BAB 1-3 Mahfuds
BAB 1-3 Mahfuds
PENDAHULUAN
beberapa bulan ini. Wabah yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (SARS-
sama sekali belum pernah terdeteksi dalam dunia medis. Wabah ini memang
2020, sekitar 1,8 juta jiwa terinfeksi oleh virus inidan sekitar ratusan ribu jiwa
asal muasal virus ini belum diketahui secara pasti (Dziedzic & Wojtyczka,
yang dekat antar individu yang mana salah satu individu telah terinfeksi
Ketahanan virus ini lumayan kuat, mampu bertahan selama tiga hari
dengan plastic atau stainless steel dan dalam aerosol selama tiga jam. Bahkan
1
2
penularan melalui feses bisa terjadi (Tim Kerja Kementrian Dalam Negeri,
2020).
belum ditemukannya obat serta vaksin untuk masalah ini sehingga jalan satu-
satunya hanyalah memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini. Cara yang
paling ampuh untuk memutus rantai penyebaran wabah ini adalah dengan
tubuh secara fisik dengan jarak 1-2 meter ketika melakukan kontak atau
bersinggungan dengan individu lainnya. Disamping itu pola hidup bersih dan
sehat juga sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini
seperti selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dll (Zhou et al.,
2020).
(Kemenkes RI, 2020). Jawa timur yang dinyatakan sembuh 8.868. di rawat
(Dinkes Jatim, 2020). Pamekasan pada data bulan 18 Juli didapatkan suspect
747 dengan ODP 86. Selesai pantauan 625. Meninggal 36. Positif covid 201
dilakukan pada hari rabu tanggal 22 Juli 2020 di SMAN 1 Waru Pamekasan
103 siswa, terdiri dari laki laki 65 dan perempuan 38 siswa. Kelas XI
sebanyak 110 siswa, terdiri dari laki laki 66 siswa dan perempuan 44 siswa.
Kelas XII sebanyak 107 siswa, terdiri dari laki laki 69 siswa dan perempuan
kepatuhan siswa dan pihak sekolah dalam mematuhi aturan pemerintah untuk
besar resikonya bagi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar tatap
pendidikan dimulai dari Tahun Ajaran baru (Siregar & Zahra, 2020). Menurut
data terbaru pandemi Covid-19 belum berakhir sampai Tahun Ajaran baru ini,
salah satunya yaitu korban bukan hanya orang dewasa melainkan virus
berpengaruh untuk kesehatan peserta didik, para pendidik dan staf mengajar
lembaga pendidikan. Maka rencana tahun ajaran baru dengan new normal
covid-19 dari pemerintah dalam kurun waktu yang cukup panjang (Siregar &
Zahra, 2020).
Kebijakan yang harus dibuat harus melihat dampak yang akan terjadi
spritual pada anak. Anaka akan mengalami penurunan semangat belajar jika
seputar kegiatan tugas tanggung jawab sebagai anak (Siregar & Zahra, 2020).
penurunan. Selain itu pemanfaat media online juga menjadi masalah terbesar
jaringan atau tidak memiliki smartphone. Dan pada akhirnya banyak murid
secara daring sesuai pada kondisi setiap daerah, guru atau pendidik harus
covid-19.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
taat pada perintah. Secara sederhana kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan
dan berdisiplin. Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti
disiplin dan taat. Patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah
atau aturan (Bulutoding, 2017). Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan
seorang perawat atau dokter sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan
6
7
4. menciptakan keselarasan;
kesehatan; dan
information);
sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang
paling dekat;
lain;
dan
banyak pengetahuan dan praktek yang telah dilakukan oleh para petugas
untuk menerapkannya.
dari apa saja yang diketahui oleh petugas kesehatan tentang arti penting
Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Siswa adalah siapa saja
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas, objek didik
ini disebut siswa. Siswa adalah manusia yang berpotensi sehingga perlu
dibina dan dibimbing agar menjadi manusia yang cakap. Sebagai manusia
yang berpotensi, maka di dalam diri siswa ada suatu daya yang dapat tumbuh
(fase) remaja. Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri,
oleh Ericson disebut dengan identitas ego (ego identity) (Karuniawan &
Cahyanti, 2013). Masa remaja menunjukkan masa transisi dari masa kanak-
kanak ke masa dewasa. Batas umurnya tidak dirinci dengan jelas, tetapi
secara kasar berkisar antara umur 12 tahun sampai akhir belasan tahun, ketika
remaja adalah suatu masa di mana individu berkembang dari saat pertama kali
sosial- ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri
(Herlina, 2013a).
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak sampai dengan masa
masa trasisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan dewasa yang sehat
(Herlina, 2013b).
masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama,
dengan orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum
anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum
anggap sudah remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16
tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki. Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua
(Herlina, 2013b).
remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa yang
SARS- CoV-2 yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata,
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dan
menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih.
dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain
COVID-19).
terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak
d. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang tidak
e. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti pakaian
f. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup bersih dan
meliputi;
tingkatkan melalui:
hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama keluarga atau teman
di daerah masing-masing;
dan kerabat.
i. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Jika berlanjut segera
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat di komunikasikan dan
(Nursalam, 2015).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan:
1. faktor predisposisi (predisposing factor)
meliputi pengetahuan, keyakinan, Siswa SMAN 1 Waru
kepercayaan, nilai-nilai dan lain-lain;
2. faktor pendorong (reforcing factor)
meliputi sikap perilaku petugas
kesehatan; dan a. Patuh
3. faktor pendukung (enabling factor) KEPATUHAN SISWA b. Tidak
meliputi lingkungan fisik yang tersedia patuh
atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau
sarana kesehatan
Keterangan :
: diteliti
: tidakditeliti
: mempengaruhi
15
pencegahan covid-19
16