MATERI
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada umumnya, “pemuda” atau “generasi muda” merupakan konsep-konsep
yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Misalnya “pemuda harapan bangsa” dan
lain sebagainya yang merupakan beban moral bagi pemuda. Tetapi di lain sisi,
pemuda menghadapi masalah persoalan-persoalan seperti ungkapan frustasi,
kecemasan akan masa depan, kenakalan remaja, dan masalah lainnya. Dalam
hubungan ini kemungkinan timbul konflik dalam berbagai bentuk proses, baik yang
terang-terangan maupun yang terselubung.
Menurut literatur psikologi, kelompok umur pemuda masih dianggap sebagai
kelompok yang terbuang dari kelompok orang-orang pada umumnya dengan suatu
subkultur tersendiri karena masa pemuda ditandai dengan berbagai perubahan menuju
ke arah tercapainya kematangan dalam berbagai aspek seperti sikap, biologis,
intelektual, dan emosional. Kenyataan ini memberikan dampak perubahan sosial. Di
satu sisi menimbulkan masalah penyediaan lapangan pekerjaan, alokasi peran sosial,
dan menggugah kestabilan sosial.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian pemuda dan sosialisasi
b. Apa peran pemuda dalam masyarakat dan pembangunan.
c. Bagaimana masalah-masalah pemuda
d. Apa Media dan Tujuan Sosialisasi
e. Apa tujuan internalisasi, belajar, dan spesialisasi
f. Bagaimana peran orang tua dalam sosialisasi
3. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pengertian pemuda dan sosialisasi
b. Untuk mengetahui peran pemuda dalam masyarakat
c. Untuk mengetahui masalah-masalah pemuda
d. Untuk mengetahui media dan tujuan sosialisasi
e. Untuk mengetahui tujuan internalisasi, belajar, dan spesialisasi
f. Untuk mengetahui peran orang tua dalam sosialisasi
.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah interaksi yang dilakukan oleh satu orang dengan orang lain ataupun,
kelompok satu dengan kelompok lain. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang
harus dijalankan oleh individu.
a. Faktor Internal : Faktor dari dalam diri individu, misalnya: minat, bakat dan
motivasi.
b. Faktor Eksternal : Faktor dari luar individu, misalnya: nilai, norma, struktur sosial
budaya, dan ekonomi.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat
diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti
bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari
keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab.
Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah
satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan
sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan
sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai
dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada
soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh
karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Proses sosialisasi juga adalah proses pembentukan sikap loyalitas sosial.
Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap saling
menerima dan saling memberi kearah ang lebih baik. Kita sangat mudah melihatnya
pembentukan kesetiaan sosial ini adalah dalam keluarga. Setiap anggota keluarga
selalu setia sesamanya. Di dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini
berkembang, sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata
lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan hingga
kelompok yang lebih luas.
Darwaty , Yulia. 2011. buku saku sosiologi SMA. Jakarta: kawan pustaka
Peranan pemuda dalam masyarakat dan bangsa telah digariskan dalam GBHN, yaitu :
1. Pengembangan generasi muda disiapkan untuk kader penerus perjuangan bangsa
dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan,
kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, serta
kepribadian dan budi yang luhur.
2. Pengembangan wadah pembinaan generasi muda seperti sekolah, organisasi
fungsional pemuda, organisasi olahraga, dan lainnya.
3. Perlu diwujudkan suatu kebijaksaan nasional tentang kepemudaan secara
menyeluruh dan terpadu.
Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak tahu menjadi
tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di lembaga pendidikan. Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh seorang
individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
anam1506.blogspot.com
Keluarga adalah perantara sosialisasi pertama dari kehidupan seorang anak. Oleh
karena itu peran orang tua dalam sosialisasi keluarga sangat penting sebagai pengendali dan
pengarah agar proses sosialisasi tersebut tetap berada di jalur yang benar. Orang tua sebagai
pemimpin dan kepala dari keluarga bertanggung jawab untuk memastikan proses sosialisasi
ini dapat membentuk kepribadian serta karakter anak yang sesuai dengan nilai – nilai yang
baik, dan tidak mengarah kepada nilai yang buruk.
Dosenpsikologi.com
BAB III
PENUTUP
3.1 A. KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama.
Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan
sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau
gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara
dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu
para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan
yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
B. SARAN
Remaja tidak boleh terlalu bebas bergaul dengan sembarangan orang , harus
bisa memilih pertemanan sekiranya jangan sampai membawa dampak buruk bagi diri
kita. Dan juga jangan terlalu dekat dengan lawan jenis dan bisa jadi nanti
menimbulkan fitnah.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
4.1 DAFTAR PUSTAKA
Soelaeman M. Munandar, 1987, Ilmu Sosial Dasar, Bandung, Penerbit Refika Aditama.
Harwantiyoko & Katuuk Neltje F. 1997.MKDU Ilmu
Darmawaty, Yulia. 2011. Buku Saku Sosiologi SMA. Jakarta: Kawan Pustaka
Dosenpsikologi.com
Anam1506.blogspot.com/2014