Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA AN.AG DENGAN ASMA BRONKIAL

DIMAS AJI KUNCORO


1811020005
KEPERAWATAN S1
PENGERTIAN

Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas


yang banyak dijumpai, baik pada anak-anak maupun
dewasa. Kata asma berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “terengah-rengah”.

Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan


nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi.
ETIOLOGI

Etiologi asma berhubungan dengan genetic dan fenotip.


Asma merupakan penyakit yang disebabkan oleh factor
genetika dan factor lingkungan dengan inflamasi kronis
sebagai patologi utamanya. Walaupun begitu pasien asma
memiliki heterogenesis yang tinggi dan 30-45% pasien
asma tidak respon dengan pemberian kostikosteroid
inhalasi.
FAKTOR RESIKO

A. Predisposisi genetik

B. Riwayat alergi dan asma pada anak

C. Atopi pada orang tua

D. Infeksi virus saluran pernafasan

E. Kolonisasi bakteri

F. Sensitisasi alergen

G. Paparan terhadap tembakau prenatal maupun post natal


TANDA DAN GEJALA
1. Sulit bernapas 6. Denyut jantung
meningkat
2. Batuk-batuk 7. Merasa pusing, lelah
atau mengantuk

3. Mengi (suara nada tinggi 8. Adanya penurunan arus


saat sedang bernapas) puncak ekspirasi

4. Sulit bicara, makan atau 9. Bangun terlalu awal


susah tidur akibat sulit
bernapas
5. Bibir dan jari-jari yang 10. Iritasi tenggorokan atau
terlihat membiru kegelisahan
PATOFISIOLOGI
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis dengan karakteristik
meningkatnya responsitivitas bronkial serta obstruksi jalan nafas
secara episodic. Karakteristik mayor pada asma antara lain :

a. Peluruhan epitheal

b. Peningkatan massa otot polos pada jalan nafas yang


diakibatkan hipertrofi, hiperplasia atau migrasi

c. Fibrosis sub epitelial

d. Inflitrasi sel inflamasi pada dinding bronkial


PATHWAY
Pencetus serangan (allergen, emosi/stress, obat-obatan
dan infeksi)

Reaksi antigen dan antibodi Sekresi mucus

Dikeluarkannya substansi vasoaktif Produksi


(histamine,bradikinin dan anafilaktosin mucus
bertambah
Bronkospasme

• Bronkospasme Ketidakseimbanga
Ketidakefektifan • Edema mukosa n nutrisi kurang
bersihan jalan • Hipersekresi kebutuhan tubuh
napas (resiko/jalan
mucus
Obstruksi saluran napas

Kerusakan Hipoksemia
Hipoventilasi
pertukaran gas Hiperkapria
PENATALAKSANAAN
A. Asma Akut

Penanganan harus cepat dan seharusnya di lakukan di rumah


sakit/gawat darurat.

B. Asma Kronik

Diupayakan untuk memahami sistem penanganan asma secara


mandiri, sehingga dapat mengetahui kondisi kronik dan variasi
keadaan asma.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien dan Keluarga
Nama Pasien : An. AG Nama Ayah/Ibu : Tn BS

Usia : 10 tahun Usia Ayah/Ibu : 49 tahun

Jenis Kelamin : L Agama : Islam

Anak ke 2 dari 1 bersaudara Alamat : Mandiraja

Tanggal Masuk : 6 Desember 2020 Suku bangsa : Jawa

Tgl Pengkajian : 7 Desember 2020 Pendidikan : SMA

Diagnosa Medis : Asma Bronchial Pekerjaan : Buruh


II. Keluhan Utama : Batuk dan sesak nafas

III . Keadaan Sakit Saat Ini :


Keadaan pasien saat ini nafasnya frekuensi sedang dan telihat
sesak pada bagian dada. Suhu 37, Pernapasan 16x/menit,
Nadi 112x/menit
P : Penumpukan mukosa
Q : Sesak nafas
R : Dada
S:4
T : Sering
IV. Riwayat Anak pada Masa
1. Prenatal
Tempat pemeriksaan kehamilan : Puskesmas Mandiraja
Frekuensi pemeriksaan kehamilan : 1 bulan 1x
Sakit yang diderita/keluhan : mual, muntah
LANJUTAN ….
2. Intranatal
Tempat persalinan : puskesmas
Tenaga penolong : bidan
Jenis persalinan : spontan

3. Postnatal
Lama mendapat ASI : 2 tahun
ASI Ekslusif : Tidak
Usia mendapatkan MP-ASI : 4 Bulan
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Riwayat penyakit sebelumnya : batuk, pilek
2. Pernah di rawat di RS : tidak
3. Obat-obat yang digunakan : -
4. Tindakan (Operasi) : -
5. Alergi : -
6. Kecelakaan : -
7. Imunisasi Dasar : Influenza √
DTP √
Hepatitis A √
Varisela √
Dengue √
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

X = Pasien
Ket:
Keluarga pasien memiliki
riwayat penyakit asma =Pria

= Wanita
X
RIWAYAT SOSIAL

1. Yang mengasuh : Orang tua kandung


2. Hubungan dengan anggota keluarga : Baik
3. Hubungan dengan teman sebaya : Baik
4. Pembawaan secara umum : Periang
5. Lingkungan rumah : Bersih, lantai rumah dari semen
KEBUTUHAN DASAR
1. Nutrisi
Makanan yang disukai/tidak disukai : semua makanan disukai
Selera makan baik, bisa menghabiskan 1 porsi makan, selama sakit tidak ada
perubahan
Alat makan yang digunakan : piring/sendok
Pola makan/jam : 4x sehari setiap 3 jam

2. Eliminasi
Sebelum sakit, eliminasi normal, BAK dan BAB tidak membutuhkan bantuan
orang lain
Selama sakit, BAB dan BAK pasien normal, tidak mengalami diare dan tidak
memerlukan bantuan orang lain untuk eliminasi

3 Istirahat tidur : baik, 2x sehari


4. Aktifitas : bermain bersama teman-teman
PEMERIKSAAN TINGKAAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pemeriksaan Fisik : Anak pandai bergaul dan suka bermain lari
lari
2. Pemeriksaan Motorik Kasar : Anak dapat mencuci piring,
menyapu halaman dan melipat pakaian
3. Perkembangan Motorik Halus : Anak sudah dapat menulis
dengan rajin dan dapat membuat lipat lipatan dari kertas
menjadi mainan
4. Perkembangan bahasa : Anak sudah bisa menguasai bahasa
dan dapat membaca dengan lancar
5. Perkembangan sosial : Anak sudah dapat berinteraksi dengan
teman sebaya dan lingkungan sekitar
6. Perkembangan Kognitif : Anak sudah dapat memahami
perbuatan yang baik dan maupun buruk
TINJAUAN SISTEM
1. Keadaan Umum dan Tanda vital
Keadaan umum : pasien sedang sakit
1 TB dan BB 12cm dan 32 kg

2 Lingkar Kepala 52 cm

3 Lingkar Lengan 17 cm

4 Suhu 37

5 Nadi 120x/menit

6 Pernapasan 16x/menit

7 Tekanan darah 103/63 mmHg


2. Pengkajian Kardiovaskuler

Nadi, denyut apeks-frekuensi, irama dan 112x/menit


kualitas
Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi:
a. Lingkar dada a. 52 cm
b. Adanya deformotas b. Tidak ada
c. Bunyi jantung c. S1 S2 Vesikuler
Tampilan Umum
a. Tingkat aktifitas a. Lancar
b. Perilaku b. Perilaku
c. Jari tabuh (dubbing pada tangan dan
kaki
Kulit
a. Warna a. Sawo matang
b. Elastisitas b. Elastits
c. Suhu tubuh c. Hangat 37 derajat
Edema
a. Periorbital a. Tidak ada
b. Ekstremitas b. Tidak ada
3. Pengkajian Respitarori
a. Bernapas
Frekuensi pernapasan, kedalaman dan kesemitrisan 16x/menit

Pola nafas Vaskuler

Retraksi Tidak ada

Pernapasan cuping hidung Tidak ada

Posisi yang nyaman Tidak semua nyaman

b. Hasil Auskultasi toraks


Bunyi nafas a. Vasikuler

Fase Ekspirasi dan inspirasi memanjang b. Normal

c. Hasil pemeriksaan toraks


Bentuk dada a. Simetris

Lingkar dada b. 52 cm
4. Pengkajian Neurologi
a. Tingkat kesadaran Kompos metis

b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala a. Oval
Fontanel b.
Lingkar kepala (dibawah 2 tahun) c. 47 cm
c. Reaksi Pupil
Ukuran a. 3 ml
Reaksi terhadap cahaya b. Isokor
d. Aktifas Kejang
Jenisnya a. Tidak ada
Lamanya b. Tidak ada
e. Fungsi Sensoris
Reaksi terhadap nyeri a. Normal

f. Refleks
Reflek tendon dan superficial a. Normal
Refleks patologis
g. Kemampuan
Perkembangan menulis dan menggambar a. Baik
Kemampuan memnaca b. Baik
5. Pengkajian Gastrointestinal

a. Hidrasi
Turgor kulit a. Elastis

Membras mukosa b. Pucat, kering

Asupan dan haluaran c. Asupan makanan sedikt, minum air hangat


banyak
b. Abdomen
Nyeri a. Tidak ada

Kekakuan b. Tidak ada

Bising usus c. 30x/menit

Muntah (jumlah, frekuensi dan d. Tidak ada


karakteristik)

Feses (Frekuensi dan karakteristik) e. BAB 3x sehari karakteristik padat

Kram f. Tidak ada


6. Pengkajian Renal/Ginjal

a. Fungsi Ginjal
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik a. Tidak ada
Disuria b. Tidak ada
Pola berkemih c. Lancar setiap hari
Adanya acites d. Tidak ada
Adanya edema e. Tidak ada

b. Karakteristik urine dan urinasi


Urine tampak bening atau keruh a. Keruh
Warna b. Kuning kecoklatan
Bau c. Khas
Berat jenos
Menangis saat berkemih e. Tidak

c. Genetalia
Iritasi a. Tidak ada
Seklret b. Tidak ada
7. Pengkajian Muskuloskeletal

a. Fungsi Motorik Kasar


Ukuran otot a. Atropi
Tonus otot b. Spatis
Kekuatan c. Normal
Gerakan Abnormal d. Tidak ada
b. Fungsi Motorik Halus
Manipulasi mainan a. Baik
Menggambar b. Baik
c. Kontrol Postur
Mempertahankan posisi tegak a. Baik
Bergoyang-goyang b. Baik
d. Persendian
Rentang gerak a. Normal
Kontraktur b. Normal
Adanya edema dan nyeri c. Tidak ada
Tonjolan abnormal d. Tidak ada
e. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang a. scoliososi
8. Pengkajian Hematologi

a. Kulit
Warna a. Sawo matang
Adanya ptechea, memar
Perdarahan dari membran mukosa atau b. Tidak ada
dari luka suntikan/fungsi vena

b. Abdomen
Pembesaran hati a. Tidak ada
Pembesaran Limpa b. Tidak ada
9. Pengkajian Endokrin

a. Status Hidrasi
Poliuria a. Tidak ada

Polifagia b. Tidak ada

Polidipsi c. Tidak ada

Kulit kering d. Tidak ada

b. Tampilan umum
Alam perasaan a. Tidak ada

Iritabilitas b. Tidak ada

Sakit kepala c. Tidak ada

Gemeteran d. Tidak ada


ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS: Peningkatan eskudat Ketidakefektifan
Ibu pasien mengatakan anaknya dalam alveoli bersihan jalan napas
mengalami batuk dan sesak napas

DO:
Pernapasan pasien terlihat sesak,
batuk-batuk dan bernapasan
19x/menit
2. DS : Keletihan otot Ketidakefektifan pola
Ibu pasien mengatakan, hanya pernapasan napas
berobat di puskesmas.

DO:
Pasien terlihat batuk dan saat
bernapas berbunyi wheezing
LANJUTAN
No Data Fokus Masalah Etiologi
3 DS: Manajemen Asma Gangguan
Ibu pasien mengatakan anaknya Pertukaran Gas
batuk berdahak dan susah
mengeluarkan lendir

DO:
Saat pasien mengambil napas,
terdengar suara wheezing, dan susah
untuk mengeluarkan dahak.
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektidan bersihan jalan napas berhubungan dengan
Peningkatan eskudat dalam alveoli
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan Kurang minat
belajar
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Manajemen
Asma
RENCANA KEPERAWATAN
No Dx Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan - Identifikasi pemicu a. Untuk
bersihan jalan tindakan yang diketahui dan mengetahui
napas b/d keperawatan, reaksi yang reaksi pasien
eskudat dalam diharapkan : biasanya terjadi saat kambuh
alveoli - Catat kapan b. Untuk
Indikator A T terjadinya, mengetahui
Memantau 2 4 karakteristik dan batuknya kering
munculnya durasi batuk atau tidak
gejala - Ajarkan klien untuk c. Agar penyakitnya
mengidentifikasi tidak bertambah
Memantau 2 4 dan menghindari parah
keparahan pemicu, sebisa
gejala mungkin
- Kolaborasi dengan d. Untuk
Memantau 2 4 keluarga untuk penyembuhan
frekuensi memonitor tanda yang tepat
gejala dan gejala
LANJUTAN..
No DX Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
2 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi a. Agar pasien
pola napas keperawatan, diharapkan kebutuhan bisa
berhubungan aktual/potensial menghirup
dengan keletihan pasien untuk udara dg
otot pernapasan Indikator A T masukkan alat mudah
membuka jalan
Irama pernapasan 2 4 napas b. Agar pasien
- Posisikan bernapas
Suara auskultasi 2 4 pasien setengah dengan nyaman
napas duduk
memaksimalkan
Kepatenan jalan 2 4 napas a. Agar dapat
napas -Instruksikan mengeluarka
bagaimana agar n sekret
bisa melakukan
batuk efektif
- Gunakan b. Agat tidak
pendekatan terjadi
kalem kekambuhan
LANJUTAN…
No DX Keperawatan Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
3 Gangguan Setelah dilakukan - Monitor reaksi a. Untuk
pertukaran gas tindakan keperawatan, asma mengetahui
berhubungan diharapkan : -Bantu untuk frekuensi
dengan mengenal tanda napas
Manajemen Asma dan gejala b. Agar
Indikator A T sebelum terjadi penyakitnya
Frekuensi 2 4 reaksi asma tidak
pernapasan dan bertambah
implementasi kambuh lagi
Irama 2 4 dari respon
pernapasan tindakan yang
tepat
Kedalaman 2 4 - Ajarkan teknik c. Untuk
inspirasi bernapas/relak kenyamanan
sasi pasien
Kemampuan 2 4
untuk - Kolaborasi dg d. Agar
mengeluarkan keluarga beri psikologis
sekret dukungan pasien tidak
ksembuhan terganggu
Obat-obatan saat ini

No Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indiikasi Efek


samping

1 Ambroxol Usia 8 Mengatasi gangguan Penggunaan Gangguan


Pulvis tahun pernapasan akibat ambroxol pencernaan
15-30 produksi dahak yang bersamaan ringan, mual
mg berlebihan dengan batuk muntah dan
kering atau sakit di ulu
antitusif dapat hati
menyebabkan
dahak tersumbat

Pemeriksaan Laboratorium
No Jenis pemeriksaan Nilai Normal Nilai saat ini Interpretasi

1 Hb 13 g/dl 11, 2 g/dl Normal

2 Hematrokit 36% 34,2% Normal


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX 1 : Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan eskudat dalam alveoli
No Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien Paraf
DX
1 07 Des • Melakukan TTV DS; Aji
20 Pasien bersedia untuk
08.00 pengukuran tekanan darah
TTV: S 37, N: 112x, RR:
19x/menit
DO:
Pasien terlihat batuk dan sesak
napas

• Mengkaji frekuensi DS:


kedalam pernapasan dan Pasien mengatakan susah untuk
ekspansi dada mengeluarkan dahak

DO:
Pasien terlihat batuk dan
susahmengeluarkan sekret
No Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Respon Pasien Paraf
DX
07/Des/2 • Melakukan auskultasi bunyi DS: Aji
0 nafas dan catat adanya bunyi Pasien mengatakan susah
08.00 nafas tidur saat sesak napas, suka
bangun malam
DO:
Pasien terlihat kesusahan
jika ingin tidur
2 08/Des.2 • Monitor TTV DS: Aji
0 Pasien bersedia untuk
08.40 melakukan pengukuran
tekanan darah
TTV : S: 37, RR, 16x/menit,
N: 112x/menit
DO:
Pasien terlihat sesak

• Mengkaji auskultasi bunyi DS: Pasien mengatakan saat


nafas dan catat adanya bunyi bernapas ada suara di dada
napas DO : Pasien terlihat saat
mengambil napas, terdengar
suara wheezing
No Tgl/Jam Implementasi Respon Pasien Paraf
DX Keperawatan
3 09/Des/20 • Monitor TTV DS: Aji
09.00 Pasien mengatakan bersedia
untuk pengukuran tekanan
darah
TTV: S:37, RR :16x/menit, N:
112x/menit
DO : Pasien kooperatif

• Mengkaji frekuensi DS: Pasien mengatakan


kedalaman masih sesak di bagian dada
pernapasan dan saat menghirup udara
ekspansi dada
DO :
Pasien terlihat susah untuk
menghirup udara
DX 2 : Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot pernapasan

No Tgl Jam Implementasi Respon pasien Paraf


DX
1 07 Des 20 • Monitor TTV DS: Aji
08.00 Pasien mengatakan bersedia untuk
pengukuran tekanan darah
TTV : S: 37, N: 112x/menit, RR: 16x/menit
DO : Pasien kooperatif

DS:
• Melakukan Ibu pasien mengataka susah tidur saat
pengkajian malam hari
kepatenan jalan
napas DO:
Pasien terlihat susah saat ingin tidur siang
No Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
DX
2 08/Des/20 • Monitor TTV DS: Aji
08.40 Pasien mengatakan bersedoa
melakukan pengukuran darah
TTV: S: 37, RR: 16x/menit,
N:112x/menit
DO: Pasien kooperatif

• Melakukan DS:
kepatenan Ibu pasien mengatakan pasien susah
jalan napas tidur dan suka bangun malam hari

DO:
Pasien terlihat susah untuk tidur
siang
No DX Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf

3 09/Des/20 • Monitor TTV DS: Aji


09.00 Pasien bersedia untuk pengukuran
tekanan darah
TTV: S: 37, N 112x/menit, RR:
16x/menit
DO: Pasien kooperatif

• Melakukan DS: Pasien mengatakan bersedia saat


teknik batuk melakukan tindakan
efektif
DO:
Pasien terlihat berusaha untuk
mengeluarkan sekret
DX 3 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan manajemen asma

No DX Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf


1 07/Des/20 • Melakukan DS: Pasien mengatakan bersedia Aji
08.00 TTV untuk pengukuran tekanan darah
TTV: S: 37, RR:16x/menit,
N:112x/menit
DO: Pasien kooperatif

• Melakuakn DS: Pasien mengatakan bersedia


teknik melakuakn tindakan
relaksasi DO: Pasien kooperatif

• Evaluasi DS: Pasien mengatakan nyaman


DO : Pasien terlihat senang
dengan menunjukkan wajah
senyum
No DX Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
2 08/Des/20 • Melakukan TTV DS: Aji
08.40 Pasien mengatakan bersedia
untuk pengukuran tekanan
darah
TTV: S:37, RR: 16x/menit,
N:112x/menit

• Melakukan terapi DS: Pasien mengatakan


relaksasi bersedia
DO: Pasien kooperatif

• Evaluasi DS: Pasien mengatakan


senang

DO: Pasien terlihat senang


dengan menunjukkan ekspresi
senyum
No DX Tgl/Jam Implementasi Respon Paraf
3 09/Des/20 • Melakukan TTV DS: Aji
09.00 Pasien mengatakan bersedia untuk
pengukuran tekanan darah
TTV: S: 37, N: 112x/menit, RR:
16x/menit

DS: Pasien mengatakan sudah agak


reda
• Melakukan
monitor DO: Pasien terlihat sudah sedikit
pernapasan tidak sesak lagi.

DS: Pasien mengatakan gembira dan


• Melakukan bersyukur
evaluasi
DO: Pasien terlihat senang
EVALUASI KEPERAWATAN
DX 1: Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan eskudat dalam
alveoli
Tgl/Jam No DX Evaluasi Paraf
07/Des.20 1 S; Ibu mengatakan anaknya masih batuk dan sesak Aji
08.00 nafas
O: Frekuensi nafas 16x/menit, wheezing terdengar
A: Masalah belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan dengan pemberian air hangat
dan batuk efektif
08/Des/20 2 S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk sesekali Aji
08.40 O: Frekuensi napas 16x/menit, wheezing mulai tidak ada
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan batuk efektif dan
pemberian air hangat
09/Des/20 3 S: Ibu pasien mengatakan sudah mulai tidak batuk lagi Aji
09.00 O: Frekuensi napas 30x/menit, batuk mengeluarkan
sekret
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
DX 2: Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan keletihan otot

Tgl/Jam No Dx Evaluasi Paraf


07 Des 20 1 S: Ibu pasien mengatakan hanya berobat di Aji
08.00 puskesmas
O: Keluarga sudah berusaha ke rumah sakit
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
08/Des/20 2 S: Ibu pasien mengatakan anaknya masih batuk Aji
08.40 sesekali
O: Frekuensi napas 16x/menit, batuk tidak disertai
lendir, wheezing tidak ada
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan dengan air hangat
09/Des/20 3 S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai Aji
09.00 tidak batuk
O: Frekuensi napas 30x/menit, tidak ada wheezing
A: Masalah teratassi
P: Intervensi dilanjutkan
DX 3 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan manajemen asma

Tgl/Jam No DX Evaluasi Paraf


07/Des/20 1 S: Ibu pasien mengatakan anaknya gelisah Aji
08.00 O: Pasien nampak gelisah dan susah untuk bekerja
sama
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
08/Des/20 2 S: Ibu pasien mengatakan anaknya batuk dan susah Aji
08.40 untuk tidur malam
O : Pasien nampak susah untuk tidur dan susah untuk
mengeluarkan sekret
A: Masalah sudah teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
09/Des/20 3 S: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa tidur Aji
09.00 malam
O: Pasien nampak sudah tidak gelisah
A: Masalah sudah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai