuk diri

kita dan umumnya bagi umat manusia, tidak hanya di dunia

tapi juga di akhirat. Allahumma Amin.

56 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Akhlak
{ Tarkul Ma’ashi (Meninggalkan kemaksiatan) }

Maksiat merupakan perkara yang sangat krusial yang

sedang terjadi di Negara Indonesia bahkan dibelahan negara

manapun. Efek maksiat akan menjadikan pelakunya selalu

berada jalan kesesatan yang berkepanjangan dan tidak akan

pernah bahagia seumur hidupnya kecuali ia bertaubat dan

kembali kepada Allah SWT.

Remaja seumuran 10 – 18 tahun merupakan sasaran yang

sangat empuk untuk ditulari penyakit bernama maksiat ini.

Oleh karena itu kalian sebagai pemuda harus semaksimal

mungkin berusaha dan menjauhi serta meninggalkannya.

Apakah itu maksiat?

Maksiat merupakan segala perkara yang sangat dilarang

oleh Allah SWT. Karena Allah tahu apa hal itu akan merusak

manusia itu sendiri.

Salah satu maksiat yang sekarang banyak dilakukan oleh

para remaja dan pemuda Islam adalah Melihat aurat sesama

jenis atau lawan jenis baik langsung maupun tidak langsung


57 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
(pornografi), menyentuh aurat lawan jenis secara sengaja,

berpacaran, berduaan (berkhalwat), dan sebagainya.

Terkait melihat aurat sesama jenis atau lawan jenis, Hal ini

sangat dilarang oleh Allah SWT berdasarkan surat An-Nur : 30,

dimana Allah SWT memerintahkan kepada semua kaum laki-

laki baik itu remaja, dewasa maupun yang sudah tua agar

menundukan kan pandangan. Ayat tersebut berbunyi :


ْ ُّ َ ُّ ُّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُّ ِّ ُّ َ َ ْ ُّ ْ ِّ ُّ
ُّ
ۚ ‫ار ِهم ويحفظوا فروجهم‬ ِ ‫قل ِللمؤ ِم ِنين يغضوا ِمن أبص‬
َ ُّ َ ْ َ َ َ ِّ َ َِّ ْ ُّ َ َٰ َ ْ َ َ َٰ َ
‫ذلِك أزَك لهم ۚ ِإن اهلل َ خ ِبير بِما يصنعون‬
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandanganya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi
mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat". {QS. An-Nur : 30 }

Mengapa memandang aurat sesama jenis atau lawan jenis itu

dilarang?

a) Tentu yang pertama adalah karena Perintah Allah

SWT yang tertuang secara tegas dalam al-Qur’an.

b) Yang kedua karena itu akan membangkitkan gejolak

syahwat yang tidak bisa dikendalikan, sehingga


58 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
menimbulkan penyakit individu dan dampak

permasalahan sosial yang berkepanjangan, seperti

tindakan asusila, depresi, tidak berhasrat untuk

berprestasi, selalu murung, dan lain sebagainya.

c) Terlalu banyak melihat hal-hal yang haram (hal-hal

yang berbau pornografi), menurut penelitian terbaru

akan lebih merusak Akal, Jiwa dan Fisik si pelaku

dibandingkan Narkoba. Artinya pornografi itu jauh

lebih berbahaya dari bahaya Narkoba.

Sedangkan menyentuh aurat lawan jenis secara sengaja,

berpacaran, atau berduaan (berkhalwat), dan sebagainya. Hal

ini justru sangat keras dilarang oleh Allah SWT berdasarkan

surat Al-Isra’ : 32, dimana Allah SWT melarang mendekati Zina,

berikut FimanNya;
ً َ َ َ َ ً َ َ َ َ ُّ َِّ َ ِّ ُّ َ ْ َ َ َ
‫احشة وساء س ِبيلا‬
ِ ‫الزنا ۚ ِإنه كان ف‬
ِ ‫ولا تقربوا‬
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
{QS. Al-Isra’ : 32}

59 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
َ
Di dalam ayat diatas, Allah SWT memakai Lafadz ‫َولا‬

َ ِّ ُّ َ ْ َ
‫الزنا‬
ِ ‫ تقربوا‬yang berarti Janganlah kalian mendekati Zina, yaitu
melakukan hubungan suami istri tanpa ada hubungan yang

syah melalui akad nikah. Dapat kita pahami bahwa, Mendekati

zina saja sudah tidak boleh apalagi berbuat zina.

Maka menyentuh aurat lawan jenis secara sengaja,

berpacaran, atau berduaan (berkhalwat), dan sebagainya

termasuk perbuatan yang mendekati Zina. Bahkan Pacaran

merupakan jalan utama menuju zina. Oleh karena itu, seluruh

ulama sepakat bahwa pacaran adalah haram. Karena pacaran

amat sangat mendekati zina. Sedangkan zina adalah perbuatan

yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Sudah banyak bukti bahwa menyentuh aurat lawan jenis

secara sengaja, berpacaran, atau berduaan (berkhalwat)

merupakan kemaksiatan yang amat sangat membahayakan

bagi seorang pemuda dan pemudi.

Selain hinaan dan cemooh dari masyarakat, orang yang

berzina juga hina dimata Allah SWT. Dan hukuman bagi pelaku

zina juga sangat berat, seperti termaktub dalam Al-Qur’an,


60 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
yaitu hukuman Rajam (dilempar batu sampai wafat) bagi yang

sudah nikah dan hukuman cambuk sebanyak 100 kali bagi yang

belum menikah.

Oleh karena itu, sebagai pemuda yang masih belia, maka

jagalah diri kalian dari perbuatan Zina, dan apa-apa yang

mengarahkan kepadanya. Agar kalian tidak terkena ahzab

Allah yang maha pedih.

Ingatlah, bahwa Maksiat bagi pemuda/pemudi Muslim

adalah memandang hal-hal yang haram ia pandang (Aurat Pria

atau Aurat Wanita). Memandang saja sudah haram apalagi jika

melihat, menyentuh, bahkan berpacaran. Tentu itu merupakan

kemaksiatan yang sangat besar di Mata Allah SWT.

Selain berdampak sosial, maksiat juga sangat berpengaruh

terhadap kesuksesan belajar seseorang. Sebagaimana

dawuhnya imam Syafi’i RA,


َ َ َ َََْ َ ُّ ْ َ َ
ْ
‫فأرشدنِي ِإلى تر ِك‬ ‫ت ِإلى َو ِقيْع ُّس ْو َء‬‫شكو‬
#
ََ ْ
‫اصي‬
ِ ‫الـمع‬ ‫ِحف ِظي‬

61 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
‫اصي‬‫ع‬َ ‫ َونُّ ْو ُّر اهلل لَ ُّاي ْه َدى ل‬# ْ‫َوأَ ْخبَ َرِن بأَ َِّن العلْ َم نُّور‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Aku mengadu kepada Guruku Imam Waqi’ masalah buruknya
hafalanku, kemudian ia mengajariku untuk meninggalkan
kemaksiatan. Dan memberitahukan kepadaku bahwa Ilmu itu adalah
Cahaya. Dan Cahaya Allah tidak akan bisa masuk kepada orang
yang sering bermaksiat.

Artinya maksiat itu laksana tembok yang menghalangi

datangnya cahaya Allah SWT. Dan Allah tidak akan

memberikan CahayaNYa dan IlmuNya kepada orang yang

bermaksiat kepadaNYa.

Oleh karena itu, dalam belajar jauhilah maksiat.

tinggalkan segala bentuk kemasiatan. Janganlah coba-coba

mendekat kepadanya, walaupun sepertinya ia sangat menarik.

Jangan terpesona dengan orang –orang yang kaya namun

sering bermaksiat. Percayalah bahwa maksiat itu hanya akan

membawa petaka dalam hidupnya serta menjadi sebab

hilangnya kenikmatan dalam hidupnya, persis yang dikatakan

dalam mahfudzot;
ُِّّ ُّ َ َ َِّ
‫اصى ت ِزل ال ِن َع َم‬
ِ ‫ِإن المع‬
62 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Sesungguhnya Maksiat itu menghilangkan segala kenikmatan

Aqidah
{ Makna Aqidah Islam }

Dalam Islam, terdapat tiga pondasi besar dimana seorang

muslim harus berpijak kepada ketiganya, jika ingin sempurna

keislamannya. Ketiga hal itu adalah Aqidah (Iman), Syariat

(Islam) dan Muamalah (Ihsan). Iman ,Islam dan Ihsan

merupakan tiga pondasi utama keislaman seseorang. Tanpa

ketiganya, maka keislamanan seorang muslim belum

sempurna. Oleh karena itu, kita harus semaksimal mungkin

berpijak kepada ketiganya.

Untuk bisa berpijak kepada ketiganya, tentunya kita

sebagai pelajar muslim, harus selalu belajar, mengaji dan

berguru kepada para ulama, kiai dan guru agar mampu

mencapai ketiganya.

Dalam pembahasan ini, akan dikupas sedikit mengenai

Aqidah Islam, yang merupakan pondasi awal atau pondasi

pertama dalam agama Islam.


63 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Makna Aqidah Islam

Aqidah merupakan ikatan atau buhul yang kuat yang

mengikat seseorang. Aqidah identik dengan keimanan dan

keyakinan. Aqidah Islam berarti Keimanan dan Keyakinan

mendalam dan kuat dalam hati sanubari, bahwa Agama Islam

itulah agama yang paling benar dan tidak ada agama yang

diterima oleh Allah SWT kecuali Islam. Hal ini sesuai dengan

FirmanNya,
ْ ُّ ُّ ْ َ َ ْ ُّ َ َ ً َ ْ ْ ْ َ ََْ َ
ِ ‫َومن يبت ِغ غي َر ال ِإسلامِ ِدينا فلن يقبل ِمنه َوه َو فِي ال‬
‫آخ َر ِة‬
َ ‫اسر‬ َ ْ َ
‫ين‬ ِ ِ ‫ِمن ال‬
‫خ‬
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat
termasuk orang-orang yang rugi. {QS. Ali Imron : 85}

Tanpa keyakinan ini, sulit bagi kita untuk menjadi seorang

muslim yang kaffah. Karena hal inilah yang akan membedakan

Muslim dengan Kafir, dan Muslim dengan Munafik

(pembahasan mengenai ini akan dibahas dilain kesempatan).

64 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Aqidah Islam merupakan asas pertama atau pondasi awal

dalam bangunan agama Islam. Tanpa aqidah yang benar, segala

amal perbuatan baik apapun tidak akan diterima oleh Allah

SWT, karena Aqidah ini merupakan batas yang nyata antara

kekufuran dan keimanan. Sesuai dengan firman Allah SWT,


ْ ُّ ُّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ُّ َِّ َ َ َِّ َ
ۚ ‫آخر ِة ح ِبطت أعمالهم‬ِ ‫وال ِذين كذبوا بِآياتِنا و ِلقا ِء ال‬
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
mendustakan akan menemui akhirat, terhapuslah seluruh perbuatan
mereka (sia-sia). {QS. Al-A’raf : 147}

Iman dan kufur (kekafiran) merupakan dua hal yang tidak

mungkin dapat disatukan dalam tubuh seorang hamba. Karena

keduanya ibarat air dan minyak yang tidak akan mungkin

disatukan.

Aqidah Islam atau keimanan dalam Islam dimulai dari

ucapan dua kalimat Syahadat, yaitu kalimat;


ُّ ْ ُّ َ ً َِّ َ ُّ َِّ َ ُّ َ ْ َ َ ُّ َِّ َ َ َِّ ْ َ ُّ َ ْ َ
‫هلل‬
ِ ‫أشهد أن لا إِله ِإلا اهلل وأشهد أن محمدا رسول ا‬

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi


Muhammad SAW itu adalah Utusan Allah.

65 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Kalimat syahadat tersebut, bukan kalimat biasa,

melainkan kalimat yang memberikan batas yang tegas antara

keimanan dan kekufuran. Kalimat yang menjadikan seseorang

itu Muslim dan layak baginya SurgaNya Allah SWT.

Karena SyurgaNya Allah, hanya diperuntukan bagi

hambaNya yang beriman kepadanya dan mengerjakan amal

sholeh seperti yang Allah perintah melalui RasulNya dalam Al-

Qur’an dan Al-Hadist.


َِّ ُّ َِّ َ ْ ُّ َ ‫ح‬َ َِّ ُّ َ ُّ َ َ َِّ َِّ
‫يم‬
ِ ‫ات لهم جنات الن ِع‬ ِ ‫ِإن ال ِذين آمنوا َوع ِملوا الصا ِل‬
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan.
{QS. Lukman : 8 }

Dalam Islam orang disebut beriman setelah ia bersaksi

bahwa tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Allah dan

Nabi Muhammad SAW adalah utusanNya sekaligus RasulNya

yang terakhir.

Ketika seseorang masuk kedalam Islam dan mengucapkan

dua kalimat syahadat tersebut, maka barulah tercatat untuknya

segala amal kebaikan yang ia lakukan di dunia.

66 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Sebaliknya, sebaik apapun orang tersebut, tanpa

keimanan yang ditandai dengan kalimat Syahadat, maka segala

amal atau perbuatan baik yang ia lakukan adalah non sense


ْ‫ت أَ ْع َمال ُّ ُّهم‬
ْ ‫َحب َط‬
alias ِ atau terhapus segala amal kebaikan

mereka. karena mereka mendustakan Allah SWT dan RasulNya

,Muhammad SAW.

Oleh karena itu, kita sebagai seorang yang telah dilahirkan

dalam keadaan Muslim harus benar-benar meneguhkan

kembali Keimanan kita, Aqidah Islam kita agar tidak goyah,

rapuh dan hilang. Sebagaimana firmannya,


ُّ‫وت َِّن إلَِّا َوأَنتم‬
ُّ ُّ َ َ َ َ ُّ َِّ َ َ ُّ َِّ ُّ َ َ َِّ َ ُِّّ َ َ
‫يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا اهلل حق تقاتِ ِه ولا تم‬
ِ
َ
‫ُِّّم ْس ِل ُّمون‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-
benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam. {QS. Ali Imron : 102}

Apakah hanya sampai sini saja sudah cukup? Tentu

jawabannya belum cukup karena masih ada beberapa lagi yang

harus di-imani, yaitu

67 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
1. Beriman kepada Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah

yang diturunkan kepada RasulNya, Muhammad SAW

untuk menjadi pedoman dan petunjuk bagi umatnya dan

kitab-kitab suci lainnya seperti Zabut, Taurat dan Injil.

Namun yang perlu digaris bawahi adalah, ketiga kitab

tersebut hanya diperuntukan bagi umat di zamannya dan

tidak berlaku lagi semenjak Al-Qur’an diturunkan, karena

Al-Qur’an diperuntukan untuk seluruh manusia sampai

akhir zaman.

2. Dilanjutkan dengan keimanan kepada Nabi dan Rasul,

Bahwa sebelum nabi Muhammad itu, terdapat Nabi dan

Rasul yang juga menyeru para umatnya untuk

menyembah dan mengesakan Allah SWT.

3. Lalu Iman kepada Para Malaikat Allah, Takdir dan

Qodhonya Allah serta beriman kepada hari Akhirat atau

hari pembalasan.

Itulah Aqidah Islam yang harus dipegang teguh dan

ditancapkan ke dada sanubari seorang Muslim. Aqidah Islam

diatas biasa disebut dengan Rukun Iman yang Enam.

68 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Allahumma Tsabbit Aqdamana Wanshurna Alal kaumil

Kafirin. (Ya Allah, Kuatkanlah pendirian kami dalam agamaMu dan

tolonglah kami dari kejahatan kaum kafir-orang yang tidak beriman

kepadaMu-), Amin.

69 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Aqidah

{ Kewajiban menjauhi Syirik }

Aqidah Islam mempunyai banyak tantangan, salah

satunya adalah syirik (‫ )الشرك‬. Syirik merupakan dosa besar

yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Sebagaimana

Firman-NYa,

ُّ َ َ َ َ َٰ َ َ ُّ َ ُّ ْ َ َ َ َ ْ ُّ َ ُّ ْ َ َ َ َِّ
ۚ ‫ِإن اهلل لا يغ ِفر أن يشرك بِ ِه ويغ ِفر ما دون ذلِك لِمن يشاء‬
ً ‫ى إ ْث ًما َعظ‬
‫يما‬ َٰ ‫ر‬
ْ ََ
َ َ‫افت‬ ‫د‬ ‫ق‬‫ف‬ ‫هلل‬ ‫ا‬
ْ ْ ُّ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ‫ومن يش ِر‬
‫ب‬ ‫ك‬
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. {QS. An-Nisa’ : 48}

Mengapa dosa Besar? Karena Syirik itu berarti

menyembah kepada selain Allah, bagaimana mungkin

seseorang itu menduakan Allah atau menyembah kepada

selainNya, padahal telah jelas bahwa Allah itulah Tuhan yang

Maha Esa yang tidak ada sekutu bagiNya. Sebagaimana

Firman-NYa,
70 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
ْ َ ُّ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُّ َ َ ِّ ُّ َ َ ُّ َ ُّ ْ ُّ
﴾٣﴿ ‫﴾ لم ي ِلد ولم يولد‬٢﴿ ‫﴾ اهلل الصمد‬١﴿ ‫قل هو اهلل أحد‬
َ َ ً ُّ ُّ ُّ َِّ ُّ َ ْ َ َ
﴾٤﴿ ‫ولم يكن له كفوا أحد‬
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia". {QS. AL-Ikhlas : 1-4}

Orang-orang yang menyembah selain Allah itulah yang

disebut dengan Musyrik atau pelaku syirik.

Syirik bisa terjadi di luar ataupun di dalam Agama Islam

itu sendiri. Jika syirik terjadi di luar agama Islam, itu akan

sangat mudah dikenali, karena jelas mereka menyembah

kepada selain Allah.

Namun syirik di dalam agama Islam itulah yang

sebenarnya Syirik yang sulit untuk dikenali. Karena seakan-

akan itu sudah menjadi fenomena biasa.

Apa maksudnya syirik di dalam agama Islam?

Syirik di dalam agama Islam itu maksudnya adalah

seorang muslim yang telah mengucapkan kalimat syahadat,

beriman kepada Allah, RasulNya, dan Al-Qur’an,

71 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
melaksanakan sholat, puasa dan ibadah-ibadah lainnya,

namun disatu sisi ia juga menyembah kepada selain Allah dan

mempercayai bahwa benda mati, orang yang sudah mati

ataupun roh-roh mempunyai kekuatan mistis yang mampu

merubah sesuatu atau mengabulkan suatu kehendak.

Itulah syirik yang sangat berbahaya bagi seorang Muslim.

Dan fenomena seperti ini banyak terjadi disekitar kita. Bahkan

marak kita jumpai seseorang yang melakukan ritual-ritual atau

perbuatan perbuatan yang mengarah kepada perbuatan syirik,

seperti;

1. Meminta bantuan kepada dukun atau jin atau tuyul


untuk suatu tujuan tertentu,
2. memakai sihir, mantra, susuk dan suatu jimat agar kebal,
cantik, memikat, dan tujuan lainya.
3. Melakukan ritual sesajen untuk roh nenek moyang,
4. Meminta bantuan kepada ulama atau wali yang sudah
wafat.
5. Mengambil tanah dari kuburan ulama atau wali agar
mempunyai keberuntungan.
6. Melakukan ritual pesugian untuk tujuan tertentu.
7. Mempercayai bahwa jimat atau pun keris mempunyai
suatu kekuatan khusus untuk mengabulkan suatu hajat.

72 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
8. Meminta agar lulus ujian ke kuburan atau ke roh leluhur
yang sudah lama meninggal.
9. Dan lain sebagainya.

Mereka mungkin lupa atau pun tidak mengetahui bahwa

hal-hal diatas termasuk kedalam perbuatan syirik. Ingatlah

selalu, bahwa tiada satupun kekuatan apapun itu bentuk dan

wujudnya, melainkan kekuatan itu ataupun daya itu datangnya

dari Allah SWT.


َِّ َ َ َِّ ُّ َ َ َ ْ َ َ
‫هلل‬
ِ ‫لاحول ولا قوة إلا بِا‬
Tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah SWT

Dan ingatlah selalu juga bahwa, segala sesuatu itu tidak

akan pernah terjadi melainkan karena taqdir dan kehendak dari

Allah SWT. Sebagaiman FirmanNya,


َ َ َ َ َ ْ َ َ ُّ َ َ ُّ َ َ َ َ َِّ َ َ ُّ َِّ ُّ
‫هلل‬
ِ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫قل لن ي ِصيبنا إِلا ما كتب اهلل لنا هو مولانا ۚ وعل‬
َ ْ ْ َِّ َ َ َ ْ َ
‫ّك ال ُّمؤ ِمنُّون‬
ِ ‫فليتو‬
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa
yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan
hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal"
{QS. At-Taubah : 51}

73 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Maka sikap kita yang bijak adalah menerima semua taqdir

dan ketentuan Allah SWT, dan janganlah mencari jalan untuk

keluar dari taqdir tersebut melalui jalan kesyirikan yang sangat

dibenci oleh Allah SWT. Ingatlah selalu pesan Lukmanul

Hakim kepada anaknya,


َ ْ ُّ َ َ ْ ِّ َِّ ْ ْ ُّ َ َِّ َ ُّ َ
‫الشرك لظلم ع ِظيم‬ ِ ‫هلل ۚ ِإن‬
ِ ‫يا بني لا تش ِرك بِا‬....
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar

kezaliman yang besar" {QS. Lukman : 13}

74 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Al-Fiqh
{ Urgensi Shiyamu Ramadhan }

Sebagai muslim yang masih muda, tentu kita semua

bertanya-tanya, Apakah itu puasa Ramadhan, dan mengapa

kita wajib melaksanakanya? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, setidaknya harus dipahami dahulu hakekat puasa dan

hakekat Ramadhan.

1. Hakekat Puasa (Syiham atau Shoum)

Puasa atau dalam bahasa Arabnya ‫ َص ْو ًما‬- ‫وم‬


ُّ ‫ يَ ُّص‬- ‫ام‬
ُّ ‫َص‬

ً ْ ُّ ْ ُّ َ َْ
berarti menahan diri atau ‫أم َسك – يم ِسك – إم َساكا‬. Disebut

menahan diri karena hakekat puasa atau shoum adalah

menahan diri dari apa-apa yang membatalkannya, seperti

makan dan minum, berhubungan suami istri, serta termasuk

yang membatalkannya adalah apa-apa yang masuk melalui

seluruh lubang dalam tubuh, termasuk mulut, hidung,

75 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
kemaluan bahkan pori-pori dari terbitnya fajar hingga

terbenamnya matahari.

Puasa merupakan ibadah yang sudah ada dan telah

dilaksanakan jauh sebelum nabi Muhammad SAW dilahirkan.

Seperti puasa yang dilakukan oleh Siti Maryam, ibunda nabi Isa

As dan Puasanya Nabi Zakaria As. Hal ini sesuai dengan yang

Allah firmankan,
ُّ ْ َ َ َِّ َ َ َ ُّ َ َ
...‫كما ك ِتب على ال ِذين ِمن قب ِلكم‬...
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu {QS. Al-
Baqoroh : 185}

Syaikh Abdul Qodir al-Jailani di dalam kitabnya, Al-

Gunyah Li Tholibi Thoriq Haq, menyebutkan bahwa jauh

sebelum Islam datang, bangsa Arab sudah terbiasa puasa di

hari-hari tertentu. Karena ajaran berpuasa sudah ada secara

turun temurun dari nenek moyang mereka, yaitu kaum jurhum

dimana Nabi Ismail As hidup dan besar didalamnya.

Sudah semenjak dahulu diketahui bahwa Puasa itu sangat

menyehatkan. Semua ahli kedokteran menyatakan bahwa

Puasa adalah obat dari segala macam penyakit-penyakit yang

ada. Karena sesungguhnya sumbernya penyakit adalah dari


76 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
apa yang kita makan. Kalau kita mampu berpuasa atau

menahan dari memakan makanan yang berlebihan, tentu tubuh

kita akan sehat.

Salah satu bukti lainya, adalah setiap kali hendak operasi,

pasti dokter meminta pasiennya untuk berpuasa alias tidak

makan untuk beberapa jam. Karena dengan puasa, maka darah

akan menjadi bersih dari makanan dan menyehatkan badan.

Oleh karena itu benarlah sabda Rasulullah SAW,


َ ُّ ُّ
‫وموا ت ِص ُِّّحوا‬‫ص‬
Berpuasalah kalian, niscaya kalian akan sehat

Hadist diatas ada di dalam kitab At-Thibbun Nabawi.

Walaupun hadist tersebut tergolong hadist dhoif (lemah), tapi

kenyataannya memang puasa itu sangat menyehatkan.

Selain menyehatkan, puasa juga memberikan banyak

manfaat bagi para pelajar muslim yang sedang belajar,

diantaranya;

a) Puasa mampu menurunkan dorongan hasrat syahwat

duniawi, sehingga orang yang berpuasa, mampu

mengontrol hawa nafsunya. Ingatlah bahwa nafsu

77 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
selalu menyuruh kepada yang keji dan mungkar {QS.

Yusuf : 53}. Dan puasalah penawarnya.

b) Puasa memberikan kebahagiaan dan ketenangan

bathin, sehingga belajar menjadi nyaman dan fokus.

c) Puasa meningkatkan konsentrasi belajar, sehingga

mudah dalam memahami pelajaran.

d) Puasa meningkatkan kemampuan akal, sehingga lebih

cepat dan mudah dalam menghafal serta memiliki

tingkat hafalan yang baik.

e) Puasa memberikan kesempatan bagi alat pencernaan

untuk beristirahat, sehingga tidak perlu sibuk mencari

makanan untuk tubuh.

f) Puasa membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan

ampas yang merusak kesehatan tubuh, sehingga

membuat belajar menjadi nyaman.

g) Puasa meningkatkan daya tahan tubuh dan

meremajakan sel-sel tubuh, sehingga tubuh lebih sehat

dan sangat membantu para pelajar yang menuntu ilmu.

2. Hakekat Ramadhan

78 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Ramadhan merupakan nama bulan ke 9 dari Kalender

Hijriyah yang terletak diantara bulan Sya’ban dan Syawwal.

Ramadhan merupakan bulan yang sangat mulia, karena Al-

Qur’an turun di bulan ini. hal itu sesuai dengan firman Allah

SWT,
ُّ ْ ُّ ْ َ ُّ َِّ َ َ َ َ ُّ ْ َ
‫نزل ِفي ِه القرآن‬
ِ ‫شهر رمضان ال ِذي أ‬
Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Qur’an.
{QS. Al-Baqoroh : 185}

Di dalam bulan Ramadhan juga terdapat suatu malam

yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam lailatul Qodr.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Qodr,


ْ َ ْ َ ْ ِّ ْ َ ْ َ ْ ُّ َ ْ َ
‫ليلة القد ِر خير ِمن أل ِف شهر‬
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. {QS. Al-Qodr : 3}

Selain dua kemuliaan diatas, Ramadhan juga merupakan

bulan yang didalamnya semua amalan Umat Islam dilipat

gandakan. Bulan yang setiap detik di dalamnya adalah ibadah

dan bernilai pahala.

Dimana siangnya itu full ibadah melalui Puasa, yang biasa

disebut dengan Puasa Ramadhan dan malam juga full ibadah


79 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
melalui qiyamul lail (melaksanakan sholat-sholat sunnah;

Tarawih, Tahajjud, Hajat) dan Tadarrus Al-Qur’an. Hal ini

sesuai dengan hadist Rasulullah SAW,


ِّ َ َ َ ُّ ْ ً ْ َ
‫ام َر َم َضان ِإي َمانا َواح ِت َسابًا غ ِف َر ل ُّه َما تق َد َم ِم ْن‬
َ ‫َم ْن َص‬
َْ
‫ذن ِب ِه‬
Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh
iman kepada Allah SWT dan kehati-hatian, maka akan diampuni
segala dosa2 nya yang telah berlalu. {HR. Muttafaqun alaihi}

Kemudian di hadist yang lainnya,


َْ ِّ َ َ َ ُّ ْ ً ْ َ َ َ‫َم ْن ق‬
‫ام َر َم َضان ِإي َمانا َواحتِ َسابًا غ ِف َر ل ُّه َما تق َد َم ِم ْن ذن ِب ِه‬
Barang siapa yang menghidupkan malam di bulan Ramadhan
dengan penuh iman kepada Allah SWT dan kehati-hatian, maka
akan diampuni segala dosa2 nya yang telah berlalu.
{HR. Muttafaqun alaihi}

Maka pantaslah jika selepas bulan Ramadhan ini, Umat

Islam akan seperti bayi yang baru dilahirkan, suci dari dosa.

Tentunya jika melalukan amaliyah-amaliyah di bulan

Ramadhan ini dengan saksama. Itulah beberapa kemuliaan-

kemuliaan yang ada di dalam bulan Ramadhan.


80 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
3. Hakekat Puasa Ramadhan

Dalam Islam sebelum adanya Puasa Wajib di Bulan

Ramadhan yang mulai diperintahkan pelaksanaan-nya pada

tahun 2 Hijriyah atau 2 Tahun setelah Hijrah, Umat Islam sudah

terbiasa mengerjakan puasa-puasa sunnah, seperti puasa bidh

(3 hari disetiap tanggal 13,14& 15 bulan Hijriyah), puasa arafah

(9 dzulhijjah), dll.

Namun setelah turunnya Surat Al-baqoroh ayat 183, maka

puasa tersebut menjadi sunnah dan tidak wajib, dan yang wajib

adalah Puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan.

Demikian intisari dari hadist yang diriwayatkan oleh sahabat

Nabi, Ali bin Abi Tholib RA.

Semenjak itulah, Puasa Ramadhan merupakan kewajiban

yang harus dilaksanakan bagi Umat Muslim diseluruh dunia,

baik itu laki-laki maupun wanita. Hal ini berdasarkan firman

Allah SWT,
َ َ َ ُّ َ َ ُّ َ ِّ ُّ ُّ ْ َ َ َ ُّ ُّ َ َ َِّ َ ُِّّ َ َ
‫الصيام كما ك ِتب على‬ ِ ‫يا أيها ال ِذين آمنوا ك ِتب عليكم‬
َ ُّ َ ُّ َِّ َ ُّ َ َ ‫الَِّ ِذ‬
‫ين ِمن قبْ ِلك ْم ل َعلك ْم ت ِّتَقون‬

81 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa. {QS. Al-Baqoroh : 183}

Maka dari pembahasan diatas, jelaslah bagi kita semua

bahwa Puasa itu ada dua jenis, yaitu Puasa Sunnah dan Puasa

Ramadhan.

Puasa yang kedua, yaitu Puasa Ramadhan adalah Ibadah

yang wajib dilaksanakan di bulan Ramadhan oleh seluruh

Umat Islam dimanapun mereka berada dengan wujud PUASA,

yaitu menahan diri dari apa-apa yang membatalkannya dari

semenjak terbitnya fajar sampai dengan tenggalamnya

matahari.

Sejatinya hampir tidak ada perbedaan yang mencolok

antara kedua jenis puasa tersebut, hanya saja ada satu hal yang

membedakan puasa Ramadhan dengan puasa-puasa sunnah

lainya, yaitu Niat.

Niat berpuasa Sunnah boleh dilakukan setelah terbitnya

fajar atau setelah sholat subuh. Tapi hal itu berbeda dengan

puasa Ramadhan.

82 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Niat puasa di bulan Ramadhan harus sudah terucapkan

melalui lisan atau terniatkan setiap harinya sebelum terbitnya

fajar, atau diwaktu sahur. Jika belum niat sampai datangnya

fajar atau niat puasa Ramadhan setelah sholat subuh, maka itu

semua tidak terhitung sebagai puasa Ramadhan.

Oleh karena itu, ketika sholat tarawih di berbagai masjid

di Indonesia, biasa dibacakan Niat Puasa untuk esok hari secara

bersama-sama. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian

takut akan kelupaan niat di waktu sahur, sehingga tidak

mendapatkan Hak untuk puasa Ramadhan.

Dalam puasa Ramadhan, terdapat pula Sunnah-sunah

puasa, yang biasa dilaksanakan oleh Rasulullah SAW

diantaranya,

1. Menyegerakan ta’jil atau berbuka ketika sudah masuk

waktu maghrib seraya berdo’a ;


ُّ‫ك أَ ْف َط ْرت‬
َ ْ َ ُّ ْ‫آمن‬ َ َ ُّ ْ ُّ َ َ َِّ ُّ َِّ
‫ت َو َعلى ِرز ِق‬ َ ‫ك‬
ِ ‫اللهم لك صمت وب‬
َ‫احميْن‬ ِّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ
َ
ِ ِ ‫بِرحم ِتك يا أرحم الر‬
“Ya Allah, Hanya karena-Mu lah aku berpuasa, dan hanya
kepada-Mu lah aku beriman, dan hanya karena Rizki-Mu lah

83 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
aku berbuka, dengan Rahmat-Mu Wahai Tuhan yang Maha
pemurah”.
2. Melaksanakan sahur sebagai terminal pertama untuk

pengisian bahan bakar.

3. Mengakhirkan sahur.

4. Memperbanyak doa-doa kebaikan, terutama ketika akan

dan saat berbuka puasa.

5. Meninggalkan segala macam perbuatan atau perkatan

yang akan mengurangi pahala ibadah puasa itu sendiri.

6. Memberikan buka puasa kepada orang muslim yang

berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,


ْ‫ َغيْ َر َأنَِّ ُّه لا َ َينْ ُّق ُّص ِمن‬، ‫جره‬ ْ َ ُّ ْ ُّ َ َ َ ً َ َ َِّ َ ْ َ
ِ ِ ‫من فطر صائِما كان له ِمثل أ‬
ً‫الصائم َشيْئا‬َِّ ‫جر‬ ْ َ
ِِ ِ ‫أ‬
Barang siapa yang memberikan buka puasa kepada orang
yang berpuasa, maka baginya seperti pahala orang yang
berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala
orang tersebut. {HR. Tirmidzi}

Itulah diatas tadi beberapa penjelasan mengenai hakekat

puasa, Ramadhan dan puasa Ramadhan. Semoga Allah SWT

memberikan kesehatan, kekuatan dan HidayahNya kepada kita


84 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
semua, agar dapat melaksanakan Ibadah Puasa di bulan Mulia

ini dengan semaksimalnya ibadah.

Dan menjadikan puasa kita ini jalan menuju Allah SWT.

Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW termaktub dalam

musnad Ahmad ibn Hanbal,


َِّ َ ْ َ ْ َ َِّ ‫فَ ْر َحتَان ل‬
‫ َوف ْر َحة ِعن َد ِلقا ِء َر ِّبِ ِه َع َِّز َو َجل‬،ِ‫لصائِ ِم ف ْر َحة ِعن َد فِ ْط ِره‬ ِ ِ

Dua kebahagian bagi orang yang berpuasa, ketika berbuka dan ketika

bertemu dengan Tuhannya. {HR. Ahmad}

85 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Al-Fiqh
{ Urgensi Thoharoh & Mandi Wajib }

Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan

masalah kesucian, baik itu tubuh maupun tempat. Hal itu

dibuktikan dengan adanya suatu pembahasan yang sangat

penting di dalam ilmu Fiqh, yang disebut dengan Thoharoh

atau bersuci.

Urgensi thoharoh

Dalam Islam, semua ibadah amaliyah harus dilaksanakan

dalam keadaan suci dan bersih dari segala hadast dan najis yang

ada di badan maupun yang ada di tempat. Sebagai contoh

sholat. Sebelum sholat, seorang muslim harus berwudhu

terlebih dahulu, guna membersihkan dirinya dari hadast kecil.

Dan jika tidak berwudhu, maka sholatnya tidak syah atau batal.

Oleh karena itu berwudhu sebelum sholat menjadi wajib

hukumnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,


َ َِّ َ َ َ َِّ َ َ َ ْ َ َ ْ ُّ َ َ َ َ َ ُّ ُّ َ ْ َ َ
‫لا يقبل اهلل صلاة أح ِدكم ِإذا أحدث حتى يتوضأ‬

86 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Allah tidak menerima Sholatnya seseorang dari kalian yang
berhadast, sampai ia berwudhu. {HR. Al-Bukhori}

Tatacara untuk bersuci, termasuk wudhu, dalam Islam itu

disebut dengan Thoharoh. Oleh karena itu, thoharoh

merupakan hal yang sangat penting dalam Islam. Karena ia

merupakan tatacara pensucian diri, ataupun tempat dari

segalam macam hadast dan najis.

Saking pentingnya Thoharoh ini, hampir bisa ditemui

bahwa pembahasan pertama dari berbagai kitab fiqh yang

ditulis oleh para ulama muslim adalah bab Thoharoh. Artinya

mereka para Ulama juga sangat mementingkan Thoharoh ini,

karena dari sinilah awal ibadah itu dilakukan.

Selain sebagai syarat utamanya pelaksanaan ibadah

amaliyah, seperti sholat, membaca al-Qur’an, thowaf, wukuf,

i’tikaf, dsb, thoharoh juga merupakan sarana menjaga

kebersihan tubuh, tempat dan pakaian dari segala macam

kotoran, hadast dan najis.

Sehingga, seorang muslim sebenarnya adalah orang-

orang yang bersih, bersih pakaiannya, bersih tempatnya, bersih

87 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
tubuhnya dan bersih dirinya. Maka jika ada orang Muslim yang

tidak bersih, thoharohnya perlu dipertanyakan.

Dari kebersihan lahiriyah inilah, akan timbul kebersihan

bathiniyah, termasuk kenyamanan, dan kejernihan akal. Bisa

dibayangkan jika baju sekolah kita kotor, kena najis, pasti ketika

belajar kita akan merasa tidak nyaman, risih, dan tidak bisa

berpikir jernih. Berbeda jika baju kita bersih, ditambah sudah

mandi dan wudhu, tentu menambah kenyamanan ketika

belajar, membaca dan bekerja.

Dari sini, jelaslah, Bahwa Islam melalui Thoharohnya

sangat memperhatikan tidak hanya kebersihan lahiriyah saja,

tapi juga kebersihan bathiniyah. Maka beruntunglah menjadi

orang Islam. Sudah bersih dan suci tubuh, pakaian serta

tempatnya, bersih dan suci juga bathinnya.

Mandi Wajib

Mandi wajib atau mandi Besar merupakan satu dari empat

macam cara berthoharah. Keempatnya itu adalah Berwudhu,

Tayammum, Istinja dan Mandi, mandi sendiri pun dibagi

menjadi dua, mandi sunnah dan mandi wajib.

88 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Keempat cara tersebut merupakan cara membersihkan

tubuh dari hadast kecil dan besar. Dan dalam pembahasan ini,

akan difokuskan pada mandi besar atau mandi wajib.

Mandi Besar atau Mandi wajib merupakan mandi yang

harus dilakukan oleh kaum laki-laki dan kaum perempuan

karena sebab tertentu. Berikut pembahasannya;

1. Bagi kaum laki-laki, sebab tersebut adalah karena;

a) Keluarnya air mani ketika tidur, yaitu mimpi basah

(ihtilam), baik terasa maupun tidak.

b) Keluarnya air mani karena syahwat dalam keadaan

terjaga (tidak tidur).

c) Berhubungan badan suami istri yang sudah menikah.

Mandi seperti ini disebut dengan mandi jinabat atau

mandi junub.

2. Sedangkan bagi kaum perempuan, mandi wajib itu terjadi

karena berhubungan badan suami istri yang sudah

menikah (ini disebut dengan mandi junub), selesainya masa

haid (darah kotor) dan selesainya nifas (keluarnya darah

setelah melahirkan).

89 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
3. Bagi seorang muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam

baik dari laki-laki maupun perempuan.

Ketika sebab-sebab diatas tadi terjadi, maka wajib bagi

laki-laki maupun perempuan untuk melaksanakan mandi

Wajib atau mandi besar. Jikalau tidak, maka ia belum

mensucikan dirinya dari hadast besar. Padahal, sholat dan

ibadah amaliyah lainnya, itu tidak akan diterima kecuali dalam

keadaan suci dan bersih.

Kemudian, terkait dengan ihtilam atau mimpi basah, hal

itu merupakan tanda bagi seorang anak laki yang sudah akil

baligh. Yaitu suatu keadaan dimana seseorang itu sudah dan

terkena hukum taklif syariat Islam, termasuk melaksanakan

sholat wajib 5 waktu.

Sedangkan tanda akil baligh bagi perempuan itu adalah

ketika sudah mengeluarkan darah kotor atau haid, maka ia

sudah wajib melaksanakan sholat 5 waktu dan hukum syariat

lainnya.

90 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
Karena dalam Islam, dua tanda tersebut adalah tanda

kedewasaan bagi seseorang dan menjadi tanda juga dalam

penentuan hukum.

Tata cara mandi Wajib

Sebenarnya tata cara mandi wajib itu ada dua jenis. Yang

minimal dan yang sempurna. Maksud dari minimal itu adalah

mandi dengan mencuci kepala dan menyirami seluruh

badannya dengan air yang bersih dan suci, yang didahului

dengan niat mandi wajib.

Sedangkan yang sempurna adalah sesuai dengan yang

disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadits ‘Aisyah yang

diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim untuk mandi Wajib

bagi laki-laki, yaitu tata caranya sebagai berikut;

1. Berniat mandi Wajib sempurna dalam hati. Berniat

merupakan pembeda antara mandi sunnah dan mandi

wajib, oleh karena itu niat mandi wajib merupakan hal

utama.

2. Mengucapkan lafadz “Bismillahirrohmanirrohim” dalam

hati

91 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
3. Memulai dengan membasuh tangan sebanyak tiga kali.

4. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri

5. Mencuci kedua tangan dengan sabun

6. Berwudhu seperti wudhu untuk sholat, namun

membasuh kedua kaki nanti dilakukan pada saat selesai

menyiram badan di penghabisan mandi.

7. Memasukkan jari-jarinya ke air lalu menyela-nyela

pangkal rambut dengan jari-jarinya hingga merata.

8. Menuangkan air diatas kepala tiga kali dimulai dengan

bagian kepala kanan, kemudian kiri kemudian tengah.

9. Menuangkan air ke seluruh tubuh dimulai dari tubuh

sebelah kanan.

10. Berpindah tempat dari tempat semula, lalu membasuh

kedua kakinya.

Sedangkan ringkasan mandi Wajib untuk wanita adalah

sebagai berikut;

1. Mengambil air

2. kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya

(dimulai dengan bagian yang kanan).

92 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
3. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.

4. Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada

pangkal rambutnya.

5. Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian

yang kanan kemudian bagian yang kiri.

6. Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.,

namun disunnahkan mengurainya ketika mandi haid.

Demikianlah pembahasan mengenai Thoharoh dan Mandi

Wajib, semoga kita dapat selalu bersuci setiap saat kita

berhadast, agar Allah SWT berkenan memasukan kita kedalam

golongan hambaNya yang Muthathohhirin. Allahummaj ‘alna

minal muthathohhirin. Amin.

93 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m
94 | M a t e r i P e s a n t r e n K i l a t b a g i P e l a j a r M u s l i m

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai