Bab 1 Kombis
Bab 1 Kombis
PROSES KOMUNIKASI
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan unsur-unsur apa saja yang ada dalam
komunikasi?
2. Apa tujuan dan fungsi komunikasi
3. Bagamanakah proses komunikasi
4. Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi dan apa saja media yang digunakan dalam
berkomunikasi
5. Apakah hambatan-hambatan dalam komunikasi dan bagaimana cara mengatasi
hambatan-hambatan tersebut
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi merupakan hal yang sangat
fundamental dalam kehidupan manusia. Komunikasi dapat berlangsung setiap saat, dimana saja
dan kapan saja. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
yang lainnya. Setiap individu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu itu memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Dengan melakukan komunikasi kita akan mengetahui banyak informasi baik dalam
bidang pendidikan, sosial, ekonomi maupun perkembangan dunia. Untuk itu kita harus
melakukan komunikasi dengan baik. Komunikasi yang baik akan memberi pengaruh langsung
terhadap seseorang dalam masyarakat. Kegagalan dan keberhasilan seseorang dalam mencapai
sesuatu yang diinginkan termasuk karier, banyak ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi.
Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari komunikasi.
Untuk memahami masalah komunikasi tersebut, maka dalam bab-bab selanjutnya akan
dibahas hal-hal yang berkaitan erat dengan komunikasi.
Komunikasi berasal dari bahasa latin; communis, bahasa inggris; common yang artinya
berusaha mencari persamaan.
Ilmu komunikasi merupakan suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-
prinsip secara tegas dan atas dasar prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk
pendapat dan sikap (Hovland dan Cangara, 2004:17).
Menurut Everett M. Rogers, "komunikasi suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk/melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan
tiba pada saling pengertian".
Kelompok sarjana yang memfokuskan diri pada studi komunikasi antar manusia
menyatakan bahwa "komunikasi adalah sutau pertukaran, proses simbolik yang mengkehendaki
agar orang-orang mengatur lingkungannya (1) dengan membentuk hubungan antar sesama
manusia; (2) melalui pertukaran informasi; sikap dan tingkah laku" (Book dalam Cangara,
2004:18).
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan kegiatan
pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik,
komunikasi menggunakan berbagai lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk
nonverbal (isyarat, gerak, dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis). Sementara
sebagai sistem komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling bergantung dan merupakan satu
kesatuan yang integratif.
1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu
dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang
pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang
lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Schram, W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain,
komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).
1.2.Unsur-Unsur Komunikasi
a. Source (sumber)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pengirim informasi. Sumber
bisa terdiri dari satu orang atau sekelompok orang. Sumber sering disebut komunikator,
source, sender, atau encoder.
b. Message (pesan)
Pesan adalah sesuatu (pengetahuan, informasi, hiburan, nasehat, atau propaganda) yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan sering disebut message, content, atau
information.
Saluran komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tulisan, dan elektronik. Media adalah alat
atau sarana yang digunakan untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima
d. Receiver (penerima)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim. Penerima
sering disebut dengan sasaran, komunikan, audiens, atau receiver.
Feedback (umpan balik) merupakan respon atau reaksi yang diberikan oleh penerima. Umpan
balik bisa berupa data, pendapat, komentar, atau saran.
Efek merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerimam sebelum dan sesudah menerima pesan.
g. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya
1) Mengatakan kebenaran.
Komunikator bisnis yang etis tidak dengan sengaja membuat pernyataan yang tidak benar
atau menipu. Kita menjadi sadar akan ketidak-jujuran dalam bisnis ketika para pelanggar
melanggar hukum.
2) Mengenali pendapat
Komunikator yang peka mengetahui perbedaan antar fakta dan pendapat. Fakta dapat
diverikasi dan sering dapat dikuantifikasi; pendapat adalah kepercayaan yang dipegang
dengan yakin.
3) Bersikap objektif
Komunikator bisnis yang etis mengetahui prasangka-prasangka mereka sendiri dan berusaha
agar hal itu tidak mendistorsi sebuah pesan. Laporan/informasi yang jujur berarti
menghadirkan seluruh gambar dan menghubungkan fakta secara jelas.
Komunikator bisnis harus menulis secara jelas sehingga penerima dapat memahami
pesan/informasi dengan mudah dan cepat.
5) Memberikan penghargaan
Komunikator memberi penghargaan atas ide-ide dengan, menulis nama sumber dalam teks
menggunakan tanda kutip mendokumentasi sumber dengan catatan akhir, catatan kaki, atau
referensi internal.
1.4.Fungsi komunikasi
1. Informasi, yakni kegiatan mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan
komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya.
Keterangan:
Proses komunikasi dimulai ketika si pengirim mempunyai ide. Bentuk ide itu akan dipengaruhi
oleh faktor-faktor kompleks pada diri si pengirim : suasana hati, latar belakang, budaya dan fisik.
Ide dibentuk oleh asumsi-asumsi berdasarkan pengalaman si pengirim. Kemampuan untuk
memprediksi secara akumut bagaimana sebuah pesan akan mempengaruhi penerimanya dan
keterampilan dalam menyesunikan pesan itu kepada penerimanya merupakan faktor kunci dalam
komunikasi berhasil.
Tahap berikutnya dalam proses komunikasi adalah mengodekan (encode). Hal ini berarti
mengubah ide ke dalam kalimat atau isyarat yang akan menyampaikan makna. Masalah utama
dalam mengkomunikasikan pesan secara lisan adalah bahwa kata-kata mempunyai arti yang
berbeda bagi orang yang berbeda. Ketika kesalahpahaman muncul karena pemaknaan yang
keliru, hal itu disebut bypassing. Karena mengetahui begitu mudahnya terjadi kesalahpahaman,
komunikator akan memilih kata yang sudah lazim dan maknanya jelas bagi kedua pihak baik
pengirim dan penerima. Dalam memilih simbol yang tepat, pengirim harus memerhatikan
kemampuan komunikasi, sikap, latar belakang, pengalaman dan budaya si penerima.
Media yang digunakam untuk mengirim pesan disebut saluran. Pesan dapat disampaikan melalui
komputer, telepon, ponsel, surat, memo, pengumuman, gambar, faks, situs web, dan lain-lain.
Karena saluran komunikasi mengirim pesan verbal dan nonverbal, pengirim harus memilih
saluran dan membentuk pesan dengan teliti.
Individu kepada siapa pesan diperuntukkan disebut penerima (receiver). Menerjemahkan pesan
dari bentuk simbol menjadi bermakna melibatkan proses penguraian (decoding). Komunikasi
terjadi jika penerima memahami makna yang dimaksudkan oleh pengirim yaitu berhasil
menguraikan pesan.
Respons verbal dan nonverbal dari penerima menciptakan umpan balik (feedback), suatu bagian
vital dari dalam proses komunikasi. Umpan balik membantu pengirim mengetahui apakah pesan
telah diterima dan dipahami.
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya percakapan melalui telepon,
mendengankan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat kabar, dan lain
sebagainya.
Bentuk dasar komunikasi dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, intonasi suara, sikap dan lain
sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan
Thill, 2003,4). Komunikasi nonverbal juga disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent
language).
Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada menulis karena
lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak semua pesan bisa dengan cepat disampaikan secara
lisan. Pesan yang kompleks dan sangat penting umumnya disampaikan menggunakan tulisan.
Tulisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat dan laporan.
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang-orang yang
terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau mendapatkan informasi
daripada menyampaikannya. Untuk itu, keterampilan mendengar dan membaca sangat
diperlukan.
Dalam proses komunikasi telah diutarakan bahwa pengiriman suatu berita disampaikan
melalui saluran media komunikasi. Media komunikasi merupakan sarana yang dipergunakan
dalam prones pengiriman berita.
Mengingat dalam suatu organisasi, komunikasi dapat berlangsung secara internal dan eksternal,
maka komunikasi pun dibedakan menjadi komunikasi eksternal dan internal.
Kita mengenal 4 macam media komunikasi yang dipergunakan baik eksternal maupun internal
yaitu:
Media cetak, ialah segala barang cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet, dan
sebagainya.
Media visual, ialah media yang dapat dilihat seperti film, televisi, foto, likisan, dan
pameran.
Media auditif, ialah media yang dapat didengar
Media audio visual, ialah media yang dapat dilihat maupun dapat didengar, misalnya,
televisi, film, video,
b. Media Komunikasi Intenal
Yang dimaksud media komunikasi internal ialah media yang dipergunakan dalam komunikasi
internal. Media yang dipergunakan jangkauannya terbatas dalam kantor atau organisasi saja.
Jenis media yang dipergunakan tergantung pada bentuk atau jenis komunikasi apakah secara
langsuns atau tidak langsung,
Media yang dipergunakan dalam komunikasi internal pada umumnya yaitu surat, telepon,
pertemuan, wawancara, dan kunjungan.
1.7.HAMBATAN KOMUNIKASI
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi
dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai
arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak
sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi,
misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan
pesan.
Hambatan dalam bahası sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima.
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima
mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi
lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan halikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa
adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan
sebagainya.
3. Hambatan Semantik
4. Hambatan Psikologis
a. Bypassing
Salah satu kendala terbesar dalam komunikasi berkaitan dengan kata-kata. Bypassing
terjadi ketika orang saling salah menanggapi arti pesan dari orang lain. Bypassing dapat
mengakibatkan kegagalan komunikasi yang besar karena orang menganggap bahwa
makna sepenuhnya terkandung dalam kata-kata. Sesungguhnya, makna ada dalam pikiran
seseorang.Agar komunikasi bisa berhasil, penerima dan pengirimharus melekatkanmakna
simbolik yang sama pada kata-kata mereka.
Segala sesuatu yang kita lihat dan rasakan di dunia ini diterjemahkan oleh bingkai
referensipribadi sendiri. Bingkai referensi tersebut dibentuk oleh kombinasi pengalaman,
pendidikan, budaya, harapan, kepribadian dan banyak unsur lainnya. Akibatnya, kita
akan membawa prasangka dan harapan kita sendiri kedalam semua situasi komunikasi.
Karena bingkai referensi kita sepenuhnya berbeda dari orang lain.salah komunikasi
sering terjadi ketika bingkai referensi pengirim berbeda dari bingkai refernsi penerima.
Komunikator bisnis yang bijak berusaha untuk mencegah kegagalan komunikasi dengan
berjaga-jaga atas bingkai referensi mereka sendiri dan orang lain.
Komunikasi yang berhasil memerlukan kemampuna berbahasa lisan dan tulisan yang
memadai. Setiap individu memerlukan perbendaharaan kata yang memadai, pemahaman
tanda baca dan tata bahasa dasar, dan keterampilan menyampaikan pesan secara lisan dan
tertulis. Untuk itu, komunikator harus mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.
d. Gangguan
Gangguan meliputi keterlibatan emosional dan gangguan fisik. Membuat sebuah pesan
akan terasa sulit ketika merasa senang, takut, benci, sedih, dendam dan lainnya. Untuk
mengurangi pengaruh emosi terhadap komunikasi, pengirim, maupun penerimaharus
memusatkan perhatian pada isi pesan dan mencoba ubtuk tetap objektif. Gangguan fisik
seperti gangguan pendengaran, lingkungan ribut, atau sambungan ponsel yang buruk
dapat mengganggu komunikasi lisan. Sama halnya, penampilan yang tidak rapi, cetakan
yang jelek, dan kesalahan cetak atau ejaan dapat mengganggu pesan tertulis.
Komunikator yang teliti dapat mengatasi kendala komunikasi dengan berbagai cara.
Kesalahpahaman dapat jika kita dapat menyusun ide secara logis dan menggunakan kata
yang tepat. Mengatasi kendala dalam hubungan antarpribadi sering berkaitan dengan
menyatakan prasangka anda.komunikator yang berhasil terus-menerus menguji asumsi
asumsi, bias, dan prasangka pribadi. Semakin kita memberi perhatian pada seluk-beluk
dan menyadari “ dari mana kita berasal” ketika kita megodekan dan menguraikan pesan,
semakin baik dalam berkomunikasi.