Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN DI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN

Landasan hukum pelaksanaan penilaian di jenjang pendidikan dasar dan menengah


adalah UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

A. Pedoman Pelaksanaan Penilaan Di Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah.


PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 63
menyebutkan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikann dasar dan
menengah terdiri atas :
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Penilian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil dilakukan secara berkesinambungan dalam bentuk ulangan harian,
tugas, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas,
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi
dan kepribadian, serta ekspresi psikomotorik peserta didik;dan/atau bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik materi yang di nilai.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapian kompetensi kelulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajarab ilmu pengetahuan dan
teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
Dari rincian penilaian pendidikan tersebut, terdapat beberapa bentuk penilian
yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, yaitu :
1) Ulangan harian;
2) Tugas-tugas;
3) Ulangan tengah semester;
4) Ulangan akhir semester;
5) Ulangan kenaikan kelas;
6) Pengamatan terhadap perubahan perilaku/sikap dan psikomotorik;
7) Bentuk penilaian lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang di nilai;
8) Ujian sekolah; dan
9) Ujian nasional.

1. Ketuntasan Belajar
Prinsip ketuntasan Belajar merupakan suatu keharusan dengan
diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pelaksanaannya diwujudkan
dengan adanya ketentuan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) untuk
setiap mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. SKBM
merupakan ukuran standar kemampuan yang harus dicapai siswa dalam mata
pelajaran. Dengan adanya Standar Ketuntasan Belajar Minimal maka dapat
diketahui apakah seorang siswa telah mencapai kemampuan yang dipersyaratkan
dalam suatu mata pelajaran.

2. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap kahir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas adalah sebagai berikut :
a. Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program
pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
b. Tidak terdapat nilai di bawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal
(SKBM).
c. Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian pada semester yang
diikuti.

3. Kriteria kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pada pendidikan
dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi ;dan
d. Lulus ujian nasional.
Pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran berbasis :
a. Alat penilaian
1) Aspek Kognitif
Alat penilaian aspek kognitif adalah tes berupa tes objektif, tes uraian, dan
tes berbentuk soal terbuka. Tes objektif dapat berupa soal pilihan ganda,
benar-salah, dan menjodohkan.
2) Aspek Psikomotorik
Penilian aspek psikomotorik dilakukan dengan kombinasi alat tes dan
pengamatan. Alat penilian psikomotorik dapat berupa tes tertulis, tes
simulasi, dantes contoh kerja (work sample)
3) Aspek Afektif

b.

B.

Anda mungkin juga menyukai