Anda di halaman 1dari 12

Nama: Deysi Meri Rambitan

Nim: 20031104070
Kelas: C Media Tanam

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Evalusi lahan adalah proses penilaian
penampilan atau keragaman lahan.jika
dipergunakan untuk tujuan tertentu,meliputi
pelaksanan dan interprestasi survei serta studi
bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim, dan aspek
lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan
membuat berbagai perbandingan berbagai
pengguna lahan yang mungkin dikembangkan
(FAO, 1976).
Tujuan yang ingin dicapai adalah menetapkan
pemilihan penggunaan lahan merupakan
jembatan penghubung antara komponen fisik,
biologi, dan teknologi dengan sasaran ekonomi
yang ingin dicapai dalam suatu bentuk penggunan
lahan tertentu. Fungsi dari perencanan
penggunan lahan memberi arahan terhadap
pengambilan keputusan lahan, sedemikian rupa
sehingga sumber daya dari lingkungan digunakan
untuk yang paling menguntungkan bagi manusia
dan pada waktu yang sama mengawetkannya bagi
kepentingan masa datang (FAO, 1976).
1.2 Rumusan Masalah
A.Jelaskan selayang padang evalusi lahan dan
kesesuain lahan.
B.Bagimana karakteristik lahan dan lingkungan
dalam penentuan kesesuaian lahan.
C.Jelaskan struktur klasifikasi kesesuaian lahan.
D.Jelaskan evalusi kesesuaian lahan untuk
pertanian dan non pertanian.
1.3 Tujuan Penulisan
A.Untuk mengetahui selayang padang evalusi
lahan dan kesesuain lahan.
B.Untuk mengetahui karakteristik lahan dan
lingkungan dalam penentuan kesesuaian lahan.
C.Untuk mengetahui struktur klasifikasi
kesesuaian lahan.
D.Untuk memahami evaluasi kesesuaian lahan
untuk pertanian dan non pertanian.

BAB 2
PEMBAHASAN
A.Selayang Padang Evalusi Lahan Dan Kesesuian
lahan
Evalusi lahan adalah suatu proses penilaian
sumber daya lahan yang akan dicapai untuk
tujuan tertentu dengan menggunakan suatu
pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasil dari
evalusi lahan akan memberikan informasi atau
arahan penggunaan sesuai keperluan. Evalusi
lahan dilakukan agar perencanaan tataguna lahan
dapat tersusun dengan baik, perlu diketahui
terlebih dahulu potensi dan kesesuaian lahannya
untuk berbagi jenis lahannya, maka dari itu
dilakukan evaluasi lahan agar dapat diketahui
potensi alam, kesesuaian lahan, kemampuan
lahan untuk penggunan lahan tersebut.
Kesesuaian lahan adalah penggambaran tingkat
kecocokan sebidang lahan untuk suatu
penggunaan tertentu. Kelas kesesuian suatu areal
dapat dilihat dari tipe penggunaan lahan yang
sedang di pertimbangkan, penilaian kesesuaian
lahan pada dasarnya dapat berupa pemilihan
lahan yang sesuai untuk tanaman
tertentu,evaluasi lahan mempunyai penekanan
yang tajam, yaitu mencari lokasi yang mempunyai
sifat-sifat positif dalam hubungannya dengan
keberhasilan produksi atau penggunannya.
B.Karekteristik Lahan Dan Lingkungan Dalam
Penentuan Kesesuaian Lahan
Lahan merupakan bagian dari benteng alam
(landscape) yang mencakup lingkungan fisik
termasuk iklim, topografi atau relief, hidrologi dan
keadaan vegetasi alami (natural vegetatiao)
secara pontesial akan mempengaruh terhadap
penggunaan lahan. Penentu kesesuian lahan
dapat dilakukan dengan tahap pengembangan
aplikasi diawali dengan tahap analisis sistem yaitu
anlisis data, deskripsi kebutuhan sistem dan
rekayasa pengetahuan yang di sajikan dalam
bentuk tebel keputusan, tabel aturan, diagram
konteks, diagram alih data, entity relationship
diagram, dan tabel perancangan sistem spesifikasi
proses, perancangan tabel pemetaan dan
perencangan menu antar muka.
Karakteristik lahan adalah sifat lahan yang dapat
diukur atau diestimasi. Contohnya lereng, curah
hujan, tekstur tanah, kapasitas air tersedia,
kedalam efektif. Karakteristik lahan dapat dirinci
dan diuraikan mencakup keadaan fisik lingkungan
dan tanah, digunakan untuk keperluan
interprestasi dan evalusi lahan bagi komoditas.
C.Struktur Klasifikasi Kesesuain Lahan
Kerangka evaluasi lahan menurut FAO ini dapat
dipakai untuk klasifikasi kuantitatif maupun
kualitatif tergantung dari data yang tersedia.
Struktur dari sistem klasifikasi kesesuaian lahan ini
terdiri atas kategori-kategori yang merupakan
tingkat generalisasi yang bersifat menurun yaitu:
Kesesuaian lahan pada tingkat ordo menunjukkan
apakah lahan sesuai atau tidak untuk penggunaan
tertentu. Oleh karena itu ordo kesesuaian lahan
dibagidua, yaitu:
a) Ordo S : Sesuai (Suitable)
Lahan yang termasuk ordo ini adalah lahan yang
dapat digunakan untuk suatu penggunaan
tertentu secara lestari, tanpa atau dengan sedikit
resiko kerusakan terhadap sumberdaya lahannya.
Keuntungan yang diharapkan dari hasil
pemanfaatan lahan ini akan melebihi masukan
yang diberikan.
b) Ordo N: Tidak sesuai (Not Suitable)
Lahan yang termasuk ordo ini mempunyai
pembatas sedemikian rupa sehingga mencegah
suatu penggunaan secara lestari.
Kesesuaian lahan pada tingkat kelas :
a) Kelas S1, Sangat Sesuai: lahan tidak
mempunyai faktor pembatas yang nyata terhadap
penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor
pembatas yang bersifat minor dantidak akan
mereduksi produktifitas lahan secara nyata.
b) Kelas S2, Cukup Sesuai: lahan mempunyai
faktor pembatas,dan faktor pembatas ini
berpengaruh terhadap
produktifitasnya,memerlukan tambahan (input)
masukan. Pembatas tersebut biasanya dapat
diatasi oleh petani sendiri.
c) Kelas S3, Sesuai Marginal: lahan mempunyai
faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas
ini berpengaruh terhadap produktifitasnya,
memerlukan tambahan input yang lebih lahan
yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor
pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi,
sehingga perlu adanya bantuan atau campur
tangan pemerintah atau pihak swasta. Tanpa
bantuan tersebut pertani tidak
mampu mengatasinya.
d) Kelas N, Tidak Sesuai: lahan yang tidak
sesuai (N) karena mempunyai faktor pembatas
yang sangat berat dan/atau sulit diatasi.
Kesesuaian Lahan pada tingkat sub kelas: kelas
kesesuaian lahan dibedakan menjadi sub kelas
berdasarkan kualitas dan karakteristik lahan yang
merupakan faktor pembatas terberat bergantung
peranan faktor pembatas pada
masing-masing sub kelas.
D.Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian
Dan Non Pertanian
Kebutuhan lahan yang semakin meningkat,
langkahnya lahan pertanian yang subur dan
potensial, serta adanya persaingan penggunaan
lahan antara sektor pertanian dan non pertanian,
memerlukan teknologi tepat guna upaya
mengoptimalkan penggunan lahan berkelanjutan.
Untuk memanfaatkan sumber daya lahan yang
secara tererah dan efisen diperlukan data dan
informasi yang lengkap mengenai keadaan iklim,
tanah, dan sifat fisik lingkungan yang berpengaruh
terhadap tanaman yang di usahakan. Data sumber
daya lahan ini diperlukan terutama untuk
kepentingan perencanan pembagunan dan
pengembangan pertanian, data yang di hasilkan
dari kegiatan survei dan pemetaan sumber daya
lahan masih sulit untuk dapat dipakai oleh
pengguna untuk suatu perencanaan tanpa
dilakukan interprentasi bagi keperluan tertentu.
Contoh kesesuaian lahan untuk pertama :
1).Terletak pada topografi datar (kemiringan
lereng <3%)
2).Kepekaan erosi sangat rendah
3).Umumnya berdrainase baik
4).Mudah diolah
5).Kapasitas menampung air sangat baik
6).Subur atau responsif terhadap pemupukan
Contoh kesesuiaan lahan non pertanian:
1).Pusat pemerintaha : lahan digunakan untuk
kantor-kantor pemerintaha.
2).Kehidupan berkeluarga : adanya rumah
tempat tinggal dan halamanya.
3).Kehidupan bersekolah : adanya bangunan
sekolah.
4).Kehidupan bersosialisasi : adanya lapangan
berkumpul dengan penduduk lain.

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Evalusi lahan adalah proses penilaian sumber
daya untuk tujuan dengan menggunakan suatu
pendekataan yang sudah teruji, evaluasi lahan
juga diperlukan untuk rencana tata guna lahan
yang akan sangat berguna dan bermanfaat dalam
rangka pengembangannya wilayah, sekaligus
dalam usaha pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan.
Kesesuaiaan lahan adalah tingkat kecocokan
sebidang lahan untuk penggunan tertentu. Dapt
dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan
aktual) atau setelah diadakannya perbaikan
(kesesuaian lahan pontesial).

Sketsa
Nama saya Deysi Meri Rambitan saya tinggal di
kawangkoan,kanonang kecamatan kawangkoan
induk. Di dekat rumah saya ada terdapat
oembungan tempat sampah dari kanonang 5
samapi kanonang 3. Tempat pembungan sampah
ini ada dampak buruk. Dampak buruknya jika
sampah tertumpuk akan menjadi banjir.

Gambarnya ada di paling bawah.

Anda mungkin juga menyukai