Anda di halaman 1dari 21

Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture

Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

A. PEKERJAAN PELENGKAP DINDING DAN BUILT IN FURNITURE

1. UMUM

1.1. Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi/melengkapi dan
dimaksudkan sebagai pedoman / patokan untuk melaksanakan pekerjaan
dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan
material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang
perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara sempurna sehingga menjamin
kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat
diterima oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tampak dalam
gambar, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap
perlengkapan,material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor yang
bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana,
maka yang berlaku adalah yang secara teknis mempunyai mutu lebih baik
atau yang nilainya lebih tinggi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasangharus dalam keadaan baru,dari
mutu terbaik,bebas dari cacat akibat pembuatan,transportasi dan
pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana
dan Peraturan Umum untuk Bahan bangunan di Indonesia (PUBB).

1.5. Dalam pemasukkan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus


menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang diusulkan
berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya.

1.6. Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian lapangan, terutama
permukaan lantai.

2. LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Pekerjaan meliputi :


− Pekerjaan built in dan loose furniture
− Pemasangan alat penggantung dan pengunci furniture
− Pemasangan blind
− Pemeliharaan dan garansi

2.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai Kontraktor


harus menyerahkan :
− Spesifikasi teknis dari pabrik pembuatnya
− Gambar pelaksanaan (shop drawing)
− Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh Perancang,
jika tidak memenuhi syarat maka akan ditolak dan harus diganti dengan
bahan yang memenuhi syarat atas biaya kontraktor.
− Izin pelaksanaan dari pengelola Gedung
− Time Schedule / Rencana Kerja

1
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

2.3. Marking (tanda-tanda)


Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) yang diperlukan
antara lain : Centre Line (CL), Elevasi (Peil) dan ukuran luar serta diberi tanda-
tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi Marking antara lain : dinding,lantai dan
tinggi plafond sedemikian rupa sehingga finishing akhir dapat dikerjakan
setepat mungkin.

2.4. Dalam penawaran calon Kontraktor harus mencantumkan merk serta brosur
dari material yang ditawarkan.

2.5. Pembuatan Prototype (Contoh produk)

Setiap peserta lelang wajib membantu dan memasang prototype / contoh


produk dalam skala penuh dilapangan yang waktunya bersamaan dengan
pemasukan penawaran.

Setiap peserta lelang akan disediakan tempat berupa kavling seluas ± 20 m2


untuk memperagakan beberapa prototype yang telah ditentukan dan kemudian
akan dinilai oleh Panitya Lelang.

Waktu dan lokasi penempatan prototype peserta lelang di lapangan akan


dikoordinasikan oleh Perancang Interior.

3. PEKERJAAN PELENGKAP DINDING

3.1. PLINT LANTAI (SKIRTING)

Lokasi : bagian bawah built in furniture


Ukuran : 30x100mm
Bahan : sungkai kering tanpa cacat,finishing melamic
finish jati,bentuk sesuai gambar rencana.
Pemesanan/Pemasangan : Sebelum pemasangan Kontraktor harus mem
berikan contoh bahan dan warna untuk
penelitian dan persetujuan Perancang Interior.

3.2. LIST PLAFOND (CEILING MOULDING)

Lokasi : seluruh dinding / partisi / kolom dll


Ukuran : 50x70mm
Bahan : terbuat dari bahan kayu sungkai kering tanpa cacat untuk built in
furniture, finishing melamic finish jati,bentuk dan ukuran
disesuaikan dengan gambar.

2
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4. PEKERJAAN BUILT IN FURNITURE

4.1. UMUM

4.1.1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian–


bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan serta
disebut dalam uraian Persyaratan Pelaksanaan ini, termasuk
didalamnya menyediakan tenaga kerja,bahan-bahan,peralatan berikut
alat bantu untuk melaksanakan seluruh pekerjaan serta mengadakan
pengamanan dan pengawasan terhadap bahan dan alat-alat selama
masa pekerjaan berlangsung, sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna.

4.1.2. Ukuran

Pada dasarnya semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi,


sampai dalam keadaan finish/selesai.
Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan
secara tertulis kepada Perencanasampai diberikan keputusan ukuran
yang mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan.
Semua pekerjaan Built in Furniture dibuat dengan sistim modul dan
bisa dibongkar pasang dengan mudah.

4.1.3. Perbedaan Gambar

Pada dasarnya bila ada perbedaan dan atau pertentangan antara


gambar dan persyaratan pelaksanaan (RKS),maka yang harus diikuti
adalah yang tertulis,dengan mengambil angka tersebut untuk
jumlah,ukuran / dimensi dan kuantitas.
Setiap dijumpai perbedaan-perbedaan atau ketidak cocokkan gambar
satu sama lain yang mengakibatkan keraguan dan tidak bisa
diatasi,Kontraktor harus melaporkan secra tertulis kepada Perencana
untuk memberi keputusan gambar yang mana yang akan dijadikan
pegangan.
Perbedaan-perbedaan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan
bagi Kontraktor untuk mengadakan ‘claim’ waktu pelaksanaan.
Pada pelalsanaan pekerjaan furniture ini Kontraktor tidak dibenarkan
melakukan perubahan-perubahan maupun mengambil tindakan yang
tidak sesuai dengan gambar kerja atau uraian persyaratan
pelaksanaan ini, tanpa terlebih dahulu melaporkan secara tertulis
kepada Perencanauntuk mendapatkan keputusan.
Setiap kesalahan sebagai akibat kelalaian ketentuan-ketentuan ini
adalah menjadi tanggungjawab dan beban pihak Kontraktor.

4.1.4. Standard yang dipakai

Semua pekerjaan yang harus diadakan melalui Kontraktor ini


mengikuti normalisasi Indonesia, standard industri dan peraturan

3
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

nasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini seperti : NI-


5 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.

4.1.5. Merk Pembuatan

Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam Persyaratan Teknis


ini dimaksudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak
diartikan sebagai sesuatu yang mengikat.
Produk-produk lain dapat diusulkan sejauh dapat dibuktikan kepada
Perancang Interior, mempunyai kualitas yang sama dengan yang
disebut, dan dapat dipakai sebagai pengganti. Disyaratkan bahwa
satu merk dagang hanya diperkenankan untuk setiap jenis yang boleh
dipakai dalam pekerjaan ini.

4.2. MATERIAL DAN FINISHING

4.2.1. Bahan yang digunakan

Semua bahan yang digunakan untuk rangka kecuali ditentukan lain,


adalah kayu klas I sesuai dengan NI-5.
Bebas dari mata, berserat lurus, rata dan seragam dengan warna
yang sama. Kadar air (moisture content) pada saat pengerjaan tidak
melebihi 12% bagi ketebalan kurang dari 7 cm.
Kayu sungkai
Kepadatan (kering 12%) : 670 kg/m3
Klas kuat : II-III
Klas Awet : I / II

4.2.2. Sungkai Plywood dan Melaminto

Warna dan serat (urat) harus sama dengan grain yang lurus, tanpa
banyak mata.
Kualitas harus sama dengan eks Taiwan bagi plywood lokal dengan
standard Kw 1.
Contoh material harus ditunjukkan kepada Perencanadan disetujuinya
sebelum digunakan.
Pemasangan plywood harus memakai veneer yang sesuai serat (urat)
dan polanya.
Bila dipakai berjajar,veneer harus berasal dari satu balok.

4.2.3. Multipleks

Multipleks lokal dengan grade B (satu muka berkualitas baik)

Multipleks diminta diolah secara ‘tahan luar’. Tiap lembar multipleks


yang dipakai harus mempunyai tanda /cap pabrik yang dikenal, lebih
diutamakan bila menggunakan multipleks dengan tanda/cap dari
asosiasi yang diakui yang melakukan pemeriksaan kualitas pada
produk sesuai dengan standard yang berlaku.

4
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.2.4. Dempul

Bagian-bagian yang perlu didempul digunakan dempul


plastik(sintetis), kualitas DANAPAINT atau NIPPONPAINT.

4.2.5. Hardware

Kunci,pegangan pintu, engsel dan hardware lainnya harus setara


dengan merk HAFELE ex West Germany.
Pemasangan dilakukan setelah mendapat persetujuan Perencanaatas
contoh yang diberikan.
Engsel sendok logam eks Jerman, 90.
Plastic glider P.1441x1 ¼”, buatan Jof Metal.

Drawer gliders :
− Model : Buatan Jerman
− Type : NO.420.31.309
− H : 726x22”
− Capload : 25 kg
− Extloss : 90-120 mm
− Magnetic latch-model LZ, buatan Hongaria kode No.68,3 atau
sejenis SISO, eks Denmark, diameter kepala 17 mm
− Kunci pintu lemari, setaraf HAFELE eks Jerman

4.2.6. Bahan Pembantu

Lem eks Jerman bagi perekat “Contact cement” sekelas dengan


HERFERIN dengan penggunaan sesuai pertunjuk pabrik.
AICA AIBON digunakan bagi sambungan kayu.

4.3. PENGERJAAN

Kayu harus dikerjakan menurut pola dari urutan pekerjaan yang ditentukan
oleh Pemberi Tugas.
Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah ditentukan. Bila barang
berjumlah banyak (lebih dari 10 buah) maka potongan menurut pola harus
mempergunakan jig/mal.
Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan
serut tangan. Sambungan tenon, ekor burung layang-layang (devetail), dowel
atau type sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin, toleransi 0 mm.
Untuk barang berjumlah banyak banyak (10 buah) pengerjaan asembling
harus menggunakan jig/mal.
Lubang bekas sekrup yang terlihat pada setiap penguat konstruksi sambung-
an kayu, harus ditutup dengan kayu.

Barang yang berjumlah lebih dari 10 harus dibuatkan contoh jadi (mock-up)
dan baru boleh diproduksi setelah mock-up ini disetujui oleh Perencana.

5
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.4. FINISHING (PELAPIS)

4.4.1. Kayu

Semua bagian-bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish,


termasuk semua permukaan yang terlihat bila pintu atau laci dibuka.
Kayu horizontal (loteng-loteng yang berada 120 mm diatas permuka-
an lantai), dianggap sebagai bagian yang terlihat (exposed),demikian
pula bagian-bagian yang terdapat pada lemari terbuka dan dibelakang
kaca.

Urutan pekerjaan finishing adalah :

a. Penghalusan dasar dengan ampelas kasar No.2


b. Penghalusan dengan “woof filler” kualitas DANAPAINT atau
IMPRA untuk menutupi pori-pori dan celah kayu.
c. Dihaluskan dengan ampelas No.0,sehingga permukaan cukup
rata.
d. Pelapisan dasar dengan warna (wood stain) sesuai petunjuk
Pemberi Tugas, de-ngan kualitas DANAPAINT atau IMPRA
dengan memakai penyemprot (spray gun).
e. Pelapis dengan “Sanding Sealer” untuk meratakan serta
menghaluskan pori-pori yang masih tertinggal.
f. Pengampelasan dengan ampelas duco (abrasive sanding paper)
No.300, sehingga permukaan betul-betul halus dan licin.
g. Pelapisan kedua.
h. Pengampelasan dengan ampelas duco No.400.
i. Pelapisan akhir dengan “Clear Lacquer” dari DANAPAINT atau
IMPRA, melamic based lacquer.

4.4.2. Metal

Bagian-bagian las dihaluskan tanpa melupakan kekuatan lasnya.


Bahan stainless dipoles mengkilap dengan mesin tanpa cacat
goresan.
Ketebalan sesuai dengan yang tercantum dalam gambar.
Pengerjaan halus menggunakan mesin untuk mendapatkan kerapian
dan presisi yang tinggi.

4.5. SYARAT-SYARAT LAIN

Bila jumlah benda yang dibuat lebih dari 10 buah maka Kontraktor diharuskan
membuat 1 buah contoh yang selesai untuk dicoba dinilai dan disetujui.

Untuk benda yang berjumlah besar (lebih dari 50 buah) Kontraktor diharuskan
membuat shop drawing untuk disetujui Perencana.

6
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.6. PEKERJAAN AKHIR BUILT IN FURNITURE

Pada setiap akhir pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan kebersihan


dan kerapian pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Perencana/MK dan
Pemberi Tugas.

Kontraktor harus mengecek ulang setiap pekerjaan yang dilaksanakan dan


memperhatikan hasil akhir dari pelaksanaan dengan perancangan secara
keseluruhan.

B. PEKERJAAN LOOSE FURNITURE

1. UMUM

1.1. Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi / melengkapi dan
dimaksudkan sebagai pedoman / patokan untuk melaksanakan pekerjaan
dalam mencapai hasil akhir yang baik.

Pekerjaan tersebut meliputi pengadaan material, tenaga dan peralatan,


perlengkapan bantu dan semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan
secara sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti
diuraikan dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh Perencana.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan yang tidak tampak dalam
gambar, tapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan setiap
perlengkapan, material dan peralatan yang diperlukan dalam melaksanakan
pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh Kontraktor yang
bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar rencana,
maka yang berlaku secara teknis mempunyai mutu yang lebih baik atau yang
nilainya lebih tinggi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dari
mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan
pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar rencana
dan Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (PUBB).

1.5. Dalam pemasukkan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus


menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang diusulkan
berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya.

2. LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai, kontraktor


harus menyerahkan :
a. Gambar pelaksanaan (Shop drawing)
b. Rencana Kerja (Time Schedule)
c. Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh Perencana,
jika tidak memenuhi syarat atas biaya Kontraktor.

7
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

2.2. Pembuatan protype (contoh produk)


Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi wajib membuat dan
memasang prototype/contoh produk dalam skala sebenarnya (1:1) di lapangan
yang waktunya ditetapkan setelah ada daftar pendek peserta klarifikasi.
Jenis prototype minimal yang harus dibuat dan diperagakan yaitu Meja Kerja
dan Meja Samping.
Waktu dan lokasi penempatan prototype peserta akan ditentukan kemudian
oleh Panitya Lelang.

2.3. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor meliputi bagian-bagian


pekerjaan yang dinyatakan dalam gambar pelaksanaan serta disebut dalam
uraian Persyaratan Pelaksanaan ini, termasuk didalamnya : menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu untuk melaksanakan
seluruh pekerjaan serta mengadakan pengamanan dan pengawasan terhadap
bahan dan alat-alat selama masa pelaksanaan berlangsung, sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempurna.

2.4. Pekerjaan Loose Furniture meliputi : meja kerja+meja samping,meja rapat,


coffee table, sofa, reception counter, meja nakas, kursi kerja, kursi hadap,
kursi rapat dll.

2.5. Kontraktor harus bertanggungjawab sampai semua furniture terpasang di


lokasi sesuai dengan gambar rencana.

3. UKURAN

Pada dasarnya semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi, sampai dalam
keadaan finish/selesai.
Bila ada keraguan mengenai ukuran, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis
kepada Perencanasampai diberikan keputusan ukuran yang mana yang akan
dipakai dan dijadikan pegangan.

4. PERBEDAAN GAMBAR

Pada dasarnya bila ada perbedaan dan atau pertentangan antara gambar dan
persyaratan pelaksanaan (RKS) maka yang harus diikuti adalah yang tertulis,
dengan mengambil angka tersebut untuk jumlah ukuran/dimensi dan kuantitas.
Setiap dijumpai perbedaan-perbedaan atau ketidak cocokkan gambar satu sama
lain yang mengakibatkan keraguan dan tidak bisa diatasi, Kontraktor harus
melaporkan secara tertulis kepada Pengawas/Pemberi Tugas untuk memberikan
keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
Perbedaan-perbedaan tersebut diatas tidak dapat dijadikan alasan bagi Kontraktor
untuk mengadakan “claim” waktu pelaksanaan.
Pada pelaksanaan pekerjaan furniture ini Kontraktor tidak dibenarkan melakukan
perubahan-perubahan maupun mengambil tindakan yang tidak sesuai dengan
gambar kerja atau uraian persyaratan-persyaratan pelaksanaan ini, tanpa terlebih
dahulu melaporkan secara tertulis kepada Perencana untuk mendapatkan
keputusan.
Setiap kesalahan sebagai akibat kelalaian ketentuan-ketentuan ini adalah menjadi
tanggungjawab dan beban pihak Kontraktor.

8
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

5. STANDARD YANG DIPAKAI

Semua pekerjaan yang harus diadakan melalui Kontraktor ini mengikuti Normalisasi
Indonesia, standard industri dan peraturan nasional lainnya yang berhubungan
dengan pekerjaan ini seperti :
NI-5 : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

6. MERK PEMBUATAN

Semua merk pembuatan atau merk dagang dalam persyaratan teknis ini dimak-
sudkan sebagai dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai sesuatu
yang mengikat.
Produk-produk lain dapat diusulkan sejauh dapat dibuktikan kepada Perencana,
mempunyai kualitas sama dengan yang disebut, dan dapat dipakai sebagai
pengganti. Disyaratkan bahwa satu merk dagang hanya diperkenankan untuk satu
jenis barang yang boleh dipakai dalam pekerjaan ini.

7. MATERIAL PEKERJAAN FINISHING

7.1. Bahan yang digunakan

Semua bahan yang digunakan untuk rangka kecuali bila ditentukan lain,
adalah kayu kelas I sesuai dengan NI-5.
Bebas dari mata berserat lurus rata dan seragam dengan warna yang sama.
Kadar air (moisture content) pada saat pengerjaan tidak melebihi 12% bagi
ketebalan kurang dari 7 cm.

Jenis kayu yang digunakan adalah :


Kayu sungkai
− Kepadatan (kering 12%) : 670 kg/m3
− Kelas kuat : II-III
− Kelas awet : I/II

7.2. Sungkai plywood dan Melaminto

Warna dan serat (urat) harus sama dengan grain yang lurus, tanpa banyak
mata.
Kualitas harus sama dengan eks Taiwan bagi sungkai plywood lokal.
Contoh material harus ditujukan dan disetujui Pengawas Lapangan sebelum
digunakan. Pemasangan sungkai plywood harus memakai veneer yang sesuai
serat (urat) dan polanya.
Bila dipakai berjajar, veneer harus berasal dari satu blok.

7.3. Multipleks

Multipleks lokal dengan grade B (satu muka berkualitas baik)


Multipleks diminta diolah secara “tahan luar”, tiap lembar multipleks yang
dipakai harus mempunyai tanda/cap dari pabrik yang dikenal, lebih

9
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

diutamakan bila menggunakan plywood dengan tanda/cap dari assosiasi yang


diakui yang melakukan pemeriksaan kualitas pada produk sesuai dengan
standard yang berlaku.

7.4. Kulit imitasi

Adalah kualitas PVC Vinyl, penggunaan bahan pengganti yang setara harus
mendapatkan persetujuan Perencana.

7.5. Upholstery, Wool atau Nylon Wool

Dengan backing karet, dengan warna dan pola yang ditentukan Pemberi
Tugas, standard material ROMANTIC.

7.6. Dempul

Bagian-bagian yang perlu didempul digunakan dempul plastic (sitetis), kualitas


DANAPAINT atau NIPPON PAINT, dempul lilin tidak diijinkan.

7.7. Hardware

Kunci, pegangan pintu, engsel dan hardware lainnya harus setara dengan
merk HAFELE ex West Germany.
Pemasangan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Pengawas atas
contoh yang diberikan.

Engsel sendok logam ex Germany.

Plastic glider P.1441x 1 ¼ “, buatan Jof Metal atau setara.

Drawer gliders :
− Model : Buatan Germany
− Type : No.420.31.309
− H : 726x22”
− Capload : 25 kg
− Exloss : 90 0 120 mm

Magnetic latch model LZ, buatan Hongaria, kode No.68,3 atau sejenis SISO ex
Denmark, diameter kepala 17 mm.
Kunci pintu lemari, setara HAFELE ex Germany.

7.8. Bahan Pembantu

Lem ex Jerman bagi perekat contact cement sekelas dengan HERFERIN


dengan penggunaan sesuai petunjuk pabrik.
AICA AIBON digunakan bagi sambungan kayu.

10
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

7.9. Bahan pengempuk

Karet busa harus mempunyai ketebalan yang sesuai dengan gambar,


demikian juga dengan penggunaan foam.
Kualitas karet busa setara dengan produksi dari SENRUB atau sejenis.

7.10.Elastic webbing

Beige-brown coat colour


− Ukuran : tebal 2 mm
Lebar 50-55mm
50 yard / roll
− Buatan : Dunlop, Inggris

8. PENGERJAAN

8.1. Kayu harus dikerjakan menurut pola dari urutan pengerjaan yang ditentukan
oleh Perencana.
Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah ditentukan. Bila barang
berjumlah banyak (lebih dari 10 buah) maka potongan menurut pola harus
mempergunakan jig/mal.
Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan
serut tangan.
Sambungan tenon, ekor burung layang-layang (devetail), dowel atau type
sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin, dengan toleransi 0 mm.
Untuk barang berjumlah banyak (≥ 10 buah) pengerjaan assembling harus
menggunakan kayu, harus ditutup dengan kayu.
Lubang bekas sekrup yang terlihat pada setiap penguat konstruksi sambungan
kayu, harus ditutup dengan kayu.

8.2. Barang yang berjumlah lebih dari 10 buah harus dibuatkan contoh jadi (mock-
up) dan baru boleh diproduksi setelah mock-up ini disetujui oleh Perencana.

9. FINISHING (PELAPIS)

9.1. Finishing untuk kayu

Semua bagian-bagian kayu yang terlihat (exposed) harus difinish, termasuk


semua permukaan yang terlihat bila pintu atau laci terbuka.
Kayu horizontal (loteng-loteng yang berada 120mm diatas permukaan lantai),
dianggap sebagai bagian yang terlihat (exposed), demikian pula bagian-bagian
yang terdapat pada lemari terbuka dan dibelakang kaca.

11
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

a. Penghalusan dasar dengan ampelas kasar No.2


b. Pelapisan dengan cat dasar kualitas DANAPAINT untuk menutupi pori-pori
dan celah kayu
c. Dihaluskan dengan ampelas No.0 sehingga permukaan cukup rata
d. Pelapisan dasar dengan cat warna sesuai petunjuk Pemberi tugas dengan
kualitas DANAPAINT dengan memakai penyemprot (spray gun)
e. Diampelas untuk meratakan permukaan
f. Pelapisan kedua
g. Pengampelasan dengan ampelas duco No.400
h. Pelapisan akhir dilakukan dengan hati-hati dan merata

9.2. Metal (stainless steel)

Bagian-bagian las dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya.


Ukuran dan bentuk sesuai dengan yang tercantum dalam gambar.
Pengerjaan harus menggunakan mesin untuk mendapatkan kerapian dan
presisi yang tinggi.

10. SYARAT-SYARAT LAIN

Bila jumlah benda yang dibuat lebih dari 10 buah maka Kontraktor diharuskan
membuat 1 buah contoh (mock up) yang selesai untuk dicoba, dinilai dan disetujui
Perencana.
Untuk benda yang berjumlah besar (lebih dari 50 buah) Kontraktor diharuskan
membuat shop drawing untuk disetujui Perencana.
Pembuatan mock up dilakukan setelah ditentukan pemenang lelang dan sudah
diberikan SPK.

11. TYPE-TYPE FURNITURE

11.1. MEJA KERJA

a. Konstruksi dari meja kerja ini harus terdiri dari komponen-komponen yang
mudah untuk dibongkar pasang.Sistim penyambungan harus sedemikian
rupa sehingga terjamin kekuatan vertical maupun horizontalnya, terutama
pada bagian sambungan antara work top dan kaki.
Komponen-komponen harus dari kualitas bahan yang terbaik. Apabila
menggunakan komponen lokal, maka harus disertai dengan keterangan
teknis dan referensi mengenai kualitasnya.
Finishing harus rapi, presisi dan kedap air, terutama pada sambungan dua
material baik yang sama maupun yang berbeda.

b. Pemasangan/instalasi
Prosedur pemasangan harus dijelaskan didalam pengajuan penawaran.
Kontraktor pemenang bertanggungjawab sampai furniture ini terpasang
dengan baik di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan gambar
rencana.

12
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

c. Permukaan meja/Work top


Permukaan meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari
sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid (klas 1, kering oven), bagian
bawah dari permukaan meja terbuat dari plywood 4mm, pengakhiran tepi
permukaan meja terbuat dari solid kamper.
Finishing : Melamic dop warna jati.

d. Facing
Facing (bagian depan meja) (kecuali ditentukan lain pada gambar) terdiri
dari plywood 18mm dan solid wood (klas 1, kering oven), finishing melamic
dop warna jati. Pengakhiran tepi dari facing diberi nat seperti pada
permukaan meja.

e. Drawer/Laci
Drawer Meja Utama
Terdiri dari ………buah laci dengan ukuran sesuai gambar rencana. Pada
laci teratas dilengkapi pencil tray.

Rel laci biasa 25 kg load capacity, rel laci map gantung 40 kg load capacity
dan system penguncian sentral.

Bahan : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Solid kamper wood untuk
muka laci dan frame.
Plywood 18 mm untuk bidang besar (samping, belakang dan atas
drawer unit)
Finish : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Melamic dop warna jati
untuk solid wood dan plywood, semua sisi luar difinish (atas,
samping dan belakang). Bagian dalam laci difinish warna yang
sama.

f. Side Desk / Meja Samping


Diletakkan sesuai dengan gambar rencana perletakan furniture. Kaki meja
diberi plastic leg end.

Bahan : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Solid wood (klas 1, kering
oven) untuk rangka dan pengakhiran tepi.
Finish : (kecuali ditentukan lain pada gambar) Melamic dop warna jati
untuk semua permukaan, luar dan dalam.

g. Perlengkapan Furniture / hardware


Semua laci dilengkapi dilengkapi rel.
Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas
terbaik.
Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan merk dan
type dari hardware yang akan digunakan.

h. Kaki meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari stainless steel
hairline finish

13
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

11.2. MEJA RAPAT

a. Konstruksi dari meja kerja ini harus terdiri dari komponen-komponen yang
mudah untuk dibongkar pasang.Sistim penyambungan harus sedemikian
rupa sehingga terjamin kekuatan vertical maupun horizontalnya, terutama
pada bagian sambungan anatara work top dan kaki.
Komponen-komponen harus dari kualitas kayu yang terbaik. Apabila
menggunakan komponen local, maka harus disertai dengan keterangan
teknis dan referensi mengenai kualitasnya.
Finishing harus rapi, presisi dan kedap air, terutama pada sambungan dua
material baik yang sama maupun yang berbeda.

b. Pemasangan/instalasi
Prosedur pemasangan harus dijelaskan didalam pengajuan penawaran.
Kontraktor pemenang bertanggungjawab sampai furniture ini terpasang
dengan baik di lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan gambar
rencana.

c. Permukaan meja/Work top


Permukaan meja (kecuali ditentukan lain pada gambar) terbuat dari
sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid (klas 1, kering oven), bagian
bawah dari permukaan meja terbuat dari plywood 4mm, pengakhiran tepi
permukaan meja terbuat dari solid kamper.
Finishing : Melamic dop warna jati.

d. Perlengkapan Furniture / hardware


Semua laci dilengkapi dilengkapi rel.
Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas
terbaik.
Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan merk dan
type dari hardware yang akan digunakan.

e. Kontraktor harus memperhitungkan kerataan dari permukaan meja akibat


pemakaian dan tekanan dari iklim disekitarnya.
Finishing : Melamicdop warna jati, tekstur permukaan meja halus, di
pinggiran permukaan meja (atas tepid dan bawah difinish).

f. Kaki meja terbuat dari metal

11.3. MEJA TAMU / COFFEE TABLE

a. Permukaan meja/Work top


Permukaan meja terbuat dari sungkai plywood 18mm, rangka kamper solid
(klas 1, kering oven), bagian bawah dari permukaan meja terbuat dari
plywood 3mm, pengakhiran tepi permukaan meja terbuat dari solid wood.
Finishing : Melamic dop warna jati.

b. Kaki Meja
Kaki meja terbuat dari stainless steel hairline. Pada ujung kaki dipasang
plasic leg end.

14
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

11.4. SOFA

a. Kontraktor harus meminta persetujuan dari Perencana mengenai jenis dan


kulit imitasi yang akan dipergunakan sebelum pemasangan.
b. Rangka kursi menggunakan kamper solid wood (kelas I, kering oven),
standard material kulit imitasi adalah produk OSCAR atau yang setara.
c. Karet busa harus mempunyai ketebalan yang sesuai dengan gambar,
demikian juga dengan penggunaan foam.
d. Kualitas karet busa harus setara dengan produksi dari SENRUB, atau
sejenis.
e. Kaki kursi mempergunakan stainless steel.

11.5. ARM CHAIR

a. Kontraktor harus meminta persetujuan dari Perencana mengenai jenis dan


warna fabrics yang akan dipergunakan sebelum pemasangan.
b. Rangka sofa menggunakan kamper solid wood (klas 1, kering oven).
Standar busa adalah super busa, standar fabric adalah Romantic atau
Ateja.

11.6. RECEPTION COUNTER

a. Work Top
Bahan terbuat dari plywood+granite.
Pada pengakhiran tepi/edging berbentuk lengkung, harus dihaluskan
sehingga mempunyai kualitas yang sama dengan permukaan granite
lainnya. Setiap granite dihubungkan satu sama lain dengan rapat,
sehingga tidak terlihat celah.

b. Facing
Bahan terdiri dari plywood sungkai finish melamic dan HPL stainless steel.

c. Skirting : stainless steel hairline.

d. Perlengkapan furniture / hardware


Perangkat keras yang digunakan untuk furniture adalah dari kualitas
terbaik. Kontraktor harus mengajukan perincian bahan lengkap dengan
merk dan type dari hardware yang digunakan. Standar Material : HAFELE
atau setara.

12. PEKERJAAN PENGADAAN KURSI KERJA

12.1 UMUM
Pengadaan kursi kerja disesuaikan dengan fungsi maupun tingkatan dalam
jabatan. Semua kursi harus dalam keadaan baru, tidak ada cacat akibat
pembuatan maupun pengangkutan.

15
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

12.2 LINGKUP PENGADAAN


Menyediaan perabot kursi jadi model kursi yang sudah ditentukan sesuai
dengan isi dokumen kontrak dan spesifikasi khusus pekerjaan.

a. Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan pembungkus kursi.

b. Pengepakan dan pembungkusan.

c. Pengiriman ke lokasi.

d. Memasang dan menata perabot didalam gedung tersebut sesuai dengan


gambar rencana.

e. Pemeliharaan dalam masa operasi sesuai dengan waktu yang telah


ditentukan.

f. Penyimpanan sementara sebelum distel dan dipasang dengan


menggunakan pembungkus plastic.

12.3 SYARAT-SYARAT

Dimensi dan jumlah kursi harus sesuai dengan gambar model kursi rencana
atau brosur-brosur.

a. Model Kursi :
1. Kursi Direktur
Sandaran tinggi dan Ergonomic, reclining dapat berputar
menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran
tangan, menggunakan busa padat yang dilapis dengan kulit imitasi.
Standar material : ex FIL type IM 709 A-R atau setara

2. Kursi Hadap Direktur


Sandaran medium, kaki tidak menggunakan roda, sandaran tangan,
busa padat yang dilapisi dengan kulit imitasi.
Standar material : ex FIL type IM 708 A-R atau setara

3. Kursi Kerja Sekretaris


Sandaran pendek dan Ergonomic, reclining, dapat berputar
menggunakan roda, ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran
tangan, menggunakan busa padat yang dilapis dengan fabric.
Standar material : ex FIL type FY 256 B-R atau setara

4. Kursi Hadap Sekretaris


Sandaran pendek, kaki tidak menggunakan roda, tanpa sandaran
tangan, busa padat yang dilapisi dengan fabric.
Standar material : ex FIL type FY 286 G1 atau setara

5. Kursi Kerja Eselon 3


Sandaran tinggi, reclining, dapat berputar menggunakan roda,
ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan
busa padat yang dilapis fabrics.

16
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

Standar material : ex FIL type IS 108 B-R

6. Kursi Hadap Eselon 3


Sandaran medium, tidak menggunakan roda, sandaran tangan, busa
padat yang dilapisi dengan fabrics.
Standar material : ex FIL IS 37 G2-R

7. Kursi Reception
Sandaran pendek, reclining, dapat berputar menggunakan roda,
ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan
busa padat yang dilapis fabrics.
Standar material : ex FIL 167 B-R

8. Kursi Rapat
Sandaran medium, tidak menggunakan roda, sandaran tangan,
menggunakan busa padat yang dilapis fabric.
Standar material : ex FIL type

9. Kursi Hadap Perpustakaan


Sandaran pendek, tidak menggunakan roda, tanpa sandaran tangan,
menggunakan busa padat yang dilapis fabrics.
Standar material : ex FIL type FY 286 G2

10. Kursi Kasie / Staff


Sandaran pendek, reclining, dapat berputar menggunakan roda,
ketinggian dapat diatur dengan gas, sandaran tangan, menggunakan
busa padat yang dilapis fabrics.
Standar material : ex FIL type FY 256 B-R

12.4 TATA KERJA

a. Sistem pendukung
Untuk perabot system pendukung harus dikerjakan secara masal.
Kontraktor harus membuat penjadwalan waktu untuk seluruh pekerjaan
yang harus disetujui Pemberi Tugas

b. Pengepakan dan Pembungkusan


Pengepakan dan pembungkusan perabot atau komponen perabot dan
perlengkapan lainnya, harus rapih, kuat sehingga terjamin bebas dari
kerusakan barang-barang tersebut sampai ke tempat tujuan atau lokasi
proyek.

c. Pengiriman
Pengiriman perabot ataupun komponen dan perlengkapan lainnya, harus
menggunakan sarana transportasi yang cepat dan terjamin ketepatan
waktu sampai dilokasi dan tersusun/terpasang sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan.

d. Barang Cadangan
Pemborong wajib membuat/memproduksi perabot, komponen perabot
dan perlengkapan lainnya untuk cadangan secukupnya, sehingga bila
terjadi kerusakan yang memerlukan penggantian dapat segera diganti.

17
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

13. PEKERJAAN AKHIR LOOSE FURNITURE

13.1.Pada setiap akhir pekerjaan, kontraktor harus memperhatikan kebersihan


dan kerapian pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Pengawas,
Perencana dan Pemberi tugas.

13.2. Kontraktor harus mengecek ulang setiap pekerjaan yang dilaksanakan dan
memperhatikan hasil akhir dari pelaksanaan dengan perancangan secara
keseluruhan.

13.3. Pada akhir pekerjaan, Kontraktor/Suplier selain masa pemeliharaan 90 hari


kalender, juga harus memberikan garansi/jaminan dari pabrik yang meliputi
workmanship dan unjuk kerja sesuai yang tertera pada dokumen standar
produk yang bersangkutan, bahwa barang yang dipasang / disupplay akan
berjalan dengan baik pada waktu dioperasikan dan harus memperbaiki
kembali terhadap kerusakan dan kekurangan yang terjadi pada waktu
dioperasikan dengan jangka waktu tertentu atas biaya Kontraktor.

C. PEKERJAAN SISTEM FURNITURE

1. U M U M

1.1. Spesifikasi dan gambar adalah bagian yang saling mengisi/melengkapi


dan dimaksudkan sebagai pedoman/patokan untuk melaksanakan
pekerjaan dalam mencapai hasil akhir yang baik. Pekerjaan tersebut
meliputi pengadaan material, tenaga, peralatan, perlengkapan bantu dan
semua pekerjaan yang perlu untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna sehingga menjamin kualitas pekerjaan finishing seperti diuraikan
dalam spesifikasi ini dan dapat diterima oleh Perencana dan Pemberi
Tugas.

1.2. Setiap material, peralatan dan perlengkapan bantu yang tidak tampak
dalam gambar, tetapi dijelaskan dalam spesifikasi atau sebaliknya dan
setiap perlengkapan, material dan peralatan yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaan sampai sempurna harus disediakan oleh
Kontraktor yang bersangkutan dan merupakan bagian dari pekerjaannya.

1.3. Bila terdapat perbedaan pernyataan antara spesifikasi dan gambar


rencana, maka yang berlaku adalah secara teknis mempunyai mutu lebih
baik atau yang nilainya lebih tinggi.

1.4. Semua material dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru,
dari mutu terbaik, bebas dari cacat akibat pembuatan, transportasi dan
pemasangan serta harus memenuhi ketentuan spesifikasi, gambar
rencana dan Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia
(PUBB).

18
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

1.5. Standard produk Sistem Furniture (workstation) ex. FIL / POSMO/setara.

1.6. Dalam pemasukan dokumen penawaran, calon Kontraktor harus


menjelaskan secara lengkap dan terperinci sub-sub Kontraktor yang
diusulkan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang termasuk didalamnya.

1.7. Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan,


terutama permukaan lantai.

3. LINGKUP PEKERJAAN

2.1. Design

Konsep design untuk Kasie dan Staff adalah ruang kerja yang terbuka dan
partisi rendah, dengan konsep kerja “Clean Desk”.

System Furniture ini harus dapat menampung kebutuhan akan adanya


kabel-kabel untuk data, kabel daya listrik dan telephone.

Wiring management ini harus sedemikian rupa sehingga memenuhi


persayaratan keamanan bangunan dan memungkinkan adanya
penambahan / pengurangan instalasi dikemudian hari secara mudah.

Material yang digunakan harus mempunyai kriteria sebagai berikut :


Fleksibel, perawatan mudah, kuat dan tidak mudah terbakar.

2.2. Konstruksi
Konstruksi dari workstation ini harus terdiri dari komponen-komponen yang
mudah untuk dibongkar pasang dan fleksibel serta mempunyai presisi
yang tinggi. System sambungan harus sedemikian rupa sehingga terjamin
kekuatan vertical maupun horizontal.

Komponen-komponen harus dari kualitas terbaik, apabila menggunakan


komponen lokal maka harus disertai dengan keterangan teknis dan
referensi mengenai kualitas.

2.3. Pekerjaan meliputi :


a. Rangka
b. Panel
c. Meja Kerja
d. Keyboard tray
e. Mobile drawer
f. Finishing
g. Wiring + plug

2.4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dan pemasangan bahan dimulai


Kontraktor harus menyerahkan :
a. Spesifikasi teknis dari pabrik pembuat.
b. Gambar pelaksanaan (shop drawing)
c. Contoh bahan termasuk warna, untuk diteliti dan disetujui oleh
MK/Perencana, jika tidak memenuhi syarat maka akan ditolak dan

19
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

harus diganti dengan bahan yang memenuhi syarat atas biaya


Kontraktor.
d. Izin pelaksanaan
e. Time Schedule/Rencana Kerja]

2.5. Marking (tanda-tanda)


Kontraktor harus membuat semua marking (pengukuran) penempatan
System Furniture yang diperlukan dengan diberi tanda-tanda yang jelas.
Tempat-tempat yang diperlukan diberi Marking antara lain : pada lantai dan
dinding/kolom sedemikian rupa sehingga finishing akhir dan titik peralatan
M/E dapat dikerjakan setepat mungkin.

2.6. Dalam penawaran calon Kontraktor harus mencantumkan merk serta


brosur dari material yang ditawarkan.

2.7. Pembuatan prototype (contoh produk)


Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi wajib membuat
dan memasang prototype/contoh produk dalam skala 1:1 di lapangan yang
waktu nya ditentukan oleh Panitya Lelang.
Setiap peserta lelang yang sudah masuk tahap klarifikasi akan disediakan
tempat berupa kavling seluas ± 20m2 untuk memperagakan beberapa
prototype yang telah ditentukan dan kemudian akan dinilai oleh Panitia
lelang.

Waktu dan lokasi penempatan prototype peserta lelang akan


dikoordinasikan oleh Panitya Lelang.

3. RANGKA
Rangka yang dimaksud adalah untuk pemasangan panel dinding system
furniture, dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
3.1. Terbuat dari baja dan/atau aluminium
3.2. Pembongkaran, pemasangan dan penggantian komponen dapat dilakukan
dengan mudah dengan tenaga, waktu dan peralatan yang minimal/
sederhana.
3.3. Mempunyai konfigurasi sedemikian rupa, sehingga :
- Jalur kabel (listrik, telephone, data) dapat dimasukkan lewat Rice way
(saluran kabel)
- Mempunyai toleransi yang cukup untuk mengantisipasi level lantai yang
kurang rata.
- Jarak rangka disesuaikan dengan modul panel.

4. PANEL

4.1 Dasar panel terbuat dari bahan yang cukup kaku dan kuat benturan untuk
menjamin permukaan yang datar, untuk ukuran-ukuran yang tertera dalam
gambar.

4.2 Setiap panel dapat dibuka dan dipasang dengan tenaga, waktu dan
peralatan yang minimal/sederhana. Untuk perbaikan maupun pengaturan
kabel-kabel, seluruh kabel diatur didalam Rice Way.

4.3 Setiap panel harus terpasang dengan erat dan lurus pada rangkanya.

20
Spesifikasi Teknis Proyek : Pekerjaan Pengadaan Furniture
Lantai 1,3-10 Gedung Utama, DEPLU-RI,

4.4 Peralatan socket-socket listrik, telepon dan data harus dimungkinkan pada
lokasi yang tidak mengganggu pemakai namun mudah dicapai.

5. BILAH KERJA (top table)

Terbuat dari kayu lapis dengan ketebalan 18mm dengan pelapis HPL.
Ditopang dengan cukup kuat pada rangka dengan kemudahan dalam
pembongkaran dan pemasangan.
Mempunyai sebuah laci keyboard di setiap konfigurasi.

6. MOBILE DRAWER
Terbuat dari bahan yang ringan namun cukup kuat untuk menahan arsip kertas
penuh.
Bahan pelapis HPL
Mempunyai 4 roda yang tersembunyi
Terdiri dari 3 laci
Dapat dikunci secara sentral

7. PEKERJAAN AKHIR SYSTEM FURNITURE

Pada pekerjaan akhir Kontraktor harus memperhatikan kebersihan, kerapihan


pekerjaan sebelum diserahkan kepada pihak Perencana dan Pemberi Tugas.

Kontraktor harus memperhatikan kembali hasil akhir dari pelaksanaan dengan


perancangan keseluruhan

21

Anda mungkin juga menyukai