Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENYIAPAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

Mata Kuliah Kebidanan Komunitas


Program studi Kebidanan Reg A-1 Semester 4

Dosen Pengampu :
Ayu Devita ,SST,.M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Jamiyatun NPM 19.15401.10.11


Sephia Maharani NPM 19.15401.10.12

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BINA HUSADA PALEMBANG
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul Penyiapan media promosi kesehatan ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebidanan Komunitas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Junie Harista, SST,M.Kes selaku dosen
mata kuliah Kebidanan Komunitas dan setiap pihak yang telah mendukung serta membantu
kami selama proses penyelesaian makalah kami ucapkan terima kasih.
penyusunan makalah ini telah kami selesaikan,tetapi kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karana itu kami mohon untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan tugas
makalah ini.

Palembang, 18 Maret 2021

Penulis (Kelompok 6)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Promosi Kesehatan................................................6

2.2 Tujuan Media Promosi Kesehatan......................................................7

2.3 Manfaat Media Promosi Kesehatan....................................................7

2.4 Macam-Macam Media Promosi Kesehatan........................................8

2.5 Pergolongan Pengembangan Media Promosi Kesehatan.................10

2.6 Langkah-Langkah Penetapan Media................................................12

2.7 Pesan Dalam Media..........................................................................13

2.8 Imbauan Dalam Pesan......................................................................14

2.9 Beberapa Media Grafik.....................................................................15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................17

3.2 Saran................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media promosi adalah cara yang dilakukan oleh pembisnis dalam menyampaikan,
menyebarkan, dan menawarkan produk atau jasa yang dijualnya supaya calon konsumen
tertarik untuk membeli.  Sedangkan promosi bisa diartikan sebagai suatu bentuk dari
komunikasi pemasaran, yang beratri segala aktivitas yang berusaha menyebarkan informasi
yang dapat mempengaruhi ataupun membujuk konsumen untuk membeli produk yang
ditawarkan.

Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan 


melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan
meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan
kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku
sehat sesuai yang diharapkan.

Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam
pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan
dipengaruhi metode yang digunakan Media pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu
pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan
dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard).

Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar
balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi,
radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho
biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat
peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual),
alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud media promosi kesehatan ?
2. Apa tujuan media promosi kesehatan ?
3. Apa manfaat media promosi kesehatan ?
4. Apa sajakah macam-macam media promosi kesehatan ?
5. Bagaimana merencang pengembangan media promosi kesehatan ?
6. Apa Langkah-Langkah Penetapan Media ?
7. Apa Pesan Dalam Media ?
8. Apa Imbauan Dalam Pesan ?
9. Ada Beberapa Media Grafik ?

4
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui defenisi media promosi kesehatan
2. Untuk mengetahui tujuan media promosi kesehatan
3. Untuk mengetahui manfaat media promosi kesehatan
4. Untuk mengetahui macam-macam media promosi kesehatan
5. Untuk mengetahui bagaimana merancang pengembangan media promosi kesehatan
6. Untuk mengetahui apa langkah-langkah penetapan media
7. Untukmengetahui apa pesan dalam media
8. Untuk mengetahui apa imbauan dalam pesan
9. Untuk mengetahui ada beberapa media grafik

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Promosi Kesehatan

Media adalah alat untuk menyampaikan pesan dan informasi. Peran media begitu
beragam dan menjadi sangat krusial seiring perkembangan zaman. Jenis  media  adalah ada
visual, audio, audio visual, dan multimedia. Jenis-jenis ini yang menjadikan pengertian media
adalah bentuk perantara yang bisa digunakan untuk memengaruhi alat indra pendengaran,
penglihatan, peraba, atau kombinasi. 

Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan


perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau pelaing tidak
beresiko rendah. Program Promosi Kesehatan tidak di rancang ”di belakang meja”. Supaya
efektif, program harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat
sasaran setempat.

Media promosi merupakan alat atau mediator yang mewadahi promosi sebuah brand.


Biasanya produk yang sedang dipromosikan akan diletakkan pada beberapa media
promosi untuk menyebarkan informasi dan menarik pelanggan.

Menurut Dwi Susilowati (2016), Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator
sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
Penyuluhan adalah proses penyebarluasan informasi tentang ilmu pengetahuan,
teknologi maupun seni. Sehingga media penyuluhan memiliki beberapa pengertian, sebagai
berikut :
1. Media penyuluhan adalah semua sarana dan alat yang digunakan dalam proses
penyampaian pesan.
2. Media penyuluhan adalah wahana untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian/minat.
3. Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya
kearah positif terhadap kesehatan

Media promosi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan
proses pembelajaran sengingga lebih menarik perhatian dan materi yang disampaikan akan
lebih mudah dipahami oleh peserta. Melalui promosi kesehatan menggunkan metode cerama
dan media situasi pembelajaran lebih menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan
(Haryani dkk, 2015).

6
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak,
elektronika, dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang
akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan (Maulana,
2017).

2.2 Tujuan Media Promosi Kesehatan

Ada beberapa tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan
promosi kesehatan antara lain adalah:
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c. Dapat mempejelas informasi
d. Media dapat mempermudah pengertian
e. Mengurangi komunikasi verbalistik
f. Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
g. Memperlancar komunikasi, dan lain-lain.

2.3 Manfaat Media Promosi Kesehatan


Ada beberapa manfaat media promosi kesehatan yaitu:
a.      Menimbulkan minat sasaran.
b.     Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c.      Membantu mengatasi banyak hambatan dalam pemahaman.
d.     Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain.
e.      Memudahkan penyampaian informasi.
f.      Memudahkan penerimaan informasi oleh sasaran.
g.     Menurut penelitian 75-87% pengetahuan manusia diperoleh atau disalurkan melalui
mata, 13-25% lainnya disalurkan melalui pancaindera lainnya. Oleh karena itu,
dalam aplikasi pembuatan media disarankan lebih banyak menggunakan alat-alat
visual karena akan mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi
oleh masyarakat.
h.     Mendorong keinginan untuk mengetahui, mendalami dan mendapat pengertian yang
lebih baik.
i.       Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh, yaitu menegakkan pengetahuan
yang telah diterima sehingga apa yang diterima lebih lama tersimpan dalam
ingatan.

7
2.4 Macam-Macam Media Promosi Kesehatan

1. Jenis alat peraga


Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh
petugas dalam menyampaikan bahan, materi atau pesan kesehatan. Alat bantu ini lebih sering
disebut sebagai alat peraga karena berfungsi untuk memperagakan sesuatu di dalam proses
promosi kesehatan
Pembagian alat peraga secara umum:
 Alat bantu lihat (Visual aids)
Alat ini digunakan untuk membantu menstimulasi indera penglihatan pada saat proses
pendidikan. Terdapat dua alat bantu visual, yaitu:
 Alat bantu yang diproyeksikan seperti slide, OHP, dan film strip
 Alat bantu yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi seperti gambar, peta, dan
bagan. Termasuk alat bantu cetak dan tulis misalnya leaflet, poster, lembar balik, dan
buklet. Termasuk tiga dimensi seperti bola dunia dan boneka.
 Alat bantu dengar (Audio Aids)
Alat ini digunakan untuk menstimulasi indera pendengar misalnya piringan hitam,
radio, tape, CD.
 Alat bantu dengar dan lihat (Audio visual aids)
Alat bantu ini digunakan untuk menstimulasi indera penglihatan  dan pendengaran
seperti televisi, film dan video.

2. Media cetak
 Buklet, merupakan media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk
buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
 Leaflet,merupakan selembar kertas yang terdiri dari 200-400 kata dengan tulisan cetak
yang berisi tentang informasi atau pesan-pesan kesehatan. Isi informasi dapat berupa
kalimat, gambar atau informasi dapat berupa gambar atau kombinasi.
 Flyer (selembaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak berlipat.
 Flip chart (lembar balik), merupakan alat peraga yang menyerupai kalender balik
bergambar. Lembar balik mempunyai dua ukuran, ukuran besar terdiri dari lembaran-
lembaran yang berukuran kecil 38x50 cm. Lembar balik yang berukuran lebih kecil 21x28
cm disebut flip book atau flip chart meja. Lembaran-lembaran ini disusun dalam urutan
tertentu dan dibundel pada salah satu sisinya. Dibawah gambar, dituliskan pesan-pesan
yang dapat dibaca oleh komunikan.
   Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu
masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
 Poster merupakan bentuk media yang berisi pesan-pesan singkat atau informasi kesehatan
yang biasanya menempel di dinding, tempat-tempat umum atau kendaraan umum dan
dalam bentuk gambar. Ukuran poster biasanya sekitar 50-60 cm, karena ukurannya sangat
terbatas maka tema dalam poster tidak terlalu banyak biasanya hanya ada satu tema dalam
satu poster.
 Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan

8
 Stiker merupakan lembaran yang bisa di tempel di dinding dan di kaca-kaca.juga bisa
memberikan esan dan informasi kepada masyarakat.

3.  Media Elektronik.
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi
kesehatan berbeda-beda jenisnya.
Antara lain:
  Televisi
Penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televisi dapat dalam
bentuk sandiwara, sietron, forum diskusi atau tanya jawab sekitar masalah kesehatan,
pidato(ceramah), TV Spot, kuis atau cerdas cermat, dan sebagainya.
 Radio
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan mealui radio juga dapat
bermacam-macam bentuknya, antara lain obrolan(tanya-jawab), sandiwara radio, ceramah,
radio spot, dan sebagainya.
  Video
Penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui video.
  Slide
Slide juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi-informasi
kesehatan.
  Film Strip
Film strip juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan.
 CD
CD juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
 VCD
VCD juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi.

Kelebihan dan kekurangan media elektronika:


1). Kelebihannya:
a. Sudah dikenal masyarakat
b. Mengikutkan semua pancraindra
c. Lebih mudah dipahami
d. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e. Bertatap muka
f. Penyajian dapat dikendalikan
g. Jangkauan relatif lebih besar
h. Sebagai alat diskusi dan dapat di ulang-ulang
2) kekurangannya:
a. Biaya lebih tinggi
b. Sedikit rumit
c. Perlu listrik
d. Perlu alat canggih untuk produksinya

9
e. Perlu persiapan matang
f. Peralatan selalu berkembang dan berubah
g. Perlu keterampilan penyimpanan
h. Perlu terampil dalam pengoperasian

4. Media luar ruang


Yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruangan secara umum melalui media
cetak dan elektronika secara statis, misalnya :
 Papan reklame, yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum
diperjalanan.
 Spanduk, yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang di buat diatas
secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat strategis
agar dapat dilihat oleh semua orang.
 Pameran
 Banner
 Tv layar lebar

Kelebihan dan kekurangan media luar ruangan:


1) Kelebihannya:
a. Sebagai informasi umum dan hiburan
b. Mengikut sertakan semua pancaindta
c. Lebih mudah di pahami
d. Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e. Bertatap muka
2) kelemahannya:
a. Biaya lebih tinggi
b. Sedikit rumit
c. Perlu listrik
d. Perlu alat canggih untuk produksinya
e. Perlu persiapan matang
f. Peralatan selalu berkembang dan berubah
g. Perlu keterampilan penyimpanan
h. Perlu terampil dalam pengoperasian

2.5 Merancang Pengembangan Media Promosi Kesehatan


Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran
mau dan mampu untuk mengubah prilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan.untuk hal
itu diperlukan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan sbb:
1. Menetapkan tujuan:

10
Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang keadaan dimasa datang yang akan di
capai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa
tujuan harus:
a. Realistis, artinya bisa dicapai bukan hanya angan-angan
b. Jelas dan dapat diukur
c. Apa yang akan di ukur
d. Siapa sasaran yang akan diukur
e. Seberapa banyak perubahan yang akan diukur
f. Berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan
2. Menetapkan segmentasi sasaran :
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat
dan dianggap sanggat mentukan keberhasilan promosi kesehatan. tujuannya adalah
memberikan pelayanana yang sebaik-baiknya dan memberikan kepuasaan pada
masing-masing segmen. Sebelum media promosi kesehatan di luncurkan hendaknyaa
perlu mengumpulkan data sasaran seperti:
a. Data karakteristik prilaku khalayak sasaran
b. Data epidemiologi
c. Data demokgrafi
d. Geografi
e. Dara fisikologi
3. Mengambangkan positioning pesan
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk
prusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang di anggap sasaran
atau konsumennya.
4. Menentukan strategi positioning
Langkah- langkah yang dilakukan:
a. Identifikasi para pesaing
Tujuannya adalah melakukan identifikasi atas sejumlah pesaing yang ada di
masyarakat
b. Persepsi konsumen
Tujuannya adalah memperole sejumlah atribut yang dianggap penting oleh
khalayak sasaran.
c. Menentukan posisi pesaing
Tujuannya adalah mengetahui posisi yang diduduki pesaing dilihat dari
berbaigai sudut pandang.
d. Menganalisis preperensi khalayak sasaran
Tujuannya adalah mengetahi posisi yang dikehendaki oleh khalayak sasaran
terhadap suatu produk tertentu
e. Menetukan posisi merek produk sendiri
Tujuannya adalah penentuan posisi merek yang akan kita jual harus
mempertimbangkan hal-hal sbb:
- Analisis ekonomi
- Komitmen terhadap segmen pasar

11
- Jangan mengadakan perubahan yang penting pertimbangkan simbol-
simbol produk
f. Ikut perkembangan posisi
Tujuannya adalah secara berkala posisi produk harus di tinjau dan di nilai
kembali apakah masih cocok dengan keadaan.
5. Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan pada khalayak sasaran yang perlu di perhatikan adalah:
a. Pemiluhan media yang didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan pada
selera pengelola program
b. Media yang di pilih harus memberikan dampak yang luas
c. Setiap media akan mempunyaai peranan yang berbeda
d. Penggunaan berapa media secara serempak dan tepadu akan meningkatkan
cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.

2.6 Langkah-Langkah Penetapan Media


Langkah-langkah dalam merancang pengembangan media promosi kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan
Tujuan harus relaistis, jelas, dan dapat diukur (apa yang diukur, siapa sasaran yang
akan diukur, seberapa banyak perubahan akan diukur, berapa lama dan dimana
pengukuran dilakukan). Penetapan tujuan merupakan dasar untuk merancang media
promosi dan merancang evaluasi.

2. Menetapkan segmentasi sasaran


Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan
dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya antara lain
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, memberikan kepuasan pada masing-masing
segmen, menentukan ketersediaan jumlah dan jangkauan produk, serta menghitung jenis
dan penempatan media.

3. Memposisikan pesan (positioning)


Memposisikan pesan adalah proses atau upaya menempatkan suatu prosuk
perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran sasaran atau konsumennya.
Positioning membentuk citra.

4. Menentukan strategi positioning


Identifikasi para pesaing, termasuk persepsi konsumen, menentukan posisi pesaing,
menganalisis preferensi khalayak sasaran, menetukan posisi merek produk sendiri, serta
mengikuti perkembangan posisi.

5. Memilih media promosi kesehatan

12
Pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran. Media yang dipilih harus
memberikan dampak yang luas. Setiap media akan memberikan peranan yang berbeda.
Penggunaan beberapa media secara seremoak dan terpadu akan meningkatkan cakupan,
frekuensi, dan efektivitas pesan.

2.7 Pesan Dalam Media


Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang
sesuai untuk sasaran. Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif. Oleh karena itu,
pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1. Memfokuskan perhatian pada pesan (command attention)
Ide atau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan dikembangkan.
Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan sasaran dan mereka akan
mudah melupakan pesan tersebut.

2. Mengklarifikasi pesan (clarify the message)


Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang efektif harus memberikan
informasi yang relevan dan baru bagi sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan oleh
sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.

3. Menciptakan kepercayaan (Create trust)


Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Misalnya, masyarakat
percaya cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare dan untuk itu harus
dibarengi bahwa harga sabun terjangkau atau mudah didapat di dekat tempat tinggalnya.

4. Mengkomunikasikan keuntungan (communicate a benefit)


Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Misalnya sasaran termotivasi
membuat jamban karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak
akan terkena penyakit diare.

5. Memastikan konsistensi (consistency)


Pesan harus konsisten, artinya bahwa makna pesan akan tetap sama walaupun
disampaikan melalui media yang berbeda secara berulang; misal di poster, stiker, dan
lain-lain.

6. Cater to heart and head


Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang
efektif tidak hanya sekadar memberi alasan teknis semata, tetapi juga harus menyentuh
nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.

13
7. Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong sasaran untuk bertindak sesuatu
bisa dalam bentuk motivasi ke arah suatu tujuan. Contohnya, “Ayo, buang air besar di
jamban agar anak tetap sehat”.

2.8 Imbauan Dalam Pesan


Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk memengaruhi orang lain atau
menghimbau sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan kita.
1. Imbauan rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional.
Contoh pesan : “Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi
melindungi anak dari penyakit berbahaya”. Para ibu mengerti isi pesan tersebut, namun
kadang tidak bertindak karena keraguan.

2. Imbauan emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lebih berdasar pada emosi
daripada hasil pemikiran rasional. Beberapa hal menunjukan bahwa pesan dengan
menggunakan imbauan emosional lebih berhasil dibanding dengan imbauan dengan
bahasa rasional. Contoh : “Diare penyakit berbahaya, merupakan penyebab kematian
bayi. Cegahlah dengan stop BAB sembarangan”. Kombinasikan hubungan gagasan
dengan unsur visual dan nonverbal dalam poster, misalnya dengan gambar anak balita
sakit, kemudian tertera pesan, “Lindungi anak Anda”.

3. Imbauan ketakutan
Hati-hati menggunakan imbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan. Pesan
ini akan efektif bila digunakan pada orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi.
Namun, sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan
imbauan semacam ini.

4. Imbauan ganjaran
Pesan dengan imbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu yang diperlukan
dan dinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam ini cukup masuk akal karena
pada kenyataannya orang akan lebih banyak mengubah perilakunya bila akan
memperoleh imbalan (terutama materi) yang cukup.

5. Imbauan motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa imbauan motivasi yang menyebtuh sisi
internal penerima pesan. Manusia dapat digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis
seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seperti kasih
sayang, keagamaan, prestasi, dan lain-lain.

14
2.9 Beberapa Media Grafik
Media grafis adalah penyajian visual dua dimensi yang dibuat berdasarkan unsur dan
prinsip rancangan gambar dan sangat bermanfaat. Media grafis sangat efektif sebagai media
penyampaian pesan.
1. Poster
Poster adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan
sedikit kata-kata. Poster merupakan pesan singkat dalam bentuk gambar dnegan tujuan
memengaruhi seseorang agar tertarik atau bertindakan pada sesuatu. Makna kata-kata
dalam poster harus jelas dan tepat serta dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang
lebih enam meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan
banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman,
dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau
foto.
Poster terutama dibuat untuk memengaruhi orang banyak dan memberikan pesan
singkat. Oleh karena itu, cara pembuatannya harus menarik, sederhana, dan hanya
berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang
mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat
mendorong untuk bertindak. Poster tidak dapat memberi pelajaran dengan sendirinya
karena keterbatasan kata-kata. Poster lebih cocok digunakan sebagai tindak lanjut dari
suatu pesan yang sudah disampaikan beberapa waktu yang lalu. Dengan demikian poster
bertujuan untuk mengingatkan kembali dan mengarahkan pembaca ke arah tindakan
tertentu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator.

Kegunaan poster :
1. Memberikan peringatan, misalnya tentang selalu mencuci tangan dnegan sabun
setelah buang air besar dan sebelum makan.
2. Memebrikan informasi, misalnya tentang pengolahan air dirumah tangga.
3. Memberikan anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-
buahan dengan air bersih sebelum makan.
4. Mengingatkan kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar.
5. Memberikan informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak buang air
besar (BAB) dijamban.

Keuntungan poster :
1. Mudan dibuat.
2. Singkat waktu dalam pembuatannya.
3. Murah.
4. Dapat menjangkau orang banyak.
5. Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi.
6. Bisa dibawa kemana-mana.
7. Banyak variasi.

15
2. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat
singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang sederhana. Leaflet atau
sering juga disebut pamflet merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang
suatu masalah khusus untuk sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30
cm yang berisi tulisan 200 – 400 kata. Ada beberapa leaflet yang disajikan secara berlipat.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air ditingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare serta
pencegahannya, dan lain-lain. Isis harus bisa ditangkap dnegan sekali baca. Leaflet dpat
diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan
Focus Group Discussion (FGD), pertemuan posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain.

Kegunaan leaflet :
1. Mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan.
2. Diberika sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan.
3. Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepa orang banyak.

Keuntungan leaflet :
1. Dapat disimpan lama
2. Sebagai referensi
3. Jangkauan dapat jauh
4. Membantu media lain
5. Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi

3. Papan Pengumuman
Papan pengumuman biasanya dibuat dari papan dengan ukuran 90 x 120 cm,
biasa dipasang di dinding atau ditempat tertentu seperti balai desa, posyandu, masjid,
puskesmas, sekolah, dan lain-lain. Pada papan tersebut gambar-gambar atau tulisan-
tulisan dari suatu topik tertentu.

Keuntungan papan pengumuman :


1. Dapat dikerjakan dengan mudah.
2. Merangsang perhatian orang.
3. Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar masalah yang ada.
4. Merangsang partisipasi.
5. Sebagai review atau pengingat terhadap bahan yang pernah diajarkan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media promosi kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan
proses pembelajaran sengingga lebih menarik perhatian dan materi yang disampaikan akan
lebih mudah dipahami oleh peserta. Melalui promosi kesehatan menggunkan metode cerama
dan media situasi pembelajaran lebih menyenangkan, kreatif dan tidak membosankan
(Haryani dkk, 2015).

Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak,
elektronika, dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang
akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan
(Maulana,2017)

Media promosi merupakan alat atau mediator yang mewadahi promosi sebuah brand.


Biasanya produk yang sedang dipromosikan akan diletakkan pada beberapa media
promosi untuk menyebarkan informasi dan menarik pelanggan

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksankan promosi kesehatan dan
penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangaun demi
kesempurnaan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani. (2015). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Notoatmodjo,Soekidjo. 2015. Promosi Kesehatan Dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.
Susilowati, Dwi. 2015. Promosi Kesehatan. Jakarta: KEMENKES KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.

18

Anda mungkin juga menyukai