Anda di halaman 1dari 4

SASARAN STUDI

Cekungan Jawa Barat Utara yang terletak di perairan Indonesia dan mencakup beberapa wilayah darat
di Jawa. Sasaran studi yaitu cekungan Sunda yang berada di lepas pantai tenggara wilayah Sumatera dan
membentang ke timur Laut Jawa.

TEKTONIK
Paparan Sunda dibatasi di sebelah timur oleh kerak samudera. barat dibatasi oleh kerak benua, dan di
selatan dibatasi oleh kerak samudera dan kerak benua. Sejak awal Tersier, paparan mengalami subduksi
di bagian selatan (Ponto dkk, 1988).

Tektonik stres dan ekstensi yang dihasilkan dari pergerakan lempeng Australia dan India ke utara dan
rotasi Kalimantan, membentuk rifting dan half graben di sepanjang tepi lempeng selatan paparan Sunda
(sekarang Sumatera dan Jawa) pada masa Eosen hingga Oligosen (Gbr. 3) (Hall, 1997a, b; Longley, 1997;
Sudarmono dan lain-lain, 1997).

Kenampakan struktural lepas pantai meliputi Cekungan Sunda dan Asri, Anjungan Seribu, Cekungan
Ardjuna, Tinggian F, Cekungan Vera, Cekungan Jatibarang, Landas Timur, Cekungan Billiton, Lengkungan
Karimunjawa, dan Palung Banwean (Ponto dan lainnya, 1988; Adnan dan lain-lain, 1991).

Stratigrafi

1. Formasi Jatibarang: berumur eosin – awal oligosen. Diendapkan secara tidak selaras di atas
batuan dasar. Litologi berupa dari tufa, breksi, konglomerat alas dan diendapkan pada fasies
fluvial/non marine – marine.
2. Formasi Talang Akar
perselingan sedimen batupasir dengan serpih non marin. perselingan antara batugamping,
serpih dan batupasir. berfasies Fluvio-Deltaik sampai fasies marin. 1500 m dalaman Arjuna
(offshore).
3. Formasi Baturaja
Pengendapan Formasi Baturaja yang terdiri dari batugamping, baik yang berupa
paparan maupun yang berkembang sebagai reef buildup menandai fase postrift yang
secara regional menutupi seluruh sedimen klastik Formasi Talangakar fasies marine di
Cekungan Jawa Barat Utara. Perkembangan batugamping terumbu umumnya di jumpai
pada daerah tinggian, namun dari data pemboran terakhir, ternyata batugamping
terumbu juga berkembang pada daerah yang pada saat sekarang di ketahui sebagai
daerah dalaman di Jatibarang low.
4. Formasi Cibulakan Atas
perselingan antara serpih dengan batupasir dan batugamping baik yang berupa batugamping
klastik batugamping terumbu.
5. Formasi Parigi ( Tengah Miosen - Akhir Miosen )
Formasi Parigi terdiri dari batugamping baik klastik maupun batugamping terumbu.
Pengendapan batugamping ini melampar di seluruh Cekungan Jawa Barat Utara dan pada
umumnya berkembang sebagai batugamping terumbu menumpang secara selaras di atas
Formasi Cibulakan Atas.
6. Formasi Cisubuh
sedimen klastik serpih, batulempung, batupasir. yang sangat terbatas diendapkan juga
batugamping tipis,
STRATIGRAFI
Cekungan Sunda merupakan bagian dari “Offshore North West Java (ONWJ)“ yang menempati
daerah sebelah barat, berbatasan dengan Cekungan Sumatera Selatan. Ketebalan batuan sedimen
pada kedua cekungan ini yang merupakan cekungan terbesar di ONWJ, mencapai 3100m – 5000m di
bagian terdalam cekungan.

1. Batuan dasar / basement: batuan beku beruba granodiorite dan metamorf

2. Fm Banuwati: eosin – oligosen awal pada lingkungan danau anoksik, diendapkan formasi banuwati
dengan litologi berupa serpih

3. Fm Talang Akar: Berumur oligosen – miosen awal, hubungan tidak selaras dgn fm banuwati.
Tersusun oleh bpasir cgl an, bpasir, blempung dan btbr.

4. Fm Baturaja: Ketika menurunnya aktifitas tektonik pada miosen awal menghasilkan endapan
karbonat yang menindih secara selaras fm talang akar. Dibagi menjadi 2 satuan, yaitu bgamping
terumbu (lower) dan bgamping berlapis (upper)

5. Fm Gumai: Berumur miosen awal, Formasi ini diendapkan secara selaras diatas fm baturaja,
litologi berupa napal.

6. Fm. Air Benakat, berumur miosen tengah, litologi berupa serpih, perselingan batupasir dan
bgamping klastik. Fm ini ekuivalen dgn cibulakan atas di cek jabarut

7. Fm. Cisubuh: berumur miosen tengah – pliosen. Secara tidak selaras diatas fm baturaja atau
gumai (pd beberapa sumur), litologi berupa perselingan blempung, blanau, dan bbara.

PETROLEUM SYSTEM

1. Source Rock

Eosen hingga Oligosen awal serpih Banuwati di Cekungan Sunda diendapkan di lingkungan danau
anoksik ) (Wicaksono dan lain-lain, 1992; Pertamina, 1996; Noble dan lainnya, 1997). Serpih ini
mewakili bagian terbesar periode pengendapan Formasi Banuwati dan menempati beberapa half-
graben kontemporer yang saling berhubungan.

Batubara dan serpih tepi sungai di Zelda dan Gita Anggota Formasi Talang Akar akan menjadi
batuan sumber yang baik jika dewasa dengan nilai TOC 3,7-25%. Serpih laut dan napal Formasi
Batu Raja dan Gumai dapat menghasilkan hidrokarbon jika terkubur cukup dalam untuk menjadi
dewasa (Pertamina, 1996)

2. Trap

3. Reservoir
a. Banuwati: pada dasarnya merupakan batuan induk tetapi reservoir batupasir berada juga di
bawah dan di dalam interval batuan sumber……………..ppt

b. Talang Akar: Formasi Talang Akar adalah reservoir hidrokarbon terpenting di Cekungan Sunda
mengandung lebih dari 80% cadangan minyak (Petrokonsultan, 1996).

c. Lower Baturaja: Porositas sekunder yang tinggi berkembang di fasies terumbu dan fasies laguna
akibat terjadinya pencucian. Porositas ditingkatkan dengan pelarutan meteorik tetapi kemudian
diisi oleh semen kalsit, menghasilkan porositas yang buruk (Wicaksono dan lain-lain, 1995).

d. Upper Baturaja: merupakan hasil pelarutan aragonit yang dihasilkan secara berulang dan
pelarutan semen kalsit

4. Seal

5. migrasi

Anda mungkin juga menyukai