Obat Immunologi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

Obat obat immunologi

 Antibodi monoklonal, contohnya basiliximab.


 Biologi, contohnya adalimumab, etanercept, golimumab, infliximab, secukinumab,
dan rituximab.
 Kortikosteroid, contohnya budesonide, prednison, dan prednisolone.
 Penghambat mammalia target of rapamycin (mTOR), contohnya everolimus.
 Penghambat calcineurin, contohnya ciclosporine dan tacrolimus.
 Penghambat enzim inosine monofosfat dehydrogenase, contohnya azathioprine
dan mycophenolate.

Efek samping obat immunologi

Efek samping yang dapat dialami setelah menggunakan obat imunosupresan adalah
infeksi berat. Apabila mengalami salah satu dari efek samping di bawah ini, maka
jangan ragu untuk mengunjungi dokter agar keluhan bisa ditangani secara tepat:

 Demam atau menggigil.


 Nyeri punggung.
 Susah dan sakit ketika buang air kecil.
 Rasa lemah dan lelah yang muncul tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas.

Cara penggunaan obat immunologi

Basiliximab

Merek dagang basiliximab: Simulect

Bentuk obat: suntik intravena

 Transplantasi ginjal
Dewasa: Dosis suntikan yang diberikan adalah 20 mg, infus selama 20-30 menit,
diberikan 2 jam sebelum transplantasi organ. Dilanjutkan dengan pemberian dosis 20
mg, 4 hari setelah transplantasi.
Anak-anak dengan berat badan < 35 kg: Dosis suntikan yang diberikan adalah 10
mg, infus selama 20-30 menit, diberikan 2 jam sebelum operasi. Dosis diulang 4 hari
kemudian setelah transplantasi.
Anak-anak dengan berat badan > 35 kg: Sama dengan dosis orang dewasa.

Bentuk obat: Suntik subkutan

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: 40 mg, 1 kali seminggu.

 Ankylosing spondylitis
Dewasa: 40 mg, 1 kali seminggu.

 Penyakit Crohn dan kolitis ulseratif


Dewasa: Dosis awal adalah 160 mg (yang diberikan berupa 4 kali suntikan,
sebanyak 40 mg per hari. Atau 40 mg, 2 kali sehari, selama 2 hari berturut-turut.
Kemudian diberikan 80 mg pada hari ke-15.

 Artritis pada anak


Anak usia 4-15 tahun dengan berat badan < 30 kg: 20 mg per minggu.
Anak usia 4-15 tahun dengan berat badan > 30 kg: 40 mg per minggu.

Etanercept

Merek dagang: Enbrel

Bentuk obat: Suntik subkutan

 Psoriasis
Dewasa: Dosis awal adalah 25 mg, 2 kali seminggu. Atau 50 mg, 1 kali seminggu.
Anak-anak usia enam tahun ke atas: 0,8 mg/kgBB, 1 kali seminggu, selama 6
bulan. Hentikan pengobatan jika tidak ada perubahan kondisi selama 12 minggu
penggunaan obat. Dosis maksimal adalah 50 mg per minggu.

 Arthritis pada anak


Anak usia dua tahun ke atas: 0,4 mg/kgBB (maksimal 25 mg), 2 kali seminggu,
dengan pemberian tiap 3-4 hari sekali. Atau 0,8 mg/kgBB (maksimal 50 mg), 1 kali
seminggu. Hentikan pengobatan dan segera ke dokter jika tidak ada perubahan
kondisi setelah 6 bulan penggunaan obat.

 Ankylosing spondylitis dan rheumatoid arthritis


Dewasa: 25 mg, 2 kali seminggu, dengan pemberian tiap 3-4 hari sekali. Atau 50
mg, 1 kali seminggu. Hentikan pengobatan dan segera diskusikan kembali dengan
dokter jika tidak ada perubahan kondisi setelah 6 bulan bagi penderita rheumatoid
arthritis, atau setelah 3 bulan pada penderita ankylosing spondylitis.

Golimumab

Merek obat: Simponi

Bentuk obat: suntik intravena

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: Dosis awal adalah 2 mg/kgBB dengan infus selama 30 menit. Dosis kedua
diberikan 4 minggu kemudian, dan selanjutnya tiap 8 minggu.

Bentuk obat: suntik subkutan

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: 50 mg, 1 kali sebulan.

 Ankylosing spondylitis
Dewasa: 50 mg, 1 kali sebulan.
 Arthritis pada anak
Anak dengan berat badan 40 kg atau lebih: 50 mg, 1 kali sebulan. Terapi bisa
dievaluasi apakah respons pasien terhadap pengobatan baik atau tidak. Jika sudah
3-4 bulan kondisi tidak kunjung ada perubahan, diskusikan kembali dengan dokter.

 Kolitis ulseratif
Dewasa: Dosis awal adalah 200 mg, yang kemudian dilanjutkan 100 mg setelah 2
minggu. Lalu 50 mg (jika berat badan di bawah 80 kg) atau 100 mg (jika berat badan
80 kg ke atas) tiap 4 minggu. Diskusikan kembali dengan dokter bila tidak ada
perubahan setelah pemberian dosis ke-4.

Infliximab

Merek dagang: Remicade

Bentuk obat: suntik intravena

 Penyakit Crohn
Dewasa: Dosis awal 5 mg/kgBB, infus selama kira-kira 2 jam. Dosis diulang 2
minggu setelah infus pertama.
Anak usia 6-17 tahun: Dosis awal 5 mg/kgBB, infus selama kira-kira 2 jam. Dosis
diulang setelah 2 minggu dan 6 minggu setelah infus awal, lalu terakhir dosis diulangi
tiap 8 minggu.

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: Kombinasi bersama methotrexate, dosis yang diberikan adalah 3 mg/kgBB,
infus selama kira-kira 2 jam. Dosis diulang 2 minggu dan 6 minggu setelah infus
pertama. Dosis bisa ditingkatkan sebanyak 1,5-7,5 mg/kgBB jika respons pasien
terhadap obat masih dinilai kurang.

 Ankylosing spondylitis
Dewasa: Dosis awal 5 mg/kgBB. Dosis diulang pada 2 minggu dan 6 minggu setelah
dosis awal, kemudian disesuaikan tiap 6-8 minggu sekali. Diskusikan kembali
dengan dokter jika tidak ada perubahan kondisi setelah menggunakan 2 kali dosis.

 Psoriasis
Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg/kgBB yang diulang pada 2 dan 6 minggu setelah
suntikan pertama, kemudian diberikan tiap 6-8 minggu. Diskusikan kembali dengan
dokter jika kondisi tidak ada perubahan setelah dosis ke-2.

 Kolitis ulseratif
Dewasa: Dosis awal adalah 5 mg/kgBB, kira-kira selama 2 jam. Dosis diulang 2
minggu dan 6 minggu setelah infus awal, lalu tiap 8 minggu. Diskusikan kembali
dengan dokter jika kondisi tidak kunjung berubah setelah pemberian dosis ke-3.
Anak usia 6-17 tahun: Dosis awal 5 mg/kgBB, infus kira-kira selama 2 jam. Diulang
pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama, lalu tiap 8 minggu sekali.

Secukinumab

Merek dagang: Fraizeron


Bentuk obat: suntik subkutan

 Psoriasis
Dewasa: 300 mg, 1 kali seminggu, selama 5 minggu. Kemudian dosis diberikan
menjadi 1 kali sebulan. Diskusikan kembali dengan dokter jika tidak ada perbaikan
kondisi selama 16 minggu penggunaan obat.

 Ankylosing spondylitis
Dewasa: 150 mg, 1 kali seminggu, selama 5 minggu. Lalu dosis diberikan 1 kali
sebulan. Disikusikan kembali dengan dokter jika tidak ada perbaikan kondisi setelah
16 minggu pengobatan.

Tocilizumab

Merek dagang: Actemra

Bentuk obat: suntik intravena

 Rheumatoid Arthritis
Dewasa: Dosis awal yang diberikan adalah 4 mg/kgBB, 1 kali tiap 4 minggu. Dosis
bisa ditingkatkan menjadi 8 mg/kgBB, 1 kali tiap 4 minggu via infus, selama 1 jam.
Dosis maksimal adalah 800 mg per pemberian.

Bentuk obat: suntik subkutan

 Rheumatoid Arthritis
Dewasa: Dosis awal yang diberikan adalah 160 mg, 1 kali seminggu.

Ustekinumab

Merek dagang: Stelara

Kondisi: Penyakit Crohn

 Suntik intravena
Dewasa dengan berat badan <55 kg: 260 mg diberikan melalui infus, kira-kira
selama 1 jam.
Dewasa dengan berat badan 56-85 kg: 390 mg.
Dewasa dengan berat badan 86 kg atau lebih: 520 mg.Dosis pemeliharaan:
Dewasa: 90 mg melalui suntik subkutan, tiap 8-12 minggu, dimulai 8 minggu setelah
dosis awal.

Kondisi: psoriasis

 Suntik subkutan
Dewasa derat badan <100 kg: 45 mg.
Dewasa berat badan > 100 kg: 90 mg. Dosis dilanjutkan dengan jumlah yang sama
4 minggu kemudian, dan tiap 12 minggu sekali. Diskusikan kembali dengan dokter
jika tidak ada perbaikan kondisi setelah 28 minggu pengobatan.
Anak usia 12 tahun ke atas dengan <60 kg: 0,75 mg/kgBB.
Usia 12 tahun ke atas dengan berat badan 60-100 kg: 45 mg.
Usia 12 tahun ke atas dengan berat badan >100 kg: 90 mg. Dosis yang sama
diberikan 4 minggu kemudian, dan 12 minggu sekali.

Budesonide

Merek dagang Budesonide: Budenofalk, Budesonide, Obucort, Swinghaler,


Pulmicort Respules, Pulmicort Turbuhaler, Rhinocort Aqua, Sonide

Kondisi: asma

 Inhaler
Dewasa: 200-800 mcg per hari, yang dibagi ke dalam 1-2 jadwal penggunaan. Dosis
maksimal adalah 800 mcg per hari.
Anak usia 5-12 tahun: 200-800 mcg per hari, yang dibagi ke dalam 2 jadwal
penggunaan.

 Cairan nebulizer
Dewasa dan anak-anak >12 tahun: 1-2 mg, 2 kali sehari. Dosis untuk pemeliharaan
adalah 0,5-1 mg, 2 kali sehari.
Bayi usia tiga bulan hingga remaja usia 12 tahun: 0,5-1 mg, 2 kali sehari. Dosis
untuk pemeliharaan adalah 0,25-0,5 mg, 2 kali sehari.

Kondisi: Croup

 Cairan nebulizer
Anak-anak: 2 mg sebagai dosis tunggal, atau 1 mg sebanyak 2 kali dengan jarak 30
menit. Pemberian obat dapat diulang tiap 12 jam atau tiap 36 jam jika diperlukan,
hingga kondisi mereda.

Kondisi: Rinitis alergi

 Semprot hidung
Dewasa dan anak usia >6 tahun: Dalam sediaan 64-100 mcg, 1-2 semprotan ke
tiap lubang hidung, 2 kali sehari.

Kondisi: Polip hidung

 Semprot hidung
Dewasa dan anak usia >6 tahun: Dalam sediaan 64-100 mcg, 1 semprotan ke tiap
lubang hidung, 2 kali sehari. Pemberian obat bisa dilakukan selama 3 bulan.

Kondisi: Penyakit Crohn

 Kapsul
Dewasa: 9 mg, 1 kali sehari, yang diminum sebelum sarapan pagi. Bisa juga dibagi
ke dalam 3 jadwal konsumsi, yang diminum 30 menit sebelum makan. Obat bisa
dikonsumsi selama 8 minggu.
Prednison

Merek dagang Prednison: Eltazone, Etacortin, Ifison, Inflason, Lexacort, Pehacort,


Prednison, Remacort, Trifacort

Bentuk obat: tablet

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: Dosis maksimal 10 mg per hari.

 Asma
Dewasa: 40-60 mg per hari, 1 kali sehari atau dibagi menjadi 2 dosis, kira-kira
selama 3-10 hari.
Anak usia 0-11 tahun: 1-2 mg/kgBB per hari, kira-kira selama 3-10 hari. Dosis
maksimal 60 mg per hari.

Everolimus

Merek dagang: Certican

Bentuk obat: tablet

 Kanker ginjal
Dewasa: 10 mg, 1 kali sehari. Untuk mencegah timbul efek samping, dosis akan
dikurangi menjadi 5 mg, 1 kali sehari.

 Tranplantasi organ
Dewasa: 0,75 mg, 2 kali sehari, yang diberikan segera usai transplantasi.

Ciclosporin

Merek dagang Ciclosporin: Cipol – N, Imusporin, Sandimmun, Neoral

Bentuk obat: tablet

 Rheumatoid arthritis
Dewasa: 2,5 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis. Pengobatan sebaiknya
dilakukan sampai 6-8 minggu. Jika respons pasien terhadap obat tidak cukup baik,
maka dosis bisa ditingkatkan secara bertahap, yaitu maksimal 4 mg/kgBB per hari.

 Transplantasi organ
Dewasa: Dosis awal adalah 10-15 mg/kgBB per hari, yang diberikan 4-12 jam
sebelum transplantasi dilakukan, dan dilanjutkan sampai 1-2 minggu ke depan.

 Psoriasis dan eksim atopik berat


Dewasa: Dosis awal adalah 2,5 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 2 dosis. Diskusikan
kembali dengan dokter jika kondisi tidak membaik, meski sudah mencapai dosis
maksimal 5 mg/kgBB per hari dalam waktu 6 minggu.

Bentuk obat: suntik


 Transplantasi organ
Dewasa: Dosis awal adalah 5-6 mg/kgBB per hari, sebagai dosis tunggal. Infus
dilakukan selama 2-6 jam, lalu dilanjutkan dengan pengobatan tablet.

Tacrolimus

Merek dagang: Prograf, Protopic

Bentuk obat: kapsul

 Penanganan komplikasi transplantasi ginjal (penolakan tubuh terhadap organ


cangkok)
Dewasa: Dosis awal adalah 200-300 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2
dosis. Atau sebanyak 1 kali sehari untuk kapsul pelepasan lambat, yang diberikan
dalam kurun waktu 24 jam setelah transplantasi.

 Penanganan penolakan transplantasi pankreas


Dewasa: Dosis awal adalah 200 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis.
Atau sebanyak 1 kali sehari (kapsul pelepasan lambat).

 Penanganan penolakan transplantasi paru-paru


Dewasa: Dosis awal 100-150 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis. Atau
sebanyak 1 kali (kapsul pelepasan lambat).

 Penanganan penolakan transplantasi hati


Dewasa: Dosis awal adalah 100-200 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2
dosis. Atau sebanyak 1 kali (kapsul pelepasan lambat).
Anak-anak: 300 mikrogram/kgBB, dibagi menjadi 2 dosis.

 Penanganan penolakan transplantasi jantung


Dewasa: Dosis awal adalah 150 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis.
Atau sebanyak 1 kali (kapsul pelepasan lambat).
Anak-anak: 200-300 mikrogram/kgBB per hari, dibagi 2 dosis.

 Penanganan penolakan transplantasi usus


Dewasa: 300 mikrogram/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 dosis. Atau sebanyak 1 kali
sehari (kapsul pelepasan lambat)

Anda mungkin juga menyukai