I. PENDAHULUAN
Ilmu kimia adalah ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang materi
yang meliputi struktur, susunan sifat dan perubahan materi serta energi yang
stoikiometri dapat digunakan untuk menentukan kadar air pada suatu bahan, tidak
hanya itu akan tetapi stoikiometri merupakan dasar ilmu kimia yang digunakan
dalam setiap perhitungan sebuah zat atau unsur, untuk mempermudah mencari
suatu unsur maka dalam kimia ada yang disebut dengan sistem periodik unsur-
unsur dalam sistem tersebut ada terdapat beberapa unsur yaitu nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K) yang peranannya penting bagi mahluk hidup, dalam kimia juga
konsentrasi suatu zat asam maupun basa, asam basa merupakan salah satu cabang
ilmu kimia analitik yang merupakan ukuran keasaman dalam larutan atau suatu
bahan, selain kimia analitik ada juga yang namanya kimia organik, dalam kimia
organik ada yang dinamakan aldehid dan keton, keduanya merupakan senyawa
organik yang memiliki gugus karbonil keduanya memiliki rumus molekul sama
namun dengan sifat dan struktur yang berbeda dan keduanya dapat dibedakan
dengan suatu reagen, senyawa organik sangat penting bagi mahluk hidup karena
dalam kimia ada yang dikenal dengan senyawa makromolekul seperti karbohidrat
dan protein yang menjadi sumber nutrisi bagi mahluk hidup, baik karbohidrat
maupun protein dapat di identifikasi keberadaannya pada suatu zat atau bahan,
2
lemak juga senyawa makromolekul yang berguna sebagai cadangan makanan dan
juga berperan dalam pembuatan sabun (saponifikasi) sesuai dengan sifat minyak
dan lemak.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari cara menetapkan kadar
air tanah dan bahan nabati, mempelajari cara mendeteksi adanya unsur hara
nitrogen, fosfor dan kalium dalam tanah dan tanaman, mempelajari cara membuat
pada berbagai jenis pelarut, mempelajari reaksi pembentukan sabun dan ester
1.3 Manfaat
ilmu kimia dasar yang telah ada. Dan juga sebagai bekal ilmu yang pastinya
bermanfaat kedepannya.
3
4
2.1 Stoikiometri
menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia
(persamaan kimia). Kata stoikiometri ini berasal dari bahasa yunani yaitu
kuantitas yang diketahui dan tidak diketahui dalam mol dan kemudian perlu
kuantitas dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (Chang, 2005).
2.2 Larutan
Larutan adalah campuran homogeny antara dua zat terlarut dan pelarut,
penarut yang umumnya yang digunakan adlah air, untuk mengatakan zat penarut
dengan beberapa cara seperti persen per berat (%/W) persen per volume (%/V),
2.2.4 Titrasi
2.2.5 Pengenceran
6
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich
bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya,
jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat
yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan.
Moseley (1887 – 1915) menemukan bahwa urutan unsur dalam sistem periodik
sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Penempatan telurium (Ar = 128) dan
iodin (Ar = 127) yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatif, ternyata
sesuai dengan kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te = 52; I = 53). Jadi, sifat
periodik lebih tepat dikatakan sebagai fungsi nomor atom. Sistem periodik unsur
modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem
Mendeleev. Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk
panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam
sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
logam yang lunak ( mudah diiris dengan pisau ). Pada saat logam dibersihkan,
reaktif sehingga di alam tidak pernah diperoleh dalam keadaan bebas. Di alam
Natrium ditemukan sebagai natrium klorida (NaCl) yang terdapat dalam air
(K2O.Al2O3.3SiO2). Selain dari kalium juga terdapat dalam air laut. Unsur
rubidiumm dan sesium dihasilkan sebagai hasil samping proses pengolahan litium
Logam alkali tanah merupakan senyawa reaktif, tapi kalah reaktif bila
tanah menggunaan electron valensi ns2 (elektron valensi nya 2) untuk membentuk
senyawa dengan bilangan oksidasi +2. Senyawa kalsium, stronsium, barium dan
radium cenderung bersifat ionik, dalam bentuk ion logam +2. Tetapi untuk logam
sebagai kationiknya. Oleh karena kation-kation dalam silikat itu larut dalam air
dan terbawa oleh air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak ditemukan
di laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO 3. Kulit kerang dan hewan laut
dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat menjadi dolomit,
Be3Al2(SiO3)6, mutiara dari jenis aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua).
ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium terdapat dalam jumlah
kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif. Logam alkali tanah memiliki
sifat yang reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya
(Oktafiana, 2012).
merupakan penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam
9
umumnya berwujud padat pada suhu dan tekanan normal, kecuali raksa yang
berwujud cair. Pada umumnya unsur logam dapat ditempa sehingga dapat
Semua unsur non logam, kecuali hidrogen berada pada sisi kanan tabel
logam. Dalam bentuk padat, non logam ini bersifat rapuh sehingga tidak dapat
dibentuk (tidak elastis) dan juga tidak dapat ditarik menjadi kawat (non-duktil
atau tidak liat). Unsur-unsurnya sendiri mempunyai stuktur kimia yang berbeda
dari logam. Nonlogam bukan penghantar listrik atau panas yang baik. Reaksi
kimia nonlogam juga berbeda dengan reaksi kimia logam. Nonlogam tidak
bereaksi dengan larutan asam, dan jika terbakar di udara atau oksigen, nonlogam
ini membentuk oksida yang menghasilkan asam dan air (Ivan, 2011).
Sebagai makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang, setiap tanaman tentu
membutuhkan makanan. Makanan tersebut bisa didapat dari unsur hara. Yaitu
suatu zat yang dapat memberi pengaruh terhadap pertumbuhan dan juga
perkembangan fisik pada tanaman. Unsur hara tak bisa digantikan dengan unsur
lainnya karena termasuk unsur esensial yang harus ada dalam jumlah tertentu
dengan takaran yang pas bagi masing-masing tanaman. Unsur hara terdiri dari
beberapa jenis unsur yang dapat diperoleh dari udara melalui stomata dan juga
lentisel pada tanaman dan bisa diperoleh dari tanah melalui akar. Unsur hara
10
secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yakni unsur hara makro, yaitu unsur
hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan ada pula unsur hara mikro, yaitu
2.3 Larutan I
2.3.1 Larutan
membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang
melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang
dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah
(Dodo, 2013).
Larutan dapat dibagi menjadi tiga, yakni, larutan tak jenuh yaitu larutan
yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya
tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan
tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum
jenuh ( masih dapat larut). Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung
11
sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya.
Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila
bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh. Larutan sangat jenuh
(kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute
Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut
sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali
konsentrasi ion lebih dari Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap)
( Sofyan, 2012).
Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih
sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut
dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki
struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah (Sofyan, 2012).
pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi.
Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada
suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan.
Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya
disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat
12
kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat
terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu. Hal ini terutama berlaku
pada zat padat, walaupun ada perkecualian. Kelarutan zat cair dalam zat cair
lainnya secara umum kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan padatan atau
tertentu disebut larutan jenuh. Kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat
terlarut dalam larutan lebih banyak daripada zat terlarut yang seharusnya dapat
Titrasi adalah salah satu metode kimia untuk menentukan konsentrasi suatu
sejumlah volume larutan lain yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan yang
dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Titik akhir titrasi adalah
reaktan maupun produk telah memiliki warna yang kontras dan dapat digunakan
Ketika peniter dikurangi, larutan akan menjadi tidak berwarna. Setelah mencapai
13
titik ekivalensi, terdapat sisa peniter yang berlebih dalam larutan. Titik ekivalensi
diidentifikasikan pada saat munculnya warna merah muda yang pertama (akibat
jumlah mol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut
pengenceran sama dengan jumlah mmol zat terlarut sesudah penegenceran atau
jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah gr zat terlarut
yang sangat penting gunanya untuk menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur
hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap
tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan
tanah. Pada pH 5,5 – 7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik akan tumbuh
OH- dalam suatu larutan selalu menyangkut bilangan-bilangan yang sangat kecil,
dikemukakan oleh ahli kimia Denmark, S.P.L Sorensen pada tahun 1909 dengan
mengajukan konsep pH (p berasal dari kata potenz yang berarti pangkat dan H
Larutan Asam adalah larutan yang bersifat asam. Larutan asam jika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Pengertian Asam menurut kamus
sains bergambar yakni, suatu zat yang membentuk ion hidrogen dalam larutan;
mengandung hidrogen yang dapat diganti dengan logam untuk membentuk garam.
Beberapa asam bersifat korosif dan kebanyakan asam dapat mengubah suatu
indikator. Sifat-sifat benda atau larutan yang tergolong asam diantaranya yakni
zat yang bersifat asam akan menghasilkan ion hidrogen (H +) saat dilarutkan dalam
air, larutan asam memiliki rasa yang kecut atau masam, dapat mengantarkan arus
karat pada logam seperti pada besi, apabila mengenai kulit dapat menyebabkan
luka bakar dan merusak jaringan, larutan asam memiliki pH lebih kecil dari 7,
kertas lakmus merah yang dicelupkan ke dalam larutan asam akan tetap berwarna
merah, kertas lakmus biru yang dicelupkan ke dalam larutan asam akan berubah
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air.Basa adalah lawan (dual) dari asam, yaitu
merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama
kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kostik postas untuk kalium
hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah.
Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion
OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Secara umum sifat basa
adalah rasanya pahit, licin (diakibatkan korosif lemak pada permukaan kulit),
basa kuat bersifat Kostic (kulit terasa terbakar atau korosif oleh cairan kimia),
larutan basa pada air akan membentuk ion sehingga merupakan larutan elektrolit.
(Viliayanti, 2012).
(KCl) 1 molar. Harga pH yang diukur dalam pelarut air menyatakan kepekatan
ion hidrogen tersedia dalam tubuh tanah, dikenal sebagai pH rill, sedangkan nilai
pH yang diukur dalam pelarut KCl 1 M menyatakan kepekatan ion hidrogen yang
2.5.1 Aldehid
16
terikat pada oksigen), Aldehid mempunyai ikatan rangkap antara karbon dan
oksigen yang mengikat sebuah gugus alkil dan satu hidrogen. Aldehid adalah
salah satu senyawa yang cukup mudah teroksidasi dan lebih reaktif terhadap adisi
terikat padanya.Sekali lagi, gugus tersebut bisa berupa gugus alkil atau gugus
2.5.2 Keton
dengan 2 karbon lain. Keton yang paling sederhana disebut aseton, aseton ini juga
sebab aseton tidak saja bercampur sempurna dengan air tetapi juga merupakan
pelarut yang baik untuk banyak zat organic ( resin, cat, zat warna,dan cat kuku)
(Ridwan, 2011).
Keton atau alkanon adalah suatu senyawa turunan alkana dengan gugus
fungsi –C=O- yang memiliki rumus umum CnH2nO. Sama seperti aldehid, keton
juga memiliki gugus karbonil (C=O). Hanya saja, gugus karbonil pada keton
berikatan dengan dua karbon sehingga ciri ini dapat digunakan untuk
Sedangkan berdasarkan penamaan sederhana, nama lazim keton adalah alkil alkil
keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah dan diakhiri dengan kata keton.
Sifat fisik dari aldehida antara lain adalah aldehida dengan 1-2 atom
karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas pada suhu kamar dengan
bau tidak enak. Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu
kamar dengan bau sedap. Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud
padat pada suhu kamar. Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida)
dapat larut dalam air. Aldehida suku tinggi tidak larut air. Dan sifat kimianya
Oksidasi aldehida dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan
Sifat-sifat fisik keton yaitu wujudnya pada keadaan gas, baunya tidak
enak ( pedas ), pada cair, makin panjang rantai karbonnya makin berbau buah-
buahan, Keton memiliki titik didih dan titik leleh yang lebih rendah dibandingkan
18
alkohol yang jumlah atom C nya sama,keton dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan atom hidrogen dari air atau alkohol. Oleh karena itu kelarutan keton
berbobot molekul rendah dalam air hampir sama dengan kelarutan alkohol. Sifat-
sifat kimia yaitu Oksidasi keton dengan campuran natrium bikarbonat dan asam
alkil dihalida, Dalam suasana basa, keton dapat mengalami kondensasi dengan
2.6.1 Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada semua jenis sel sebagai komponen membran sel,
dinding sel, membran organel, dan sumber energi bagi sel. Tumbuhan membentuk
merupakan zat padat berwarna putih yang sukar larut dalam pelarut organik (misal
alkohol, eter), tetapi larut dalam air (kecuali beberapa polisakarida). Sebagian
besar karbohidrat memiliki rasa yang manis, sehingga digunakan istilah gula
Sifat- sifat dari Karbohidrat yaitu tidak dapat dihirolisis, cenderung larut
dalam air, bersifat optis aktif karena memiliki atom C kiral, dapat mereduksi
peraksi Fehling, membentuk endapan merah bata (Cu2O), Aldosa dapat mereduksi
bertindak sebagai cadangan energi, juga menyimpan bahan bakar, dan zat antara
darimateri genetik, RNA dan DNA. Polisakarida seperti selulosa adalah elemen
struktural dalam dinding sel bakteri dan tumbuhan. Karbohidrat terkait dengan
protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam interaksi sel. Karbohidrat
adalah senyawa organik, mereka adalah aldehid aatau keton dengan banyak gugus
2.6.3.1 Monosakarida
(satu molekul gula). Monosakarida mudah larut dalam air, memiliki rasa manis,
dan merupakan gula yang umum ditemukan pada buah dan madu. Jenis-jenis
monosakarida yang penting adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis
2.6.3.2 Disakarida
20
(2 molekul gula yang berikatan). Disakarida mudah larut dalam air, berasa manis,
dan merupakan gula yang paling banyak diproduksi dalam industri. Sukrosa (gula
meja) merupakan disakarida yang digunakan dalam minuman, dan hampir ada di
setiap rumah di Indonesia. Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan glukosa
umum terdapat pada umbi, tersusun atas 2 molekul glukosa yang saling berikatan.
Laktosa merupakan gula yang terdapat pada susu, tersusun atas molekul glukosa
lebih manis dari maltosa, dan maltosa memiliki rasa lebih manis dari laktosa
(Panji, 2015).
2.6.3.3 Oligosakarida
umbian seperti ubi rambat. Karena sifatnya yang sulit dicerna, oligosakarida akan
(3 molekul gula) yang tersusun atas molekul galaktosa, glukosa, dan fruktosa
(Panji, 2015).
2.6.3.4 Polisakarida
21
molekul gula), dan umumnya tidak berasa manis. Amilum, selulosa, dan glikogen
adalah polisakarida yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Amilum atau pati
merupakan cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari batang, biji,
maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang berikatan
dinding sel tumbuhan dan bakteri. Selulosa dalam sayuran dikenal dengan istilah
serat makanan. Selulosa tersusun atas molekul glukosa yang disatukan dengan
ikatan beta 1,4 glikosidik. Glikogen merupakan cadangan makanan pada hewan,
yang disimpan dalam hati dan otot. Glikogen tersusun atas molekul glukosa yang
2.7.1 Protein
kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis
protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam
sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon,
22
sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara.
Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
(Bayu, 2008).
Sifat fisik protein antara lain, tidak berwarna dan hambar, homogen
kristaloid sederhana sampai struktur fibrilar panjang, struktur protein terdiri dari
dua pola yang berbeda – protein globular dan protein fibrilar. Protein globular
yang berbentuk bulat dan hadir pada tanaman. Karena ukuran besar, protein
menunjukkan banyak sifat koloid. Tingkat difusi protein sangat lambat. Protein
denaturasi diikuti dengan koagulasi. Denaturasi mungkin akibat dari agen fisik
atau kimia. Para agen fisikmeliputi, gemetar, pembekuan, pemanasan dll agen
kimia seperti sinar-X, radiasi radioaktif dan ultrasonik. Protein seperti asam amino
menunjukkan amfoter yaitu properti, mereka dapat bertindak sebagai asam dan
alkali. Seperti protein yang amfoterik di alam, mereka dapat membentuk garam
dengan kedua kation dan anion berdasarkan muatan bersih. Kelarutan protein
tergantung pada pH. Kelarutan terendah terlihat pada titik isoelektrik, kelarutan
Protein ketika dihidrolisis oleh asam, seperti asam pekat HCl hasil amino
menyebabkan hidrolisis asam amino tertentu seperti arginie, sistein, serin, dll,
juga aktivitas optik dari asam amino yang hilang. Protein yang reaksi dengan
alkohol memberikan ester yang sesuai. Proses ini dikenal sebagai esterifikasi.
Asam amino bereaksi dengan amina membentuk amida. Ketika asam amino bebas
atau protein dikatakan bereaksi dengan asam mineral seperti HCl, garam asam
terbentuk. Ketika asam amino dalam medium alkali bereaksi dengan banyak asam
Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino dan
gugus asam (biasanya asam karboksilat). Terdapat sekitar 500 jenis asam amino
yang sebagian besar adalah non-fisiologis. Selain itu, banyak asam amino
fisiologis penting tidak digunakan dalam protein. Namun, dalam biokimia, istilah
asam amino umumnya mengacu pada salah satu dari 20 jenis unit monomer yang
Semua asam amino memiliki struktur kimia yang mirip, berisi sebuah
atom karbon pusat dan karbon ini terpasang sebuah gugus karboksil, yang terdiri
dari karbon dan oksigen, dan gugus amino yang terbuat dari nitrogen dan
hidrogen. Ikatan ini sangat sulit dipecahkan, namun asam, enzim, dan agen
(Utari, 2013).
2.8.1 Minyak
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti
sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk
olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun, kata ini sebenarnya berlaku luas,
baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng),
sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi
“triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Sifat lemak
larut dalam pelarut non polar, seperti etanol, ether, kloroform, dan benzene.
(Winarno, 2008).
2.8.2 Lemak
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter
dan benzen. Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C), Hidrogen(H),
25
terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam
hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak (Abdul Hadi, 2013).
berbeda-beda tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat
badan per hari.Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang
dari suhu rendah, sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K, sebagai pelindung alat-
alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai bantalan lemak,
sebagai penghasil energi tertingggi, penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan
timbulnya rasa lapar, sebagai salah satu bahan penyusun membran sel, sebagai
salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khususnya untuk sterol)
Ada beberapa reaksi pengenalan lipid, antara lain yaitu uji akrolein,
dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan
yang mengandung asam lemak tak jenuh. Uji ketidakjenuhan, digunakan untuk