Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“KONSEP TUHAN DALAM IMAN KRISTEN”

Nama : Feliks Relon Yokohail


Nim : 1922087
Prodi : Arsitektur S1
Mata kuliah : Agama Kristen Protestan

Tahun Akademik
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan kasih karunia ,penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini disusun gunamenyelesaikan tugas pertama mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen tahun ajaran2020/2021. Dalam makalah ini dijelaskan tentang Konsep Tuhan
Dalam Iman Kristen meliputi :1. Penyataan Allah, 2. Allah Tritunggal Dalam Iman Kristen
Penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki makalah yang akandibuat
kedepannya. Akhir kata,penulis ucapkan terima kasih

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
A. Konsep Tuhan Dalam Umat Kristen
BAB II
B. Penyataan Allah
Konsep Penyataan Allah
BAB III
C. Allah Tritunggal
A. Konsep Allah Tritunggal Dalam Perjanjian Lama
B. Konsep Allah Tritunggal Dalam Perjanjian Baru
Tiga Pribadi Dari Allah
1. Bapa Adalah Allah
2. Anak Adalah Allah
3. Roh Kudus Adalah Allah
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk memahami dan mengenali pribadi Allah sendiri tidaklah mudah bagikita semua. Allah itu Agung dan
Maha Besar, kita tak dapat memahamiNyasecara langsung. Dan juga kita mengenal akan konsep Allah Tritunggal
dikekristenan. Konsep ini terkesan kompleks dan sukar untuk dipahami. Namunmungkin ada cara mudah untuk
memahami konsep ini sendiri.Konsep dan Istilah Tritunggal itu sendiri, memang tidak disebutkan didalam Alkitab.
Namun kita janganlah berkecil hati, karena para Bapa Gerejapastilah telah memikirkan secara matang akan konsep
ini. Maka kita akanmebahas juga konsep Tritunggal dari pandangan Alkitabiah, walaupun konseptersebut tidaklah
ada di dalam Alkitab.Konsep Allah Tritunggal sendiri telah menjadi fondasi utama dalam ajarankekristenan.
Konsep ini sendiri muncul dan diakui di Konsili Nicea I dan tetapbertahan ajarannya hingga sekarang. Konsep ini
telah melalui perjalanan panjangdan banyak kesalah pahaman dan pertentangan akan konsep ini. Maka kamiakan
membahas topik ini untuk memberikan penjelasan akan apa konsepTritunggal itu, walaupun kita tahu bahwasanya
konsep ini sulit untuk dipahamisecara langsung.Dan juga, akan banyaknya kesalah pahaman dan tentangan akan
konsepini, maka kami mebahas topik ini agar para pembaca tidak keliru akan ajaranajaran lain yang menyesatkan.
Dan kiranya para pembaca berkenan untukmengetahui kkonsep ini lebih mendalam lagi
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahmi Konsep Tuhan dalam iman Kristen
2. mengetahui penyataan diri Allah
3. mengetahui dan memahami apa itu konsep Allah Tritunggal
A. Konsep Tuhan Dalam Iman Kristen
Dalam pandangan Kristen baik menurut Denominasi Gereja Katolik, Gereja Protestant, dan Gereja
Ortodoks, Tuhan adalah suatu hakikat tunggal yang dinyatakan dalam tiga pribadi yang berbeda yaitu Bapa,
Anak dan Roh.
Dalam pandangan ajaran Kristen segala daya upaya manusia untuk menjelaskan pribadi Tuhan akan berakhir
sebagai sebuah misteri belaka. Namun iman Kristen mengenal Tuhan dengan tiga pribadi namun satu
hakikat ini lewat perjalanan panjang bangsa Israel sampai pada masa Yesus.
Dalam Kitab Kejadian 1: 1-3 dikatakan: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. Iman Kristen memandang Pribadi
Allah yang Menciptakan, FirmanNya dan Roh Allah adalah tiga pribadi yang berbeda namun satu hakikat.
Sedikit berbeda dengan iman Yahudi yang memandang baik Firman dan Roh adalah satu bagian di dalam
Pribadi Allah yang Tunggal saja. Iman Kristen juga disebut sebagai monoteisme trinitarian sedangkan iman
Yahudi disebut monoteisme unitarian.
Pandangan Kristen mengenai tiga pribadi satu hakikat ini sangat dipengaruhi oleh perjalanan hidup dan
karya keselamatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Sebab menurut Kitab Injil Yohanes 1:1-3, 10-11
dikatakan: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah
Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak
ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia
dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-
orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
Dalam pandangan iman Kristen Yesus adalah Firman Allah seperti yang tertulis dalam Kitab Kejadian yang
juga bersama dengan Allah saat penciptaan dunia, yang menjadi manusia. Oleh karena itu iman Kristen
menggelari Yesus sebagai Anak Allah. Istilah Anak Allah ini dipakai untuk menyatakan pribadi Yesus yang
adalah manusia sepenuhnya namun berasal dari Allah dan keluar dari padanya. Yesus dipandang sebagai
salah satu bagian dari diri Allah yang berhakikat tunggal itu sebagai Firman Allah. Yesus dipandang sebagai
sepenuhnya Allah sebab Ia adalah Firman, dan sekaligus sepenuhnya Manusia sebab ia lahir dari rahim
seorang manusia tidak dijadikan dengan sendirinya.
Gambaran mengenai Tuhan dalam iman Kristen dinyatakan lewat tiga pribadi yang berada dalam satu
hakikat ini yang dikonsepkan secara manusiawi, agar dapat dicerna oleh otak manusia yang tidak akan bisa
dengan sepenuhnya memahami Tuhan yang sepenuhnya adalah misteri ini sebagai Tritunggal atau Trinitas.
Istilah "Trinitas" sendiri baru muncul tiga abad setelah masa para rasul. Oleh karena itu kata "Trinitas" tidak
akan ditemukan dalam Alkitab. Sebab Trinitas secara harfiah bukanlah nama Tuhan. Trinitas hanya sebuah
konsep yang digunakan untuk menjelaskan kemanunggalan Bapa, Anak dan Roh di dalam Allah.
BAB II

B .Penyataan Allah
Wahyu umum mampu menyadarkan manusia akan keberadaan Allah, namuntidak dapat menuntun manusia
ke dalam keselamatan. Untuk menuntunmanusia kepada keselamatan, manusia membutuhkan Wahyu
Khusus dari Allah.Dalam kekristenan, Allahlah yang beracara dalam keselamatan, bukan manusia.Allahlah
yang berinisiatif menyelamatkan manusia dan memberikan penyataankhusus sehingga manusia dapat lebih
memahami Allah dan jalankeselamatan-Nya.
Konsep Penyataan Allah
Di dalam Alkitab, dijelaskan bahwa penyataan Allah dalam 2 bentuk, yaitupenyataan secara umum melalui
alam semesta, dan penyataan khusus melaluifirman Allah. Dalam Alkitab juga digambarkan penyataan Allah
secara progresifyang artinya Allah menyatakan dirinya secara bertahap dalam waktu yang lama

Pola Penyataan Allah kepada manusia yaitu melalui Penyataan umum danPenyataan khusus. Pola Penyataan
umum bersumber dari Allah melalui saranaalam dan diri manusia sendiri. Isi dari Penyataan umum yaitu
pertama-tamaadanya Allah dengan sifat-sifat Allah dan kedua yaitu tuntutan serta kehendak Allah. Pada
mulanya penyataan di dalam makhluk cukup bagi manusia. Manusiadapat mengenal Tuhan dan mengetahui
jalan untuk melayani Tuhan. Namun,dosa merusakkan segala sesuatu. Dunia di dalam dan di luar manusia
pun rusak juga. Manusia dijatuhi hukuman oleh Tuhan dan oleh karena manusia segalamakhluk jatuh ke
dalam hukuman. Segala Penyataan Umum rusak. Tetapi hal initak berarti bahwa Penyataan Umum
lenyap sama sekali. Sekarang pun Penyataan-penyataan itu masih ada, yaitu Tuhan masih memelihara alam
semesta. Tujuandari Penyataan Umum adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah, kuasaNya dalam alam
semesta, keunggulanNya, keahlianNya, penentuNya dalammengendalikan alam semesta.
BAB III

 
C. Allah Tritunggal
Istilah ini pertama kali digunakan dalam istilah bahasa Latin, Trinitas olehTertulianus dan dalam istilah
bahasa Yunani, Trias oleh Teofilus dari Antiokhia.Istilah Tritunggal ini bukanlah istilah yang berasal dari
Alkitab tetapi konseptentang Allah yang Esa dengan kejamakan-Nya terungkap dengan jelas didalamnya.
Istilah ini merupakan istilah yang diadopsi dari apa yang telahdisediakan oleh lingkungan keilmuan Filsafat.
Penggunaan istilah Tritunggalmerupakan suatu bentuk ringkas untuk menjelaskan tentang fakta Alkitab
bahwaAllah yang disembah adalah Allah Tritunggal dan hanyalah sebagai usaha untukmenjelaskan
kepenuhan Allah, baik dalam hal keesaan-Nya maupun dalam hal ke jamakan-Nya.

a. Konsep Allah Tritunggal dalam Perjanjian Lama


Ibrani. Elohim menunjukkan sebuah bentuk jamak dari El. Menurut Stephen Tong dalam bukunya berjudul
Allah Tritunggal,menyebutkan bahwa sebutan yang dipakai untuk Allah (Elohim) tidak memakaibentuk
tunggal (singular ) ataupun bentuk ganda (dual ), melainkan dalam bentuk jamak ( plural ) dan kata kerja
yang mengikutinya selalu memakai kata kerja untukbentuk tunggal. Lalu dalam Ulangan 6 : 4 “Dengarlah,
hai orang Israel: TUHAN ituAllah kita, TUHAN itu esa!’ menunjukkan bahwa Allah adalah satu yang
memiliki tiga pribadi

b. Konsep Allah Tritunggal dalam Perjanjian Baru


Dalam 1 Yohanes 5 : 7 berbunyi “Sebab ada tiga yang memberi kesaksian( di dalam sorga : Bapa, Firman
dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.”Menunjukkan bahwa Allah adalah satu yang bereksistensi
dalam tiga pribadi. Lalu, dalam 1 Korintus 8 : 4 “Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu :
“Tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain daripada Allahyang esa.” Kata esa menunjukkan
kesatuan dari beberapa objek dan hal itu merujuk kembali kepada Allah adalah satu dengan memiliki tiga
pribadi. Dalam Galatia 3 : 20 “Seorang pengantara bukan hanya mewakili satu orang saja,sedangkan Allah
adalah satu.” kembali menunjukkan kehadiran Allah memiliki tiga pribadi yang bersatu dalam diri Allah.
Tiga Pribadi dari Allah
1. Bapa adalah Allah
Sebutan Bapa untuk Allah bukanlah dipahami seperti dalam penggunaansecara umum sebagaimana orang
zaman dulu menyebut dewa Zeus sebagaiBapak atau sebagaimana sering digunakan untuk suatu keberadaan
tertinggi.Dalam Perjanjian Baru, Bapa memiliki arti yang baru dan terlihat dalamhubungan Allah dengan
Kristus dan hubungan Allah dengan orang Percaya. Itubukanlah nama untuk umum tetapi nama Bapa untuk
Allah sebagaimanadiajarkan oleh Alkitab dan merupakan sebuah pewahyuan. Penggunaansebutan Bapa
untuk Allah digunakan oleh jemaat Kristen sejak awal dan merupakan pemikiran yang diajarkan Kristus
kepada gereja dan merupakansebutan kesukaan Kristus (Matius 6:9, 26, 30-32) dan ketika Ia menyebut
Allah, jelas bahwa yang dimaksud oleh Yesus adalah sang Bapa (mis. Matius 19:23-26; 27:46; Markus
12:17, 24-27) dan ini diteguhkan juga oleh Yohanes(Yohanes 6:27). Bagian-bagian lain dalam Alkitab yang
menunjukkan buktiBapa sebagai Allah diungkapkan juga oleh Paulus dalam 1 Korintus 8:4, 6; 1 Timotius
2:5-6; Efesus 1:3, 17 dan Galatia 4:16 dan ditulis oleh Petrus dalam1 Petrus 1:2.

2. Anak adalah Allah.


Iman kepada keilahian Kristus merupakan hal yang sangat penting danmendasar bagi kekristenan. Meskipun
doktrin keilahian Kristus sangat krusialtetapi dari abad ke abad gereja terus diperhadapkan pada orang-orang
yangmengaku dirinya Kristen tetapi menyangkali dan menyelewengkan ajaran ini.Alkitab memberikan
kesaksian yang jelas bahwa Yesus Kristus adalah Allah sebagaimana dinyatakan dengan jelas dalam Filipi
2:5-11. Kenapa ayat ini penting? karena Paulus seorang Yahudi ortodoks penganut monoteisme yang ketat
menuliskan frasa, “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak mengangga pkesetaraan dengan Allah itu sebagai
milik yang harus dipertahankan” merupakan hal yang sungguh-sungguh mengherankan. Dalam ayat
6menunjukkan dengan jelas sekali bahwa kesetaraan dengan Allah itu sudah dimiliki Yesus sebelumnya.
Dan oknum yang setara dengan Allah pastilah Allah.Penelusuran yang cermat untuk menemukan bukti-bukti
Alkitab tentang Kristus maka akan terlihat bahwa Paulus kerap menyebut Allah (Theos) sebagaiBapa Yesus
Kristus, dan menyebut Kristus sebagai Anak Allah (Huios Theou)tetapi dalam Titus 2:13 ia mememakai
sebuah sebutan yang susah dimengertikarena ia menyebut Yesus sebagai Theos: Allah yang Mahabesar
danJuruselamat kita, Kristus Yesus. Selanjutnya “dalam dua belas dari tiga belassurat Paulus (kecuali
Titus),” tulis J. Konx Chamblin, “Yesus Kristus disebut sebagai Tuhan (Kyrios)”dan konsep ini
mendominasi ide teologi Paulus. Perludipahami juga bahwa sesekali Paulus mengunakan sebuatan
Kyrios(Tuhan) bagi Allah Bapa.Ketika istilah Theos dan Kyrios digunakan, maka istilah Theos merujuk
perbedaan pribadi antara Yesus dan Bapa, sedangkan Kyrios merujuk keserupaankeduanya dalam
keberadaan dan karakter. Bagian penting selanjutnya yangmembuktikan ke-Allahan Krsitus adalah Ibrani 1.
Dalam pasal inimenggunakan istilah bahwa Allah yang disebut sebagai Bapa dari Dia yang disebut sang
Anak (ay 5), dan khususnya ayat 8 (yang dikutip dari Mazmur 45:7) dimana Allah menyapa sang Anak
sebagai “Allah” dan dalam ayat 10 sebagai“Tuhan” (dikutip dari mazmur 102:26). Hal ini menunjukkan
bahwa penulisIbrani yang berbicara kepada orang Kristen Ibrani yang memegang monoteisme, menjelaskan
dengan memakai cara yang meneguhkan keilahan Yesus dan kesetaraan-Nya dengan Bapa. Pertimbangan
terakhir tentang keilahian Kristus adalah kesadaran diri Yesus sendiri. Yesus memang tidak pernah secara
blak-blakan mengatakan,“Akulah Tuhan” tetapi Ia benar-benar menyadari bahya diri-Nya adalah
Allah.Contohnya, Ia mengampuni dosa yang hanya bisa dilakukan Allah(Markus 2:8-10); ia berkuasa untuk
menghakimi dunia (Matius 25:31) danmemerintah dunia (Matius 24:30; Markus 14:62). Yesus juga
berbicaratentang diri-Nya sebagai raja dalam kerajaan Allah yang sesekali disebut kerajaan-Nya (Matius
13:41; 16:28; 20:21; Lukas 23:42; Yohanes 18:33-38) dan jikapara pemimpin agama lain meniadakan diri, Ia
menunjukkan diri-Nya. Merekaberbicara tentang pendapat mereka tentang suatu jalan kebenaran tetapi
Yesus menyatakan, “Akulah kebenaran: Ikutlah Aku”. Dan Pengakuan diri-Nyasebagai anak Allah bukan
saja dalam arti Juruselamat, tetapi juga untukmenyatakan bahwa antara Ia dan Allah terdapat hubungan
kekal dan unik sebagimana terbukti dalam Lukas 2:49; Yohanes 5:17, 23, 8:19; 14:7, 23; 15:23; 19:7;
Markus 9:37.
3. Roh Kudus adalah Allah.
Pemahaman Paulus tentang Allahnya berubah secara radikal sejak perjumpaannya dengan Yesus Kristus dan
pengalamannya bersama Roh Kudus.Berikut ini beberapa bagian Alkitab yang menunjukkan bahwa Roh
Kudusadalah Allah. Millard Erickson membagi petunjuk tentang keilahian Roh Kudusdalam tiga bagian:
1). Rujukan-rujukan kepada Roh Kudus dapat dipertukarkan dengan rujukan-rujukan kepada Allah, seperti Kisah
rasul 5:3-4; Yohanes 16:8-11; 1 Korintus 12:4-11
2). Pernyataan bahwa Roh Kudus juga menerima kehormatan dan kemuliaanyang diperuntukkan bagi Allah (1
Korintus 3:16-17). Dan
3). Pernyataan bahwa Roh Kudus adalah setara dengan Allah (Matius 28:19 – rumusan baptisan; 2 Korintus
13;13 –doa berkat Paulus dan 1 Petrus 1:2
Alkitab juga menunjukkan kepada kita berbagai bukti yang menjelaskanbahwa ke-Allahan Roh Kudus dengan
fakta-fakta yang jelas. Ia disebut Allah(Kis 5:3-4) dan memiliki sifat - sifat Allah: Mahatahu (1 Kor 2:10),
Mahahadir(Mazmur 139:7-10; 1 Korintus 6:19), Mahakuasa (Luk 1:35), Pemberi hidup (Roma 8:2), Kekal
(Ibrani 9:14).
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Ajaran Kristen mainstream meyakini Tritunggal secara dogmatis. Dogma Tritunggal mengimani
ketuhanan Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus sekaligus sebagaimana tercantum dalam
kredo iman rasuli. Ketiga pribadi itu adalah pribadi Allah dan ketiga pribadi tersebut adalah
Allah. Allah adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan, dan Roh Kudus juga Tuhan. Terdapat aliran
Kristen yang bernama Saksi-Saksi Yehuwa yang menolak dogma Tritunggal ini. Menurut
Saksi-Saksi Yehuwa, Tuhan itu Satu bernama Yehuwa. Hanya Yehuwa Yang Maha Kuasa
dan Pencipta. Konsekwensinya, Yesus bukanlah Tuhan karena ia diciptakan atau makhluk.
Konsep ketuhanan Saksi-Saksi Yehuwa ini bersifat monoteistik. Konsep ketuhanan yang
monoteistik ini dijelaskan bahwa Hanya ada Satu Tuhan, Tidak ada Tuhan selain Yehuwa
dalam ajaran Kristen Saksi Yehuwa (Kejadian 17:1); Tuhan memiliki sifat-sifat; dalam
Alkitab dijelaskan Allah Yehuwa itu Maha Tinggi (Mazmur 83:18), Maha Kuasa
(Penyingkapan 15:3), Raja kekekalan (Mazmur 90:2), Pencipta (Penyingkapan), dan Kudus
(Yesaya 6:3).

Anda mungkin juga menyukai