Anda di halaman 1dari 10

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Gardu Induk


Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)
tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran
(transmisi), Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem
tenaga listrik. Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem
tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu
induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat
dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.

3.1.1 Fungsi Gardu Induk


Fungsi gardu induk antara lain :
a. Mentransformasikan tegangan dari tegangan ekstra tinggi ke
tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
b. Mentransformasikan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan
menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
c. Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari
sistem tenaga listrik.

3.1.2 Jenis Gardu Induk


Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu :
a.) Berdasarkan besaran tegangannya.
• Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500
KV.
• Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.

8
9

b.) Berdasarkan pemasangan peralatan


• Gardu Induk Pasangan Luar :
Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di
tempatkan di luar gedung, kecuali komponen kontrol, sistem
proteksi dan sistem kendali serta komponen bantu lainnya, ada
di dalam gedung. Gardu Induk semacam ini biasa disebut
dengan gardu induk konvensional.
• Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya
(switchgear, busbar, isolator, komponen kontrol, komponen
kendali, cubicle, dan lain-lain) dipasang di dalam gedung.
Kecuali transformator daya, pada umumnya dipasang di luar
gedung. Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled
Substation (GIS). Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI
konvensional :
- Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau
± 6 % dari luas lahan GI konvensional.
- Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
- Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena
bangunan bisa didesain sesuai kondisi disekitarnya.
c.) Berdasarkan fungsinya.
• Gardu Induk Penaik Tegangan :
Gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan,
yaitu tegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi
tegangan sistem. Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit
tenaga listrik. Karena output voltage yang dihasilkan
pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang
jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi, tegangannya
dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
10

• Gardu Induk Penurun Tegangan :


Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menurunkan
tegangan, dari tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang
lebih rendah dan menengah atau tegangan distribusi.
Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di
gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
d.) Berdasarkan isolasi yang digunakan.
• Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara :
Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara
antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang
bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk
konvensional (lihat gambar 3.1), memerlukan tempat terbuka
yang cukup luas.

Gambar 3.1 Gardu Induk Konvensional


• Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 :
Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi
antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain
yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan
dengan bagian yang tidak bertegangan.
Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas
Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang
sempit.
11

Gambar 3.2 Gas Insulated Substation

3.1.3 Peralatan Tegangan Tinggi Gardu Induk


Gardu induk merupakan suatu sistem instalasi listrik dari
beberapa perlengkapan peralatan listrik dan menjadi penghubung
listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi primer. Gardu
induk dilengkapi komponen utama sebagai fasilitas yang diperlukan
sesuatu dengan tujuannya serta mempunyai fasilitas untuk operasi dan
pemeliharaan. Secara umum peralatan dan perlengkapan pokok yang
ada di Gardu Induk terdiri dari:
a. Transformator Tenaga
Trafo merupakan peralatan statis dimana rangkaian magnetik
dan belitan yang terdiri dari 2 atau lebih belitan, secara induksi
elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan tegangan)
sistem AC ke sistem arus dan tegangan lain pada frekuensi yang
sama (IEC 60076 -1 tahun 2011). Trafo menggunakan prinsip
elektromagnetik yaitu hukum hokum ampere dan induksi faraday,
dimana perubahan arus atau medan listrik dapat membangkitkan
medan magnet dan perubahan medan magnet / fluks medan magnet
dapat membangkitkan tegangan induksi.
Arus AC yang mengalir pada belitan primer membangkitkan
flux magnet yang mengalir melalui inti besi yang terdapat diantara
12

dua belitan, flux magnet tersebut menginduksi belitan sekunder


sehingga pada ujung belitan sekunder akan terdapat beda potensial
/ tegangan induksi.

Gambar 3.3 Transformator Tenaga

b. Transformator Arus
Trafo Arus (Current Transformator – CT ) yaitu peralatan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada intalasi
tenaga listrik disisi primer (TET, TT dan TM) yang berskala besar
dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar
menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk
keperluan pengukuran dan proteksi.
Fungsi dari trafo arus adalah:
• Mengkonversi besaran arus pada sistem tenaga listrik dari
besaran primer menjadi besaran sekunder untuk keperluan
pengukuran sistem metering dan proteksi.
• Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer,
sebagai pengamanan terhadap manusia atau operator yang
melakukan pengukuran.
13

Gambar 3.4 Transformator Arus (CT)

c. Transformator Tegangan
Trafo tegangan adalah peralatan yang mentransformasi tegangan
sistem yang lebih tinggi ke suatu tegangan sistem yang lebih
rendah untuk kebutuhan peralatan indikator, alat ukur/meter dan
relai.
Trafo tegangan memiliki prinsip kerja yang sama dengan trafo
tenaga tetapi rancangan Trafo tegangan berbeda yaitu:
• Kapasitasnya kecil (10 – 150 VA), karena digunakan hanya
pada alat-alat ukur, relai dan peralatan indikasi yang konsumsi
dayanya kecil.
• Memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Fungsi dari trafo tegangan yaitu:
• Mentransformasikan besaran tegangan sistem dari yang tinggi
ke besaran tegangan listrik yang lebih rendah sehingga dapat
digunakan untuk peralatan proteksi dan pengukuran yang lebih
aman, akurat dan teliti.
• Mengisolasi bagian primer yang tegangannya sangat tinggi
dengan bagian sekunder yang tegangannya rendah untuk
digunakan sebagai sistm proteksi dan pengukuran peralatan
dibagian primer.
14

d. Pemisah
Disconnecting switch atau pemisah (PMS) suatu peralatan
sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah
rangkaian listrik dalam kondisi bertegangan atau tidak bertegangan
tanpa arus beban. Pemisah adalah suatu alat untuk memisahkan
tegangan pada peralatan instalasi tegangan tinggi. Ada dua macam
fungsi PMS, yaitu:
• Pemisah Peralatan
Berfungsi untuk memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain
atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau
ditutup hanya pada rangkaian jaringan yang tidak berbeban.
• Pemisah Tanah (Pisau Pentanahan/Pembumian)
Berfungsi untuk mengamankan dari arus tegangan yang timbul
sesudah saluran tegangan tinggi diputuskan atau induksi
tegangan dari penghantar atau kabel lainnya. Hal ini perlu untuk
keamanan bagi orang-orang yang bekerja pada peralatan
instalasi.

Gambar 3.5 Pemisah


Sumber : (PT. PLN (Persero). 2014.E)
15

e. Pemutus Tenaga
Berdasarkan IEV ( International Electrotechnical Vocabulary )
441-14-20 disebutkan bahwa Circuit Breaker (CB) atau Pemutus
Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar/switching mekanis,
yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban
dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam
periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam kondisi
abnormal/gangguan seperti kondisi hubung singkat (short circuit).
Sedangkan definisi PMT berdasarkan IEEE C37.100:1992 (
Standard definitions for power switchgear ) adalah merupakan
peralatan saklar/ switching mekanis, yang mampu menutup,
mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal sesuai
dengan ratingnya serta mampu menutup, mengalirkan (dalam
periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik
kondisi abnormal/gangguan sesuai dengan ratingnya.
Fungsi utamanya adalah sebagai alat pembuka atau penutup
suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu
membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung
singkat) pada jaringan atau peralatan lain.

Gambar 3.6 Macam-Macam Pemutus Tenaga


Sumber : (PT. PLN (Persero). 2014.D)
16

f. Lightning Arrester ( Penangkap Petir )


Lightning Arrester (LA) merupakan peralatan yang berfungsi
untuk melindungi peralatan listrik lain dari tegangan surja (baik
surja hubung maupun surja petir). Surja mungkin merambat di
dalam konduktor saat peristiwa sebagai berikut:
• Kegagalan kawat perlindungan petir, sehingga surja petir
mengalir di dalam konduktor fasa.
• Backflashover akibat nilai pentanahan yang tinggi, baik di gardu
induk ataupun di saluran transmisi.
• Proses switching CB/ DS (surja hubung).
• Gangguan fasa-fasa, ataupun fasa-tanah baik di saluran
transmisi maupun di gardu induk.
Pada saat peristiwa surja, travelling wave/gelombang berjalan
merambat di penghantar system transmisi dengan kecepatan
mendekati kecepatan cahaya. Surja dengan panjang gelombang
dalam orde mikro detik ini berbahaya bila nilai tegangan surja yang
tiba di peralatan lebih tinggi dari level BIL (Basic Insulation Level)
peralatan. Untuk itu, LA dipasang untuk memotong tegangan surja
dengan cara mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde sangat
singkat, dimana pengaruh follow current tidak ikut serta
diketanahkan.
LA memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.) Pada tegangan operasi (rms):
• LA bersifat sebagai insulator.
• Arus bocor ke tanah tetap ada, namun dalam orde mili-Ampere.
Arus bocor ini mayoritas adalah arus kapasitif.
b.) Pada saat terjadi surja petir/ surja hubung:
• LA bersifat konduktif, dengan nilai resistansi sangat rendah.
• LA mengalirkan arus surja ke tanah dalam orde kilo-Ampere.
17

• LA segera bersifat insulator setelah surja berhasil dilewatkan,


sehingga menghilangkan pengaruh follow current.

Gambar 3.7 Lightning Arrester


Sumber : (PT. PLN (Persero). 2014.F)

Anda mungkin juga menyukai