Anda di halaman 1dari 2

Nama : Windy Fahmuzi Tiani

NIM : 11920011

1. Membuat rencana program kerja lintas program dan lintas sektor

Kerjasama lintas program adalah kerjasama didalam lingkup Puskesmas atau lingkup DinasKesehatan itu
sendiri. Tujuan khusus kerja sama lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan
selanjutnya menggalang kerja sama lintas sektoral. Contoh: pemberian tablet Fe

Tablet zat besi (Fe)

merupakan tablet mineral yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau
hemoglobin. Zat besi (Fe) berperan sebagai sebuah komponen yang membentuk mioglobin, yakni
protein yang mendistribusikan oksigen menuju otot, membentuk enzim, dan kolagen. Selain itu, zat besi
juga berperan bagi ketahanan tubuh.

Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun kebutuhan tersebut
terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin
maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu
hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.

Untuk perhitungan makan sebanyak 3 kali, dengan kalori sebanyak 2500 kal dapat menghasilkan 20-25
mg zat besi setiap harinya. Selama masa kehamilan lewat perhitungan 288 hari, wanita hamil bisa
menghasilkan zat besi sekitar 100 mg. Dengan demikian, kebutuhan Fe (zat besi) masih kurang pada
wanita hamil sehingga membutuhkan asupan tambahan berupa tablet Fe.

Tablet zat besi (Fe) penting untuk ibu hamil karena memiliki beberapa fungsi berikut ini:

 Menambah asupan nutrisi pada janin


 Mencegah anemia defisiensi zat besi
 Mencegah pendarahan saat masa persalinan
 Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan

2. Membuat program kesehatan reproduksi di wilayah kerja bidan komunitas dan strateginya

Program : memberikan penyuluhan tentang keputihan pada remaja


Perilaku sehat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan intim yaitu dengan cara memberikan penkes :

1. Pola hidup sehat meliputi diet seimbang, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol, olahraga teratur
serta hindari stress yang berkepanjangan.

2. Gunakan pakaian dalam yang berbahan katun

3. Mengganti pakaian dalam minimal 2x dalam sehari

4. Hindari penggunaan celana ketat

5. Mengganti pembalut, atau panty liner pada waktunya untuk mencegah tumbuhnya bakteri. Ini semua
untuk mejaga kebersihan daerah vagina dan agar selalu tetap kering.

6. Membasuh vagina dengan cara yang benar yaitu dari depan (vagina) ke belakang (anus) tiap kali
buang air.

7. Tidak menggunakan cairan pembersih vagina, karena dapat mematikan flora normal vagina
(Kusmiran, 2012).

8. Untuk mencegah iritasi pada vagina, hindari penggunaan bedak, sabun, atau tisu dengan pewangi
pada daerah vagina.

9. Jangan membiasakan meminjam barang yang memudahkan penularan seperti alat-alat mandi dan
sebagainya. Dan berhati-hati bila menggunakan WC umum terutama untuk kloset duduk, hindari duduk
di atas kloset atau mengelapnya terlebih dahulu.

10. Tidak membiasakan mengkonsumsi jamu-jamuan untuk mengatasi keputihan, konsultasikan terlebih
dahulu ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai