Keselamatan Pasien di RS
Workshop Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko di FKRTL Wilayah Tengah
PENDIDIKAN:
• Dokter, FKUI 1979
• Sepamilwa ABRI , 1980
• Diktap POLRI , 1982
• Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif , FKUI 1989
• Konsultan Intensive Care , FKUI 1997
(www.who.int/patientsafety/about/en/)
PATIENT SAFETY KEY FACTS
• The occurrence of adverse events due to unsafe • Terjadinya KTD karena pelayanan yang tidak aman kemungkinan merupakan salah satu dari 10
care is likely one of the 10 leading causes of death
and disability in the world penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia
• In high-income countries, it is estimated that one in • Di negara-negara berpenghasilan tinggi, diperkirakan bahwa satu dari setiap 10 pasien cedera saat
every 10 patients is harmed while receiving hospital
care . menerima pelayanan rumah sakit.
• The harm can be caused by a range of adverse • Cedera dapat disebabkan oleh berbagai efek samping, dengan hampir 50% dari mereka dapat dicegah.
events, with nearly 50% of them being preventable.
• Each year, 134 million adverse events occur in • Setiap tahun, 134 juta efek samping terjadi di rumah sakit di negara-negara berpenghasilan rendah dan
hospitals in low- and middle-income countries menengah (LMICS), karena asuhan yang tidak aman, menghasilkan 2,6 juta kematian.
(LMICs), due to unsafe care, resulting in 2.6 million
deaths. • Sebuah penelitian lain memperkirakan bahwa sekitar dua pertiga dari semua peristiwa buruk yang
• Another study has estimated that around two- dihasilkan dari pelayanan yang tidak aman, dan tahun-tahun yang hilang karena disabilitas dan
thirds of all adverse events resulting from unsafe
care, and the years lost to disability and death kematian (dikenal sebagai disability adjusted life years, atau Dalys) terjadi pada LMICS.
(known as disability adjusted life years, or DALYs)
occur in LMICs. • Secara global, sebanyak 4 pada 10 pasien mendapat cedera dalam pelayanan kesehatan primer dan
• Globally, as many as 4 in 10 patie`nts are harmed in rawat jalan. Hingga 80% dari cedera dapat dicegah. Kesalahan paling merugikan terkait dengan
primary and outpatient health care. Up to 80% of diagnosis, resep dan penggunaan obat-obatan.
harm is preventable. The most detrimental errors
are related to diagnosis, prescription and the use of • Di negara-negara OECD, 15% dari total kegiatan dan pengeluaran rumah sakit adalah hasil langsung dari
medicines.
kejadian tak diinginkan.
• In OECD countries, 15% of total hospital activity
and expenditure is a direct result of adverse events. • Investasi dalam mengurangi cedera pasien dapat menyebabkan penghematan finansial yang signifikan,
• Investments in reducing patient harm can lead to dan luaran pasien yang lebih baik. Contoh pencegahan adalah pelibatan pasien, yang jika dilakukan
significant financial savings, and more importantly
better patient outcomes. An example of prevention
dengan baik, dapat mengurangi beban cedera hingga 15%.
is engaging patients, if done well, it can reduce the
burden of harm by up to 15%. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/patient-safety
High Reliability Organization (HRO)
Terjadinya KTD karena asuhan yang tidak aman kemungkinan merupakan salah satu dari 10 penyebab utama
kematian dan kecacatan di dunia
Di negara-negara berpenghasilan tinggi, diperkirakan bahwa satu pada setiap 10 pasien cedera saat menerima
pelayanan rumah sakit.
Organisasi keandalan tinggi adalah organisasi yang beroperasi dalam domain kompleks dan ancaman tinggi untuk
periode yang cukup lama tanpa kecelakaan serius atau kegagalan katastrofik.
Konsep keandalan tinggi menarik bagi asuhan kesehatan, karena kompleksitas operasional dan risiko konsekuensi
yang signifikan dan bahkan berpotensi katastrofik ketika kegagalan terjadi dalam asuhan kesehatan. Makna
keandalan tinggi melampaui makna standarisasi efektif dalam proses asuhan kesehatan. Keandalan tinggi lebih
menggambarkan suatu kondisi perhatian yang persisten dalam suatu organisasi. Organisasi keandalan tinggi
menumbuhkan ketahanan dengan tanpa henti memprioritaskan keamanan diatas tekanan kinerja lainnya.
Contoh klasik adalah bahwa dari kapal induk militer: Meskipun tekanan produksi yang signifikan (pesawat lepas landas dan
mendarat setiap 48-60 detik), dengan kondisi yang selalu berubah, dan struktur organisasinya hierarkis, semua personel secara
konsisten memprioritaskan keselamatan dan memiliki otoritas dan tanggung jawab untuk membuat penyesuaian keputusan
operasional saat itu, untuk menjaga operasi yang aman sebagai prioritas utama.
Institute Of Medicine
TO ERR IS HUMAN
Building a Safer Health System
• Setiap orang tetap awas (aware) dan berpikir tentang adanya potensi
kegagalan. Mereka memahami bahwa potensi ancaman baru, bisa muncul
kapan saja dari situasi yang tidak terbayangkan sebelumnya, jadi semua
personil selalu secara aktif berpikir tentang apa yang mungkin bisa salah
dan selalu waspada terhadap tanda-tanda potensi masalah sekecil apapun.
Tidak adanya kesalahan atau kecelakaan tidak membuat mereka berpuas
diri, tetapi tetap mempertahankan kewaspadaan yang tinggi untuk
kemungkinan kegagalan berikutnya.
• Near misses dilihat sebagai peluang untuk belajar tentang isu-isu didalam
sistem dan potensi perbaikan, daripada suatu bukti adanya keamanan.
Strategies for Creating, Sustaining, and Improving a Culture of Safety in Health Care. (2017) .JCI
Mereka percaya bahwa tiga set alat perbaikan proses - lean, six sigma, dan change management /
manajemen perubahan - merupakan cara paling efektif di pelayanan kesehatan untuk secara
dramatis meningkatkan kapasitasnya untuk menciptakan proses keselamatan yang hampir
sempurna
Metode ini mewakili generasi selanjutnya dari metode proses perbaikan yang dikembangkan di
industri dan diimpor ke pelayanan kesehatan. Metode ini terbukti jauh lebih efektif dalam
mengatasi masalah kualitas klinis dan keselamatan yang kompleks dibandingkan PDCA (”Plan, Do,
Check, Act") atau pendahulunya yang belum lama (peningkatan kualitas berkelanjutan dan
manajemen kualitas total) (Goldberg 2000). Salah satu fitur pembeda yang paling penting dari
metode perbaikan yang lebih baru ini adalah pendekatan sistematis metode ini untuk mengungkap
semua penyebab spesifik dari kegagalan proses keselamatan (mis.nya, cuci tangan).
🌏 Culture
IV. PROGRAM NASIONAL
Tujuan Patient Safety Nol Cedera, bisa dicapai bila kondisi organisasinya adalah Organisasi
Keandalan Tinggi yang mempunyai kematangan budaya keselamatan.
Untuk mendapatkan komitmen Budaya Keselamatan diperlukan peran serta penuh semua personil
mulai dari pimpinan sampai kebawah
Kematangan budaya keselamatan ini adalah suatu perjalanan yang memerlukan tahapan-tahapan
untuk mencapainya.
Semoga Bermanfaat
TERIMA KASIH
dr Bambang Tutuko SpAn KIC
bambang.tutuko@yahoo.co.id