Sakitnya sebelah….
Kelompok 8
Kelompok 8
Anggota :
ADZKA ABDILLAH GUSTIA BUDHY 1910911310019
ALBERTUS ANDIKA WONGJAYA 1910911210055
ALIYAH ZAHIRAH PUTRI 1910911220028
ANNISA PUTRI FEBRIYANTI 1910911320042
DINA WAHYUNI 1910911120017
FIRDHA ASSYIFA 1910911220024
HUDA AHDADIA 1910911320045
M. FARID ALWAN ZAKY 1910911210023
NOUVAL REYHAN FADHILA 1910911310055
RAIDA NAMIRA 1910911320051
RIZKIA ALIFA RAHMA 1910911320037
SYAHRATUL ASHFIA NASRI 1910911220037
7 Jumps
1 2 3 4
Identifikasi & Klarifikasi Menentukan Masalah Menganalisis Masalah Menentukan DD &
Istilah Asing DK beserta Pohon
Masalah
5 6 7
Menentukan Belajar Mandiri Sintesis dan Uji Diri
Sasaran Belajar
Skenario 1
Sakitnya sebelah….
Seorang perempuan, berusia 36 tahun, pekerjaan IRT, sudah menikah, memiliki 2 anak,
datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu. Nyeri di kepala
sebelah kiri, timbulnya mendadak, tidak menjalar, dirasakan berdenyut. Nyeri dirasakan
hilang timbul, saat timbul nyeri berlangsung sekitar 4 jam. Nyeri bertambah saat melakukan
aktivitas. Nyeri berkurang saat istirahat dan jika berada di tempat yang sunyi dan redup.
Pasien juga mengeluh mual tapi tidak sampai muntah. Satu bulan sebelumnya, pasien juga
mengalami sakit yang sama, dan untuk mengobati nyeri pasienz mengkonsumsi obat anti
nyeri. Nyeri kepala sebelah ini pertama kali dirasakan pasien sejak 2 tahun yang lalu. Dan
akhir-akhir ini kekambuhannya semakin sering. Riwayat trauma, penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, diabetes melitus: disangkal. Ayah pasien menderita tekanan darah tinggi, ibu
pasien juga menderita nyeri kepala namun riwayat penyakit jantung dan diabetes mellitus
pada keluarga: disangkal. Tidak ada keluhan demam dan rasa pusing berputar. Selanjutnya
pada pasien dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, serta tatalaksana non
farmakologis dan farmakologis.
1 : Identifikasi &
Klarifikasi Istilah Asing
Nyeri kepala : sensasi tidak nyaman pada kepala,
pada skenario termasuk nyeri kepala primer..
Trauma : benturan pada kepala trauma bisa terjadi
pada seluruh tubuh
Mual dan muntah : rasa tidak enak pada perut yang
sering muncul
1. Apa saja yang dapat menyebabkan nyeri kepala?
2. apakah kasus ini merupakan kegawatdaruratan?
3. pemeriksaan fisik apa saja yang harus dilakukan pada pasien tersebut?
4. mengapa rasa nyeri kepala pasien dapat bertambah ketika beraktivitas?
5. faktor apa saja yang dapat memicu kekambuhan sakit kepala ini pada
pasien?
6. bagaimana patofisiologi nyeri kepala?
2: 7. apakah semakin seringnya kekambuhan sakit kepala pasien menandakan
bahaya?
Menentukan 8. bagaimana pengaruh riwayat keluarga yang memiliki hipertensi pada
pasien?
Masalah 9. bagaimana cara kerja obat anti nyeri pada keluhan pasien ?
10. pemeriksaan penunjang apa saja yang harus dilakukan pada pasien?
11. bagaimana hubungan mual dan muntah tersebut dan apakah
menandakan sesuatu?
12. apa saja jenis nyeri kepala?
13. mengapa nyeri berkurang pada saat istirahat?
14. adakah hubungan trauma dengan nyeri kepala pada pasien?
15. apakah ada pengaruh dari jenis kelamin dan usia terhadap keluhan
pasien?
16. apa saja terapi farmakologi dan non farmakologis yang diberikan?
3 : Menganalisis Masalah
1. Apa saja yang dapat menyebabkan nyeri kepala?
implus yang berasal dari bawah, dikendalikan oleh spp, ctz terletak di
bawah medula
12. apa saja jenis nyeri kepala?
DK : Migrain
e t a t s E l a e R n o d r el a H
Pohon Masalah
a d n e g A g nit ek r a M 0 2 0 2
1. Definisi
2. Etiologi
3. Faktor Resiko
4. Epidemiologi
5. Patofisiologi
6. Manifestasi klinis
7. Diagnosis
8. Klasifikasi
5 : Menentukan
Sasaran Belajar 9. Tata laksana
10. Prognosis
11. Komplikasi
12. Pencegahan
Web
Journals and ebooks
6 : Belajar Book
Medical books
Mandiri
Everywhere Else
Disscuss with friends, teachers,
doctors, etc.
7:
Berdasarkan
Sintesis Sasaran
dan Uji Belajar
Diri
1.Definisi
migrain adalah nyeri kepala berkulang yang berlangsung 4 sampai 72
jam, dan bersifat
unilateral, nyeri bedenyut, intesitas sedang sampai berat, dan
diperberat dengan aktivitas.
berhubungan dengan mual dan fotofobia dan fonofobia.
2. Etiologi
1. Perubahan hormon
2. makanan
3. Stres
4. Rangsangan sensorik
5. Aktivitas fisik
6. Perubahan lingkungan
7. alkohol
8. merokok
3. Faktor Resiko
a. makanan: alkohon anggur merah, keju, MSG, coklat kacang-kacangan,
jeruk dan
tomat, alpukat, minuman mengandung kafein, makanan dari nitrat dan
nitrit, gula diet yang
mengandung aspartam, ragi
b. obatobatan: vasodilator, obat horman seperti kontraspsi, obat
antinhipertensi seperti
captopril, antibiotik.
c. gaya hidup: pola makan seperti orang yang lagi berpuasa, polatidur,
perubahan pola
seperti perubahan shift kerja, perubahan cuaca
4. Epidemiologi
didapatkan hasil gangguan nyeri kepala merupakan gangguan yang srg terjadi. 12 persen
populasi 13 persen wanita, amaerika utara lalu diikuti amerika selatan, tengah, eropa, asia.
menduduki peringkat ke dua. meningkat pada masa pubertas, menurun pada monpouse.
lebih dari 10 persen. seluruh dunia 50 persen. ratarata mencapai 18 persen di globall.
amerika serikat terjadi wanita 18 persen laki2 6 persen. menurut WHO, migrain kondisi
nyeri kepala paling sering di seluruh dunia. menurut AMS 1989, pria 6 persen wanita 16
persen. AMS dua, wanita meningkat, pria juga meningkat. RSUP 2004, 6 orang penderita
migrain 10,9 persen.
5. Patofisiologi
6. Manifestasi Klinis
terdapat 4 fase:
a. fase prodormal: fase yang mengawali serangan migrain. terjadi beberapa jam atau
hari
b. fase aura: muncul secara bertahap, berupa sensasi visual dan motorik atau bersamaan.
terjadi bebreapa menit
c. fase laten: dibeberapa orang tidak terjadi
d. fase nyeri kepala: berdenyut, unilateral, berlangsung di frontotemporalis lalu berjalan
ke posterior. 4 sampai 72 dam untuk dewasa, dan 48 jam untuk anak, dapat
mengganggu
pasie.
e. fase postdormal: setelah nyeri kepala. merasa lelah, konsentrasi menurun, perubahan
mood. tapi dia merasa segar dan bahagia.
7. Diagnosis
anamnesis: sangat penting, untuk mengetahui karakteristik migrain tersebut. riwayat
keluarga juga harus ditanyakan. karakteristik nyeri kepala berdenyut atau ditusuk,
unilatral, intensitas nya meningkat 1-2 jam dan menyebar, berlangsung 4-72 jam,
intesitasnya sedang dan berat dan membatasi aktivitas fisiknya.biasanya ada mual, lalu ada
gejala prodormal seperti perubahan mood. migrain tanpa aura harus punya kriteria. nyeri
kepalanya harus ada dua dari ini: unilateral, berdenyut, intensitas sedang sampai berat,
deperparah dengan aktivitas fisik. dan satu kriteria dari mual dan mutah, fotofobia. jadi ada
3 kriteria. dengan aura, harus ada 3 dari 4: satu atau lebih aura irreversibel, satu gejala aura
timbul secara bertahap, gaada lebih dari berapa menit ya, dll
pemeriksaan fisik: meliputi TD, penilaian fungsi kardiovaskuler, kepala dan leher,
melputis status mental, kekuatan motorik, relfleks, fungsi sensorik, tanda iritasi meningeal,
dan lain-lain.
diagnosis refleks: untuk mnyingkarkan dd lainnya.
s nya sistemik, dd nya metastasis dan infeksi
n nya neurolosi symptom adanya stroke dll
o pertama adalah onset
o yang kedua, usia lebih dari 50 tahun
p 1 papil edema, peningkatan TIK
p 2 posisi
p 3 pre… peningkatan TIK
p 4 progresif headache
8. Klasifikasi
a. migrain dengan aura: ditandai dengan aura, melihat kilatan cahaya atau titik pada
objek, sensai kesemutan dan mati rasa di satu sisi, kesulitan berbicara. migrain ada dibagi
lagi. migrain lebih dari 72 jam, tanpa kelebihan obat.
b. tanpa aura: ditandai dengan serangan sakit kepala tanpa ditandai dengan peringatan
khusus, palin umum.
c. kronis: Sakit kepala (seperti migrain atau seperti tegang) selama ≥15 hari / bulan
selama> 3 bulan, dan memenuhi kriteria:
- terjadi pada pasien yang telah mengalami sedikitnya lima serangan yang memenuhi
kriteria migrain tanpa aura dan/atau migrain dengan aura
- pada ≥8 hari / bulan selama> 3 bulan, memenuhi salah satu dari yang berikut:
kriteria migren tanpa aura
kriteria migren dengan aura
diyakini oleh pasien lega dengan triptan atau turunan ergotamine
d. tidak trklasifikasi: classic migrain dan common migrain
9. Tata Laksana
non:
hindari pencetusnya kurangi stress, istirahat, jaga makanan dan minuman. melatih relaksasi
agar dapat mengontrol berupa meditasi selama 21-30 menit. lalu ada biofeedback seperti
menghangatkan tangan.
medika:
- abortif untuk mengurangi nyeri intensitasnya. ada non spefisik seperti ibuprofen
paracetamoll bisa dikasi antiemetik seperti domperidon. yang spesifik tritan untuk
intensitas sedang dan berat.
-profilaksis. untuk serangan migrain yang berat, yang tidak membaik dengan terapi abortif.
ada antikogulan. asam palproat ini lini pertama. bisa betabloker, bisa dikasi antidepresan.
tambahan: profilaksis nya betabloker, asam palproat, KI nya tidak untuk ibu hamil,
antidepresan aminaprin. terapi yang baru penggunaan 1. antagonis CGRP 2. agonis
serotonin 5HT1F(ditan) 3. antagonis reseptor glutamat 4. inhibitor NOS 5. neurostimulasi
10. Prognosis
baik dan tidak meningkatkan resiko kematian.
untuk banyak orang biasanya migrain akan menghilang karena proses
penuaan
bisa meningkatkan resiko stroke
19 % orang stroke sebelumnya ada migrain
50% dengan patenforamen ovale, dapat mengontrol serangan migrain
masa penyembuhannya penting karena erat kaitannya dengan faktor
pencetus, akan
menghilang migrain ini apalag wanita yang sudah menopouse
Ad vitam : bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
Ad Fungsionam : bonam
11. Komplikasi
-Sindrom Serotonin, di mana kadar zat serotonin di dalam tubuh sangat tinggi, sehingga
bisa menyebabkan kejang. Risiko ini biasanya terjadi pada penderita yang mengonsumsi
obat triptan. Sindrom serotonin bermanifestasi sebagai berikut:
-Klonus. Klonus adalah kontraksi otot yang terjadi tanpa disengaja dan memicu gerakan
yang tidak terkendali. Klonus dapat terjadi pada mata, disertai gelisah atau keringat
dingin.
-Tremor. Tremor atau gemetar adalah gerakan tubuh yang tidak terkendali.
-Hiperrefleksia. Hiperrefleksia merupakan reaksi sistem saraf yang berlebihan ketika
menerima rangsangan.
-Hipertonia. Hipertonia adalah kondisi yang ditandai dengan meningkatnya ketegangan
otot, dan menurunnya kemampuan otot untuk meregang.
-Gangguan pada perut (Gastritis), Gangguan ini biasanya disebabkan oleh konsumsi obat
antiinflamasi nonsteroid dalam dosis yang besar dan jangka waktu lama.
12. Pencegahan
a. mencegah pemicu
b. membuat catatan harian untuk memantau obatobat yang
bisa membuat migrain
c. tidur yang cukup
d. obat topiramid
Thankyou!