- memerah ASI dan penyimpanan ASI yang baik dan benar untuk ibu pekerja-
IS : Joko bu bidan.
IS : 4 minggu
Bid : hebat ibu Sopi, semangat untuk asi saja sampai 6 bulan ya..
IS : iya, tp saya bingung Bu, bulan depan saya sudah mulai masuk kerja lagi. Saya mau kasih Joko
susu botol saja waktu saya tinggal kerja
Bid : o jadi ibu Sopi merasa bingung bagaimana untuk menyusui Joko karena harus bekerja lagi?
IS : iya Bu bidan. Saya kepingin banget tetap nyusuin Joko supaya sehat. Dua kakaknya Joko dapat
asi hanya sampai 6 minggu saja, sekarang sering sakit.
Bid : hmmm
IS : saya sebetulnya sedih harus berhenti menyusui, rasanya jadi nggak dekat sama anak.
Bid : memang sedih ya bu rasanya kalau merasa kedekatan dengan anak melalui menyusui
terputus
IS : iya Bu, apalagi kata teman saya sebetulnya banyak ibu bekerja yang tetap bisa memberikan
ASI. Gimana caranya ya Bu
Bid : saya salut dengan semangat ibu untuk tetap menyusui Joko. Memerah ASI membantu ibu
bekerja untuk tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya
IS : Bagaimana caranya? dipompa ya bu?
Bid : pengosongan payudara bisa dilakukan dengan tangan maupun memakai pompa. Begini bu
caranya (bidan mempraktikkan langkah-langkah memerah payudara pakai tangan).
IS : tapi saya juga takut asi saya merembes bu, khan jadinya bau. Malu-maluin deh bu. Saya
nggak enak sama teman-teman di toko, sama pelanggan, dan terutama sama juragan saya.
Bid : bu Sopi merasa khawatir kalau ASI merembes, hmmm. Mengosongkan asi secara rutin akan
mencegah asi merembes Bu.
IS : di toko saya tidak ada tempat untuk memompa asi, juga belum tentu diijinkan oleh juragan
kalau saya sering-sering pamit ke belakang untuk memompa asi
Bid : memerah asi merupakan hak setiap ibu bekerja. Ada aturannya bu Sopi. Hak ibu untuk
menyusui dilindungi hukum. Untuk tempat memerah, coba juga matur, tanya, atau minta ijin ke
juragannya. Yang penting bukan di kamar mandi, tertutup, dan Bu Sopi merasa aman untuk
memerah. Bisa juga Bu Sopi memakai selendang atau atasan mukena ketika memerah untuk
menutupi tubuh, kalau ruangannya terbuka.
IS : jadi saya harus bilang minta ijin ke juragan ya Bu Bidan? Tapi saya takut malah dipecat bu.
IS : iya apalagi pendapatan suami saya tidak seberapa untuk menghidupi 3 anak kami.
Bid : wah ibu Sopi memang hebat ya, tetap semangat memberi ASI walaupun banyak tantangan.
Memerah ASI dapat dilakukan dengan cepat.
Bid : dalam suhu ruang sampai 29derajad celcius, ASI bertahan sampai kurang lebih 6 jam. Bila
disimpan dalam kulkas, bisa lebih awet.
Bid : oo begitu ya. Atau adakah keluarga yang bisa menjemput ASI perah ke toko?
IS : walaupun rumah saya dekat dari toko, tapi tidak ada keluarga yang bisa ambil ASI perah ke
toko. Di rumah hanya ada adik saya yang menjaga anak-anak saya ketika saya bekerja. Kalau saya
pulang untuk mengantar ASI perah pasti tidak diijinkan juragan.
Bid : hmm…. mari kit acari cara bersama. Bagaimana Joko tidurnya?
IS : kalau dia kenyang, tidurnya lama Bu. O iya, coba nanti saya bilang adik saya untuk mengambil
ASI perah ke toko ketika Joko tidur.
Bid : baiklah.
Bid : semoga lancar ya Bu, asi untuk Joko. Supaya lancar, sebaiknya dilanjutkan belajar memerah
di rumah. Seminggu sebelum mulai bekerja, datang lagi ya Bu Sopi dengan adiknya dan dengan
Joko. Kita belajar memberi minum ASI perah pakai gelas kecil. Tetap semangat Bu Sopi.