Anda di halaman 1dari 14

FILSAFAT ILMU DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: Sutrisno

Tulisan ini akan membahas tiga bagian utama, yaitu Din Al-Islam, filsafat ilmu dalam
Islam, dan implmentasi filsafat ilmu dalam pendidikan. Bagian pertama yaitu Di Al-Islam
akan membahas pengertian Islam, al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia, dan ber-
Islam secara kaffah. Bagian kedua, yaitu filsafat ilmu dalam Islam, akan membahas
pengertian Filsafat, pengertian ilmu, pengertian filsafat ilmu, sumber ilmu, jenis-jenis ilmu,
Instrumen mendapatkan ilmu (Ontologi), metode mendapatkan ilmu, kebenaran ilmu
(epistemology), dan kegunaan ilmu (Aksiologi). Bagian ketiga, yaitu implementasi filsafat
ilmu dalam Pendidikan.

A. DIN AL-ISLAM
Islam merupakan agama yang bersumber atau berasal dari wahyu Allah SWT. Islam
dalam pengertian luas sudah sejak Nabi Adam AS. Semua Nabi, sejak Nabi Adam AS sampai
Nabi Muhammad SAW memiliki kesamaan ajaran, yaitu dalam hal meng-Esakan Allah dan
memnyebah-Nya. Allah mengutus semua Rasul untuk meng-Esakan Allah SWT dan
menyembah-Nya. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

‫أَنَّهُ اَل إِ ٰلَ هَ إِ اَّل أَنَا‬ ‫وح ي إِ لَ ْي ِه‬


ِ ُ‫ول إِ اَّل ن‬
ٍ ‫ك ِم ن ر س‬ ِ ِ
ُ َ ْ َ ‫َو َم ا أ َْر َس ْل نَ ا م ْن َق ْب ل‬
ِ ‫اع ب ُد‬
‫ون‬ ُ ْ َ‫ف‬
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian
akan Aku”.1

Allah mesyariatkan diin (Islam) kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana diwasiatkan kepada
Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Yaitu perintah menegakkan agama, larangan berpecah belah, dan
larangan mensekutukan Allah. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ ِ ِ ‫ين م ا و ص‬ ِّ ‫ع لَ ُك ْم ِم َن‬
‫َّي نَ ا‬
ْ ‫ك َو َم ا َو ص‬ َ ‫وح ا َو الَّذ ي أ َْو َح ْي نَ ا إِ لَ ْي‬
ً ُ‫َّى ب ه ن‬ ٰ َ َ ِ ‫الد‬ َ ‫َش َر‬
‫ َك ُب َر َع لَ ى‬/ۚ ‫ين َو اَل َت َت َف َّر قُوا فِ ِيه‬ َ ‫الد‬
ِّ ‫يم وا‬ ِ ْ ‫ أ‬/ۖ‫بِ ِه إِ ب ر ِاه يم و م وس ى و ِع يس ى‬
ُ ‫َن أَق‬ ٰ َ َ ٰ َ ُ َ َ َْ
‫ اللَّهُ جَيْ تَ يِب إِ لَ ْي ِه َم ْن يَ َش اءُ َو َي ْه ِد ي إِ لَ ْي ِه َم ْن‬/ۚ ‫وه ْم إِ لَ ْي ِه‬ ِ
َ ‫الْ ُم ْش ِر ك‬
ُ ُ‫ني َم ا تَ ْد ع‬
‫يب‬ ِ‫ي ن‬
ُ ُ
1
Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 25.
Artinya: Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa
dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang
yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). 2

Nabi Muhammad SAW telah diberi petunjuk oleh Allah kepada jalan yang lurus dan agama yang
benar, yaitu agama Ibrahim AS. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

‫ َو َم ا‬/ۚ ‫يم َح نِ ًيف ا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِ ِ ‫يِن‬ ِ


َ ‫قُ ْل إ نَّيِن َه َد ا َر يِّب إ ىَل ٰ ص َر اط ُم ْس تَ ق يم د ينً ا ق يَ ًم ا م لَّةَ إ ْب َر اه‬
ِ ِ َ ‫َك‬
َ‫ان م َن الْ ُم ْش ِر ك ني‬
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu)
agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang
musyrik".3

Umat Islam diperintahkan Allah SWT untuk mengikuti Millah Nabi Ibrahim dan
Allah menamai mereka dengan Muslimun. Sebagaimana disebutkan pada ayat berikut:

ِِ ِ ِ ُ ِ‫ِم لَّةَ أَب‬


َ‫َّاك ُم الْ ُم ْس ل م ني‬
ُ ‫ ُه َو مَس‬/ۚ ‫يم‬
َ ‫يك ْم إ ْب َر اه‬
Artinya: …Ikutilah Millah Nabi Ibrahim, dan Dia (Allah) menamai kamu dengan
Muslimun…4.

Agama yang di sisi (diridhai) Allah adalah Islam. Perhatikan firman Allah SWT
berikut:

‫إِ اَّل ِم ْن‬ ِ ِ ِ ِ ‫الد‬ ِ


‫اب‬
َ َ‫ين أُوتُوا الْ ك ت‬ َ ‫ف الَّذ‬ ْ ‫ َو َم ا‬/ۗ ‫ين ع ْن َد اللَّه ا إْلِ ْس اَل ُم‬
َ َ‫اخ َت ل‬ َ ِّ َّ‫إ ن‬
ِ ‫ و م ن ي ْك ُف ر بِ آي‬/ۗ ‫ب ع ِد م ا ج اء ه م الْ عِ ْل م ب ْغ ي ا ب ي َن ه م‬
ِ ‫ات الل‬
َّ‫َّه فَ ِإ ن‬
ُ‫اللَّهَ َس ِر يع‬ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َْ ً َ ُ ُ َُ َ َ َْ
ِ ‫ا حْلِ س‬
‫اب‬ َ
Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
sangat cepat hisab-Nya.5

Islam dalam pengertian spesifik adalah Islam yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW. Mulai wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1 - 5, sampai wahyu
terakhir, yaitu surat al-Ma’idah ayat 3. Diwahyukannya Surat al-Alaq ayat 1-5 sebagai tanda
awal pengangkatan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Allah. Wahyu pertama ini berisi
perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca. Membaca dengan nama

2
Al-Qur’an Surat Asy-Syura ayat 13.
3
Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 161
4
Al-Qua’an Surat Al-Hajj ayat 78.
5
Al-Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 19.
Tuhan, yang Maha Pencipta. Yang menciptakan manusia dari ‘alaq. Yang mengajar manusia
dengan qolam (pena). Mengajar manusia apa yang belum diketahuinya. Secara lengkap
perhatikan firman Allah berikut:

‫) َعلَّ َم‬4( ‫) الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬3( ‫) ا ْق َر ْأ َو َربُّكَ اأْل َ ْك َر ُم‬2( ‫ق‬
ٍ َ‫ق اإْل ِ ْن َسانَ ِم ْن َعل‬ َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
َ َ‫) َخل‬1( ‫ق‬ َ ِّ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َرب‬
5( ‫سانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬ َ ‫اإْل ِ ْن‬
Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (2) Dia telah
menciptakan manusia dari 'Alaq. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah. (4)
Yang mengajar manusia dengan pena. (5) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
belum diketahuinya.6

Wahyu terakhir yang turun adalah ayat 3 Surat al-Ma’idah. Wahyu terakhir ini berisi
maklumat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan para shabatnya. Maklumat ini
berisi tiga hal yaitu (1) Allah sudah menyempurnakan Islam menjadi agamamu, (2) Allah
SWT sudah mencukupkan nikmat-Nya kepadamu, dan (3) Allah meridhai Islam menjadi
agamamu. Secara lengkap perhatikan firman Allah SWT berikut:

‫يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم ِدينًا‬


ُ ‫ض‬ ُ ‫م َوأَ ْت َم ْم‬/ْ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫ْاليَوْ َم أَ ْك َم ْل‬

Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.7

Seluruh wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, kemudian dikodifikasi
menjadi satu mushab, yaitu mushab Al-Qur’an. Al-Qur’an inilah yang menjadi petunjuk bagi
orang-orang yang bertaqwa. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ ِ ِ ِ ‫ك الْ ِك تَ اب اَل ر ي‬ ِ
َ‫ ُه ًد ى ل ْل ُم تَّق ني‬/ۛ ‫ ف يه‬/ۛ‫ب‬
َ َْ ُ َ ‫َٰذ ل‬
Artinya: Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.8

Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia. Ibarat produk otomotif, misalnya mobil.
Pabrik mobil mengeluarkan buku manual yang berisi pedoman bagaimana cara merawat dan menggunakan
mobil tersebut. Misalnya, bahan bakarnya jenis pertamax, pelumasnya dari oli. Buku manual ini jika
diikuti oleh pemilik atau penggunanya, niscaya mobil tersebut akan berfungsi sebagaimana mestinya.
Tetapi jika buku manual tersebut tidak diikuti, niscaya mobil tersebut akan rusak. Misalnya bahan
bakarnya digunakan dengan air kran dan pelumasnya digunakan minyak tanah. Tentu mobil tersebut akan
rusak. Demikian pula, Allah SWT yang menciptakan manusia, Allah SWT yang menciptakan buku
manualnya, yaitu Kitab al-Qur’an. Kitab al-Qur’an ini berisi petunjuk/pedoman hidup manusia. Perhatikan
firman Allah SWT berikut:

ِ َ‫ات ِم ن ا هْل َد ٰى و الْ ُف ر ق‬


ٍ َ‫َّاس و ب ِّي ن‬ ِ ُ ‫َّذ ي أُنْ ِز َل فِ ِيه الْ ُق ْر‬
ِ ‫ان ال‬
‫ان‬ ْ َ ُ َ َ َ ِ ‫آن ُه ًد ى ل لن‬ َ ‫ض‬َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
6
Al-Qur’an Surat Al-‘Alaq ayat 1-5.
7
Al-Qur’an Surat Al-Ma’idah ayat 3.
8
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 2.
Artinya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil)…9

ِ ‫آن ي ه ِد ي لِ لَّيِت ِه ي أَ ْق و م و ي ب ِّش ر الْ م ؤ ِم نِ ني ال‬


‫ون‬
َ ُ‫ين َي ْع َم ل‬
َ ‫َّذ‬ َ ْ ُ ُ َُ َ ُ َ َ ْ َ َ ‫إِ نَّ َٰه َذ ا الْ ُق ْر‬
‫َج ًر ا َك بِ ًري ا‬ ِ ‫حِل‬
ْ ‫الصَّا َ ات أَنَّ هَلُ ْم أ‬
ArtinySesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala
yang besar.10

Jika hidup manusia tidak sesuai dengan petunjuk al-Qur’an, niscaya hidupnya akan rusak.
Misalnya menurut al-Qur’an manusia harus makan yang halal dan thayip (halalan thayyibah), tetapi
manusia makan babi dan minum khamar, tentu hidupnya akan rusak. Al-Qur’an memberi petunjuk supaya
laki-laki menikah dengan perempuan. Kenyataannya, laki-laki menikah dengan sesama laki-laki, dan
perempuan menikah dengan sesama perempuan, tentu hidup mereka akan rusak. Al-Qur’an memberi
petunjuk dalam muamalah, yaitu menghalalkan jual beli dan mengharampan riba. Sekarang yang
dikembangkan cara muamalah secara riba, misalnya pinjam dengan bunga ber-bunga, tentu hidup ini akan
rusak.

Menurut petunjuk Al-Qur’an jin dan manusia diciptakan semata-mata untuk


menghambakan diri pada Allah SWT. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ ‫و م ا خ لَ ْق ت ا جْلِ نَّ و ا إْلِ نْ س إِ اَّل لِي ع ب ُد‬


‫ون‬ ُْ َ َ َ ُ َ ََ
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.11

Menurut ayat di atas, manakala manusia dalam hidupnya tidak menghambakan diri
kepada Allah SWT semata, tetapi juga menghambakan diri kepada selain Allah, misalnya
kepada harta, kedudukan, dan hobi tentu hidupnya akan rusak.

Islam berbeda dari materialisme, kapitalisme, komunisme, sekularisme, dan isme-


isme lain. Orang Islam memiliki jati diri yang berbeda dari orang-orang lain. Perbedaan itu
diantaranya karena orang Islam diwarnai dengan sibghah (celupan) Allah. Perhatikan firman
Allah SWT berikut:

ِ ‫ و م ن أَح س ن ِم ن الل‬/ۖ ‫َّه‬


َ ‫ َو حَنْ ُن لَ هُ َع ابِ ُد‬/ۖ ً‫َّه ِص ْب غَ ة‬
‫ون‬ ِ ِ
َ ُ َ ْ ْ َ َ ‫ص ْب غَ ةَ الل‬
Artinya: Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-
Nya-lah kami menyembah.12

9
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185.
10
Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 9.
11
Al-Qur’an Surat Adz-Dzariyat ayat 56.
12
Al-Qur’an Surat Al-baqarah ayat 138.
Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar masuh Islam secara
keseluruhan (kaffah). Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ٌ‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن ِا َّن ٗه لَ ُك ْم َع ُد ٌّو م ُِّبيْن‬ ُ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُنوا ْاد ُخلُ ْوا فِى الس ِّْلم َك ۤا َّف ًة َّۖواَل َت َّت ِبع ُْوا ُخ‬
ِ ‫ط ٰو‬ ِ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan
janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.13

Menurut ayat di atas, manakala orang-orang yang beriman tidak mau ber-Islam secara
kaffah (keseluruhan), misalnya pandangan hidupnya, pendidikannya, cara mengatur ekonomi,
dalam memilih pimpinan, cara mengatur keluarga, cara menggunakan waktu, dengan singkat
dapat dikatakan cara hidunya tidak sesuai dengan ajaran Islam, tentu belum sesuai dengan
perintah Allah SWT tersebut. Karena sebagian hidupnya menggukan ajaran Islam, dan sebagian
yang lain mengingkari ajaran Islam.

Allah SWT juga memerintahkan agar seluruh hidup, ibadah, shalat dan mati manusia
untuk Allah semata. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ ِ ‫قُل إِ نَّ ص اَل يِت و نُس ِك ي و حَمْ ي اي و مَمَ ا يِت لِ ل‬


َ‫ب الْ َع الَ م ني‬
ِّ ‫َّه َر‬ َ َ َ َ ُ َ َ ْ
Artinya: Katakanlah “sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.”14

ِ ِِ ِ ِ
َ‫يم وا الصَّ اَل ة‬
ُ ‫ين ُح َن َف اءَ َو يُق‬
َ ‫الد‬ َ ‫َو َم ا أُم ُر وا إِ اَّل ل َي ْع بُ ُد وا اللَّهَ خُمْ ل ص‬
ِّ ُ‫ني لَ ه‬
ِ‫ك ِد ين الْ َق يِّ م ة‬ ِٰ
َ ُ َ ‫ َو َذ ل‬/ۚ ‫الز َك َاة‬ َّ ‫َو يُ ْؤ تُوا‬
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.15

Islam yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya adalah
ber-Islam secara kaffah atau total. Islam merubah kehidupan Nabi Muhammad SAW,
merubah kehidupan para shahabat, merubah kehidupan para tabiin dan merubah kehidupan
seluruh pengikutnya. Perubahan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya
selama 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Medinah, yang secara keseluruhan hanya sekitar
23 tahun, mengawali perubahan kehidupan di muka bumi ini secara mendasar dan total. Dari
Mekah dan Medinahlah perubahan kehidupan secara mendasar dan total terjadi di muka
bumi.

13
Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 208.
14
Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 162
15
Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah ayat 5.
Pada tahun ke 8 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya dengan
pertolongan Allah SWT mampu melakukan fath Mekah, tanpa partumpahan darah. Pada hal 8
tahun sebelumnya, Nabi Muhammad SAW dan para shahabatnya tersusir dari Mekah.

Rasulullah SAW, walaupun pengikutnya masih relatif sedikit, berani kirim surat pada
super power dunia, yaitu kekaisaran Persia dan Romawi. Pada masa Khulafaur Rasyidin,
Islam berkembang sampai luar semenanjung Arabia. Khalifah Umar bin Khathab berhasil
menakhlukkan Baitul Maqdis (Palestina). Pada masa Daulah Bani Umayah, Islam
berkembang sampai di Andalusia, Cordoba, Spanyol, Granada, dan daerah-daerah lain di
Eropa. Pada masa kejayaan Bani Abbasiyah Islam berhasil memimpin peradaban Dunia. Pada
masa kejayaan Turki Ustmani, Islam berhasil mempimpin lebih dari 2/3 luas bumi ini.

Sejak abad ke 7 Masehi, yaitu pada masa Khulafaur Rasyidin, dakwah Islam sudah
mulai masuk ke Nusantara. Sejak masa itu, dakwah Islam di Nusantara terus berkembang.
Sampai abad ke 14 M, sebelum Portugis, kemudian Belanda dan Inggris datang ke Nusantara,
Islam sudah berkembang, bahkan dapat dikatakan sudah merata di Nusantara. Dengan
berjalannya waktu, Portugis, kemudian VOC dan Pemerintah Belanda menguasai Nusantara,
umat Islam terus berjuang untuk mencapai kemerdekaan. Perjuangan itu mencapai hasilnya
dengan mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Apa perjuangan itu sudah selesai? Ternyata Belanda, dengan dibantu Inggris dan
Australia, kembali ingin menguasai Indonesia. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan itu
terus berjalan sampai pada tahun 1949. Bahkan sampai sekarangpun Belanda belum
mengakui Indonesia merdeka pata 17 Agustus 1945.

Secara De Yure Indonesia sudah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Tetapi secara De
Facto (esensial) Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Apalagi mewujudkan cita-cita
kemerdekaan sebagaimana yang tertulis pada UUD 1945. Selalu ada upaya membelokkan
Pancasila dan UUD 1945. Pada masa Orde Lama Indonesia dibelokkan ke
Marxisme/Komunisme. Sebaliknya, pada masa Orde Baru, Indonesia terseret ke materialism
dan kapitalisme. Bahkan, sejak era Reformasi Indonesia terseret ke keduanya sekaligus, yaitu
Kapitalisme/Materialisme dan marxisme/Komunisme. Sampai-sampai Pancasila diarahkan ke
Trisila menuju Ekasila. Kapan Indonesia bisa kembali ke Pancasila dan UUD 1945 untuk
mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh para founding
fathers? Allahu a’lam bi shawab.

B. FILSAFAT ILMU DALAM ISLAM

Filsafat merupakan induk ilmu yang membahas tentang segala sesuatu secara logis,
mendasar dan komprehensif. Filsafat dimaknai sebagai jalan mencapai tingkat Sophia,
wisdom, ‘arifin atau bijak. Pada dasarnya filsafat membahas tiga hal besar yaitu (1) Logika
mengenai benar atau salah, (2) Etika mengenai baik atau buruk, dan (3) Estetika mengenai
indah atau jelek.

Kata " ilmu" berasal dari Bahasa Arab. Suatu kata yang terdiri dari tiga huruf, yaitu
‘ain, lam, dan mim. Kemudian menjadi kata 'alima-ya'lamu-'ilm yang memiliki arti 'tahu' atau
'mengetahui'.

Filsafat Ilmu suatu cabang dari filsafat yang membahas (1) Ontologi membahas
tentang sumber ilmu, jenis ilmu, dan instrument ilmu, (2) Epistemologi membahas cara
mendapatkan ilmu, dan (3) Aksiologi membahasa kebenaran ilmu dan kegunaan ilmu.

Kehidupan umat manusia dimuka bumi sekarang ini, dilihat dari isme (aliran) yang
dianut, bisa dibedakan menjadi tiga kelompok besar yaitu (1) materialisme, kapitalisme dan
sekularisme, (2) komunisme, marxisme, sosialisme, dan (3) Islam.

Islam adalah agama yang sangat menghargai ilmu. Seperti dalam firman Allah SWT
berikut:

ِ ‫ إِ مَّنَ ا ي تَ َذ كَّ ر أُولُ و ا أْل َ لْ ب‬/ۗ ‫ون‬ ِ ِ


‫اب‬ َ ُ َ َ ‫ين اَل َي ْع لَ ُم‬
َ ‫ون َو الَّذ‬ َ ‫قُ ْل َه ْل يَ ْس تَ ِو ي الَّذ‬
َ ‫ين َي ْع لَ ُم‬
Artinya: Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.16

Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya diperintah oleh Allah SWT untuk melakukan
berbagai persiapan semaksimal mungkin guna menghadapi musuh-musuh Allah, musuh-musuh Nabi, dan
orang-orang lain yang Nabi dan para pengikutnya tidak mengetahui, sedangkan Allah mengetahuinya.
Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ‫ع ُد َّو اللَّه‬


َ ‫ون بِ ِه‬َ ُ‫اط ا خْلَ ْي ِل ُت ْر ِه ب‬ ِ ‫َع ُّد وا هَل م م ا اس تَ طَ ع تُ م ِم ن ُق َّو ٍة و ِم ن ِر ب‬
َ ْ َ ْ ْ ْ ْ َ ُْ
ِ ‫وأ‬
َ
‫ُت ْن ِف ُق وا ِم ْن‬ ‫ َو َم ا‬/ۚ ‫ين ِم ْن ُد و هِنِ ْم اَل َت ْع لَ ُم و َن ُه ُم اللَّهُ َي ْع لَ ُم ُه ْم‬
َ ‫آخ ِر‬
َ ‫َو َع ُد َّو ُك ْم َو‬
َ ‫ف إِ لَ ْي ُك ْم َو أَ ْن تُ ْم اَل تُظْ لَ ُم‬
‫ون‬ َّ ‫َّه يُ َو‬ ِ ِ‫َش ي ٍء يِف َس ب‬
ِ ‫يل الل‬
ْ
Artinya: Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari
kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah
dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup
kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).17
16
Al-Qur’an Surat Az-Zumar ayat 9.
17
Al-Qur’an Surat Al-Anfal ayat 60.
Betapa urgenya ilmu dalam Islam, wahyu yang pertama turunpun, perintah untuk
membaca.18 Dalam Islam, kemudian kegiatan membaca menjadi tradisi atau kegiatan untuk
mendapatkan ilmu. Al-Qur’an banyak menyebutkan tentang betapa tingginya nilai ilmu.
Bahkan orang yang berilmu disejajarkan dengan orang yang beriman, yang ditinggikan
derajatnya oleh Allah SWT. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

َ ُ‫ َو اللَّهُ مِب َ ا َت ْع َم ل‬/ۚ‫ات‬


‫ون‬ ِ
ٍ ‫َّذ ين أُوتُوا الْ عِ ْل م د ر ج‬ ِ ِ
َ ََ َ َ ‫آم نُ وا م ْن ُك ْم َو ال‬
َ ‫ين‬
َ ‫َي ْر فَ ِع اللَّهُ الَّذ‬
ٌ‫…خ بِ ري‬
َ

Artinya: …Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.19

‘Ulama yang merupakan bentuk jamak dari ‘alim, yaitu orang yang ber-ilmu, memiliki kedudukan
yang khusus diantara hamba-hamba Allah. Yakni hanya ‘Ulama lah yang takut kepada Allah. Perhatikan
firman Allah SWT berikut:

ِِ ِ ِ
ٌ ‫ إِ نَّ اللَّهَ َع ِز ٌيز َغ ُف‬/ۗ ُ‫إِ مَّنَ ا خَي ْ َش ى اللَّهَ م ْن ع بَ اد ه الْ عُ لَ َم اء‬
‫ور‬
Artinya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.20

Betapa pentingnya ilmu, sampai Allah SWT melarang umat Islam mengikuti sesuatu
yang mereka tidak mengetahui ilmunya. Larangan ini didasarkan atas pertanggung jawaban.
Yaitu karena sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan fuad (hati/aql) akan dimintai
pertanggungjawaban. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

َ ِ‫ُولَ ئ‬
‫ك‬ ٰ ‫ إِ نَّ السَّم ع و الْ ب ص ر و الْ ُف ؤ اد ُك ُّل أ‬/ۚ ‫ك بِ ِه ِع ْل م‬
َ َ َ ََ َ َ َ ْ ٌ َ َ‫س ل‬
َ ‫ف َم ا لَ ْي‬ ُ ‫َو اَل َت ْق‬
‫ان َع ْن هُ َم ْس ئُ و اًل‬
َ ‫َك‬
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. 21

Kata ilm menjadi semakin familiar di kalangan umat Islam, semenjak Nabi
Muhammad SAW menyampaikan bahwa “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim”.
Dengan adanya sabda Rasulullah tersebut "talabul 'ilm", atau 'menuntut ilmu' menjadi tradisi

18
Baca Al-Qur’an Surat Al-Alaq ayat 1-5.
19
Al-Qur’an Surat Al-Mujadillah ayat 11.
20
Al-Qur’an Surat Fathir ayat 28.
21
Al-Qur’an Surat Al-Isra’ ayat 36
di dunia Islam. Tradisi ini mengandung makna proses perjalanan yang lama dan sukar dari
satu tempat ke tempat lain, dari satu negeri ke negeri lain dengan penuh perjuangan.

Dalam perkembangan selanjutnya, ilmu dipahami sebagai sesuatu yang diperoleh


melalui berbagai kegiatan, seperti mengindera, membaca, menulis, memikirkan, meneliti dan
melakukan eksperimen terhadap apa saja yang ada pada Al-Qur’an (Qauliyah) dan apa saja
yang ada pada alam semesta (Kauniyah).

Pada gilirannya Islam melahirkan ilmuwan-ilmuwan tingkat dunia. Seperti Al-


Khawariszmi menemukan angka nol. Dari angka nol ini memungkinkan berkembangnya ilmu
perhitungan, yang kemudian menjadi dasar pengembangan ilmu computer. Al-Khawarizmi
juga dikenal sebagai perumus ilmu al-Jabar dan logaritma.22 Ibn Sina sebagai ahli ilmu
kedokteran, Al-Biruni dan Ibn Haitsam sebagai ahli fisika.23

Sumber Ilmu (Ontologi)

Allah merupakan sumber dari segala sumber. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Perhatikan firman-Nya berikut:

‫ َو ِس َع ُك لَّ َش ْي ٍء ِع ْل ًم ا‬/ۚ ‫َّذ ي اَل إِ ٰلَ هَ إِ اَّل ُه َو‬


ِ ‫إِ مَّنَ ا إِ هَٰل ُك م اللَّه ال‬
ُ ُ ُ
Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya
meliputi segala sesuatu".24

َّ‫َي َت َن َّز ُل ا أْل َ ْم ُر َب ْي َن ُه ن‬ َّ‫ض ِم ْث لَ ُه ن‬ ٍ ‫َّذ ي خ لَ ق س ب ع مَس او‬


ِ ‫ات َو ِم َن ا أْل َ ْر‬ ِ ‫اللَّه ال‬
َ َ َ ْ َ َ َ ُ
‫اط بِ ُك ِّل َش ْي ٍء ِع ْل ًم ا‬ َ ‫َح‬ َ‫أ‬ ‫لِ َت ْع لَ ُم وا أَنَّ اللَّهَ َع لَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير َو أَنَّ اللَّهَ قَ ْد‬

Artinya: Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.25

22
Adian Husaini et al., Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam (Depok: Gema Insani, Cetakan Kesebelas, Mei
2019), 57.
23
Adian Husaini et al., Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam (Depok: Gema Insani, Cetakan Kesebelas, Mei
2019), 57-58.
24
Al-Qur’an Surat Thoha ayat 98.
25
Al-Qur’an Surat Ath-Thaalaq ayat 12.
Secara singkat dapat disebutkan bahwa sumber ilmu itu ada dua, yaitu pertama,
sumber ilmu yang berupa wahyu (al-Qur’an) dan implementasinya yaitu Hadis. Sumber ilmu
ini biasa disebut dengan sumber Qauliyah. Sumber ilmu yang kedua, adalah alam semesta.
Sumber ilmu yang kedua ini biasa disebut dengan kauniyah.26

Instrumen Mendapatkan Ilmu

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna (fi ahsani taqwim)
dilengkapi dengan berbagai instrumen, seperti pendengaran, penglihatan dan af-idah.
Perhatikan firman Allah SWT berikut:

‫َّم َع‬ َ ‫َّه اتِ ُك ْم اَل َت ْع لَ ُم‬


ْ ‫ون َش ْي ئً ا َو َج َع َل لَ ُك ُم الس‬
ِ ِ
َ ‫َخ َر َج ُك ْم م ْن بُطُون أُم‬ ْ ‫َو اللَّهُ أ‬
‫ون‬
َ ‫َّك ْم تَ ْش ُك ُر‬ُ ‫ لَ َع ل‬/ۙ ‫ص َار َو ا أْل َ فْ ئِ َد َة‬َ ْ‫َو ا أْل َ ب‬
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. 27

Dengan demikian dapat dikatakan secara singkat bahwa manusia bisa mendapatkan
ilmu dengan menggunakan indera, akal pikiran, dan af-idah (hati/aql).28

Metode Mendapatkan Ilmu (Epistemologi)

Manusia bisa mendapatkan ilmu melalui berbagai cara, seperti membaca,


memikirkan, merasakan, mengalami, meneliti, melakukan eksperimen, dsb.

Syarat-syarat ilmu
            Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu.

26
Lebih lanjut baca Adian Husaini et al., Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam (Depok: Gema Insani, Cetakan
Kesebelas, Mei 2019), 92-93.
27
Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 78.
28
Lebih lanjut baca Adian Husaini et al., Filsafat Ilmu Perspektif Barat dan Islam (Depok: Gema Insani, Cetakan
Kesebelas, Mei 2019), 102-108.
Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu seperti objektif, metode, sistematis, dan universal.
Penjelasan dari empat persyaratan tersebut adalah sebagai berikut.
1.     Objektif.  Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang
sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat
bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji
objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga
disebut kebenaran objektif.
2.  Metode adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran.
3.    Sistematis, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis
sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
4.      Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum.
Contoh: Allah Maha Pencipta.

Kebenaran dan Kegunaan Ilmu (Aksiologi)


Kebenaran ilmu bisa dibedakan menjadi dua, yaitu kebenaran ilmu secara mutlak (kitab al-
Qur’an), dan kebenaran secara relative (hasil pemikiran manusia). Kegunaan ilmu tergantung
pada isme atau world view yang dianut seseorang. Kebenaran ilmu menurut kapitalisme,
berbeda dari komunisme dan berbeda dari Islam. Munurut Islam kebenaran ilmu terletak pada
kebenaran Al-Qur’an dan kebenaran hasil pemahaman (ijtihad) terhadap AL-Qur’an.

C. IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDIDIKAN

Pendidikan bukan sekedar dipahami sebagai transfer of knowledge dan transfer of


values. Jika umat Islam memahami pendidikan sebagai transfer, tentu umat Islam akan selalu
ketinggalan. Kegiatan mentransfer itu terbatas pada yang sudah ada. Sedangkan kehidupan
ini berubah sangat cepat. Perubahan yang sangat cepat, selalu menghasilkan sesuatu yang
baru.
Makna pendidikan, jika dikembalikan pada UUD 1945, khususnya pasal 31 ayat c
akan diketahui bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Dari kutipan
ini jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia adalah untuk meningkatkan iman, taqwa dan
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pasal 1 ayat (1) UUD Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyebutkan bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.29

Kelompok kata ”… peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya… adalah
sangat penting untuk diperhatikan. Selama ini, pendidikan dipahami sekedar sebagai transfer.
Barangkali salah satu sebab ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain adalah
karena praktek pendidikan yang sekedar transfer pengetahuan. Manakala pendidikan kembali
mengacu pada UUD 1945 dan UU Sisdiknas, dimana pendidikan bukan sekedar transfer,
tetapi merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan pontensi diri subyek
didik, maka bangsa Indonesia secara bertahab akan dapat memperbaiki kualitasnya.

Pembahasan di atas sesuai dengan ajaran Islam bahwa manusia tidak dilahirkan dalam
keadaan pintar, cerdas atau sebaliknya. Demikian pula manusia tidak dilahirkan dalam
keadaan mengetahui segala sesuatu. Tetapi semua manusia dilahirkan dalam keadaan sama,
yaitu sama-sama tidak mengetahui apa-apa. Manusia lahir dibekali dengan indera dan
perangkat berpikir. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

‫َّم َع‬ َ ‫َّه اتِ ُك ْم اَل َت ْع لَ ُم‬


ْ ‫ون َش ْي ئً ا َو َج َع َل لَ ُك ُم الس‬
ِ ِ
َ ‫َخ َر َج ُك ْم م ْن بُطُون أُم‬ ْ ‫َو اللَّهُ أ‬
‫ون‬
َ ‫َّك ْم تَ ْش ُك ُر‬ُ ‫ لَ َع ل‬/ۙ ‫ص َار َو ا أْل َ فْ ئِ َد َة‬َ ْ‫َو ا أْل َ ب‬
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.30

Pendidikan diselenggarakan untuk memanfaatkan seluruh perangkat yang Allah SWT


karunikan tersebut. Keberhasilan seseorang ditentukan oleh tingkat intensitas pemanfaatan
29
UUD No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat (1).
30
Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 78.
seluruh perangkat tersebut. Semakin intensif seseorang memanfaatkan seluruh perangkat
tersebut, niscaya dia akan semakin berhasil. Demikian pula sebaliknya.

Proses atau urutan pendidikan dilakukan dengan membacakan ayat-ayat Allah SWT,
mensucikan, mengajarkan Kitab dan Hikmah. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِ ‫ني ر ُس و اًل ِم ْن ُه م َي ْت لُ و َع لَ ْي ِه م آيَاتِ ِه و يُ َز ِّك‬


‫يه ْم‬ ‫ي‬
ِّ ‫ُم‬
ِّ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫يِف‬ ‫ث‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ِ ‫ه و ال‬
‫َّذ‬
َ ْ ْ َ َ َ ََ َُ
ٍ‫ض اَل ٍل ُم بِ ني‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫اب َو ا حْل ْك َم ةَ َو إِ ْن َك انُوا م ْن َق ْب ُل لَ ف ي‬ َ َ‫َو يُ َع لِّ ُم ُه ُم الْ ك ت‬
Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.31

Pendidikan fokus pada memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah yang ada di alam
semesta, yang biasa disebut dengan sistem/keteraturan alamsemesta (macro cosmos) dan
keteraturan/sistem yang ada pada diri manusia, yang biasa disebut denga micro cosmos.

ِ ِ ‫يه ْم آيَاتِنَ ا يِف‬


ْ ‫ أ ََو مَل‬/ۗ ‫ا آْل فَ اق َو يِف أَ ْن ُف س ِه ْم َح ىَّت ٰ َي تَ َب نَّي َ هَلُ ْم أَنَّهُ ا حْلَ ُّق‬ ِ ‫َس نُ ِر‬
ٌ ‫َع لَ ٰى ُك ِّل َش ْي ٍء َش ِه‬
‫يد‬ ُ‫ك أَنَّه‬ َ ِّ‫ف بِ َر ب‬ِ ‫ي ْك‬
َ
Artinya: Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di
segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu?32

Pendidikan yang penuh dengan kesungguh-sungguhan di jalan Allah, niscara Allah


akan memudahkan jalannya. Perhatikan firman Allah SWT berikut:

ِِ ِ ِ ِ ‫و ال‬
َ‫ َو إِ نَّ اللَّهَ لَ َم َع الْ ُم ْح س ن ني‬/ۚ ‫َّه ْم ُس ُب لَ نَ ا‬
ُ ‫اه ُد وا ف ينَ ا لَ َن ْه د َي ن‬
َ ‫ين َج‬
َ َ‫َّذ‬
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-
benar beserta orang-orang yang berbuat baik.33
31
Al-Qur’an Surat Al-Jum’at ayat 2.
32
Al-Qur’an Surat Fushilat ayat 53.
33
Al-Qur’an Surat Al-Ankabud ayat 69.
ِ ِِ ِ ِ
َ‫ إِ نَّ اللَّهَ لَ غَ يِن ٌّ َع ِن الْ َع الَ م ني‬/ۚ ‫اه َد فَ ِإ مَّنَ ا جُيَ اه ُد ل َن ْف س ه‬
َ ‫َو َم ْن َج‬
Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. 34

Pendidikan dalam Islam ada uswah hasanahnya, yaitu Rasulullah SAW. Sebagaimana
firman Allah SWT berikut:

َ ‫ُس َو ةٌ َح َس نَ ةٌ لِ َم ْن َك‬
‫ان َي ْر ُج و اللَّهَ َو الْ َي ْو َم‬ ِ ِ
ْ ‫ان لَ ُك ْم يِف َر ُس ول اللَّه أ‬ َ ‫لَ َق ْد َك‬
‫ا آْل ِخ َر َو ذَ َك َر اللَّهَ َك ثِ ًري ا‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. 35

34
Al-Qur’an Surat Al-Ankabud ayat 6.
35
Al-Qur’an Surat al-Ahzab ayat 21.

Anda mungkin juga menyukai