Dosen Pengampu :
Hary Devianto, S.T., M.Eng., Ph.D.
Dr.Eng. Pramujo Widiatmoko, S.T., M.T.
Listrik merupakan suatu kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh hampir seluruh populasi
di muka bumi. Kebutuhan listrik yang diperlukan tiap individu tidaklah sedikit, apalagi dengan
majunya era globalisasi. Dengan digitalisasi dunia yang makin marak, daya yang dibutuhkan
untuk menopang kebutuhan juga, tidak bisa dipungkiri, akan makin besar.
1.2. Tujuan
Dalam proses penelitian untuk mengetahui potensi pembangkit listrik tenaga bayu di
kawasan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, dilakukan beberapa metode penelitian. Diantaranya
berupa metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan bersifat evaluatif. Penelitian juga
dimulai dengan melakukan studi literatur. Penulis mencari daerah yang potensial untuk didirikan
PLTB, kemudian mencari artikel, berita, jurnal, dan sumber terpercaya lainnya untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut. Metode penelitian kuantitatif dilakukan dengan melakukan perhitungan
kebutuhan listrik pada wilayah Kabupaten Sukabumi dan perhitungan daya. Selanjutnya, setelah
ditemukan data-data dan dilakukan perhitungan, dilakukan evaluasi kelayakan kegiatan
pemasangan PLTB di wilayah tersebut.
Metode analisis data dilakukan secara kuantitatif, data yang telah didapat kemudian
dilakukan perhitungan menggunakan bantuan software dan kalkulator
BAB 3 PENGOLAHAN DATA
Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah energi angin. Energi angin
dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengurangan gas rumah kaca karena tidak
dihasilkan emisi karbon dioksida selama produksi energi listrik berlangsung. Cara kerja
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) juga cukup sederhana. Kincir yang diputarkan oleh
energi angin memutar baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin, yang
menghasilkan energi listrik melalui konversi energi kinetik.
PLTB yang akan kami ulas kali ini berlokasi di kawasan Ciemas, Simpenan, dan
Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi. Ketiganya berada di kawasan terpencil yang belum
banyak disentuh oleh pemukiman warga, namun biasa dijadikan pelarian untuk liburan di kala
suntuk. Kabupaten Sukabumi sendiri memiliki wilayah yang cukup besar, apalagi jika
dibandingkan kotanya. Dengan luas kabupaten sebesar 4.162 km2, 86 kali luas kotanya, yang
hanya sebesar 48,42 km2.
Simpenan sendiri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yang terletak 8km
dari ibu kota Kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Ratu. Kecamatan ini memiliki 2 buah desa di
dalamnya. Kecepatan rata-rata angin Kecamatan Simpenan adalah 11 km/jam.
Pelabuhan Ratu sendiri adalah ibu kota Kabupaten Sukabumi. Letaknya berada di pesisir
Samudra Hindia, bagian Barat Daya Kabupaten Sukabumi. Luasnya 2 kali luas kota Sukabumi,
yaitu 82,6 km2. Kecepatan rata-rata angin di Pelabuhan Ratu adalah 11 km/jam.
Berdasarkan data yang kami dapat, kincir angin pada PLTB ini menggunakan tipe kincir
Gamesa G114-2.5 Mw, dengan spesifikasi :
Diameter :114 M
Speed : 8 M/s
Total 2599
Dengan asumsi biaya awal per turbin berkapasitas 2,56 MW per tahun adalah Rp 2,64
miliar dengan jumlah turbin adalah 50, maka total harga yang dibutuhkan dalam
pembangunannya ialah Rp 132 miliar. Jika life time turbin adalah 20 tahun dengan biaya operasi
dan pemeliharaan per tahun adalah 2,64 miliar, maka total biaya yang dibutuhkan selama 20
tahun yaitu sejumlah Rp 4,918 triliun.
BAB 4 PEMBAHASAN
PLTB Ciemas merupakan salah satu rencana proyek pemerintah dalam pembangunan
pembangkitan energi listrik, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat
khususnya area Jawa Barat. Nantinya ketika telah layak untuk beroperasi, akan terdapat 50 buah
kincir angin dengan output daya sekitar 11.35 GW per tahunnya. Area Ciemas dipilih karena
rerata kecepatan angin sekitar 23 km/h sehingga sangat applicable untuk digunakan sebagai
lahan produksi energi listrik berbasis angin.
Pada perhitungan skema biaya dengan asumsi usia turbin 20 tahun diperoleh sekitar
4,918 triliun rupiah. Biaya yang cukup fantastis untuk investasi energi, akan tetapi pemerintah
sendiri telah mengucurkan dana sekitar 4 triliun untuk perwujudan PLTB Ciemas ini. Sehingga
bagi pengguna akan dibebankan biaya sisanya sekitar 918 miliar rupiah dimana setiap kW nya
senilai 80881 rupiah.
BAB 5 PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Potensi energi terbarukan di Indonesia sangatlah luas. Walaupun belum optimal, akan tetapi
beberapa diantaranya sudah mulai dimanfaatkan.
2. Potensi energi terbarukan yang dimanfaatkan di PLTB Ciemas tentu adalah angin. Yang
mendukung alasan tersebut adalah besar rerata kecepatan angin yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi listrik.
3. Strategi pengembangannya adalah dengan melakukan analisis data kondisi alam dan
lingkungan untuk dijadikan bahan pertimbangan realisasi proyek PLTB Ciemas.
4. Prakiraan biaya yang dibebankan kepada pengguna di tiap kW nya setelah subsidi pemerintah
dikenai biaya Rp 80.881,00.
Daftar Pustaka
- https://www.researchgate.net/profile/Agus-Sugiyono/publication/322266175_Outlook_E
nergi_Indonesia_2015-2035_Prospek_Energi_Baru_Terbarukan/links/5a4f31b0458515e7
1b091f3d/Outlook-Energi-Indonesia-2015-2035-Prospek-Energi-Baru-Terbarukan.pdf
- http://www.iesr.or.id/wp-content/uploads/2018/11/COMS-PUB-0001_Briefing-Paper-1_E
nergi-Terbarukan.pdf
https://en.wind-turbine-models.com/turbines/765-gamesa-g114-2.5mw
Development. https://www.windpowerengineering.com/turbine/gamesa-g114-2-5mw/