Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
mempunyai sifat lembut, penuh kasih sayang, perasaan, ulet, sabar dan lain
sebagainya yang semuanya adalah menjadi salah satu modal utama untuk
menjadikan keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Tidak hanya itu mereka
pintar dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika pergaulan dalam masyarakat. Kaum
wanita khususnya kaum muslimah, dituntut untuk membekali diri dengan nilai-
dan tanggung jawabnya secara benar menurut ajaran agama Islam, sehingga dia
dalam keluarga merupakan pendidikan yang sangat efektif bagi seorang anak, terutama
Semua pendidikan tidak terlepas dari peran ibu, apalagi pendidikan yang
bahwa “Ibu adalah direktur tanpa jabatan. Direktur pendidikan yang tanpa tanda
jasa dan tanpa gaji. Ibu atau perempuan pada umumnya menjadi standar
1
ketinggian budaya, keberhasilan pembangunan dan pendidikan sekaligus sebagai
Dari kutipan di atas, menunjukkan kedudukan seorang ibu yang luar biasa
dapat memenuhi hal tersebut, maka ibu sangat memerlukan pendidikan yang dapat
formal yang diperuntukan bagi para ibu, maka sekolah non formal menjadi pilihan
sehingga mereka memilih pendidikan non formal yang sifatnya tidak mengikat,
seperti organisasi perwiridan. Melalui perwiridan inilah para ibu dapat menambah
anggota dan pengajar atau ustadz yang memberikan berbagai materi dalam rangka
masyarakat menurut Moh. Roqib dan Nurfuadi dalam bukunya Kepribadian Guru:
bahwa:
1
Ibid, hlm. 86
2
Pendidikan non formal mempunyai peran yang sangat penting yaitu
sebagai tempat kegiatan pengajian atau pembelajaran Islam bagi
masyarakat. Selain itu perwiridan juga berperan mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara serta bisa mengisi atau membantu pemerintah
dalam membangun masyarakat, sehingga terbentuklah masyarakat yang
mandiri, maju dalam segala sektor pembangunan menuju negara atau
bangsa yang sehat, serta mengacu pada prinsip dan tujuan pendidikan
Agama Islam.2
Berdasarkan uraian pendapat diatas, menunjukkan bahwa perwiridan
menjadi suatu perkumpulan para wanita yang haus dengan pengetahuan agama,
sehingga mereka bergabung dalam organisasi tersebut. Memang tidak setiap saat
pemyampaian dan pengajaran agama Islam dilakukan, namun setiap sebulan sekali
ajaran agama Islam. Namun dalam kesehariannya mereka selalu bertukar pikiran
dan sharing dengan sesama anggota dalam kegiatan perwiridan. Perwiridan ini
menjadi sarana bagi masyarakat khususnya kaum untuk menimba ilmu tentang
ibu dan perilaku keagamaan ibu-ibu masih kurang, terutama dalam pengamalan
ibadah shalat. Hal ini dapat dilihat dari fenomena sebagai berikut : Pertama,
peneliti masih melihat kaum ibu yang berbicara tanpa disadari sudah menceritakan
orang lain. Jika pengetahuan agamanya cukup baik, maka mereka tidak akan mau
2
Moh.Roqib dan Nurfuadi, Kepribadian Guru: Upaya Mengembangkan Kepribadian Guru
yang Sehat di Masa Depan”, (Jogjakarta: Grafindo Litera Media, 2009), hlm.96-97
3
Dusun Boyolali Desa Namo Mbelin belum semuanya mampu menutup aurat
sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam. Hal itu, dapat mengindikasikan
Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat belum cukup dan dapat dinilai kurang
sehingga berdampak pada pengamalan agama Islam yang kurang baik. Ketiga,
Ibu-ibu di Dusun Boyolali masih banyak yang kurang bergaul untuk mengikuti
perwiridan di desa ini, maka diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat
meningkatkan pengamalan agama bagi kaum ibu. Kegiatan perwiridan ini dapat
dijadikan sebagai wadah pembinaan agama Islam bagi kaum Ibu, yang sudah tidak
non formal yang mengikatnya. Dalam konteks ini pemuka agama di Dusun
Boyolali Desa Namo Mbelin ini dapat merumuskan dan membuat program
perwiridan ibu-ibu dengan harapan kaum ibu akan termotivasi untuk mengenal
ajaran Islam dalam bentuk yang sebenarnya, yaitu agama yang mengandung nilai-
nilai ajaran yang sejalan dengan fitrah manusia, bertumpu pada pembentukan
memberikan pendidikan dan pengajaran bagi kaum ibu dalam hal ajaran agama
Islam. Perwiridan dapat menjadi wadah pembinaan bagi ibu-ibu rumah tangga,
4
agar dapat mencerminkan seorang ibu/muslimah yang dapat mengamalkan ajaran
Islam.
dalam melakukan pembinaan kepada kaum ibu di Dusun Boyolali Desa Namo
penelitian. Oleh sebab itu, maka peneliti berencana melakukan penelitian yang
berkaitan dengan hal tersebut dengan judul: Upaya Perwiridan Nurul Huda dalam
Pembinaan Agama Islam di Dusun Boyolali Desa Namo Mbelin Kecamatan Kuala
Kabupaten Langkat”.
B. Fokus Penelitian
Setelah diketahui latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi
fokus masalah dalam penelitian ini: tentang upaya-upaya yang dilakukan dalam
kegiatan perwiridan Nurul Huda dalam pembinaan agama Islam bagi kaum ibu di
C. Rumusan Masalah
1. Apasaja upaya pembinaan agama Islam Kaum Ibu Melalui kegiatan perwiridan
Kabupaten Langkat ?
5
3. Kendala yang di hadapi perwiridan dalam melakukan pembinaan agama Islam
Kaum Ibu di Dusun Boyolali Desa Namo Mbelin Kecamatan Kuala Kabupaten
Langkat ?
D. Tujuan Penelitian
ialah untuk:
1. Mengetahui apasaja upaya pembinaan agama Islam Kaum Ibu Melalui kegiatan
Langkat.
Langkat.
agama Islam Kaum Ibu di Dusun Boyolali Desa Namo Mbelin Kecamatan
E. Manfaat Penelitian
tugas dan peranan dari perwiritan di Dusun Boyolali Desa Namo Mbelin
6
b. Bagi Ibu-ibu rumah tangga, hasil penelitian ini diharapkan mampu
para ibu, khususnya tentang agama Islam. Selain itu, penelitian ini juga
sosial dan agama itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan, terutama dalam