Anda di halaman 1dari 1

Bukan kutukan, pasien TBC bisa sembuh !

Betul dapat kutukan namanya kalau durhaka seperti malin kundang, tetapi kalau sakit TBC
bukan kutukan, ini karena banyak kuman.

Saat dokter mengatakan bahwa sakit yang diderita adalah TBC artinya ada jutaan kuman
jahat yang menempel di paru-paru, sehingga nafas menjadi berat, batuk lama bisa sampai
batuk berdarah, berat badan menurun. Panik sekali, tetapi dokter mampu menenangkan.
Sudah banyak pasien TBC yang sembuh. Kuncinya adalah disiplin dalam pengobatan yang
dijalani minimal 6 bulan lamanya. Harapan untuk sembuh sangat tinggi, bila ditambah
dukungan dan kasih sayang keluarga yang tiada henti. Karena orang sakit butuh perhatian
bukan "nyinyiran".

Mengapa minum obatnya lama, sampai berbulan-bulan, wajar saja jika bosan. Boleh bosan
tapi tidak boleh berhenti minum obat bila belum waktunya. Kuman jahat yang nempel di
paru-paru itu jumlahnya banyak sekali sehingga tidak cukup hanya 1 minggu seperti obat
biasanya untuk dapat menyingkirkan kumpulan kuman.

Badai pasti berlalu, maka 2 bulan fase intensif yang terasa menyiksa itu juga pasti berlalu.
Menyiksa karena ukuran obat anti tuberkulosis (OAT) yang diminum cukup besar, kira-kira
seukuran ujung ruas jari manis orang dewasa dan harus diminum setiap hari. Tetapi obat
inilah yang mengandung zat hebat pembunuh kuman. Selesai 2 bulan, masuk ke fase lanjutan
selama 4 bulan, di fase ini terasa lebih mudah karena waktu minum obat menjadi 3 kali dalam
seminggu.

Penting untuk patuh pada petunjuk cara minum obat yang dijelaskan oleh petugas kesehatan.
OAT bekerja efektif melawan kuman bila diminum pagi hari, 1 jam sebelum sarapan. Jangan
menambah atau mengurangi dosis obat sendiri, apalagi menghentikan pengobatan.

Ketika kunci sukses pengobatan sudah dijalankan yaitu disiplin tanpa tawar dalam minum
obat, dukungan orang-orang terdekat serta berdoa maka pintu kesembuhan akan terbuka.

Yakin, semua penyakit ada obatnya dan bisa sembuh itu nyata.

Anda mungkin juga menyukai