PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang
bertujuan meningkatkan kesehatan, kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang memiliki perilaku hidup sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan
sehat dan memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik secara individu, keluarga,
kelompok maupun masyarakat.
Puskesmas adalah fisilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. Upaya Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan
Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melakukan tugasnya puskesmas menyelenggarakan
fungsi sebagai penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Selain menyelenggarakan
fungsinya, puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan
pengembangan sumberdaya manusia.
Untuk meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) khususnya
puskesmas, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan
pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja
yang berkesinambungan. Untuk menjamin bahwa upaya perbaikan mutu dan peningkatan
kinerja dilaksanakan secara berkesinambungan di FKTP, maka perlu dilakukan penilaian
oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan pemerintah yaitu
melalui mekanisme akreditasi.
Akreditasi adalah pengakuan terhadap fasilitas yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa
fasilitas kesehatan tingkat pertama tersebut telah memenuhi standar akreditasi. Di masa
transisi, pelaksanaan akreditasi FKTP dilakukan oleh komisi akreditasi FKTP yang
ditetapkan oleh menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.02.02/Menkes/59/2015. Komisi ini selain bertugas melaksanakan akreditasi FKTP
dimasa transisi juga bertugas mempersiapkan pembentukan lembaga independen yang
menggantikan tugas Komisi Akreditasi FKTP dalam melaksanakan akreditasi FKTP.
1. Profil Organisasi
a. Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas Kedaloman terletak di Jalan Raya Kedaloman Pekon Kedaloman
Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus. Wilayah kerja Puskesmas
Kedaloman pada awal berdirinya terdiri atas 7 (tujuh) pekon/desa, namun saat ini
beberapa pekon telah mengalami pemekaran wilayah sehingga saat ini wilayah
kerja Puskesmas Kedaloman terdiri 12 (dua belas) pekon. Empat dari jumlah pekon
yang ada merupakan pekon yang memiliki daerah terpencil dan tertinggal serta
memiliki medan yang sulit untuk dijangkau. Untuk membantu pelaksanaan
operasional kegiatanya Puskesmas Kedaloman membawahi dua unit puskesmas
pembantu (Pustu) yaitu Pustu Ciherang dan Pustu Suka Mernah.
b. Pemerintahan
Puskesmas Kedaloman merupakan suatu unit kerja di bawah naungan instansi
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, yang didirikan pada tahun 2006 dan mulai
beroperasi pada bulan Februari 2007, terletak di Jalan Raya Pekon Kedaloman,
salah satu pekon yang ada di Kecamatan Gunung Alip dan merupakan satu-satunya
puskesmas induk yang ada di wilayah kecamatan ini. Kecamatan Gunung Alip
mulai berdiri pada awal tahun 2006, pemekaran wilayah dari Kecamatan Gisting
dan Talang Padang Kabupaten Tanggamus.
c. Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Kedaloman + 480,31 Ha, yang terbagi menjadi
12 Pekon dan empat dari jumlah pekon tersebut merupakan pekon tertinggal dan
terpencil, yaitu Pekon Darussalam, Pekon Suka Mernah, Pekon Ciherang dan
Pekon Way Halom. Jarak terjauh antara pekon dengan puskesmas induk adalah 8
Km yang dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 30 Menit, jarak puskesmas
induk ke Dinas Kesehatan di ibu kota kabupaten sekitar 20 Km dengan waktu
tempuh dengan kendaraan umum kurang lebih 45 menit, sedangkan jarak
Puskesmas dengan rumah sakit tempat rujukan terdekat sekitar 30 Km dengan
waktu tempuh menggunakan kendaraan umum sekitar satu jam. Jarak tempuh
dengan ibu kota Propinsi Lampung sekitar 60 Km dengan waktu tempuh sekitar 1,5
jam. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Kedaloman sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Puskesmas Talang Padang.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Sumanda
3) Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Gisting.
4) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Puskesmas Talang Padang.
d. Geologi
Dari segi geologi wilayah kerja Puskesmas Kedaloman sebagian besar
merupakan daratan sebagai tempat areal persawahan dan perkebunan, dan
pemukiman penduduk. Banyak irigasi di setiap pekon yang digunakan para petani
untuk mengaliri sawah mereka sehingga rawan menjadi tempat perindukan nyamuk
dan vektor penyakit lainnya. Adapun peta wilayah kerja Puskesmas Kedaloman
Kecamatan Gunung Alip seperti terlihat dibawah ini :
e. Topografi
Wilayah kerja Puskesmas Kedaloman terdiri dari sekitar 60% terdiri dataran
rendah yang merupakan areal persawahan, perkebunan,rawa-rawa dan pemukiman
penduduk dan 40% terdiri dari perbukitan yang merupakan lahan perkebunan,
pertanian dan ladang bagi penduduk.
f. Hidrologi
Di wilayah Puskesmas Kedaloman mengalir sungai yang sangat penting bagi
petani di wilayah Kecamatan Gunung Alip dan sekitarnya yaitu Way Tebu yang
melintasi sebagian wilayahnya dan pada umumnya sungai tersebut dimanfaatkan
untuk irigasi pertanian disamping itu ada sebagian penduduk yang memanfaatkan
air sungai untuk kebutuhan rumah tangga, seperti mandi, cuci dan buang air besar.
g. Sumber Daya Alam
Di wilayah Puskesmas Kedaloman terdapat berbagai sumber daya alam yang
dapat diperbaharui yang disebut juga Non Exhoustible atau Flow Resources, seperti
hutan, perkebunan, persawahan, ikan dan air. Sumber daya alam tersebut banyak
dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber mata pencaharian sehari-hari.
Perkebunan dimanfaatkan untuk tanaman kopi, coklat, cengkeh, lada dan pisang.
Sedangkan lahan persawahan dikelola sebagai areal pertanian bahan makanan
pokok yaitu padi dan suyuran.
h. Demografi
Penduduk di wilayah Puskesmas Kedaloman pada akhir tahun 2016 sebesar
18.105 jiwa berdasarkan data dari survey penduduk antar sensus (SUPAS) yang
terhimpun dalam 3.976 kepala keluarga (KK) dengan jumlah KK prasejahtra
sebanyak 52,2% dari jumlah kepala keluarga seluruhnya. Latar belakang
pendidikan penduduk mayoritas berpendidikan SD/sederajat sebesar 46,23%,
SLTP/sederajat sebesar 27,49%, SLTA/sederajat sebesar 20,98% dan yang
berpendidikan perguruan tinggi sebesar 5,30%. Kegiatan ekonomi atau mata
pencaharian penduduk mayoritas disektor pertanian (85%), baik sebagai petani
sendiri atau buruh tani. Keadaan sosial masyarakat dipedesaan diwarnai dengan
kekerabatan yang masih kuat, budaya adat istiadat mayoritas penduduk Suku
Lampung dan Suku Sunda.
j. Pelayanan
1) Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
a) Pendaftaran dan Rekam Medik
b) Pelayanan Unit Gawat Darurat
c) Pelayanan BP Umum
d) Pelayanan BP GIGI
e) Pelayanan KIA dan KB
f) Pelayanan Laboratorium
g) Pelayanan Farmasi
h) Pelayanan Promkes/Konsultasi
i) Pelayanan P2M
2) Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Promosi Kesehatan
b) Pelayanan KIA dan KB
c) Pelayanan Gizi
d) Pelayanan kesehatan Lingkungan
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
3) UKM Pengembangan
a) Pelayanan Lansia
b) UKS
c) Kesehatan Olahraga
d) Kesehatan Jiwa
e) Pelayanan Kesehatan Remaja
4) Jejaring Puskesmas
1) Puskesmas Pembantu
2) Puskesmas Keliling
2. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan Mutu Puskesmas Kedaloman adalah ”Puskesmas Kedaloman
Berkomitmen untuk menciptakan rasa aman baik Puskesmas maupun pelanggan,
melayani dengan senang hati, memacu keaktifan dan kreatifitas, lingkungan kerja
yang nyaman, akurat dan efisien untuk hasil yang terbaik bagi pelanggan (pelayanan
yang Prima) sesuai dengan pesyaratan pelanggan dan ketentuan perundangan yang
berlaku dengan melakukan evaluasi dan tindak lanjut secara terus menerus dan
berkesinambungan.
TARGET
(T)
I PROMOSI KESEHATAN
Bersumber Masyarakat
1. Posyandu Purnama Posyandu 100%
2. Poskesdes Pekon 100%
D. Penyuluhan Napza Kelompok 100%
II KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Sarana 100%
2. Pembinaan Kelompok Masyarakat / Kelompok
Kelompok Pemakai Air
B. Hyginie dan Sanitasi Makanan dan
Minuman
1. Inspeksi Sanitasi tempat pengelolaan Sarana 100%
makan
2. Pembinaan tempat pengelolaan 100%
makanan
G. Pengendalian Vektor
1. Pengawasan tempat-tempat potensial Lokasi 100%
perindukan vektor di pemukiman
penduduk
2. Pemberdayaan sasaran/ kelompok/ pokja Kelompok 100%
potensial dalam upaya pemeberantasan
tempat perindukan vector penyakit di
pemukiman pddk dan sekitarnya.
3. Desa/Lokasi potensial yang mendapat Desa/Lok 100%
intervensi pemberantasan vector
penyakit menular
H. Cakupan Pelayanan kesehatan kerja pada 100%
pekerja formal
1. Pembinaan industry rumah tangga Orang 100%
A. Kesehatan Ibu
1. Cakupan K1 Bumil 100%
2. Cakupan K4 Bumil 100%
3. DO K1-K4 Bumil 0%
4. Pelayanan persalinan oleh tenaga Bulin 100%
kesehatan di faskes
A. TB Paru
1. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) TB 100%
BTA Positif
2. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) TB 100%
BTA Negatif Rontgen Positif
3. Kesembuhan penderita TBC BTA + TB 100%
B. Malaria *)
1. 1. Penderita Malaria klinis yang diobati Orang 100%
2. 2. Penderita '+' (positif) malaria yg diobati Orang 100%
sesuai standar
3. 3. Penderita yang terdeteksi Malaria % 100%
Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS
*)
C. Kusta
1. Penemuan tersangka penderita kusta Orang 100%
2. Pengobatan penderita kusta Orang 100%
3. Pemeriksaan kontak penderita Orang 100%
4. Penderita kusta yang selesai RTT Rate Orang 100%
D. Pelayanan Imunisasi *)
1. Imunisasi DPT-HB-Hib pada bayi Bayi 100%
2. Drop DPT-HB-Hib(1)-Campak Bayi <5%
3. Imunisasi HB-1 < 7 hari Bayi 100%
4. Imunisasi Campak pada bayi Bayi 100%
5. Imunisasi Polio Bayi 100%
6. Imunisasi DT dan Td Anak Sekolah Anak 100%
7. Imunisasi Campak pada anak Sekolah Anak 100%
8. Imunisasi DPT-HB-Hib Lanjutan Baduta 100%
9. Imunisasi Campak Lanjutan Baduta 100%
10. Desa UCI Desa 100%
E. Diare
1. Penemuan kasus diare di Puskesmas Orang 100%
kader
2. Kasus Diare ditangani oleh puskesmas Orang 100%
dan kader dengan oral rehidrasi
3. Kasus Diare ditangani dengan rehidrasi Orang 100%
intravena
4. Balita dengan diare ditangani Orang 100%
F. ISPA
JENIS
NO INDIKATOR MUTU DAN KINERJA STANDAR
PELAYANAN
Hari jumat
Hari jumat
Waktu tunggu di
≤ 15 menit
Pendaftaran
-Pasien baru
≤ 10 menit
Kepuasan Pasien
100%
Hari jumat
Kepuasan Pasien
100%
100%
Ruang Tindakan
Hari jumat
100%
Hari jumat
Kepuasan Pasien
100%
3 Kesehatan Gigi dan Jam Buka Pelayanan 100%
Mulut
Hari senin s/d kamis, sabtu
Hari jumat
Kepuasan Pasien
100%
Hari jumat
Hari jumat
Obat :
100%
Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP
Kepuasan Pasien
100%
100%
Hari jumat
Hari jumat
100%
100%
1. Cepat V
2. Efisien V
3. Mutu V
4. Aman V
5. Ramah V
6. Akuntabel V
3. Proses Pelayanan
a. Semua pasien yang berkunjung harus melewati unit pendaftaran. Di unit
pendaftaran pasien menyebutkan tujuannya ( ke unit umum, gigi, KIA, KB, P2M),
dengan membawa persyaratan administrasi ( Askes, BPJS, KIS), KTP, KK.
b. Atas indikasi, bisa dilaksanakan konsultasi antar unit :
1) Dari unit pelayanan BP umum dapat ke :
a) Unit pelayanan gigi dan sebaliknya
b) Unit pelayanan KIA, KB dan sebaliknya
c) Unit pelayanan Promkes/Konsultasi
d) Unit pelayanan P2M
e) Unit pelayanan farmasi
f) Unit pelayanan laboratorium dan kembali ke unit pengobatan umum
g) Unit pelayanan ASI
2) Dari unit pelayanan gigi dapat ke :
a)Unit pelayanan KIA, KB dan sebaliknya
b)Unit pelayanan Promkes/Konsultasi
c) Unit pelayanan farmasi
d)Unit pelayanan pengobatan umum
3) Dari unit pelayanan KIA, KB dapat ke :
a) Unit pengobatan umum dan sebaliknya
b) Unit pelayanan gigi dan sebaliknya
c) Unit laboratorium dan kembali ke unit pelayanan KIA, KB
d) Unit pelayanan ASI
e) Unit pelayanan Promkes/Konsultasi
4) Dari unit pelayanan ASI bisa ke :
a) Unit pelayanan BP umum
b) Unit pelayanan KIA, KB
c) Unit pelayanan Promkes/konsultasi
B. RUANG LINGKUP
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan akreditasi puskesmas,
yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen,
tinjauan manajemen, manajemen sumber daya, penyelenggaraan pelayanan meliputi
upaya kesehatan masyarakat (UKM), Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan).
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu, baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis.
A. PERSYARATAN UMUM
1. Puskesmas Kedaloman berkomitmen untuk membangun sistem manajemen mutu.
2. Puskesmas Kedaloman menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas.
3. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan klinis yang meliputi :
a. Kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan
b. Kejelasan penanggung jawab
c. Penyediaan sumber daya
d. Penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasarkan
kebutuhan masyarakat/pelanggan.
e. Verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai.
f. Pelaksanaan pelayanan.
g. Verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai
h. Monitoring dan evaluasi.
i. Upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Penyiapan dokumen akreditasi dengan tahapan sebagai berikut :
1. Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi penyiapan
tata naskah penulisan dokumen termasuk di dalamnya pengendalian dokumen
akreditasi yang meliputi pengetahuan tentang kewenangan pembuatan, pemanfaatan
dan penyimpanan seluruh dokumen puskesmas.
2. Penyiapan Dokumen Akreditasi
a. Dokumen internal, meliputi :
1) Surat-surat keputusan
2) Pedoman mutu
3) Pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan
4) Kerangka acuan
5) Standar prosedur operasional (SPO)
6) Rekam implementasi (Dokumen sebagai bukti telusur)
b. Dokumen eksternal yang perlu disediakan penyiapan dokumen sebagai regulasi
internal tersebut membutuhkan waktu lebih kurang 4 bulan
3. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP
a. Dokumen Induk
Dokumen asli dan telah disahkan oleh FKTP
b. Dokumen Terkendali
Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/tipa unit/pelaksana, terdaftar
dalam daftar distribusi dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam
melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini
harus ada tanda/stempel “ TERKENDALI “.
c. Dokumen Tidak Terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan
pihak di luar FKTP digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan
sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan memiliki tanda/stempel
“TIDAK TERKENDALI“. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah
penanggung jawab Manajemen Mutu dan tercatat pada daftar distribusi Dokumen
Tidak Terkendali.
d. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Dokumen
induk diidentifikasi dan dokumen sisanya dimusnahkan.
4. Penyusunan Dokumen
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu/tim akreditasi
dengan mekanisme sebagai berikut :
a. SOP yang telah disusun oleh unit kerja/pelaksana disampaikan ke tim mutu
b. Fungsi tim mutu dalam penyusunan dokumen akreditasi yaitu :
1) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi
dokumen antar unit
2) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditanda tangani oleh kepala
Puskesmas
5. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
6. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen.
7. Pencatatan dokumen, distribusi dan penarikan dokumen
Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota tim yang bertanggung jawab atas :
a. Penomoran Dokumen
No. Urut/29/ Tahun
No. Urut : No surat kebijakan
29 : Kode surat sesuai dengan yang ditetapkan dari dinas
AK-SDM : Akreditasi Puskesmas Kedaloman
Tahun : Tahun pembuatan SK
8. Penyimpanan Dokumen
a) Dokumen asli yang sudah dinomori dan sudah ditandatangan disimpan dan
diserahkan tim akreditasi/bagian Tata Usaha
b) Dokumen fotokopi disimpan dibagian unit puskesmas/pokja
c) Dokumen di unit pokja diletakkan ditempat yang tidak dilihat, mudah diambil dan
mudah dibaca oleh pokja
9. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian dokumen akreditasi dikelompokkan masing-masing
bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen
penilaian, dan diberikan secara berurutan
10. Revisi atau Perubahan Dokumen
a) Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai pejabat
yang berwenang
b) Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c) Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada riwayat perubahan dokumen
d) Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit dokumen
terkini
C. PENGENDALIAN REKAMAN
Rekaman hasil kegiatan di dokumentasikan dan dilakukan penyimpanan sesuai dengan
aturan yang berlaku dan dipelihara dengan baik.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas, penanggung jawab mutu, penanggung jawab administrasi dan
manajemen, penanggung jawab upaya kesehatan perorangan, penanggung upaya
kesehatan masyarakat dan seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab untuk
menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini dengan :
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan mengenai pentingnya memenuhi
kebutuhan pasien, termasuk regulasi dan prosedur yang terkait dengan fungsi layanan
melalui suatu briefing, rapat, apel, papan informasi ataupun media lainnya
2. Menetapkan pernyataan kebijakan mutu yang dijabarkan dari visi dan misi Puskesmas
Kedaloman
3. Menetapkan sasaran mutu, dimasing-masing unit, yang selaras dengan pernyataan
kebijakan mutu
G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi Internal dilakukan dengan tujuan : :
1. Mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai pentingnya memenuhi
kebutuhan pelanggan, termasuk regulasi dan prosedur yang terkait dengan fungsi
layanan.
2. Memastikan pencapaian sasaran mutu di masing-masing unit, melalui laporan secara
berkala.
3. Mengadakan tinjauan manajemen secara berkala untuk memastikan efektifitas dan
efisiensi penerapan sistem manajemen mutu.
4. Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan baik manusia beserta
kebutuhan penunjang lainnya.
Komunikasi internal dilakukan dengan melalui media rapat lokakarya mini bulanan
puskesmas, briefing, apel pagi dan papan informasi/pengumuman.
Komunikasi internal dilakukan dengan melalui media rapat lokakarya mini
bulanan Puskesmas, briefing, apel pagi, dan papan informasi/pengunguman.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. UMUM
Tinjauan manajemen adalah kajian secara menyeluruh terhadap penerapan sistem
manajemen mutu, serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang diperlukan untuk
efektivitas dan efisiensi penerapan sistem mutu. Rapat tinjauan manajemen dilakukan
minimal empat kali dalam setahun, Prosedur ini mencakup mulai proses penentuan
jadwal dan peserta, pembuatan undangan, pelaksanaan, pembuatan risalah rapat,
distribusi hasil rapat, tindak lanjut hasil rapat dan verifikasi hasil pelaksanaan keputusan
rapat.
C. LUARAN TINJAUAN
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas system
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan
identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu
dilakukan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. INFRASTUKTUR
Pengelolaan infrastruktur dilakukan melalui pemeliharaan gedung, sarana dan
prasarana Puskesmas. Pemeliharaan dilakukan minimal 1 kali setahun. Tim Mutu
menyusun perencanaan pemeliharaan yang dituangkan dalam perencanaan puskesmas.
Bukti pemeliharaan dituangkan dalam kartu pemeliharaan.
D. LINGKUNGAN KERJA
Tim mutu bertanggung jawab terhadap keamanan, kenyamanan, kebersihan
lingkungan kerja. Pemeliharaan lingkungan kerja dilakukan secara rutin. Bukti
pemeliharaan lingkungan kerja dilakukan dalam kartu pemeliharaan ruangan. Sebagai
kontrol pencemaran dilakukan pemeriksaan kualitas lingkungan secara rutin yang berupa
pemeriksaan kualitas air bersih di dalam dan lingkungan sekitar Puskesmas, baik
mikrobiologi dan kimia terbatas.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
BAB VII
PENUTUP
Manual mutu sebagai pedoman dalam dalam menentukan kebijakan ,tindakan, dan
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung
jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan. Manual
mutu disyahkan oleh Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab mutu Puskesmas.